B. KEHADIRAN SISWA
1. Siswa wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun pelajaran untuk setiap
tingkat.
2. Setiap peserta didik wajib hadir untuk mengikuti pelajaran dari guru sesuai jadwal
pelajaran.
3. Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses belajar mengajar minimal 90 persen dari
jumlah hari efektif sekolah kehadiran dalam satu semester( dihitung hanya alpa ).
4. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di lapangan (di luar
kelas) sesuai karakteristik Mata pelajaran dan tuntutan Standar Isi setiap Mata Pelajaran.
5. Setiap siswa yang tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar di kelas, dihitung masuk
dalam kegiatan belajar mengajar apabila :
a. Mengikuti lomba mewakili sekolah, Kecamatan, Kota, Propinsi maupun Negara.
b. Mengikuti rapat OSIS
c. Menghadiri upacara/kegiatan yang ditugaskan oleh OSIS dan atau sekolah.
d. Mengikuti lomba/pertandingan seni/olahraga dari lembaga resmi dengan dibuktikan
dengan surat klubnya.
e. Mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan program sekolah
C. KETIDAKHADIRAN SISWA
1. Ketidakhadiran siswa dalam kegiatan proses pembelajaran dapat disebabkan karena :
a. Sakit (dibuktikan dengan surat keterangan dari peserta didik diketahui orang
tua/wali/surat keterangan dokter/pemberitahuan langsung orang tua/wali siswa)
b. Ijin (didahului dengan permohonan orang tua)
c. Ditugaskan oleh sekolah mengikuti kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler
d. Sengaja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran (bolos) dan atau tanpa keterangan
yang sah.
2. Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti KBM karena sakit ;
1
a. Satu sampai dua hari, surat keterangan dari peserta didik diketahui orang tua/wali
siswa
b. Tiga hari lebih, pemberitahuan orang tua/wali siswa dilengkapi surat keterangan
dokter
c. Rawat nginap, pemberitahuan orang tua/wali siswa dilengkapi surat keterangan dokter
D. PROSES PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan
melalui berbagai kegiatan ulangan dan Tugas Mandiri/Kelompok.
2. Tugas yang dibebankan guru kepada siswa dapat berupa :
a. Tugas Terstruktur
b. Tugas Mandiri Tidak Terstruktur
E. SANKSI
1. Prosentase minimal kehadiran siswa mengikuti kegiatan pembelajaran agar dapat
diikutsertakan dalam proses penilaian adalah 75% dari hari efektif pembelajaran.
2. Siswa yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak memenuhi kehadiran minimal,
dikembalikan kepada orang tua setelah ada pemberitahuan/peringatan kepada orang tua
terlebih dahulu setelah melalui proses pembinaan bersama oleh guru mata pelajaran, wali
kelas, BK maksimal 2 kali
3. Siswa yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap tidak diperkenankan mengikuti
UAS / UKK
F. KETENTUAN PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan mengacu pada standar kompetensi
lulusan untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran, yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran.
Penilaian untuk siswa Kurikulum 2006 menggunakan Penilaian Kuantitatif dengan Skala 0
– 100 dan penilaian Kualitatif digunakan untuk penilaian Sikap, dan Kegiatan Ekstra
Kurikuler, adalah : SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang
3. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.
4. Penilaian akhlak mulia yang dilakukan oleh guru mata pelajaran merupakan rujukan aspek
afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
5. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai
warga masyarakat dan warga negara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur
2
yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
6. Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan secara periodik melalui :
Penilaian aspek Pengetahuan melalui : penilaian tugas, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas. Penilaian aspek
Keterampilan dilaksanakan melalui : praktek kerja, Proyek dan Portofolio sedangkan
Penilaian aspek Sikap dilakukan melalui : Observasi, kehadiran, motivasi belajar, ketepatan
mengumpulkan tugas dan sikap menghargai pendapat orang lain serta kejujuran.
I. NILAI/LAPORAN PENILAIAN
1. Nilai ahlak mulia dan kepribadian untuk Kelas XII yang menggunakan Kurikulum 2006
dihimpun oleh guru BP/BK dari guru mata pelajaran yang dijadikan sebagai rujukan / dasar
pertimbangan guru mata pelajaran Agama dan Kewarganegaraan.
2. Nilai Pengembangan Diri dihimpun oleh guru BP/BK dari Pelatih/Instruktur/ Pembimbing
kegiatan pengembangan diri ( ekstra kurikuler ) yang wajib diikuti oleh seluruh siswa untuk
ekstra Pramuka dan minimal salah satu ekstra kurikuler non wajib.
3. Nilai harian diperoleh dari gabungan hasil ulangan harian dengan nilai tugas dengan
perbandingan 50% : 50 %.
4. Skala nilai untuk pengetahuan dan keterampilan memakai skala ratusan dan nilai yang
pecahan dibulatkan ke atas contoh ; 84,54 dibulatkan 85.
5. Skala nilai Sikap, kepribadian dinyatakan secara kualitatif yaitu Sangat Baik = A, Baik = B,
Cukup = C dan Kurang = K dengan ketentuan :
No. Skala Nilai Kualitatif
1 0 – 40 K ( Kurang )
2 41 – 60 C ( Cukup )
3 60 – 80 B ( Baik )
4 81 - 100 SB ( Sangat Baik )
6. Setiap peserta didik berhak menerima pengembalian hasil tugas, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas setelah diperiksa dan
diberi komentar oleh pendidik.
7. Nilai akhir setiap mata pelajaran diperoleh dari 60% dari Nilai Harian, 20% dari Nilai
Ulangan Tengah Semester dan 20% dari Nilai Ulangan Akhir Semester di semester ganjil dan
Ulangan Kenaikan Kelas untuk di semester genap.
8. Nilai pada laporan hasil belajar selalu ada komentar dari pendidik berdasarkan Kompetensi
Dasar yang diselesaikan dalam satu semester.
9. Nilai Sekolah untuk Kelas XII diperoleh dari rata-rata raport semester 3, 4 dan 5 yang
diberikan bobot 60% dan nilai Ujian sekolah ( rata-rata nilai ujian teori dan ujian praktek )
diberikan bobot sebesar 40% dari setiap mata pelajaran.
J. REMEDIAL
4
1. Peserta didik yang belum mencapai KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) pada ulangan
harian (UH) pada setiap mata pelajaran, peserta didik diwajibkan mengikuti pembelajaran
remedial.
2. Pembelajaran remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil ulangan harian
oleh guru mata pelajaran.
3. Pembelajaran remedial dapat diselenggarakan dengan berbagai kegiatan antara lain :
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda melalui
kegiatan tatap muka di luar jam efektif.
b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
d. Pemanfaatan tutor sebaya.
4. Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program pembelajaran
remedial.
5. Peserta didik yang nilainya di bawah KKM mata pelajaran maksimal melakukan remedi
sebanyak 2 ( dua ) kali untuk setiap kegiatan penilaian mata pelajaran.
6. Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM atau maksimal sebesar KKM.
4. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh rapat Dewan Pendidik dengan kriteria :
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. memperoleh nilai sikap minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika;
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. lulus ujian sekolah (US) untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi;
5
d. Memenuhi persyaratan ketentuan Nilai sekolah :
o Nilai yang diperoleh untuk setiap mata pelajaran minimal 50,00 ( lima puluh
koma nol nol )
o Rata-rata nilai untuk seluruh mata pelajaran minimal 60,00 ( enam puluh
koma nol-nol )
e. Mengikuti Ujian Nasional untuk seluruh mata pelajaran yang di UN-kan.
L. PENJURUSAN
a. Waktu Penjurusan
1. Penentuan Penjurusan program studi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Bahasa dilakukan mulai akhir kelas X.
2. Pelaksanaan Penjurusan program studi di mulai dari awal kelas XI.
b. Kriteria Penjurusan
1. Hasil penelusuran minat dan bakat peserta didik oleh guru BK dan Wali Kelas.
2. Peserta didik yang mengambil Penjurusan Ilmu Pengetahuan Bahasa ( IPB), Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) maupun program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), boleh
memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran pada mata
pelajaran yang bukan menjadi ciri khas Penjurusan tersebut.
3. Penentuan Penjurusan didasarkan atas :
a. Nilai rapor semester genap
b. Nilai Tes Psikologi
c. Minat peserta didik
d. Potensi pendidik dan tenaga kependidikan serta sarana prasarana
4. Banyaknya kelas pada masing-masing Penjurusan disesuaikan dengan daya tampung
sekolah.
6
4. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memelihara setiap fasilitas belajar yang terdapat
di perpustakaan, Lab.Fisika, Lab Kimia, Lab. Biologi dan Lab. Komputer.
O. MUTASI SISWA
A. Mutasi siswa dapat berupa :
a. Mutasi Penjurusan :
1. Setiap peserta didik berhak menentukan Penjurusan/program sesuai prestasi
akademik dan minat.
2. Setiap peserta didik berhak pindah ( mutasi ) Penjurusan paling lambat dua minggu
setelah kegiatan pembelajaran berlangsung di awal Tahun Pelajaran.
3. Peserta didik yang ingin pindah Penjurusan setelah dua minggu kegiatan pembelajaran
berlangsung, dipindahkan dari sekolah.
4. Peserta didik kelas yang tidak naik kelas dapat mengulang kembali dikelas sebelumnya.
5. Peserta didik kelas XI yang naik ke kelas XII tidak boleh mengganti jurusan yang telah
dipilih.
B. Mutasi Masuk
Siswa pindah masuk harus memenuhi persyaratan :
a. Terdapat tempat pada jenjang, program dan kelas yang dituju
7
b. Memenuhi persyaratan yang ditentukan yaitu :
C. Mutasi Keluar
Mutasi Keluar dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :
a. Setiap peserta didik berhak pindah keluar atas permintaan orang tua/wali murid.
b. Setiap peserta didik berpeluang pindah keluar atas pertimbangan sekolah
c. Menunjukkan /menyetorkan surat keterangan diterima pada sekolah yang dituju.
d. Melengkapi segala tunggakan adminstrasi keuangan sampai pada bulan perpindahan.
e. Mengembalikan semua buku/alat milik sekolah yang dipinjam dari sekolah
f. Siswa diberikan surat keterangan pindah dari sekolah sesuai alasan perpindahan
g. Terhitung sejak dikeluarkan surat pindah siswa/orang tua tidak dapat kembali ke
sekolah asal dengan alasan apapun.Memenuhi segala kewajibannya sebelum pindah
sekolah.
8
PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG
TATA TERTIB
SMA NEGERI 1 TEJAKULA
A. Latar Belakang
Tata tertib sekolah yang dibuat ini akan dipakai untuk pembinaan siswa secara utuh agar
nantinya mereka menjadi manusia yang sopan, bertanggung jawab dan berkepribadian,
menjunjung tinggi nama baik sekolah, keluarga dan masyarakat serta menjunjung tinggi
kedaulatan Negara Indonesia.
B. Tujuan
Sasaran dalam tata tertib ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Tejakula yang masih aktif
menjadi siswa.
9
10
TATA TERTIB SMA NEGERI 1 TEJAKULA
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
11
1.1.3. Upacara harus dilakukan dengan khidmat dan tertib. Setelah upacara selesai
siswa masuk dengan tertib ke kelasnya masing-masing.
12
h. Panjang Celana putra dari pinggang 5 cm di bawah mata kaki,
dengan keliling lingkaran bawah 42-44 cm
i. Pakaian tidak terlalu ketat.
j. Pada saat pelajaran IPA ( Fisika, Biologi dan Kimia ) siswa wajib
memakai pakaian praktik
k. Pakaian harus bersih, rapi, sopan, dan lengkap dengan identitas
sekolah.
2. Memelihara rambut dengan rapi (siswa putra potongan rambutnya tidak
melampaui kerah baju dan mengenai telinga, siswa putri mengikat
rambut.
g. Waktu masuk ruangan
1. Masuk ruangan kelas, ruangan guru, kantor, siswa harus mengetuk pintu
terlebih dahulu, dan mengucapkan salam
2. Bila tidak masuk sekolah karena sakit atau alasan lain, wajib mengirim
surat yang diketahui oleh orang tua / wali siswa.
3. Setiap siswa wajib membayar / melunasi Iuran Komite dan iuran lainnya
selambat-lambatnya tanggal 10 dari bulan bersangkutan. Bila siswa dua
kali berturut-turut tidak dapat melunasi tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan, siswa yang bersangkutan harus mendatangkan
orang tua, dan dipertimbangkan untuk mengikuti pelajaran sampai saat
melunasi tunggakan tersebut.
2. Organisasi Siswa Intra Sekolah
a. Di dalam lingkungan sekolah hanya ada Organisasi Siswa Intra Sekolah
( OSIS ).
b. Tiap-tiap siswa wajib menjadi Anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS ).
3. Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Setiap siswa wajib mengikuti ekstra wajib pramuka dan salah satu atau
lebih kegiatan ekstrakurikuler no wajib yang dibuka di sekolah
b. Tata tertib pelaksanaan diatur tersendiri oleh pembina eksrakurikuler
yang telah ditunjuk.
D. KRITERIA PELANGGARAN
1. PELANGGARAN DISIPLIN WAKTU :
A. Terlambat masuk kelas / sekolah lebih dari 5 menit.
B. Terlambat masuk kelas / sekolah lebih dari 1 jam pelajaran.
C. Membolos / tidak mengikuti pelajaran 1 bidang studi.
D. Tidak masuk tanpa keterangan.
E. Tidak masuk dan memalsukan surat keterangan ijin / sakit.
F. Terlambat mengikuti upacara bendera.
4. PELANGGARAN SERAGAM
a. Tidak memakai baju seragam sekolah.
b. Baju seragam tidak sesuai dengan ketentuan (tidak sesuai harinya).
c. Baju seragam tidak sesuai dengan dimodifikasi (diberi hiasan, dirobek,
dilobangi).
d. Menggunakan pakaian selain yang berlaku saat itu (pakaian ekstra)
e. Mengubah mode pakaian / memakai pakaian selain mode dari sekolah.
f. Tidak memakai topi seragam saat upacara bendera.
g. Memakai topi palsu saat upacara bendera.
h. Tidak memakai ikat pinggang warna hitam.
i. Memakai sepatu selain warna hitam, kecuali hari Jumat dan Sabtu.
j. Memakai sepatu diluar aturan (berhak lebih dari 3 cm, menutupi mata kaki).
k. Tidak memakai sepatu kecuali luka atau sakit.
l. Memakai kaos kaki diluar aturan (warna dan ukuran tidak wajar).
m. Tidak memakai dasi (tidak sesuai harinnya
7. PELANGGARAN KRIMINAL :
A. Kriminal Berat :
a. Melakukan corat-coret fasilitas sekolah dengan balpoint, spidol, stipo, cat.
15
b. Melakukan perusakan dengan sengaja atas fasilitas sekolah.
c. Berkelahi dengan siswa di sekolah.
d. Berkelahi dengan siswa sampai cidera berat /serius.
e. Berkelahi diluar sekolah masih memakai seragam sekolah.
f. Membawa geng ke sekolah (bukan siswa SMA) ke sekolah tanpa alasan.
g. Membawa geng ke sekolah dan membuat kerusuhan /meresahkan.
h. Memalsu nilai raport.
i. Membawa senjata tajam /alat-alat yang bisa digunakan sebagai senjata.
j. Membawa obat-obatan terlarang (sejenis psikotropika).
k. Membawa minuman keras.Mabuk di sekolah /kelas.
l. Mabuk di luar sekolah sampai mencemarkan nama sekolah.
m. Menantang berkelahi tenaga kependidikan (Pengajar, Pegawai, Satpam).
n. Berkelahi dengan tenaga kependidikan.
o. Mencaci maki tenaga kependidikan.
p. Mencuri, menipu, menggelapkan uang / barang bukan miliknya.
q. Terlibat tindakan kriminal : merampok, membunuh, mencuri, dll.
r. Memicu kerusuhan di sekolah.
s. Merusak sepeda motor di sekolah.
t. Membawa dan atau mengkonsumsi rokok di sekolah.
u. Terbukti membuat atau menyebarkan adegan seksual/fornografi di dunia
maya.
B. Kriminal Ringan
a. Membawa buku /foto /kaset /VCD porno.
b. Mencoreti atribut /seragam sekolah.
8. PELANGGARAN LAIN-LAIN :
1. Membawa barang dan alat yang dapat mengganggu /meresahkan PBM.
2. Berada di kantin saat jam pelajaran tanpa seijin guru pengajar.
3. Membawa ponsel /alat elektronik yang mengganggu PBM.
4. Berada di parkir saat bebas /sesaat sebelum pulang.
E. PENANGGULANGAN
a. Jika diketahui melanggar akan mendapatkan pembinaan sesuai prosedur
penanganan siswa bermasalah
b. Diketahui melanggar kedua kalinya mendapat pembinaan oleh BK.
c. Pelanggaran yang sama untuk yang ketiga kalinya akan mendapat bimbingan dari BK
+ dilayangkan surat panggilan ke orang tua.
d. Pelanggaran yang sama untuk keempat kalinya akan mendapat skorsing :
1. Skorsing ringan selama 3 (tiga) hari.
2. Skorsing berat selama 1 (satu) minggu.
e. Jika diketahui melanggar untuk kelima kalinya dan empat langkah penanggulangan
sebelumnya tidak mampu memperbaiki prilaku siswa, maka yang bersangkutan
dipertimbangkan untuk dikembalikan kepada orang tuanya.
f. Untuk pelanggaran ringan, tingkat penanggulangan sampai nomor 4 yaitu skorsing
selama 3 (tiga) hari.
F. Lain-Lain
Hal-hal lain yang belum termuat dalam aturan tata tertib ini akan dilakukan koordinasi
dan kemunikasi sesuai kondisi saat itu.
16
IV. TATA TERTIB PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA :
1. Setiap warga sekolah wajib menggunakan sarana dan prasarana sekolah dengan
penuh tanggungjawab.
2. Setiap warga sekolah wajib menggunakan sarana dan prasarana sekolah atas seijin
penanggungjawab ( guru mata pelajaran / pengelola / kepala atau wakil kepala
sekolah bidang sarana prasarana.).
3. Setiap warga sekolah wajib memelihara sarana dan prasarana sekolah.
4. Setiap warga sekolah wajib mengembalikan sarana dan prasarana sekolah yang telah
digunakan ke tempat dan atau kepada penanggungjawab dalam kedaaan utuh dalam
waktu yang telah ditentukan.
5. Setiap warga sekolah wajib mengganti sarana dan prasarana sekolah yang rusak
karena kelalaian atau kesengajaan menyebabkan terjadinya kerusakan.
6. Setiap warga sekolah wajib melaporkan kepada penanngungjawab / kepala /
pengelola dan atau wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana jika terjadi
kerusakan sarana dan prasarana yang menyebabkan terganggunya kegiatan
pembelajaran.
17
Latar Belakang
Proses pendidikan di sekolah akan berjalan dengan lancer apabila ditunjang dari berbagai
faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain : kelengkapan sarana prasarana, kurikulum, kesiapan
guru dan pegawai, kesiapan siswa, dukungan dana, kebijakan, dll. Salah satu dari faktor
tersebut adalah kesiapan guru maupun pegawai dalam melaksanakan tugas pokok serta fungsi
masing-masing. Keadaan guru dan pegawai secara kuantitas dan kualitas tentu saja menjadi
factor penentu dari keterlaksanaan program sekolah secara menyeluruh, karena tanpa SDM
yang berkualitas kemungkinan hasil juga kurang maksimal. Oleh karena itu untuk menjamin
kelangsungan dan meningkatkan kinerja sekolah perlu diatur dengan sebuah tata tertib
terhadap guru dan pegawai yang bekerja di sekolah.
Seperti yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No.53 tahun 2010 pasal1 ayat 1 yakni disiplin
Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk mentaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/ atau
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
Mengacu pada pernyataan tersebut, maka sekolah berupaya untuk melakukan langkah-langkah
antisipasi terhadap kemungkinan pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai bersangkutan.
Upaya tersebut adalah pembuatan serta implementasi tata tertib guru dan pegawai yang
membidik seluruh guru dan pegawai yang ada di SMA Negeri 1 Tejakula.
A. Tujuan
Adapun tujuan tata tertib guru dan pegawai ini antara lain ;
1. Sebagai pedoman untuk menjalankan tugas bagi guru dan pegawai
2. Memupuk rasa kebersamaan dan saling mengisi dalam melaksanakan tugas masing-masing
3. Sebagai dasar pertimbangan untuk pemberian reward maupun funishment.
B. Sasaran
Sasaran tata tertib ini adalah seluruh guru dan pegawai yang melaksanakan tugas di SMA
Negeri 1 Tejakula
1. Kehadiran
1.1. Guru dan pegawai wajib hadir dalam pelaksanaan upacara bendera dan upacara
nasional lainya sesuai waktu yang telah ditentukan
1.2. Guru dan pegawai wajib hadir dalam pelaksanaan kegiatan sekolah lainya sesuai waktu
yang telah ditentukan
1.3. Guru dan pegawai wajib hadir dalam pertemuan (rapat) sesuai undangan yang
diberikan
18
1.4. Guru dan pegawai wajib pulang setelah semua proses pembelajaran selesai
1.5. Guru dan pegawai wajib membuat surat ijin, surat keterangan sakit atau memberitahu
ketua unit kerja atau kepala sekolah jika tidak bisa datang ke sekolah.
1.6. Persentase kehadiran akan dihitung secara komulatif setiap akhir bulan, dan setiap
personil minimal kehadiranya 95%
1.7. Guru dan pegawai wajib menghadiri pertemuan yang ditugaskan oleh sekolah
2. Pelaksanaan Tugas
2.1. Guru wajib mengajar mata pelajaran yang diajarkan sesuai waktu dan jadual yang
telah dibuat oleh sekolah
2.2. Guru yang berhalangan hadir agar memberikan kepastian tentang proses
pembelajaran pada kelas yang akan diajar dengan materi yang telah dipersiapkan
seperti tugas, tes, atau bentuk lainya, dan ditulis sesuai format yang telah disediakan
2.3. Guru yang mendapat tugas tambahan wajib menyelesaikan beban tugas yang
diberikan dan melaporkan secara periodik kepada kepala sekolah
2.4. Pegawai wajib mengerjakan tugas sesuai dengan beban tugas yang diberikan oleh
sekolah
2.5. Pegawai wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada kepala sekolah setelah dicek
oleh Kepala Tata Usaha
2.6. Guru dan pegawai wajib melaksanakan koordinasi dengan sesama personil sekolah
dalam rangka menyelesaikan tugas-tugas tertentu.
2.7. Guru dan pegawai wajib menjaga dan melaksanakan komitmen lembaga yang telah
disepakati
2.8. Guru dan pegawai dapat memberikan masukan pada sekolah demi peningkatan
kinerja sekolah, baik melalui rapat-rapat maupun diluar rapat.
2.9. Guru dan pegawai wajib menjaga iklim sekolah yang kondusif, dan jika ada masalah
perlu dilakukan penyelesaian secara kekeluargaan sebelum menempuh jalur yang
lebih tinggi
3. Sanksi-sanksi
3.1. Kehadiran
3.1.1. Kehadiran guru dan pegawai di bawah 95% akan dilaksanakan pemenggilan
untuk pembinaan secara lisan sebanyak 3 kali dengan masing-masing rentang
waktu minimal dua bulan dan dilakukan oleh kepala sekolah.
3.1.2. Jika setelah pemanggilan/pembinaan lisan sebanyak 3 kali tidak terjadi
perubahan, maka dilakukan pemanggilan resmi dengan surat sebanyak 3 kali
dengan rentang waktu minimal 3 bulan dilaksanakan pembinaan oleh kepala
sekolah. Untuk guru akan diambil sanksi nol jam (tidak diberikan jam
mengajar), selanjutnya untuk pegawai tidak akan diberikan pekerjaan
(tugasnya diganti).
19
3.1.3. Jika pembinaan pada point 3.1.1 dan 3.1.2 tidak membuahkan hasil, maka
kepala sekolah akan merujuk personil bersangkutan pada Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten disertai dengan hasil rekaman pembinaan, untuk
dilakukan kajian oleh Dinas pendidikan kabupaten.
D. Penutup
Demi kelancaran dan keberhasilan peningkatan kinerja sekolah, maka semua personil sekolah
baik guru maupun pegawai perlu mentaati dan mematuhi garis-garis besar program kebijakan
sekolah serta penciptaan iklim sekolah yang kondusif, demi pemberian pelayanan yang
maksimal pada seluruh stakeholders sekolah.
20
PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG
21
C. KODE ETIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN :
1. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan wajib menciptakan dan menjaga kerukunan dan
keharmonisan di antara warga sekolah.
2. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan wajib saling menghargai dan menghormati di
antara pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan baik secara perorangan dan kolektif dilarang :
a. Menjual buku pelajaran, dan atau perangkat sekolah lain baik secara langsung maupun
tidak langsung kepada peserta didik.
b. Memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta didik.
c. Memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Melakukan tindakan yang dapat mencemarkan nama baik sekolah dan profesi di
masyarakat.
e. Melakukan tindakan baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat
mencederai integritas hasil Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
22