Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat, Jl. Jend Achmad Yani Km 33.5,
Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Abstract
This journal discusses the problem of water pollution in the Citarum River.
Citarum River is one of the largest rivers in West Java. The purpose of this
journal is to find out the impact, causes, and solutions. To find out this, a
qualitative method was used with library research data collection techniques.
The result is that the impact of this entry is various diseases caused, damage to
agricultural land and decreased agricultural productivity, as well as the swelling
of the BPJS Health budget due to the deteriorating health of the population. The
cause of this river pollution is from domestic waste, industry, livestock and
fisheries, and also from agriculture. The solution to overcome this problem is the
implementation of the AMDAL, Prokasih, and also the Citarum Harum.
Nevertheless, community activity in carrying out this program also needs to be
done.
Keywords: Citarum River, Pollution, Impact, Cause, Effort
Abstrak
Jurnal ini membahas tentang permasalahan pencemaran air Sungai Citarum.
Sungai Citarum adalah salah satu sungai terbesar yang ada di Jawa Barat. Tujuan
dari jurnal ini adalah untuk mengetahui dampak, penyebab, dan juga upaya
penyelesaiannya. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan metode kualitatif
dengan teknik pengambilan data studi pustaka. Hasilnya adalah dampak atas
adanya pencemaran ini adalah berbagai penyakit yang ditimbulkan, rusaknya
lahan pertanian dan menurunnya produktifitas pertanian, serta membengkaknya
anggaran BPJS Kesehatan karena kesehatan penduduk yang memburuk.
Penyebab dari adanya pencemaran sungai ini adalah dari limbah domestik,
industri, peternakan dan perikanan, dan juga dari pertanian. Solusi untuk
mengatasi permasalahan ini adalah diterapkannya AMDAL, Prokasih, dan juga
yang Citarum Harum. Meskipun demikian, keaktifan masyarakat dalam
menjalankan program ini juga perlu dilakukan.
Kata Kunci: Sungai Citarum, Pencemaran, Dampak, Penyebab, Upaya
PENDAHULUAN Permasalahan lingkungan adalah
hal yang sangat perlu diperhatikan
apabila ingin memiliki kehidupan
dengan tingkat kesehatan yang tinggi. Jawa Barat merupakan daerah
Di Indonesia, permasalahan lingkungan yang memiliki banyak sungai, dan
adalah isu yang sering kali menjadi beberapa diantaranya adalah sungai
pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk besar. Banyaknya sungai yang ada
mengatasinya. Salah satu permasalahan ternyata sebanding dengan pencemaran
lingkungan di Indonesia adalah tentang sungai di Jawa Barat yang juga cukup
pencemaran air. Menurut Badan Pusat besar dan menjadi perhatian bagi
Statistik (BPS) dalam Dihni bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
sepanjang 2021 terdapat setidaknya dan juga pemerhati lingkungan. Pada
10.683 desa atau kelurahan yang 2015 menurut Kosasih (2015), bahwa
mengalami pencemaran air. Angka KLHK atau Kementerian Lingkungan
tersebut sangat tinggi dan salah satu Hidup dan Kehutanan memasukkan tiga
kawasan di Jawa yang menyumbang sungai besar dalam prioritas Rencana
angka yang besar adalah di Jawa Barat Pembangunan jangka Menengah
dengan 1.217 desa atau kelurahan yang Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang
terdampak. Dalam hal ini, Jawa Barat mana targetnya adalah menjadikan
menempati posisi kedua dengan sungai besar ini untuk masuk dalam
pencemaran air terbanyak di Indonesia kategori kedua. Dalam hal ini, ketiga
setelah Jawa Tengah. sungai yang dimaksud adalah Sungai
Ciliwung, Citarum, dan juga Cisadane.
Gambar 1 10 Provinsi dengan Pencemaran Air
Terbanyak Menurut BPS 2021 Ketiga sungai tersebut dipilih dengan
alasan bahwa pencemaran yang ada
telah melewati batas dari kategori
pencemaran yang sudah diatur dalam
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No.82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan
Pencemaran Air.
Menurut Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(2019) mengatakan bahwa Daerah
kecil. Artikel ini bertujuan untuk BT dan 7 °19’-6 °24’LS. Selain itu, daerah
mengetahui bagaimana dampak yang sungai ini memiliki luas yang besar
mengalami pencemaran. Bukan hanya sungai utama dalam hal ini adalah 269
itu, tetapi juga akan dianalisis Km. Ada 12 sub DAS pada sungai
adalah dengan cara studi pustaka. Studi kesehatan manusia, yang mana ini telah
mengambil dan memilah berbagai data yang besar bagi Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, yang Karena pencemaran tersebut, tanaman
mana mencapai angka sebanyak 1,9 padi menjadi tidak subur sehingga
Triliun atau dengan kata lain telah produktifitas petani pun terganggu,
menghabiskan 23% dari anggaran BPJS sehingga kerugian yang dirasakan
ini (Ramadhan, 2018). petani mencapai ratusan miliar (Iqbal,
2018). Pencemaran Citarum juga
Meneurti Koordinator Bidang
mengakibatkan masyarakat menderita
Kemaritiman, yakni Luhut Binsar
penyakit gatal. Pencemaran sungai oleh
Panjaitan mengatakan bahwa adanya
Citarum ini sangat menganggu
pencemaran Sungai Citarum ini menjadi
kesehatan masyarakat.
penyebab atas berbagai penyakit yang
dialami oleh masyarakat yakni B. Penyebab Pencemaran Sungai
gangguan sistem saraf akibat logam Citarum
berat. Inilah yang menjadi alasan
Penyebab terbesar yang
mengapa biaya BPJS yang dikeluarkan
membuat Sungai Citarium mengalami
menjadi penyebab (Ramadhan, 2018).
pencemaran berat adalah karena
Pencemaran Sungai Citarum pembuangan limbah oleh pabrik-pabrik
juga menyebabkan banjir, yang mana di Jawa Barat khususnya yang dekat
dikarenakan adanya sedimentasi yang dengan DAS Citarum. Sebenarnya, dari
menumpuk. Ketika musim hujan, pada jumlah 187 pabrik, yang mana sebagian
bagian hulu DAS sering kali mengalami besarnya membuang zat sisa produksi
kebanjiran. Selain itu, ada banyak melalui proses instalasi pengolahan air
warga yang mengalami sakit limbah (IPAL). Sebenarnya, semua
dikarenakan ada banyak senyawa pabrik pasti memiliki IPAL karena hal
beracun yang ada (Daulay, 2020). ini berkaitan erat dengan izin. Tetapi
Dampak tercemarnya sungai ini juga dalam hal ini, tidak semua pabrik
mengakibatkan banyak petani yang menjalankan IPAL tersebut.
mengalami hambatan, misalnya adlaah
Kadarsah Suryadi dalam
yang diungkapkan oleh Awim (68
Mawardi (2018) mengatakan bahwa
tahun) yang berporfesi sebagai petani,
penyebab Sungai Citarum menjadi
yang mana kerap mengalami
tercemar, disebabkan oleh empat hal.
permasalahan pencemaran sawah
apabila lupa menutup aliran sungai.
Empat hal tersebut antara lain adalah berakhir di aliran Sungai Citarum
sebagai berikut: (Utami, 2019).