Anda di halaman 1dari 9

SIDANG II

PEMERIKSAAN SAKSI A DE CHARGE

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang hadirin dimohon berdiri


(Majelis Hakim menempati tempat duduk yang telah tersedia).
Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua : Hakim Anggota siap? Panitera siap ?
Hakim Ketua : Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan
biasa dengan Nomor Perkara 2075/Pid.sus/2019/PN.Sby dengan terdakwa
Liadzani alias Lia pada hari Kamis, 1 Agustus 2019 dibuka dan
dinyatakan terbuka untuk umum.
(ketuk palu 1x)
Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum, apakah terdakwa siap dihadapkan di
persidangan?
PU : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Silakan dihadapkan
PU : Petugas hadapkan terdakwa Liadzani alias Lia ke ruang sidang
(Petugas mengantar terdakwa masuk ke ruang sidang)
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat Pak
Hakim Ketua : Siap mengikuti persidangan pada hari ini ya?
Terdakwa : Siap
Hakim Ketua : Baik Berdasarkan berita acara persidagan yang telah lalu, acara
persidangan pada hari ini adalah pemeriksaan saksi a de charge oleh
majelis hakim. Saudara terdakwa, penasehat hukum, serta penuntut umum
silahkan dengarkan dan perhatikan baik-baik.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum apakah saksi yang meringankan sudah siap dihadirkan ?
PH : sudah siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, silahkan saudara menempatkan diri disamping kanan
penasehat hukum saudara.
Penasihat Hukum, silahkan dihadirkan saksinya.
PH : Siap Majelis Hakim, Petugas hadirkan saksi atas nama Vannesa ke ruang
sidang
(Petugas Membawa Saksi ke dalam persidangan)
Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudara bisa berbahasa Indonesia ?
Saksi 5 : Bisa Majelis Hakim
Hakim Ketua : Apakah dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?
Saksi 5 : Ya, sehat Majelis Hakim
Hakim Ketua : Siap untuk mengikuti persidangan pada hari ini?
Saksi 5 : Siap
Hakim Ketua : Baiklah, sebelum saudara dimintai keterangannya, terlebih dahulu kami
akan memeriksa identitas saudara.
Hakim Ketua : Silahkan saudara maju untuk menunjukan kartu identitas saudara
(Saksi 5 maju menunjukan kartu identitas)
(Hakim Anggota ikut memeriksa)

Hakim Ketua : Silahkan saudara duduk kembali


(Saksi 5 duduk kembali)
Hakim Ketua : Nama lengkap saudara?
Saksi 5 : Vanessa Andiwinata
Hakim Ketua : Tempat dan tanggal Lahir?
Saksi 5 : Wonogiri, 18 Desember 1992
Hakim Ketua : Jenis kelamin?
Saksi 5 : Perempuan
Hakim Ketua : Kebangsaan?
Saksi 5 : Indonesia
Hakim Ketua : Tempat tinggal?
Saksi 5 : Jalan Malaria Komplek Oraumum Permai No. 234, Surabaya
Hakim Ketua : Agama?
Saksi 5 : Islam
Hakim Ketua : Pekerjaan
Saksi 5 : Pegawai Karaoke
Hakim Ketua : Apakah saudara kenal dengan terdakwa?
Saksi 5 : Kenal Pak, Ibu Lia Bos saya
Hakim Ketua : Ada hubungan darah?
Saksi 5 : Tidak ada
Hakim Ketua : Hubungan semenda?
Saksi 5 : Tidak ada
Hakim Ketua : Hubungan pekerjaan?
Saksi 5 : Ada
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah bersedia untuk memberi keterangan pada
persidangan ini?
Saksi 5 : Bersedia
Hakim Ketua : Baiklah sesuai dengan Pasal 160 ayat (3) KUHAP sebelum diambil
keterangannya, saudara akan disumpah terlebih dahulu sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing. Saudara saksi bersedia?
Saksi 5 : Bersedia
Hakim Ketua : Baik silahkan saudara berdiri, Rohaniawan mohon dibantu.
Hakim Ketua : Saudara Saksi 1kuti kata-kata saya…
“Demi Allah, saya bersumpah sebagai saksi / akan memberikan
keterangan yang sebenarnya / tidak lain daripada yang sebenarnya.”
Hakim Ketua : Baiklah saudara telah disumpah oleh karena itu saya meminta kepada
saudara untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya, jika tidak
saudara saksi akan dikenai ketentuan Pasal 242 ayat (2) KUHP karena
memberikan keterangan palsu dibawah sumpah dengan ancaman pidana
maksimal 9 tahun penjara, apakah saudara-saudara mengerti?
Saksi 5 : Mengerti Majelis Hakim
Hakim Ketua : Apakah saudara sudah pernah memberikan keterangan sebelumnya?
Saksi 5 : Sudah Pak
Hakim Ketua : Dimana?
Saksi 5 : Di Polres Surabaya Kota pak
Hakim Ketua : Apakah dalam pemeriksaan tersebut saudara dalam paksaan dan tekanan?
Saksi 5 : Tidak Pak
Hakim Ketua : Silahkan saudara maju untuk melihat BAP saudara.
( Saksi maju memeriksa )
Hakim Ketua : Apakah benar ini keterangan saudara?
Saksi 5 : Benar
Hakim Ketua : Apakah benar ini tanda tangan saudara?
Saksi 5 : Benar
Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudara mengerti mengapa dihadirkan dalam
persidangan hari ini ?
Saksi 5 : Tahu Pak, saya disini untuk memberi keterangan atas kasus penangkapan
boss saya ini pak.

Hakim Ketua : Apa saja tugas saudara sebagai anak buah dari terdakwa?
Saksi 5 : Saya kadang disuruh nemenin temen bos saya ini pak, kadang disuruh
nyanyi, kadang juga saya disuruh jadi biduan pak, banyaklah pak

Hakim Ketua : Lalu apakah dalam menjalankan pekerjaan tersebut saudara dipaksa ?
Saksi 5 : Tidak pak, ya namanya untuk kebutuhan sehari-hari pak, ya mau tidak
mau harus dilakoni pak.

Hakim Ketua : Apakah saudara sudah lama jadi anak buah terdakwa dalam hal melayani
pelanggannya ?
Saksi 5 : Baru kok pak, saya dulu itu jadi SPG rokok pak, trus kenalan sama mami
dan diajak kerja sama dia, yaa jadinya saya ikut mami aja pak.

Hakim Ketua : Ada yang ingin ditanyakan hakim anggota 1 dan 2 ?

Hakim Anggota : Tidak hakim ketua.

Hakim Ketua : Bagaimana saudara PH apakah akan mengajukan pertanyaan?


PH : Apakah terdakwa pernah merekrut saudara dengan terpaksa ?
Saksi 5 : Tidak pernah, malah saya yang sering menanyakan apakah ada kerjaan
atau tidak.
PH : Apakah terdakwa pernah berbuat kasar atau melakukan tindakan yang
tidak sesuai dengan keinginan saudara saksi ?
Saksi 5 : Tidak pernah juga pak, malah bos sering meminjamkan saya uang saat
saya membutuhkan uang

PH : Saudara saksi, apakah ada hal yang saudara ingat dari sosok terdakwa ?
Saksi 5 : Saya ingat dulu alasan saya ikut bos adalah karena saya sewaktu menjadi
SPG sering dikasari oleh bos saya, lalu saya kabur dan bertemu bos, disitu
pula saya meminjam uang mami untuk biaya sekolah anak saya, sampai
sekarang anak saya sekolah itu uangnya mami.
PH : Cukup Majelis Hakim

Hakim Ketua : Baiklah silahkan kepada penuntut umum dipersilahkan untuk memberikan
pertanyaan

JPU : terimakasih yang mulia , Saudara saksi pernah disuruh melayani apa saja
oleh terdakwa?

Saksi 5 : Biasanya kalo tidak ada pelanggan saya disuruh nyanyi, cuman kalo ada
pelanggan ya saya ngelayanin toh pak

JPU : Apakah saat datang pertama, terdakwa sudah menawari pekerjaan sebagai
pelayan para lelaki ?
Saksi 5 : Awalnya saya sih diajak jadi penyanyi di warungnya bos, cuman karena
bos nawarin gaji yang menarik ya saya ora iso nolak pak

JPU : Berapa upah yang ditawarkan oleh terdakwa ?


Saksi 5 : Satu kali ngelayanin mas-mas itu saya bisa dapet 150.000 pak, biasanya
kalo bos baik, semalem aku bisa dapet 600.000 pak

JPU : Cukup yang mulia


Hakim Ketua : Bagaimana saudara saksi apakah ada hal lain yang ingin saudara
sampaikan?
Saksi 5 : Cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum, apakah akan menghadirkan saksi kembali ?
PH : Tidak majelis hakim kami rasa cukup, dan kami mohon agar sidang
dilanjutkan dengan acara selanjutnya.
Hakim Ketua : Baiklah saudara saksi, untuk sementara keterangan saudara dianggap
cukup. karena pemeriksaan saksi meringankan telah selesai maka
dipersilakan kepada saudara saksi kembali ke tempat yang telah
disediakan.

Hakim ketua : Baiklah pemeriksaan saksi dalam perkara ini sudah cukup, selanjutnya
sidang dilanjutkan dengan acara pemeriksaan terdakwa.

Kepada sudara terdakwa di persilahkan untuk duduk di tengah.

Hakim ketua : Kapan dan dimana saudara ditangkap polisi?

Terdakwa : Saya ditangkap polisi pada hari Sabtu, 11 Mei 2019 sekitar pukul 19.00 di
Jalan Putat Jaya Gang Lebar No. 12, Surabaya.

Hakim ketua : Sedang apa saudara saat di tangkap?

Terdakwa : Waktu itu saya lagi mau belanja ke Superindo pak

Hakim ketua : Sedang ada kegiatan apa diwarung saudara saat itu ?

Terdakwa : Sedang ada Eka pak, dia sedang dilayanin pak

Hakim ketua : Siapa yang saudara suruh untuk melayani Eka ?

Terdakwa : Saya menyuruh Vanessa pak karena memang dia yang sedang ada pak

Hakim ketua : Dimana saudara mengetahui modus bisnis seperti ini ?

Terdakwa : Saya awalnya bergaul dengan pelanggan di warung saya, lalu saya diajak
jalan-jalan ke daerah Dolly pak, nah dari situ saya berpikir untuk bangun
yang sama namun lebih tertutup pak

Hakim ketua : Lalu bagaimana saudara mencari pelanggan jika sistemnya tertutup ?

Terdakwa : Saya biasanya tawarkan dari mulut ke mulut pak, saya juga suruh pegawai
di warung untuk nawarin ke pelanggan yang datang pak

Hakim ketua : Biasanya itu hanya saudara yang menawarkan ke orang, apa saudara yang
di cari para pelanggan itu ?

Terdakwa : Biasanya saya yang nawarin pak, karena kebanyakan pelanggannya malu,
tapi beberapa kali juga ada yang pesen langsung pak.
Hakim ketua : Apa reaksi saudara ketika melihat ada polisi melakukan penggrebekan di
warung saudara ?

Terdakwa : Saya tidak tau ada polisi pak, makanya ketika dicegat saya kaget saya kira
saya mau di tilang atau dirampok gitu pak

Hakim ketua : Ketika ada pelanggan yang ingin berhubungan badan, ruangannya saudara
yang menyediakan ?

Terdakwa : Iya Pak .

Hakim ketua : Berapa saudara kenakan tarifnya ?

Terdakwa : 30rb untuk satu kali main pak

Hakim ketua : Apa saja yang saudara sediakan ketika ada pelanggan ?

Terdakwa : Ya nda ada disediakan apa-apa, paling ya kamar pak

Hakim ketua : Apa pekerjaan sehari-hari saudara?

Terdakwa : Saya biasa jagain warung pak

Hakim ketua : Trus dari kenapa masih menyediakan orang untuk melayani nafsu para
pria ?

Terdakwa : Kebutuhan ekonomi saya banyak pak

Hakim Ketua : Baiklah silahkan kepada penuntut umum dipersilahkan untuk memberikan
pertanyaan

JPU : Terimakasih yang mulia , Sudara terdakwa, sejak memulai bisnis seperti

ini, sudah berapa banyak yang datang ke tempat saudara ?

Terdakwa : Wah saya tidak menghitung ya, tapi setiap hari paling tidak ada 2-3 orang

JPU : Untuk para pelayan wanitanya, berapa orang yang jadi anak buah anda ?

JPU : Cukup yang mulia.

Hakim ketua : Baiklah apakah ada pertanyaan dari penasihat hukum terdakwa kepada
Terdakwa ?
PH : ada majelis hakim
Hakim Ketua : Silahkan
PH : Terima Kasih Majelis Hakim, saudara terdakwa, apa alasan saudara
menjalankan bisnis ini ?

Terdakwa : Saya itu sebenarnya bertujuan ingin membantu ekonomi anak buah saya,
namun pemasukan dari membuka warung tidak cukup untuk membantu
mereka, karena tanggungan mereka pun banyak

PH : Kenapa saudara tidak membuka usaha lain bersama anak buah saudara ?

Terdakwa : Saya pernah membuka salon bersama mereka, cuman gagal karena sepi
peminat, akhirnya salah satu anak buah saya menyarankan untuk
menjalani kegiatan ini

PH : Apakah saudara pernah di hukum sebelum perkara ini?

Terdakwa : Belum pernah bu

PH : Bagaimana sikap saudara dengan kejadian ini?

Terdakwa : Saya menyesal, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi

PH : Cukup Majelis Hakim

Hakim : Baiklah, saudara terdakwa apakah masih ada yang ingin saudara
sampaikan

Terdakwa : Tidak ada pak

Hakim Ketua : Hakim Anggota I apakah ada pertanyaan?


HA 1 : Tidak ada Hakim Ketua
Hakim Ketua : Hakim Anggota II apaka masih ada pertanyaan?
HA 2 : Tidak ada Hakim Ketua
Hakim Ketua : Penuntut Umum apakah masih ada pertanyaan?
PU : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Penasehat Hukum apakah masih ada pertanyaan?
PH : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baik, karena acara pembuktian telah selesai maka acara sidang selanjutnya
adalah pembacaan tuntutan oleh Penuntut Umum,
saudara Penuntut Umum apakah sudah siap dengan tuntutannya?
PU : Belum Majelis Hakim, kami mohon waktu untuk menyusunnya
(Maejelis Hakim Bermusyawarah)
Hakim Ketua : Penuntut Umum, apakah 1 minggu cukup untuk mempersiapkan tuntutan
saudara?
PU : Cukup Majelis Hakim
Hakim Ketua : Panitera 1 minggu dari sekarang tanggal berapa?
Panitera : Kamis, 8 Agustus 2019

Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum tanggal 8 Agustus 2019 siap hadir di
persidangan?
PU : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Saudara Penasehat Hukum tanggal 8 Agustus 2019 siap untuk tetap hadir
di persidangan?
PH : Siap majelis hakim.
Hakim Ketua : Karena PU belum siap dengan tuntutannya maka sidang ditunda dan akan
dilanjutkan kembali satu minggu yang akan datang yaitu pada hari Kamis,
8 Agustus 2019. Untuk itu majelis hakim memerintahkan kepada PU
untuk tetap menghadapkan terdakwa pada persidangan tersebut dan status
terdakwa tetap dalam tahanan. Sidang hari ini dinyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu1x)
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.

Anda mungkin juga menyukai