Anda di halaman 1dari 7

Chem Info

Vol 1, No 1, Hal 94 - 100 , 2013

Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Daun Ketapang Kencana (Terminalia muelleri Benth.)
dan Uji Aktivitas Sebagai Antibakteri Penyebab Bau Badan

Dyah Arum Ariyanti, Khairul Anam, Dewi Kusrini


Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika,Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH, Semarang 50275, Telp. (024)76480824

Abstrak
Telah diisolasi dan diidentifikasi senyawa golongan flavonoid dari daun ketapang kencana
(Terminalia muelleri Benth.) Isolasi diawali dengan ekstraksi menggunakan metode maserasi,
dilanjutkan fraksinasi menggunakan metode kromatografi kolom dan pemurnian menggunakan
kromatografi lapis tipis. Isolat flavonoid dari ekstrak etil asetat daun T. muelleri berwarna kuning
dengan rendemen 0,14%. Hasil identifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan
pereaksi geser dan spektrometer FTIR diduga senyawa flavonoid merupakan senyawa herbasitin.
Uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas
aeruginosa pada konsentarsi ekstrak etil asetat 1% dan fraksi EC14 5% memiliki kekuatan daya
hambat yang sedang.

Kata kunci : Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa, Pereaksi geser, Kromatografi


kolom

Abstract
Flavonoid compound was isolated and identified from Terminalia muelleri Benth. leaves.
Isolation was started by maseration, followed by fractionation using column chromatography
method, and purification using thin layer chromatography. Flavonoid was isolated from ethyl
acetat extract of T. muelleri leaves (yield 0.14%). Structure characterization was conducted using
UV spectrophotometer and FTIR. Results showed that the extracted compound was herbasitin.
Ethyl acetat extract (1%) and EC14 fraction (5%) of T.muelleri were found to inhibit the growth of
Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa.

Keyword : Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa, Shift reagen, Coloumn


chromatography

PENDAHULUAN Kandungan kimia pada tanaman T.


muelleri belum banyak dilaporkan, namun
Ketapang kencana (Terminalia muelleri kandungan kimia dan uji aktivitas dari genus
Benth.), berasal dari Australia keluarga Terminalia telah banyak dilaporkan. Daun
Combretaceae. Tanaman ini tersebar di Terminalia muelleri Benth dilaporkan
berbagai negara yaitu India, Indonesia dan 2
5,10
memiliki sifat antibakteri . Fraksi fenol pada
Amerika Utara . Ekstrak Terminalia ini tanaman Terminalia catappa diketahui
dapat berfungsi sebagai antifungi, 12
berfungsi sebagai antioksidan . Tanaman
antikanker, antioksidan dan penghambat terminalia dilaporkan juga memiliki aktivitas
1,7,9
glukosidase . sebagai anti jamur terhadap
Candida albicans, Cryptococcus

94
Chem Info

Vol 1, No 1, Hal 94 - 100 , 2013

neoformans, Aspergillus fumigatus, 0063) yang diperoleh dari Pusat Studi Pangan
7 Dan Gizi Universitas Gadjah Mada.
Microsporum canis dan Sporothrix schenkii .
Tanaman terminalia chebula dilaporkan
dapat digunakan sebagai uji antibakteri Alat
terhadap bakteri Escherichia coli, Salmonella Peralatan yang digunakan dalam
8 peralatan ini adalah Blender, botol semprot,
Sp., Shigella Sp., Saccharomyces cerevisiae .
pipet tetes, pipa kapiler, peralatan gelas,
Banyak tanaman terminalia yang sudah kertas saring, corong, rotary vacuum
diteliti aktivitasnya sebagai antibakteri, evaporator, plat tetes, hot plate, kertas
namun belum pernah diuji aktivitas terhadap whatman no.1 dan 4, seperangkat alat
antibakteri penyebab bau badan seperti
kromatografi kolom, kertas cakram (Oxoid),
Staphylococcus epidermidis Coryne petri dish, jarum ose, spektrofotometer UV–
bacterium acne, Pseudomonas aeruginosa Vis (Shimadzu) dan spektrometer IR
dan Streptococcus pyogenes. Selain itu, (Shimadzu).
belum pernah dilaporkan jenis senyawa yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas Cara kerja
antibakteri dari Terminalia muelleri. Preparasi sampel
Penelitian tentang kandungan jenis Daun T. muelleri yang diperoleh dari
senyawa flavanoid dalam tanaman T. Kebun Raya Bogor dibersihkan dari debu,
muelleri belum pernah dilakukan. Mengingat pasir dan pengotor lainnya, kemudian
senyawa flavonoid memiliki banyak manfaat diangin-anginkan hingga kering dan
sehingga menarik untuk diidentifikasi jenis dijadikan serbuk menggunakan blender.
senyawanya dan diuji aktivitasnya sebagai
antibakteri. Pembuatan ekstrak
Daun ketapang kencana yang telah
METODE PENELITIAN menjadi serbuk kemudian dimaserasi dengan
pelarut n-heksana selama 3 kali 24 jam, filtrat
Bahan yang diperoleh dipekatkan menggunakan
Daun ketapang kencana (Terminalia rotary vacum evaporator hingga didapatkan
muelleri Benth.), metanol (teknis), etil asetat ekstrak n-heksana. Selanjutnya bagian ampas
(teknis), n-heksana (teknis), akuades, plat dikeringkan lalu dimaserasi dengan pelarut
silika gel GF254 (Merck), sephadex LH-20 etil asetat selama 3 kali 24 jam, filtratnya
(Amersham), silika gel 60-H (Merck), dipekatkan hingga diperoleh ekstrak etil
aluminium klorida (Merck), metilen klorida asetat. Kemudian ampas dimaserasi kembali
(teknis), kuersetin (Merck), miresetin dengan metanol selama 3 kali 24 jam dan
(Merck), pereaksi Libermann–Burchad, filtratnya dipekatkan hingga menjadi ekstrak
pereaksi Meyer, pereaksi dragendrof, serbuk metanol.
magnesium, asam sulfat p.a (Merck), natrium
hidroksida 2 N, kloroform (t.k), pereaksi Penapisan fitokimia
Steasny, natrium asetat (Merck), eter (t.k), Penapisan fitokimia dilakukan terhadap
ferri klorida 1%, aluminium klorida 5%, serbuk simplisia dengan tujuan untuk
anhidrida natrium asetat, asam borat, etanol mengetahui kandungan golongan senyawa
96%, tetrasiklin, akuabides, bakteri kimianya meliputi uji alkaloid, flavonoid,
Staphylococcus epidermidis (FNCC 0048) saponin, tanin, kuinon, triterpenoid dan
dan Pseudomonas aeruginosa (FNCC steroid menurut metode yang dikembangkan

95
Chem Info

Vol 1, No 1, Hal 94 - 100 , 2013

4
oleh Fransworth dan Materia Medika spektrometer UV-Vis dan FTIR digunakan
3
Indonesia . untuk mengelusidasi struktur.

Isolasi senyawa flavonoid Uji aktivitas antibakteri


Sebanyak 7 g ekstrak etil asetat daun Uji aktivitas antibakteri dilakukan
T.muelleri difraksinasi dengan kromatografi terhadap ekstrak dan fraksi yang banyak
kolom gravitasi (KG) menggunakan mengandung flavonoid. Metode yang
sephadex LH-20 dan pengembang metanol- 2
digunakan yaitu metode cakram dengan
air dengan sistem elusi gradien menurun. bakteri uji Staphylococcus epidermidis dan
Hasil fraksinasi menghasilkan 23 vial dan Pseudomonas aeruginosa. Kertas cakram
setiap vial tertampung 120 ml, kemudian diletakkan di atas media padat dan kemudian
dianalisis komponen penyusunnya
ditetesi larutan uji. Larutan uji yaitu ekstrak
menggunakan plat silika gel GF254 dan dan fraksi dengan variasi konsentrasi yaitu
pengembang etil asetat-kloroform (8:2). 0,5%, 1%, 5% dan 10%. Aktivitas antibakteri
Fraksi yang diduga mengandung flavonoid ditunjukkan oleh keberadaan zona bening
difraksinasi kembali dengan kromatografi disekeliling kertas cakram, kemudian zona
cair vakum (KCV) menggunakan Silika Gel bening diukur diameternya.
60-H dengan campuran pelarut n-heksana-
metilen klorida-etil asetat-metanol dengan Pembuatan media nutrien agar
kepolaran meningkat. Setiap vial dianalisis Nutrien agar (NA) sebanyak 2,5 gram
komponen penyusunnya menggunakan plat dilarutkan dalam 100 ml akuades dan
silika gel GF254 dan pengembang etil asetat- dipanaskan hingga larut. Setelah itu
dikrometan (8:2). Vial yang memiliki pola dilakukan sterilisasi dalam autoklaf selama
KLT sama digabung menjadi satu fraksi. o
20 menit dengan suhu 121 C dan tekanan 2
Pola noda dideteksi dibawah lampu UV 365 atm.
nm dan menggunakan penampak bercak
AlCl3 5% dalam metanol. Penyiapan mikroba uji
Bakteri uji Staphylococcus epidermidis
Pemurnian dan uji kemurnian senyawa dan Pseudomonas aeruginosa diinoku-
flavonoid lasikan dalam media pertumbuhan NA dan
o
Flavonoid yang terdapat dalam fraksi diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam.
yang paling dominan dimurnikan Kemudian bakteri ini dibuat suspensi dalam
menggunakan metode kromatografi kertas akuabides dan diukur kekeruhannya dengan
(whatman no.4). Isolat yang didapatkan spektrofotometer pada = 580 nm dan
kemudian di uji kemurniannya menggunakan transmitansinya ditepatkan pada T=25%
KLT silika gel GF254 menggunakan akuabides digunakan sebagai blanko.
pengembang yang berbeda. Bila terdapat satu
noda maka isolat yang diperoleh dipastikan Pengujian aktivitas antibakteri
telah murni. Pengujian aktivitas antibakteri pada
ekstrak daun ketapang kencana dan fraksi
Karakterisasi dan elusidasi struktur dilakukan dengan metode cakram. Suspensi
Isolat murni dikarakterisasi dengan bakteri sebanyak 50 µL dicampur dengan 10
spektrometer UV-Vis dan FTIR. mL NA di petridish. Setelah menjadi padat,
Spektrometer UV-Vis menggunakan metode kertas cakram diletakkan di atas media dan
pereaksi geser sedangkan FTIR ditetesi larutan uji sebanyak 10 µL.
menggunakan pelet KBr. Data hasil Kemudian prainkubasi selama 30 menit

96
Chem Info

Vol 1, No 1, Hal 94 - 100 , 2013

pada suhu kamar selanjutnya diinkubasi


o Senyawa flavonid dalam fraksi Ec
selama 24 jam pada suhu 37 C. Setelah 24
jam diukur diameter zona bening disekitar dipisahkan kembali dengan metode
kertas cakram dan dinyatakan sebagai kromatografi cair vakum (KCV) dengan
diameter hambat. Pembanding yang silika gel 60-H dan menggunakan
pengembang n-heksana – diklorometan - etil
digunakan adalah pelarut etanol 96%
asetat -metanol dengan sistem elusi gradien
(kontrol negatif) dan antibiotik tetrasiklin kepolaran meningkat. Hasil fraksi dianalisis
(kontrol positif).
dengan KLT silika gel GF254 menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN pengembang etil asetat:diklorometan (8:2)
dapat dikelompokkan menjadi 16 fraksi (EC1,
Uji Fitokimia EC2, EC3,….E C16). Hasil KLT ini juga
Hasil penapisan fitokimia menunjukkan menunjukkan bahwa fraksi EC14
bahwa serbuk daun T. muelleri mengandung mengandung flavonoid setelah disemprot
alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin dengan AlCl3 5%, dan selanjutnya dilakukan
dan steroid/triterpenoid. pemisahan dengan metode kromatografi
kertas (whatman no.4) dengan pengembang
Isolasi senyawa flavonoid etil asetat:metanol:air (1:2:7). Pada
Berdasarkan hasil KLT dengan silika gel kromatogram diketahui bahwa fraksi EC14
GF254 dan pengembang n-heksana : etil memiliki 5 pita, dan selanjutnya
asetat (8:2), ekstrak etil asetat positif diidentifikasi menggunakan penampak
mengandung flavonoid yang ditandai dengan bercak AlCl3 5% dan diketahui pita 3 (Rf
adanya noda berwarna kuning setelah
0,6) adalah senyawa golongan flavonoid. Pita
disemprot dengan H2SO4 10% dibawah UV 3 selanjutnya dipisahkan dan dilakukan uji
365 nm. Ekstrak etil asetat ini kemudian kemurnian.
difraksinasi menggunakan metode
kromatografi kolom gravitasi. Fase diam Uji Kemurnian
yang digunakan adalah Sephadex LH-20 dan
Pada uji kemurnian pita 3 digunakan
pengembang metanol:air dengan sistem elusi
gradien kepolaran menurun dihasilkan 6 metode KLT dengan silika gel GF254 dan
fraksi (EA,EB,EC…..,E F). Hasil analisis pengembang yaitu etil asetat : kloroform :
terhadap keenam fraksi menggunakan metanol (2:2:6) (Rf 0,8); etil asetat:metanol
pengembang etil asetat:kloroform (8:2) (3:7) (Rf 0,8); etil asetat : aseton : metanol
(1:4:5) (Rf 0,8); dan kloroform : metanol
dengan penampak bercak AlCl3 5% (dalam (95:5) (Rf 0,2). Hasil uji kemurnian ini
etanol) ditunjukkan pada gambar 1. menunjukkan bahwa isolat telah murni dan
merupakan senyawa golongan flavonoid.

Karakterisasi dan elusidasi struktur


Isolat flavonoid murni dikarakterisasi
menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan
FTIR. Karakterisasi menggunakan
sepktrofotometer UV dengan pereaksi geser
bertujuan untuk mengetahui letak gugus
Gambar 1. Profil KLT fraksi EA,EB,EC,….E F dari hidroksi bebas pada inti senyawa flavonoid
ekstrak etil asetat daun T. muelleri dengan dengan cara mengamati pergeseran puncak
pengembang etil asetat:kloroform (8:2) fase diam 6
silika gel GF254, diamatai dibawah UV 365 nm
serapan yang terjadi . Pereaksi geser yang

97
Chem Info

Vol 1, No 1, Hal 94 - 100 , 2013

digunakan adalah natrium hidroksida, Tabel 3: Absorbansi dan panjang gelombang isolat
alumunium klorida, asam klorida, natrium flavonoid dengan pereaksi geser AlCl3 dan AlCl3/HCl
isolat+ + AlCl3 + AlCl3/HCl
asetat dan asam borat. Berdasarkan data metanol (nm) (nm)
spektrofotometer UV-Vis terdapat dua pita (nm)
serapan maksimum yaitu 335 nm (Pita I) dan Pita I 335,0 380,0 351,0
274 nm (Pita II) yang diketahui sebagai (0,125 A) (0,084 A) (0,109 A)
Pita II 274,0 280,0 276,0
Flavon atau Flavonol (3-OH tersubstitusi/3- (0,436 A) (0,465 A) (0,531 A)
6
OH bebas) .
Jenis gugus fungsi dalam isolat flavonoid
diidentifikasi dengan spektrometer FTIR.
Spektra dapat dilihat dalam gambar 5.

Gambar 4. Spektra UV isolat flavonoid dari ekstrak


etil asetat daun T.muelleri dengan penambahan
pereaksi geser.

Tabel 1: Absorbansi dan panjang gelombang isolat


flavonoid dengan pereaksi geser natrium hidroksida.
Isolat+ + NaOH + NaOH 5
metanol (nm) menit
(nm) (nm)
Pita I 335,0 332,0 332,0 Gambar 5. Spektrum IR isolat flavonoid dari ekstrak
(0,125 A) (0,359 A) (0,322 A) etil asetat daun T.muelleri
Pita II 274,0 276,0 278,0
(0,436 A) (0,386 A) (0,360 A) Hasil analisis menunjukkan bahwa
isolat memiliki pita serapan pada bilangan
Tabel 2: Absorbansi dan panjang gelombang isolat -1
flavonoid dengan pereaksi geser NaOAc dan
gelombang 3209,55 cm yang menunjukkan
NaOAc/H3BO3.
adanya gugus hidroksil yang dapat
Isolat+ metanol + NaOAc + NaOAc/
membentuk ikatan hidrogen (OH); bilangan
-1
(nm) (nm) H3BO3 gelombang 3174,83 cm menunjukkan
(nm) adanya gugus C-H aromatic; bilangan
Pita I 335,0 323,0 341,0 -1
gelombang 2920,23 cm menunjukkan
(0,125 A) (0,306 A) (0,160 A)
Pita II 274,0 277,0 274,0
adanya gugus C-H asimetri; bilangan
-1
(0,436 A) (0,284 A) (0,315 A) gelombang 2856,58 cm menunjukkan
adanya gugus C-H simetri; bilangan
-1
gelombang 1708,93 cm menunjukkan
adanya gugus karbonil (C=O); bilangan
-1 -1
gelombang 1514,42 cm dan 1502,55 cm
menunjukkan adanya gugus C=C aromatik;
-1
bilangan gelombang 1452,40 cm
menunjukkan adanya gugus C-H tekuk;

98
Chem Info

Vol 1, No 1, Hal 94 - 100 , 2013

-1
bilangan gelombang 1390,68 cm dan Tabel 4: Rata-Rata Diameter Hambat Pada
-1 Konsentrasi Ekstrak dan Fraksi
1357,89 cm menunjukkan adanya gugus Rata-Rata Diameter hambat (mm)
-
OH tekuk; bilangan gelombang 1041,56 cm Sampel Uji S. epidermidis P. aeruginosa
1
menunjukkan adanya gugus C-O eter;
-1 Ekstrak etil asetat 0,5% - 14±1,0
bilangan gelombang 952,84 cm Ekstrak etil asetat 1% 12.7±3,21 16,3±3,5
menunjukkan adanya substitusi cincin Ekstrak etil asetat 5% 19,7±2,51 29,7±4,1
benzena pada posisi meta; bilangan Ekstrak etil asetat 10% 23±2,0 23,7±3,5
-1 Fraksi EC14 0,5% - 10,3±4,9
gelombang 877,61 cm menunjukkan Fraksi EC14 1% - -
adanya substitusi cincin benzena pada posisi Fraksi EC14 5% 11 ± 2,1 13,3±3,0
-1 Fraksi EC14 10% 12,3±2,1 16,3±2,5
para dan bilangan gelombang 761,88 cm
menunjukkan adanya substitusi cincin Tetrasiklin 36±6,3 35±6,2
Etanol 96% - -
benzena pada posisi orto.
Keterangan :Tetrasiklin (kontrol positif), etanol 96%
Berdasarkan hasil analisis menggunakan (kontrol negatif).15-20 mm: daya hambat kuat; 10-14
spektrofotometer UV-Vis dan FTIR dapat mm: daya hambat Sedang; 0-9 mm: daya hambat
11
diusulkan bahwa senyawa flavonoid yang lemah .
berhasil diisolasi dari ekstrak etil asetat daun
T. muelleri adalah 3,5,7,8,4’
pentahidroksiflavon (Herbasitin) dan KESIMPULAN
strukturnya dapat terlihat dalam Gambar 6.
1. Senyawa flavonoid dari ekstrak etil asetat
daun Terminalia muelleri Benth. berupa
serbuk berwarna kuning dengan rendemen
0,14% dan diidentifikasi sebagai senyawa
Herbasitin.
2. Ekstrak etil asetat daun T.muelleri (1%)
dan fraksi EC14 (5%) dapat menghambat
Gambar 6. Struktur senyawa 3,5,7,8,4’ Pentahidrok- pertumbuhan bakteri Staphylococcus
6
siflavon (Herbasitin) . epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa
dengan kekuatan daya hambat sedang.
Uji aktivitas antibakteri
Uji antibakteri dilakukan terhadap DAFTAR PUSTAKA
ekstrak etil asetat dan fraksi EC14. Uji ini
menggunakan bakteri Staphylococcus 1. Anam, K., A.G. Suganda, E.,Y. Sukandar
epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa dan Kardono, L.Broto S., 2009,
3
dengan metode cakram . Antimicrobial Activity of Terminalia
Berdasarkan hasil uji antibakteri muelleri Benth. leaves. Indonesia, J. Nad.
diketahui bahwa ekstrak etil asetat dan fraksi Prod., 7: 40-43.
Ec14 bersifat menghambat pertumbuhan 2. Anam, K., A.G. Suganda, E.Y. Sukandar
bakteri Staphylococcus epidermidis dan dan Kardono, L.Broto S., 2010,
Pseudomonas aeruginosa. Daya hambat Antibacterial Effect of Component of
ekstrak dan fraksi memiliki kekuatan yang
11 Terminalia muelleri Benth. against
sedang . Hasil ini dapat terlihat dalam tabel Staphylococcus aureus, International
4. Journal of Pharmacology, 6 (4): 369-374. 3.
Departemen Kesehatan, 1989, Materia
Medika Indonesia, Jilid V, Direktorat

99
Chem Info

Vol 1, No 1, Hal 94 - 100 , 2013

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 9.Muschietti, L., D. Marcos, V. Sülsen, J.D.
Jakarta. Muñoz, G. Ferraro, S. Zacchino dan V.
4. Farnsworth, N.R., 1966, Biological and Martino, 2005, In vitro antifungal assay of
Phytochemical Screening of Plants, traditional argentine medicinal plants. J.
Journal of Pharmaceutical Sciences, 55, Ethnopharmacol., 102: 233-238.
245-265. 10.Nanakorn, W., 1985, The genus terminalia
5. Lemmens, R.H.M.J. dan N. Wulijarni- (Combretaceae) in Thailand, Thai Forest
Soetjipto, 1992. Prosea: Plant Resources Bull. Bot., pp: 59-107.
of South-East Asia. Pudoc, Wageningen, 11.Nazri Mohd,N.A.A, Ahmat,N, Adnan,A,
The Netherlands, pp: 23. Mohamad Syed,S.A, dan Ruzaina
6. Markham, K.R., 1988, Techniques of Syaripah, S.A., 2011, In Vitro
Flavonoid Identification, Academic Press Antibacterial and Radical Scavenging
Inc (LTD). London. Activities of Malaysian Table Salad,
7. Masoko, P., J. Picard dan J.N. Eloff, African Journal of Biotechnology
2005, The Diversity Antifungal activities Vol.10(30).
of six south African Terminalia species 12.Saroja,M, R,Santhi, dan S,Annapoorani,
(Combretaceae), J. Ethnopharmacol., 99: 2011, Antioxidant Activity of Phenolic of
301-308. Terminalia Catappa in Ela Propagated
8. Mostafa, M.G., Rahman M., dan Karim Swiss Albino Mice, Journal of Advanced
M.M., 2011, Antimicrobial activity of Scientific Research 2(3): 70-72
Terminali Chebula, Int. J. Med. Arom
Plants, ISSN 2249-4340, Vol.1 No.2, pp
175-179

Semarang, Desember 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Khairul Anam, M.Si. Dra. Dewi Kusrini, M.Si.


NIP. 19681104 199403 1 002 NIP. 19570807 198703 2 001

100

Anda mungkin juga menyukai