Anda di halaman 1dari 2

Rekaman Terakhir

Teater Petass

Seorang pria berumur kira-kira 69 tahun yang terlihat kumal, memakai kacamata, awut-
awutan, berbaju compang-camping, sedikit tuli dan agak rabun memasuki panggung.
Ditengah panggung ada sebuah meja yang diatasnya terdapat sebuah pisang, sebuah mini
tape dan beberapa kaset usang. Laki-laki ini mondar-mandir di depan meja memperhatikan
meja itu dari atas ke bawah, kanan kekiri dan depan kebelakang. Dia mendekati meja itu
dan mengambil pisang, membuka kulitnya dan membuangnya didekat kakinya dan
memakannya. Laki-laki itu duduk didepan panggung sambil terus memakan pisangnya.
Tiba-tiba ia tersentak seperti teringat apa yang ingin ia lakukan.

Pria Tua : (membongkar-bongkar tumpukan kaset yang diberi angka) kaset kaset bajingan
mana kaset nomor 3, (mengambil satu kaset dan melihat dekat-dekat ke angkanya) busyet..
kaset tujuh,, bajingan kecil,, mana kaset nomor 3,, (mengambil satu lagi),, anjing kurap,,
kaset 4,, sedikit lagi bajingan kecil,, ouhh,, Tuhan.. (mengambil satu lagi),, keparat ini nomor
satu, (terus mencari) hah,,, bajingan kecil ini sulit dicari.

(memasukkan kaset itu kedalam minitape dan mendekatkannya ketelinganya) hari ini ulang
tahunku ke 39,, (menekan tombol pause dan duduk diatas meja sambil menghadap ke
belakang, membelakangi penonton) malam ini biasanya aku mendengarkan lili kecil
bernyanyi,, tetapi malam ini tidak… (menekan tombol pause dan menghadap kedepan) aku
bernyanyi? Hei.. kapan aku bisa bernyanyi , aku tak pernah bisa bernyanyi,, laki-laki bodoh
dalam rekaman ini pasti berbohong,, yah dia berbohong,, yah pasti.

(menekan tombol play dan menghadap kebelakang lagi) yah,, mungkin si lili kecil tidak akan
pernah bernyanyi lagi selamanya,, tetapi kenapa si Elli tua yang biasanya duduk dikursi
goyang… (menekan tombol pause dan playback, selanjutnya mendengarkan lagi) tetapi
kenapa si Elli tua yang biasanya duduk dikursi goyang… (menekan tombol pause dan
menghadap kedepan lagi) siapa eli? Kenapa dia bergoyang? Dan kenapa juga sibodoh ini
selalu mengintip si eli tua bergoyang?

(menekan tombol play dan menghadap kebelakang lagi) besok mungkin hari akan cerah,,
aku akan pergi memancing,, seperti biasa memancing keributan,, di tengah hari yang terik,,
seperti itulah aku,, hahahaha,, (menekan tombol pause, dan menghadap kedepan0 siapa
laki-laki bodoh ini? Dia bilang apa? Kenapa dia tertawa? Apa dia humoris? Aku tidak
humoris? Kenapa dia humoris.

(berdiri dan mengeluarkan kaset dari tape dan membuangnya dengan penuh emosi) aku tak
paham apa maksudnya rekaman ini. Kapan aku membuatnya? Dan kenapa aku
membuatnya? Ah bodoh… bodoh,, aku tidak ingat sama sekali. (meletakkan minitape keatas
meja) kenapa si bodoh ini tidak pergi ke masjid untuk sembahyang, atau mungkin ke gereja
untuk berdoa atau mungkin ke rumah makan untuk makan,, malah membuat rekaman
bodoh ini?

(mondar-mandir di depan meja, tidak jauh paling hanya 5 langkah saja dan kemudian duduk
meditative, merenung dan statis sebentar kemudian tersentak),, hah,, aku ingat,, yah aku
ingat,, itu aku,, itu aku,, aku yang mereka, sendiri suaraku,, itu aku yang bodoh itu,, itu aku,,
kenapa dulu aku bodoh seperti itu,, Tuhan,, kenapa aku bodoh,,aku tak mau mensyukuri
kebodohanku itu,, maaf Tuhan.

(tiba-tiba ia berdiri, menambil kaset yang lain dan memasukkan kedalam minitapenya lagi n
kembali duduk diatas meja dan mendengarkannya)

Sudah larut malam,, mungkin di bumi tidak ada orang yang hidup lagi,, aku bosan,, bosan
dengan takdir ini, aku bosan dengan kefanaan tiada arti ini. Hening ini terlalu, mungkin saat-
saat indah dalam hidupku akan kuakhiri, disini rekaman ini kuakhiri,, aku tidak mau kembali
lagi,, dan rekaman ini akan kuakhiri,, dan hidup ini pun kuakhiri (tertegun tak percaya,
menekan tombol pause dan play back, kemudian mendengarkan dengan seksama) aku
bosan dengan kefanaan tiada arti ini. Hening ini terlalu, mungkin saat-saat indah dalam
hidupku akan kuakhiri, disini rekaman ini kuakhiri,, aku tidak mau kembali lagi,, dan
rekaman ini akan kuakhiri,, dan hidup ini pun kuakhiri.

(tersentak tak percaya,, berdiri menghadap depan kembali,, tangannya bergetar memegang
mini tape itu) tidak mungkin,, tidak mungkin,, tidak mungkin (melempar minitape dan lari
keluar panggung)

selesai

Anda mungkin juga menyukai