1, Januari 2021: 13 - 21
eISSN 2715 - 8004
(Studi Kampanye Hubungan Masyarakat “Citarum Harum Juara” untuk Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Tahun 2019)
ABSTRAK
Citarum yang alirannya melintasi 13 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat adalah sungai strategis yang menjadi
sumber air irigasi pertanian, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan sumber air baku untuk air minum serta sebagai
lahan perikanan tangkap dan budidaya bagis masyarakat yang tinggal di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS)-nya.
Namun pencemaran dan kerusakan lingkungan dari wilayah hulu hingga hilir mengakibatkan kerugian besar terhadap
kesehatan, ekonomi, sosial, ekosistem, dan sumber daya lingkungan di sungai sepanjang 297 kilometer ini. Kurangnya
pemahaman masyarakat di DAS Citarum tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi penyebab signifikan
terhadap pencemaran. Kampanye PHBS di level rumah tangga kemudian menjadi isu krusial yang perlu dilakukan
untuk mendukung penanggulangan pencemaran dan kerusakan DAS Citarum di level masyarakat. Studi terdahulu
merekomendasikan perlunya intervensi pemerintah dalam memberikan pemahaman mengenai PHBS di masyarakat.
Penelitian ini akan menganalisis pendekatan kampanye komunikasi PHBS Citarum Harum Juara yang dilakukan Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat untuk mencapai target peningkatan Nilai Indeks Kualitas Air Citarum
melalui analisis strategi kampanye dari pendekatan komunikasi bencana, komunikasi lingkungan, dan kehumasan dengan
menggunakan pendekatan kualitatif.
Kata kunci; Citarum, kampanye komunikasi, komunikasi bencana, komunikasi lingkungan, hubungan masyarakat.
(Study of Communication Campaign for Pollution and Environmental Damage in Citarum River Basin by the
Department of Communication and Informatics of West Java Province in 2019)
ABSTRACT
The Citarum River, which has a length of 297 kilometers and flows across 13 regions, is a strategic river that provides
as a source of agricultural irrigation water, hydroelectric power, drinking water, and as fisheries and cultivation area in
West Java Province. However, pollution and environmental damage from upstream to downstream causes huge losses
of health, economy, social, ecosystem, and environmental resources. The lack of understanding of the community in the
Citarum River Basin Area (Daerah Aliran Sungai, DAS) about Clean and Healthy Living Behavior (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat, PHBS) is a significant cause of pollution. The PHBS campaign at the household level then becomes a crucial
issue. Previous studies have recommended the need for government intervention in providing an understanding of PHBS
in the community. This research will analyze the communication campaign approach of PHBS Citarum Harum Juara
carried out by the Department of Communication and Informatics of West Java Province in 2019 to achieve the target
of increasing the Citarum Water Quality Index Score through the analysis of communication campaign strategies from
disaster communication, environmental communication, and public relations approaches within qualitative approach.
Keywords: Citarum, communication campaign, disaster communication, envinronmental communication, public relations.
di Situ Cisanti yang terletak di kaki Gunung Wayang, menginformasikan juga mendidik publik tentang pentingnya
Kabupaten Bandung dan bermuara di Muara Gembong, kesiapsiagaan menghadapi bencana. Saat terjadi bencana,
Kabupaten Bekasi, Citarum mengalirkan air baku untuk komunikasi merespon dengan menyediakan informasi
kebutuhan domestik untuk sekitar 27 juta penduduk yang peringatan, evakuasi dan situasi terkini bagi masyarakat
bermukim di wilayah yang dialirinya. Selain itu, Citarum terdampak bencana. Sementara di fase pemulihan (recovery)
juga menjadi sumber air irigasi untuk ratusan ribu hektar setelah bencana, komunikasi berfungsi menyampaikan
sawah serta pembangkit listrik untuk Pulau Jawa dan Bali. informasi mengenai bantuan serta upaya-upaya pemulihan
Sepanjang bentangnya, terdapat tiga waduk di sungai ini, bagi masyarakat terdampak bencana.
yaitu Saguling, Cirata, dan Jatiluhur yang memanfaatkan Dalam bencana akibat krisis lingkungan, aspek
aliran Citarum sebagai sumber pembangkit. komunikasi memegang peran krusial namun ironis.
Namun Citarum hari ini dihadapkan pada Aktivitas manusia merupakan penyebab banyak bencana
pencemaran akut yang mengakibatkan kerugian besar lingkungan, sementara aspek komunikasi merupakan
terhadap kesehatan, ekonomi, sosial, ekosistem, dan sumber bagian tidak terpisahkan dari aktivitas manusia (Jurin,
daya lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan adanya Roush, & Danter, 2010). Dari konsepsi tersebut, alam
pengaruh yang nyata dari kegiatan antropogenik terhadap menjadi titik pusat dalam segala aktivitas komunikasi
perubahan kondisi kualitas air dan habitat Citarum.(Haryani lingkungan. Komunikasi menjembatani tanda-tanda
& Triyanto, 2017). Perubahan dan penurunan kualitas alam yang diteliti fenomenanya oleh ilmuwan dan peneliti
ekosistem sungai Citarum terlihat jelas pada bagian tengah, untuk disampaikan dalam bahasa yang mudah dimengerti
yaitu di daerah Soreang dan Batujajar. Air sungai berwarna oleh publik untuk menciptakan pemahaman bersama.
hitam pekat dan berbau dengan tumpukan sampah dari Komunikasi bencana mensyaratkan ada lima
berbagai material organik maupun non-organik. elemen yang harus terpenuhi sebagai pondasi yang
Sesuai Dokumen Rencana Aksi Pengendalian membangun strategi komunikasi (Haddow & Haddow,
Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum 2019-2025 2014, p. 4). Kelimanya meliputi aspek audiens (customer
terdapat dua persoalan pokok di DAS Citarum yakni focus), komitmen unsur pimpinan, keterlibatan spesialis
pencemaran dan kerusakan. Pencemaran berdasarkan pada bidang komunikasi dalam kegiatan analisis situasi, serta
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun penggunaan media (baik media massa konvensional
2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan maupun media sosial).
Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum adalah masuk Untuk tataran komunikasi dalam krisis lingkungan,
atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau Jurin, Roush, & Danter menggunakan model komunikasi
komponen lain ke dalam DAS oleh kegiatan manusia yang alurnya terbagi dalam dua tahapan pokok, yakni tahap
sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang perencanaan program komunikasi (planning), eksekusi
telah ditetapkan. Pencemaran di DAS Citarum menurut (executing), dan evaluasi (Jurin et al., 2010, pp. 75–76)
dokumen tersebut disebabkan oleh tingginya sedimentasi,
pencemaran dari limbah industri, peternakan, pertanian, Tahap perencanaan terdiri dari analisis terhadap
perikanan (Keramba Jaring Apung), serta air limbah obyek kampanye komunikasi. Dalam analisis ini
domestik rumah tangga dan persampahan. dilakukan terdiri dari tahapan observasi problem,
penentuan tujuan, analisis audiens, dan penetapan sasaran
Sedangkan kerusakan adalah perubahan langsung yang terukur. Hasil analisis kemudian dieksekusi melalui
dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/ aktivitas priduksi pesan , perencanaan media (media
atau hayati lingkungan yang melampaui kriteria baku planning), serta penentuan siapa saja yang menjadi juru
kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan pada di DAS bicara (speakers). Keseluruhan tahapan ini kemudian
Citarum terjadi pada terbentuknya lahan kritis yang dievaluasi yang secara praktik dapat dilakukan baik di
menyebabkan tingginya sedimentasi, adanya kejadian tahap awal saat perencaanan, Ketika program berjalan,
banjir, dan kurangnya ketersediaan infrastruktur sumber maupun setelah program selesai. Evaluasi ini dilakukan
daya air sebagai penyuplai air baku baik untuk keperluan untuk memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai yang
domestik, irigasi, industri, dan lain-lain. direncanakan sehingga hasil yang diharapkan dapat
tercapai secara efektif dan efisien.
Aspek komunikasi memegang peran signifikan
dalam kampanye komunikasi bencana akibat krisis Model komunikasi lingkungan yang diajukan oleh Jurin
lingkungan seperti yang terjadi di DAS Citarum. Salah dkk. ini memiliki kesamaan dengan manajemen kampanye
satu tujuan utama komunikasi bencana adalah untuk hubungan masyarakat. Terdapat empat tahapan dalam model
membuat individu dan masyarakat mengambil tindakan perencanaan program kampanye kehumasan dari Scott M.
(Haddow & Haddow, 2014) Cutlip dan Allen H. Center (Broom & Sha, 2013)
Komunikasi bencana bergerak dalam empat fase Tahap pertama adalah pendefinisian masalah
(Haddow & Haddow, 2014, p. 17). Dalam fase mitigasi, yang merupakan hasil pengamatan obyektif atas realita
komunikasi berperan menyampaikan strategi, teknologi, yang kemudian merumuskan apa yang tengah menjadi
dan aksi yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko masalah dan bagaimana memperbaikinya. Tahapan ini
kehilangan nyawa dan harta benda akibat bencana. Di fase mencakup penelusuran serta pemantauan situasi termasuk
kesiapsiagaan (preparedness), komunikasi berfungsi dalam sikap, opini, dan pendapat publik (baik internal maupun
eksternal) yang terdampak.
Fakhri Zakaria, Indah Dwianti 15
Tahapan kedua adalah perencanaan program untuk Pendekatan ini menuntut peneliti bertindak sebagai
menentukan keputusan strategik mengenai tujuan dan instrumen kunci dalam penelitian melalui kegiatan
sasaran program, publik sasaran, juga strategi komunikasi penelusuran dokumen, pengamatan perilaku, juga
dan kebijakan melalui indiatkor-indikator target yang wawancara. (Creswell & David Creswell, 2018; Denzin &
terukur. Hasil dari aktivitas riset di tahap pertama menjadi Lincoln, 2018)
landasan dalam perencanaan program.
Sedangkan metode penelitian menggunakan
Tahapan berikutnya adalah aksi dan komunikasi. studi kasus. Metode ini adalah uraian dan penjelasan
Komponen aksi dalam kampanye hubungan masyarakat komprehensif mengenai berbagai aspek suatu individu,
merupakan tindakan, kebijakan, produk, layanan dan kelompok, organisasi, program maupun situasi sosial.
perilaku yang dilakukan oleh organisasi terkait dalam (Mulyana, 2018). Metode pengumpulan data dilakukan
program kampanye (Broom & Sha, 2013, p. 287). Sementara melalui wawancara, observasi, analisis dokumen, hasil
komponen komunikasi mencakup mencakup apa yang survei, dan data apapun untuk mendapat gambara kasus
harus dikatakan organisasi pada saat krisis meliputi pesan secara terperinci.
yang akan disampaikan, target khalayak yang dituju, media
komunikasi yang akan digunakan, bentuk informasi, pelaku Dalam penelitian ini, data yang digunakan berupa
komunikasi atau juru bicara, serta dukungan dari pihak observasi kegiatan, dokumen, serta hasil survei dan kajian,
ketiga untuk memperkuat kampanye komunikasi. serta analisis pemberitaan yang terkait dengan program
Citarum Harum Juara. Dalam penelitian ini, data yang
Tahap terakhir adalah evaluasi untuk menentukan diperoleh diolah kembali agar sistematis dan memudahkan
apakah program kampanye dapat memenuhi target yang analisis. Data kemudian diklasifikasikan sesuai
telah ditetapkan. Evaluasi menjadi patokan apakah program relevansinya, disajikan dan disimpulkan. Sesuai dengan
perlu dilanjutkan, dihentikan, atau dimodifikasi. Baik Jurin, jenis penelitiannya, hal yang kemudian dilakukan adalah
Roush, & Danter maupun Cutlip & Center sama-sama mendeskripsikan data yang diperoleh untuk kemudian
menjadikan tahapan komunikasi sebagai tahapan yang terus dijabarkan dalam bentuk penjelasan.
berputar alih-alih bergerak dalam model linier. Evaluasi
bukan menjadi tahapan final, namun awal untuk masuk ke HASIL DAN PEMBAHASAN
fase berikutnya. Citarum memiliki permasalahan yang sama
panjangnya dengan panjang aliran sungainya. Dokumen
Dari penjelasan tersebut, pendekatan kampanye
Rencana Aksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
kehumasan dapat menjadi pisau bedah dalam menganalisis
DAS Citarum 2019-2025 menyebutkan pencemaran dan
kampanye komunikasi lingkungan. Terlebih lagi dalam tiga
kerusakan Citarum meliputi pencemaran industri, limbah
puluh tahun terakhir, perkembangan kampanye hubungan
pertanian, limbah peternakan, limbah perikanan, dan limbah
masyarakat telah mencakup isu yang luas termasuk persoalan
domestik baik air limbah domestik maupun sampah domestik.
krisis pencemaran lingkungan (T. W. Coombs & Holladay, 2010)
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor
Dalam kasus Citarum, penelitian Sumartias, Komala,
15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran
dan Romli pada tokoh masyarakat di desa Linggar dan
dan Kerusakan DAS Citarum. Regulasi ini menjadi dasar
Cieunteung, Bandung pada 2018 menunjukkan tokoh
normatif program Citarum Harum Juara untuk pelestarian
masyarakat menilai warga kurang memperhatikan kondisi
fungsi DAS Citarum sehingga tujuan perlindungan dan
sungai. Para tokoh masyarakat juga berharap banyak dari
pengelolaan lingkungan hidup tercapai dengan indikator
campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
utama adalah peningkatan Nilai Indeks Kualitas Air
pencemaran limbah industri dan rumah tangga, termasuk
Citarum. Untuk tahun 2019, Nilai Indeks Kualitas Air
banjir (Sumartias, Komala, & Romli, 2019)
adalah 34,57 pada tahun 2019; 35,15 untuk target 2020; dan
Berangkat dari temuan tersebut, penelitian ini akan mencapai 40,86 pada tahun 2025. Untuk melakukan
melihat sejauh mana intervensi pemerintah provinsi Jawa percepatan target tersebut, secara terpadu dibentuk Tim
Barat melalui Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan (PPK) DAS
pelaksana Kelompok Kerja Program Hubungan Masyarakat Citarum, yang disebut Tim DAS Citarum dengan Gubernur
di Satgas Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Jawa Barat sebagai Komandan Satuan Tugas (Satgas) PPK
Citarum dalam melakukan kampanye Perilaku Hidup DAS Citarum. Satgas bertugas melakukan percepatan
Bersih dan Sehat (PHBS) selama tahun 2019 untuk dan keberlanjutan PPK DAS Citarum melalui operasi
mendukung capaian program Citarum Harum Juara. penanggulangan pencemaran dan kerusakan DAS Citarum
secara sinergis dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan
pemanfaatan personel dan peralatan operasi.
Tabel 1. Matriks Arah Kebijakan, Strategi, dan Program Rencana Aksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
DAS Citarum 2015-109. Sumber: Satgas Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum Jawa Barat
Berdasarkan data tahun 2019, untuk penanganan Dalam aspek komunikasi, kampanye PHBS mengacu
limbah domestik, dari 1.431.587 Kepala Keluarga yang pada pelaksanaan PHBS di level rumah tangga yang disusun
bermukim di sepanjang DAS Citarum, baru 718.084 yang oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Terdapat
tertangani limbah domestiknya. Untuk limbah peternakan beberapa perilaku hidup sehat di subyek rumah tangga
masih 65% dari jumlah 22.400 ekor yang belum teratasi yang terdiri dari persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,
dan kotoran ternak tersebut dibuang langsung ke sungai memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita tiap bulan,
tanpa proses pengolahan yang memadai. Hal tersebut menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih
sangat berpengaruh untuk masyarakat karena pencemaran- dan sabun, pengelolaan air minum dan makan di rumah
pencemaran tersebut sangat merugikan untuk kesehatan, tangga, menggunakan jamban sehat (Stop Buang Air Besar
ekonomi, sosial, ekosistem, sumber daya lingkungan, Sembarangan), pengelolaan limbah cair di rumah tangga,
dan mengancam tercapainya tujuan perlindungan dan membuang sampah di tempat sampah, memberantas jentik
pengelolaan lingkungan hidup. Kurangnya pemahaman nyamuk, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan
masyarakat di DAS Citarum tentang Perilaku Hidup aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam
Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi penyebab signifikan rumah, dan lain-lain
terhadap pencemaran.
Sementara untuk kampanye PHBS Citarum Harum
Kampanye PHBS di level rumah tangga kemudian Juara, Diskominfo Jawa Barat menitikberatkan pada
menjadi isu krusial yang perlu dilakukan untuk mendukung tujuh perilaku. Ketujuh perilaku ini meliputi: stop Buang
penanggulangan pencemaran dan kerusakan DAS Citarum Air Besar sembarangan, tidak membuang kotoran ternak
di level masyarakat. Dalam struktur Satuan Tugas (Satgas) langsung ke sungai, cuci tangan pakai sabun, membuang
PPK DAS Citarum, kampanye PHBS dilakukan melalui sampah pada tempatnya, pengelolaan sampah rumah
progam kerja Hubungan Masyarakat yang dilaksanakan tangga, pengelolaan limbah industri dan rumah tangga
oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) secara aman, dan pengelolaan limbah peternakan.
Provinsi Jawa Barat
Hal ini berdasarkan hasil pemantauan kualitas
Berangkat dari persoalan yang telah diidentifikasi air di tujuh titik yang menunjukkan bahwa sekitar 26
tadi, Diskominfo Jawa Barat kemudian menyusun tujuan persen area masih tercemar berat. Perhitungan dilakukan
dan sasaran kampanye PHBS. Peningkatan kesadaran dengan menggunakan Indeks Pencemar Air; dengan tujuh
publik dan perubahan perilaku masyarakat tentang parameter utama yaitu TSS, DO, BOD, COD, fosfat,
PHBS melalui komunikasi perubahan perilaku yang fecal coli, dan total coli) dengan penyumbang terbesar
komprehensif di desa prioritas menjadi tujuan kampanye cemar berat berasal dari fecal coli. Fecal coli merupakan
PHBS. Sementara sasarannya adalah jumlah desa prioritas bakteri yang berasal dari kotoran hewan dan manusia
di DAS Citarum yang terintervensi oleh kampanye dan memiliki risiko yang langsung dapat dirasakan oleh
PHBS. Terdapat 29 desa prioritas di DAS Citarum yang manusia yang mengonsumsinya.
menjadi target intervensi oleh kampany3 PHBS di tahun
2019. Jumlahnya diharapkan meningkat setiap tahunnya, Tidak terdapatnya pengelolaan air limbah domestik
dengan perincian 129 desa terintervensi pada tahun 2020, dan pengelolaan sampah bagi penduduk di sempadan
229 desa pada tahun 2021, 329 desa di tahun 2022, 429 sungai menyebabkan tingginya kadar bakteri fecal coli
desa pada tahun 2023, 529 desa di tahun 2024, dan 629 dan tingginya sampah di DAS Citarum. Berdasarkan data
desa pada tahun 2025. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kementerian
Fakhri Zakaria, Indah Dwianti 17
Kesehatan, masih terdapat penduduk di DAS Citarum yang Pertimbangan perilaku konsumsi media menjadi
melakukan praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS). acuan dalam pemilihan medium. Media cetak, media
Berdasarkan data STBM, angka BABS tertinggi yang penyiaran dan media daring banyak digunakan untuk
ada di DAS Citarum mencapai 82 persen. Permasalahan aktivitas kampanye di wilayah hulu Citarum meliputi
mendasar yang menyebabkan hal tersebut adalah rendahnya kampanye melalui surat kabar (Pikiran Rakyat, Tribun
kesadaran masyarakat untuk ber-Perilaku Hidup Bersih dan Jabar, dan Republika), radio (RRI, PRFM), dan situs berita
Sehat sehingga praktik BABS dan membuang sampah (Pikiran Rakyat, Republika Online, Sindo) dalam format
sembarangan masih ada. iklan layanan masyarakat.
Beberapa studi tentang komunikasi bencana di Adanya sosok-sosok agen informasi ini
wilayah DAS menekankan pentingnya menempatkan memperlihatkan adanya proses komunikasi dua tahap,
masyarakat terdampak sebagai phak yang seharusnya di mana pesan yang disampaikan melalui medium
Fakhri Zakaria, Indah Dwianti 19
komunikasi diinterpretasikan terlebih dahulu oleh sosok bentuk-bentuk kemarahan yang cenderung tidak didasarkan
pembentuk opini publik(opinion leaders) sebelum pada data yang dihasilkan melalui metode ilmiah. Situasi ini
disampaikan kepada khalayak dalam jaringannya melalui kemudian memunculkan ketegangan yang tertanam dalam
saluran komunikasi interpersonal (Katz & Lazarzfeld, setiap wacana tentang hal-hal berisiko.
1955). Lebih lanjut, peran komunikasi interpersonal ini
berpengaruh penting dalam proses pengambilan keputusan Dalam kampanye PHBS Citarum Harum Juara,
oleh individu. potensi bahaya telah diukur melalui berbagai indikator
yang datanya disediakan oleh berbagai sektor terkait.
Dalam komunikasi interpersonal, familiarity, Indikator ini kemudian menjadi acuan dalam perencanaan
kedekatan (proximity), dan ganjaran (reward) menjadi faktor- program kampanye. Selain itu, indikator adanya potensi
faktor situasional yang mempengaruhi atraksi interpersonal risiko bencana, serta capaian dalam upaya penanggulangan
(Rakhmat, 1999). Familiarity berarti sering kita lihat atau bencana, ini disampaikan dalam pesan-pesan komunikasi
sudah dikenal dengan baik. Sementara proximity mengacu dalam kegiatan kampanye, meski hanya ditampilkan dalam
pada adanya kedekatan. Kampanye PHBS Citarum Harum bentuk yang sederhana untuk memudahkan pemamahaman
Juara menjadikan faktor perangkat desa sebagai sosok yang publik awam di luar segmentasi pengakses data terkait.
relatif dikenal (utamanya dalam hal administrasi untuk hajat Sejauh ini Diskominfo Jawa Barat belum menemukan
hidup sehari-hari) dan kedekatan (terutama secara ruang adanya kecenderungan penolakan masyarakat terdampak
fisik) sebagai pertimbangan dipilihnya sosok-sosok ini dalam kegiatan kampanye PHBS Citarum Harum Juara
sebagai agen informasi untuk menyampaikan pesan-pesan
yang mendukung tercapainya tujuan kampanye tersebut. Dalam aspek distribusi pesan, perkembangan
teknologi informasi telah berpengaruh signifikan dalam
Sementara aspek ganjaran adalah kecenderungan pola-pola distribusi pesan di lingkup komunikasi bencana.
mencari motif keuntungan dalam interaksi sosial (Rakhmat, Internet serta kemudahan koneksi dalam telepon genggam
1999, p. 115)Teori pertukaran sosial (social exchange) memberikan mengubah audiens yang sebelumnya pasif
menilai individu akan berinteraksi secara lebih intens jika menjadi audiens aktif lewat keterlibatan di platform web
ada keuntungan dalam proses komunikasi interpersonal. dan media sosial. Keberadaan media sosial telah terbukti
Respon secara langsung (seperti sikap baik atau bahkan menjadi perangkat yang berperan besar dalam situasi
menolak) didorong oleh prinsip timbal balik berupa bencana yang terjadi di berbagai belahan dunia seperti badai
pemberian manfaat antara kedua belah pihak (Littlejohn & Harvey dan Sandy di Amerika Serikat; gempa bumi dan
Foss, 2009). Diskominfo Jawa Barat memberikan skema Tsunamo Tohoku, Jepang; gempa bumi di Italia dan Chile;
reward kepada desa yang menerapkan prinsip PHBS serta banjir di Queensland, Australia (Acar & Muraki, 2011;
melalui skema Lomba Dokumentasi Kegiatan Citarum Li, Stephens, Zhu, & Murthy, 2019; Lovari & Bowen, 2020)
Harum Juara yang diadakan setiap bulan mulai dari bulan
Juli hingga Desember 2020 dengan hadiah berupa alat Keberadaan media sosial dalam kampanye PHBS
kebersihan. Perangkat desa yang menjadi juara akan Citarum Harum Juara selain difungsikan sebagai medium
menjadi Relawan Citarum Harum Juara dengan diberikan penyebaran pesan, juga menjadi platform partisipasi
Surat Keputusan Ketua Harian Satgas PPK DAS Citarum publik. Publik memanfaatkan akun Instagram @
serta mendapat fasilitas berupa seragam rompi dan topi. satgascitarumharum sebagai sarana penyampaian aduan
adanya pencemaran atau perilaku yang tidak mencerminkan
Adanya faktor-faktor situasional pengaruh atraksi kaidah PHBS. Media sosial kemudian menjadi skema
interpersonal ini berperan signifikan dalam kampanye pemantauan situasi yang memberikan kecepatan dan
komunikasi berbasis pada penguatan kapasitas masyarakat. efektivitas respon untuk kondisi yang berubah-ubah serta
Hal ini elemen kepercayaan masyarakat serta kredibilitas agen platform untuk pemantauan situasi secara real-time (T. W.
informasi menjadi faktor penting dalam komunikasi bencana Coombs & Holladay, 2010; W. T. Coombs, 2015).
pada masyarakat terdampak (Jurin et al., 2010, p. 277)
SIMPULAN
Dalam lingkup produksi pesan, komunikasi bencana
dalam konteks komunikasi krisis lingkungan mencakup Jika merujuk pada indikator kuantitatif, kampanye
komponen hazard (bahaya) dan outrage (kemarahan) (p. PHBS Citarum Harum Juara oleh Diskominfo Jawa Barat
267-268) . Hazard merupakan komponen pemantauan selama 2019 telah memenuhi tujuan dan sararan program
dan pengukuran secara ilmiah tentang seberapa berbahaya kampanye. Meski demikian, perlu adanya pendekatan yang
suatu permasalahan. Komponen pengukuran ini mencakup lebih intensif serta mendalam kepada masyarakat terdampak
probabilitas (probability) sebagai kemungkinan statistik mengingat komunikasi bencana bukan sekadar dimaknai
bahwa suatu masalah dapat muncul serta konsekuensi sebagai fungsi pemberian informasi semata (Gultom, 2016,
(consequences) yang merupakan prediksi jika masalah p. 25). Komunikasi bencana merupakan pemaknaan serta
menjadi nyata pemahaman bersama tentang potensi risiko bencana lewat
beragam cara dalam beragam latar belakang masyarakat
Sedangkan outrage merupakan persepsi (nyata atau terdampak bencana sebagai audiens.
khayalan) dari suatu masalah. Ada kecenderungan beberapa
kelompok dalam masyarakat tidak menyukai kenyataan Riset-riset berbasis audiens seperti analisis resepsi
berbasis temuan ilmiah mengenai potensi risiko bencana. serta penelitian tentang pola konsumsi media sangat
Ketidaksukaaan tersebut kemudian dilampiaskan dalam diperlukan untuk mendapat pemahaman yang lengkap
mengenai karakterisitik masyarakat terdampak DAS
20 Pendekatan Komunikasi Dalam Penanganan Pencemaran Lingkungan
Citarum dari semua aspek. Pemahaman ini berguna Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2018). The SAGE
sebagai dasar bukan hanya dalam kepentingan praksis Handbook of Qualitative Research. Thousand
kampanye PHBS Citarum Harum Juara namun juga Oaks, California: SAGE Publications, Inc.
menjadi pijakan dalam kebijakan-kebijakan publik
mengenai mitgasi bencana akibat krisis lingkungan di Gultom, D. I. (2016). Trustworthy and participatory
wilayah DAS Citarum. community-based disaster communication: A case
study of Jalin Merapi in the 2010 Merapi eruption
Adanya pendekatan komunikasi melalui budaya, in Indonesia. Canterbury. Retrieved October 11,
meski belum dilakukan mengingat pandemi COVID-19, 2020 from http://dx.doi.org/10.26021/4919
juga perlu menjadi pertimbangan penting untuk
pelaksanaan ke depan. Elemen budaya dan komunikasi Haddow, G. D., & Haddow, K. S. (2014). Disaster
dalam komunikasi bencana merupakan elemen yang saling Communications in a Changing Media World.
terkait yang keberadaanya saling mempengaruhi satu sama Oxford: Butterworth-Heinemann.
lain. Budaya memberikan cetak biru yang menentukan cara Haryani, G. S., & Triyanto, T. (2017). Dampak Kegiatan
seseorang memahami, memaknai, dan berperilaku dalam Antropogenik Terhadap Keragaman Komunitas
masyarakat smentara komunikasi menyampaikan nilai-nilai Ikan di Sungai Citarum. In Pertemuan Ilmiah
tersebut (Jurin et al., 2010, p. 189) Masyarakat Limnologi Indonesia Tahun 2017
Keberadaan medium komunikasi tradisional dalam (pp. 237–247). Bogor: Pusat Penelitian Limnologi
kampanye PHBS Citarum Harum Juara perlu diperluas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
lagi bukan hanya dimaknai sebatas penggunaan kesenian Jurin, R. R., Roush, D., & Danter, J. (2010). Environmental
tradisional untuk gimmick penarik massa dalam kegiatan Communication: Skills and Principles for Natural
kampanye komunikasi yang dilakukan Diskominfo Resource Managers, Scientists, and Engineers.
Jawa Barat. Pemanfaatan komunikasi tradisional melalui Environmental Communication: Skills and
medium-medium komunikasi berbasis pengetahuan Principles for Natural Resource Managers,
dan kearifan lokal bahkan perlu disejajarkan intensitas Scientists, and Engineers (Second Edition).
penggunaannya dengan medium komunikasi massa yang Dordrecht: Springer Netherlands. Retrieved from
menggunakan pendekatan teknologi terbaru mengingat https://doi.org/10.1007/978-90-481-3987-3
kecanggihan teknologi tidak selalu berbanding lurus dengan
efektivitas keberhasilan kampanye komunikasi bencana. Katz, E., & Lazarzfeld, P. F. (1955). Personal Influence:
The Part Played by People in the Flow of Mass
DAFTAR PUSTAKA Communication. New York: Free Press.
Acar, A., & Muraki, Y. (2011). Twitter for crisis Li, J., Stephens, K. K., Zhu, Y., & Murthy, D. (2019).
communication lessons learned Japan Tsunami Using social media to call for help in Hurricane
disaster. International Journal Web Based Harvey: Bonding emotion, culture, and community
Communities, 7(3), 392–402. relationships. International Journal of Disaster
Risk Reduction, 38. Retrieved from https://doi.
Alfian, A., Rachmaditya, R. F., Marliyana, R., Apriliany,
org/10.1016/j.ijdrr.2019.101212
S., & Adiansyah, D. (2020). Pendekatan Active
Citizen dalam Pemetaan Masalah Terkait Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011).
Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Desa Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan
Sindangpakuon. Kumawula: Jurnal Pengabdian Sehat. Jakarta: Sekretariat Jenderal Kementerian
Kepada Masyarakat, 3(1), 119. Retrieved from Kesehatan Republik Indonesia.
https://doi.org/10.24198/kumawula.v3i1.24588
Littlejohn, S., & Foss, K. A. (2009). Encyclopedia
Broom, G. M., & Sha, B.-L. (2013). Cutlip and Center’s of Communication Theory. Thousand Oak,
Effective Public Relations Eleventh Edition (11th California: SAGE Publications, Inc.
Edition). Boston: Pearson.
Lovari, A., & Bowen, S. A. (2020). Social media in
Coombs, T. W., & Holladay, S. J. (2010). The Handbook disaster communication: A case study of strategies,
of Crisis Communication. West Sussex: Wiley- barriers, and ethical implications. Journal of
Blackwell Public Affairs, 20(1). Retrieved from https://doi.
org/10.1002/pa.1967
Coombs, W. T. (2015). Ongoing Crisis Communication:
Planning, Managing, and Responding (Fourth Mulyana, Deddy. (2018). Metodologi Penelitian
Edition). Thousand Oak, California: SAGE Kualitiatif. Bandung: Remaja Rosdakarta
Publications, Inc.
Office for Disaster Risk Reduction, U. N. (n.d.). Sendai
Creswell, J. W., & David Creswell, J. (2018). Research Framework for Disaster Risk Reduction 2015 -
Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed 2030. Geneva: United Nations Office for Disaster
Methods Approaches. Thousand Oaks, California: Risk Reduction
SAGE Publications, Inc.
Fakhri Zakaria, Indah Dwianti 21
Rakhmat, J. (1999). Psikologi Komunikasi. Bandung: Sumartias, S., Komala, L., & Romli, R. (2019). Model
Remaja Rosdakarya. of Environmental Communication over the
Citarum River. In IOP Conference Series: Earth
Rollason, E., Bracken, L J, Hardy, R J, & Large,. (2018). and Environmental Science (Vol. 248). Institute
Rethinking flood risk communication. Natural of Physics Publishing. Retrieved from https://doi.
Hazards, 92, 1665–1686. Retrieved from https:// org/10.1088/1755-1315/248/1/012058
doi.org/10.1007/s11069-018
Susilowardhani, E. M., Djuhardi, L., & Yulianti, I. (2018).
Satgas Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Risk Communication in Reducing Flood Risk
DAS Citarum Jawa Barat. (n.d). Rencana Aksi in Jakarta. In IOP Conference Series: Earth and
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Environmental Science (Vol. 145). Institute of
Citarum Jawa Barat 20199-2015. Bandung: Physics Publishing. Retrieved from https://doi.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat org/10.1088/1755-1315/145/1/012085
Website
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. (19 Juni 2020). Kualitas
Air Sungai Citarum Sudah Membaik. Retrieved
October 11, 20120 from https://jabarprov.go.id/
index.php/news/38170/2020/06/19/Kualitas-Air-
Sungai-Citarum-Sudah-Membaik