Anda di halaman 1dari 4

KONSORSIUM PENYELAMATAN GUNUNG CIKURAY

WALHI-Jabar, FK3I Jabar, Yayasan Tangtudibuana, InfESt, RABUT, FPC, Gerakan Hejo,
Dewan Pangauban Cimanuk, Yayasan Persada, Kadaka Conservation Club,
Jamparing, IMAPELA ( IPI GARUT),Wanakumbara, FPPMG, REKAPALA,REPAGA,
Karang Taruna Cilawu, Karang Taruna Ds. Mulyajaya, GMNI Garut, PMII Garut, IMM
Garut, RAPALA, FGKI, Desa Bojong Kec. Banjarwangi, Himpunan Generasi Muda
Cilawu (HGMC), Desa Kadongdong Kec. Banjarwangi, Desa Banjarwangi Kec.
Banjarwangi, Bergerak Dari Hati Kec. Singajaya, Desa Peundeuy Kec. Peundeuy,
Himadikbio IPI Garut, Desa Padahurip Kec. Banjarwangi, HPA SURPAPALA, WAPMI Ds
Mulyajaya, PAS Korwil Priangan Timur, HMI Kom. IPI Garut, Himadikpolkum IPI Garut,
Karang trun Giriawas, Kumpala Ciawi Tasikmalaya, KPGBS Indonesia, GRILIS Ciamis,
Camp7 Bandung, Bali Adventure, Desa Talagajaya kec. Banjarwangi, Komunitas
Pendaki Rimba Tasikmalaya, Srikandi Sungai Tasikmalaya, Forum Solidaritas
Backpacker Tasikmalaya, Badan Pengurus Kota ( BPK ) Oi Garut, KPR Garut, PAGUCI
(Papandayan Guntur Cikuray), Tapak Geurot Cigedug, Komunitas Bungaok Skuad
Tasikmalaya, Mapala BSI tasikmalaya "BELATI", BMI (Banteng Muda Indonesia) Cab.
Garut, Himadiksastrasia IPI Garut, Komunitas Cinta Lingkungan Cimanganten
(KCKC), Sispala Cisayong Tasikmalaya, Paguyuban indriya lugina Cisurupan, BEM
Institut Pendidikan Indonesia (Garut), "BURUAN" ngopi- Cisurupan, Keluarga
sipetualang "GEDE MILIK" Cisurupan, Komunitas "Heulang Ruyuk", Kpg reg Garut,
SISPAKALA, MTMA Garut, Save Garut, Limpa Stikes Karsa Husada, Nikreuh MOUNT
Tasikmalaya, Mapala Parahita Tasikmalaya, ISPALA CAPILLARIS smk bhakti adi
husodo GARUT, OKP BRIGEZ INDONESIA, Karang Taruna, Kecamatan cisurupan, Jejak
kaum kusam (pendaki kusam), BAPALA BOGOR, BAPENA, Permata Berkharisma,
Sispala Dampal (sma-smk pasundan 2 tsm), KEA (kalem euy adventure), WAFDA
Desa Mulyajayas, Berkelana Garut, BACKPACKER, Paguyuban Sunda Kiwari, Ruang
Kampus, HIMARAYA, JENGGALA, RESCUE 0905, BELANTARA, G2S, Impolist Musisi
Lingkungan, KIRJOT ADVANTURE CIBATU, Gerakan Pemuda Kabah Kab Garut, STM,
Generasi seni CF Uyuhan, Team Lukotoh (Karangpawitan), PC. Pemuda
Muhammadiyah Wanaraja, Karang Taruna Tarogong Kaler, KPA (riung pasir)
Pasirwangi, HMI, RAWAYAN Cisurupan, JANGKAR ECOVILLAGE Kab. Garut, Lingkung
Seni KAGANGA, XTC Kabupaten Garut, KOPI SUKAJADI (TARKAL), Sahabat Tumbuh
Pagerageung, SGGI Cilawu ( scoteris Garut gembel intelek), OGO MOUNTAINERS
(MALANGBONG), Sendal jepit ( Adventure), Community Dadakan Pecinta Alam
(Dirgahayu), Sukma Rimba, Gajah Putih Bintang Pusaka dpc Pasirwangi, EMP. Garut,
KPG REGIONAL DEPOK, SFG. Garut, ABPEDSI KEC. SINGAJAYA, BRIGADE RAKYAT
INDEPENDEN GARUT, JBC (JATI BOYS CLUB) jl. Jati Lengkong Besar Bandung, IRA
kab.Garut (Indonesia Riverboarding Acocation), IRA Tasikmalaya ( Indonesia
Riverboarding Acocation ), Republik Air Tasik Malaya, FARMACI (Ciamis), FPMR
(Tasikmalaya), KPG & PA Jarambah QC, DPD GMPK GARUT, Kuya naek Gunung
Cikajang, ljsk tasik, MAPALA KAMAPALA STIA Tasik Malaya, FPPI GARUT.

Siaran Pers
Aksi Penyelamatan Kawasan Gunung Cikuray
Selasa 3 Maret 2020

Biismillahirohmanirrohim
Assallamuaallaikum Warrahmatullohi Wabarokatuh

Krisis ekologis di Kabupaten kian memuncak, ditandai dengan kekeringan, longsor, banjir bandang, yang
terjadi secara massif dalam beberapa tahun terakhir. Kerusakan sumber daya alam yang menimbulkan
dampak penurunan daya dukung kehidupan, semakin terbatasnya suplai air bersih bagi kebutuhan rumah
tangga, pertanian, perikanan, peternakan dan industry, serta dampak lanjutan munculnya krisis ekonomi
dan moral bangsa.
KONSORSIUM PENYELAMATAN GUNUNG CIKURAY

Penyumbang terbesar kerusakan lingkungan hidup di Kabupaten Garut adalah produk-produk kebijakan
pemerintah daerah dan pelaksanaan pembangunan yang abai terhadap kaidah-kaidah lingkungan hidup,
padahal dalam Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Barat, wilayah Kabupaten Garut di posisikan sebagai
Kawasan lindung yang merupakan daerah penyangga Ibu kota Provinsi Jawa Barat.

Ditengah issue kerusakan lingkungan hidup dan potensi bencana ekologis yang terus meningkat, arah
pembangunan pemerintah daerah Kabupaten Garut masih mengedepankan sisi eksploitasi sumber daya
alam dibanding upaya-upaya pemulihan daya dukung lingkungan untuk pembangunan, hal ini tentu sangat
berbahaya bagi keberlanjutan sumber-sumber penting yang menjadi faktor utama penyangga kehidupan
masyarakat. apabila kondisi ini dibiarkan terus berlanjut maka ancaman terbesar, tidak hanya penurunan
tingkat kesejahteraan pada setiap generasi, tapi kepercayaan publik kepada pemerintahan daerah serta
munculnya konflik-konflik sumberdaya alam yang merusak stabilitas negara.

Salah satu contoh kebijakan dan program pembangunan pemerintahan Kabupaten Garut yang tidak
mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan hidup, serta bertentangan dengan perangkat Undang-
undang/peraturan mengenai pengelolaan lingkungan hidup adalah pembukaan jalan baru dan perencanaan
pembangunan Jalan poros tengah antara Kecamatan Cilawu dan Banjarwangi. kegiatan ini tidak
mempertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut :

1. Aspek Lingkungan Hidup, Kesejahteraan dan Kebencanaan


a. Kegiatan dan rencana pembangunan jalan poros antar Kecamatan Cilawu dan Banjarwangi
berada di daerah tangkapan air/hulu sungai DAS Cikaengan dan DAS Ciwulan, DAS Cikaengan
mengalir melewati Kacamatan Banjarwangi, Kecamatan Singajaya, Kecamatan Peundeuy dan
Kecamatan Cibalong. Sungai Cikaengan merupakan sungai yang menjadi sumber air bagi areal
pesawahan, perikanan dan untuk kebutuhan air bersih masyarakat, selain itu di sungai
Cikaengan sedang di bangun bendungan untuk kepentingan energi pembangkit
listri/mikrohidro. sehingga dampak kerusakan hulu sungai sebagai sumber mata air akan
menimbulkan kerugian besar, bukan hanya untuk masyarakat tapi kerugian bagi negara terkait
suplay kebutuhan listrik.
Daerah Aliran Sungai Ciwulan yang mengalir ke Kecamatan Cilawu serta melintas Kabupaten
Tasikmalaya dan bermuara di laut selatan tentu memiliki fungsi strategis bagi keberlangsungan
kehidupan masyarakat, baik yang terkena dampak langsung maupun masyarakat umum.
karena hilangnya sumber-sumber pangan akan menyebabkan krisis dan penurunan stabiltas
negara.
b. Kegiatan dan rencana pembangunan jalan poros antar Kecamatan Cilawu dan Banjarwangi
berada dikawasan yang memiliki struktur tanah yang gembur, dengan tingkat kecuraman yang
tinggi, sehingga ini dapat menimbulkan erosi yang akan berdampak pada buruknya kondisi
pertanian, dan peningkatan kerentanan bencana longsor dan banjir bandang.
KONSORSIUM PENYELAMATAN GUNUNG CIKURAY

c. Kegiatan dan rencana pembangunan jalan poros antar Kecamatan Cilawu dan Banjarwangi
berada di Kawasan hutan yang menjadi habitat satwa-satwa dilindungi, seperti : Macan Tutul,
owa Jawa, Elang, Lutung, Merak hijau dan lain-lain. tentunya pembangunan ini akan merusak
ekosistem Kawasan yang berdampak bagi kepunahan satwa-satwa dilindungi tersebut. Dan
seperti yang kita ketahui bersama Kawasan hutan yang masih tergolong baik dari setiap lereng
gunung Cikuray adalah Kawasan antara Kecamatan Cilawu dan Banjarwangi, yang menjadi
lokasi rencana pembangunan jalan poros tersebut.

2. Aspek Hukum dan Kebijakan


a. Pembangunan jalan poros tengah antara Kecamatan Cilawu dan Banjarwangi, dilaksanakan
dengan tidak dilengkapi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), tidak memegang Ijin
Pinjam Pakai Kawasan, serta tidak terbukannya mengenai Perencanaan pembangunan.
Sehingga pembukaan jalan tersebut terindikasi tidak memiliki kajian study kelayakan dan
tidak sesuai dengan kriteria-kriteria mengenai pembangunan jalan seperti yang diatur dalam
perundang-undangan yang berlaku.
b. Pembangunan jalan poros tengah antara Kecamatan Cilawu dan Banjarwangi berada di
kawasan yang memiliki fungsi lindung dalam penataan ruang Kabupaten Garut, sehingga
kedepan akan terjadi penurunan fungsi Kawasan, sehingga akan berdampak pada kecamatan-
kecamatan lain yang mendafat manfaat dari fungsi Kawasan tersebut.

Dengan beberapa tinjauan di atas, serta berdasar pada pemberitaan di media massa, bahwa kegiatan
tersebut sudah diakui bersalah oleh pihak Bupati Garut dengan tidak memiliki AMDAL dan ijin pinjam pakai
Kawasan hutan, maka dengan ini kami menuntut :

1. Aparat Penegak Hukum untuk segera melakukan tindakan-tindakan hukum, kepada pemerintah
daerah Kabupaten Garut, dalam hal ini pihak Eksekutif yang merencanakan dan melaksanakan
kegiatan tersebut. Segera tangkap dan adili demi terwujudnya keadilan sesuai dengan Pancasila
dan Undang-undang 1945.
2. Aparat Penegak Hukum untuk segera melakukan tindakan-tindakan hukum, kepada pemerintah
Daerah Kabupaten Garut. Dalam hal ini Dewan Perwakilan Daerah (DPRD- Kabupaten Garut), atas
kebijakan yang tidak sesuai dengan undang-undang/peraturan yang berlaku dan telah
menyebabkan pengrusakan pengrusakan hutan, serta gagal dalam melaksanakan fungsi
pengawasan.

Garut, 3 Maret 2020


Wassallam
Konsorsium Penyelamatan Cikuray
KONSORSIUM PENYELAMATAN GUNUNG CIKURAY

Aa Usep Ebit Mulyana


Koordinator Umum

Anda mungkin juga menyukai