1858 3621 1 SM PDF
1858 3621 1 SM PDF
Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Daun Ketapang Kencana (Terminalia muelleri Benth.)
dan Uji Aktivitas Sebagai Antibakteri Penyebab Bau Badan
Abstrak
Telah diisolasi dan diidentifikasi senyawa golongan flavonoid dari daun ketapang kencana
(Terminalia muelleri Benth.) Isolasi diawali dengan ekstraksi menggunakan metode maserasi,
dilanjutkan fraksinasi menggunakan metode kromatografi kolom dan pemurnian menggunakan
kromatografi lapis tipis. Isolat flavonoid dari ekstrak etil asetat daun T. muelleri berwarna kuning
dengan rendemen 0,14%. Hasil identifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan
pereaksi geser dan spektrometer FTIR diduga senyawa flavonoid merupakan senyawa herbasitin.
Uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas
aeruginosa pada konsentarsi ekstrak etil asetat 1% dan fraksi EC14 5% memiliki kekuatan daya
hambat yang sedang.
Abstract
Flavonoid compound was isolated and identified from Terminalia muelleri Benth. leaves.
Isolation was started by maseration, followed by fractionation using column chromatography
method, and purification using thin layer chromatography. Flavonoid was isolated from ethyl
acetat extract of T. muelleri leaves (yield 0.14%). Structure characterization was conducted using
UV spectrophotometer and FTIR. Results showed that the extracted compound was herbasitin.
Ethyl acetat extract (1%) and EC14 fraction (5%) of T.muelleri were found to inhibit the growth of
Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa.
94
Chem Info
neoformans, Aspergillus fumigatus, 0063) yang diperoleh dari Pusat Studi Pangan
7 Dan Gizi Universitas Gadjah Mada.
Microsporum canis dan Sporothrix schenkii .
Tanaman terminalia chebula dilaporkan
dapat digunakan sebagai uji antibakteri Alat
terhadap bakteri Escherichia coli, Salmonella Peralatan yang digunakan dalam
8 peralatan ini adalah Blender, botol semprot,
Sp., Shigella Sp., Saccharomyces cerevisiae .
pipet tetes, pipa kapiler, peralatan gelas,
Banyak tanaman terminalia yang sudah kertas saring, corong, rotary vacuum
diteliti aktivitasnya sebagai antibakteri, evaporator, plat tetes, hot plate, kertas
namun belum pernah diuji aktivitas terhadap whatman no.1 dan 4, seperangkat alat
antibakteri penyebab bau badan seperti
kromatografi kolom, kertas cakram (Oxoid),
Staphylococcus epidermidis Coryne petri dish, jarum ose, spektrofotometer UV–
bacterium acne, Pseudomonas aeruginosa Vis (Shimadzu) dan spektrometer IR
dan Streptococcus pyogenes. Selain itu, (Shimadzu).
belum pernah dilaporkan jenis senyawa yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas Cara kerja
antibakteri dari Terminalia muelleri. Preparasi sampel
Penelitian tentang kandungan jenis Daun T. muelleri yang diperoleh dari
senyawa flavanoid dalam tanaman T. Kebun Raya Bogor dibersihkan dari debu,
muelleri belum pernah dilakukan. Mengingat pasir dan pengotor lainnya, kemudian
senyawa flavonoid memiliki banyak manfaat diangin-anginkan hingga kering dan
sehingga menarik untuk diidentifikasi jenis dijadikan serbuk menggunakan blender.
senyawanya dan diuji aktivitasnya sebagai
antibakteri. Pembuatan ekstrak
Daun ketapang kencana yang telah
METODE PENELITIAN menjadi serbuk kemudian dimaserasi dengan
pelarut n-heksana selama 3 kali 24 jam, filtrat
Bahan yang diperoleh dipekatkan menggunakan
Daun ketapang kencana (Terminalia rotary vacum evaporator hingga didapatkan
muelleri Benth.), metanol (teknis), etil asetat ekstrak n-heksana. Selanjutnya bagian ampas
(teknis), n-heksana (teknis), akuades, plat dikeringkan lalu dimaserasi dengan pelarut
silika gel GF254 (Merck), sephadex LH-20 etil asetat selama 3 kali 24 jam, filtratnya
(Amersham), silika gel 60-H (Merck), dipekatkan hingga diperoleh ekstrak etil
aluminium klorida (Merck), metilen klorida asetat. Kemudian ampas dimaserasi kembali
(teknis), kuersetin (Merck), miresetin dengan metanol selama 3 kali 24 jam dan
(Merck), pereaksi Libermann–Burchad, filtratnya dipekatkan hingga menjadi ekstrak
pereaksi Meyer, pereaksi dragendrof, serbuk metanol.
magnesium, asam sulfat p.a (Merck), natrium
hidroksida 2 N, kloroform (t.k), pereaksi Penapisan fitokimia
Steasny, natrium asetat (Merck), eter (t.k), Penapisan fitokimia dilakukan terhadap
ferri klorida 1%, aluminium klorida 5%, serbuk simplisia dengan tujuan untuk
anhidrida natrium asetat, asam borat, etanol mengetahui kandungan golongan senyawa
96%, tetrasiklin, akuabides, bakteri kimianya meliputi uji alkaloid, flavonoid,
Staphylococcus epidermidis (FNCC 0048) saponin, tanin, kuinon, triterpenoid dan
dan Pseudomonas aeruginosa (FNCC steroid menurut metode yang dikembangkan
95
Chem Info
4
oleh Fransworth dan Materia Medika spektrometer UV-Vis dan FTIR digunakan
3
Indonesia . untuk mengelusidasi struktur.
96
Chem Info
97
Chem Info
digunakan adalah natrium hidroksida, Tabel 3: Absorbansi dan panjang gelombang isolat
alumunium klorida, asam klorida, natrium flavonoid dengan pereaksi geser AlCl3 dan AlCl3/HCl
isolat+ + AlCl3 + AlCl3/HCl
asetat dan asam borat. Berdasarkan data metanol (nm) (nm)
spektrofotometer UV-Vis terdapat dua pita (nm)
serapan maksimum yaitu 335 nm (Pita I) dan Pita I 335,0 380,0 351,0
274 nm (Pita II) yang diketahui sebagai (0,125 A) (0,084 A) (0,109 A)
Pita II 274,0 280,0 276,0
Flavon atau Flavonol (3-OH tersubstitusi/3- (0,436 A) (0,465 A) (0,531 A)
6
OH bebas) .
Jenis gugus fungsi dalam isolat flavonoid
diidentifikasi dengan spektrometer FTIR.
Spektra dapat dilihat dalam gambar 5.
98
Chem Info
-1
bilangan gelombang 1390,68 cm dan Tabel 4: Rata-Rata Diameter Hambat Pada
-1 Konsentrasi Ekstrak dan Fraksi
1357,89 cm menunjukkan adanya gugus Rata-Rata Diameter hambat (mm)
-
OH tekuk; bilangan gelombang 1041,56 cm Sampel Uji S. epidermidis P. aeruginosa
1
menunjukkan adanya gugus C-O eter;
-1 Ekstrak etil asetat 0,5% - 14±1,0
bilangan gelombang 952,84 cm Ekstrak etil asetat 1% 12.7±3,21 16,3±3,5
menunjukkan adanya substitusi cincin Ekstrak etil asetat 5% 19,7±2,51 29,7±4,1
benzena pada posisi meta; bilangan Ekstrak etil asetat 10% 23±2,0 23,7±3,5
-1 Fraksi EC14 0,5% - 10,3±4,9
gelombang 877,61 cm menunjukkan Fraksi EC14 1% - -
adanya substitusi cincin benzena pada posisi Fraksi EC14 5% 11 ± 2,1 13,3±3,0
-1 Fraksi EC14 10% 12,3±2,1 16,3±2,5
para dan bilangan gelombang 761,88 cm
menunjukkan adanya substitusi cincin Tetrasiklin 36±6,3 35±6,2
Etanol 96% - -
benzena pada posisi orto.
Keterangan :Tetrasiklin (kontrol positif), etanol 96%
Berdasarkan hasil analisis menggunakan (kontrol negatif).15-20 mm: daya hambat kuat; 10-14
spektrofotometer UV-Vis dan FTIR dapat mm: daya hambat Sedang; 0-9 mm: daya hambat
11
diusulkan bahwa senyawa flavonoid yang lemah .
berhasil diisolasi dari ekstrak etil asetat daun
T. muelleri adalah 3,5,7,8,4’
pentahidroksiflavon (Herbasitin) dan KESIMPULAN
strukturnya dapat terlihat dalam Gambar 6.
1. Senyawa flavonoid dari ekstrak etil asetat
daun Terminalia muelleri Benth. berupa
serbuk berwarna kuning dengan rendemen
0,14% dan diidentifikasi sebagai senyawa
Herbasitin.
2. Ekstrak etil asetat daun T.muelleri (1%)
dan fraksi EC14 (5%) dapat menghambat
Gambar 6. Struktur senyawa 3,5,7,8,4’ Pentahidrok- pertumbuhan bakteri Staphylococcus
6
siflavon (Herbasitin) . epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa
dengan kekuatan daya hambat sedang.
Uji aktivitas antibakteri
Uji antibakteri dilakukan terhadap DAFTAR PUSTAKA
ekstrak etil asetat dan fraksi EC14. Uji ini
menggunakan bakteri Staphylococcus 1. Anam, K., A.G. Suganda, E.,Y. Sukandar
epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa dan Kardono, L.Broto S., 2009,
3
dengan metode cakram . Antimicrobial Activity of Terminalia
Berdasarkan hasil uji antibakteri muelleri Benth. leaves. Indonesia, J. Nad.
diketahui bahwa ekstrak etil asetat dan fraksi Prod., 7: 40-43.
Ec14 bersifat menghambat pertumbuhan 2. Anam, K., A.G. Suganda, E.Y. Sukandar
bakteri Staphylococcus epidermidis dan dan Kardono, L.Broto S., 2010,
Pseudomonas aeruginosa. Daya hambat Antibacterial Effect of Component of
ekstrak dan fraksi memiliki kekuatan yang
11 Terminalia muelleri Benth. against
sedang . Hasil ini dapat terlihat dalam tabel Staphylococcus aureus, International
4. Journal of Pharmacology, 6 (4): 369-374. 3.
Departemen Kesehatan, 1989, Materia
Medika Indonesia, Jilid V, Direktorat
99
Chem Info
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 9.Muschietti, L., D. Marcos, V. Sülsen, J.D.
Jakarta. Muñoz, G. Ferraro, S. Zacchino dan V.
4. Farnsworth, N.R., 1966, Biological and Martino, 2005, In vitro antifungal assay of
Phytochemical Screening of Plants, traditional argentine medicinal plants. J.
Journal of Pharmaceutical Sciences, 55, Ethnopharmacol., 102: 233-238.
245-265. 10.Nanakorn, W., 1985, The genus terminalia
5. Lemmens, R.H.M.J. dan N. Wulijarni- (Combretaceae) in Thailand, Thai Forest
Soetjipto, 1992. Prosea: Plant Resources Bull. Bot., pp: 59-107.
of South-East Asia. Pudoc, Wageningen, 11.Nazri Mohd,N.A.A, Ahmat,N, Adnan,A,
The Netherlands, pp: 23. Mohamad Syed,S.A, dan Ruzaina
6. Markham, K.R., 1988, Techniques of Syaripah, S.A., 2011, In Vitro
Flavonoid Identification, Academic Press Antibacterial and Radical Scavenging
Inc (LTD). London. Activities of Malaysian Table Salad,
7. Masoko, P., J. Picard dan J.N. Eloff, African Journal of Biotechnology
2005, The Diversity Antifungal activities Vol.10(30).
of six south African Terminalia species 12.Saroja,M, R,Santhi, dan S,Annapoorani,
(Combretaceae), J. Ethnopharmacol., 99: 2011, Antioxidant Activity of Phenolic of
301-308. Terminalia Catappa in Ela Propagated
8. Mostafa, M.G., Rahman M., dan Karim Swiss Albino Mice, Journal of Advanced
M.M., 2011, Antimicrobial activity of Scientific Research 2(3): 70-72
Terminali Chebula, Int. J. Med. Arom
Plants, ISSN 2249-4340, Vol.1 No.2, pp
175-179
Pembimbing I Pembimbing II
100