Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH P3GD

ANALISIS BENCANA

Disusun oleh :
Kelas 2B

Audry Putriani

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
PENGENALAN PROGRAM STUDI MAHASISWA
2019
No. Analisis Bencana Ancaman Bencana Penanganan Bencana
1 Gedung 2 Jurusan Pengembangan Skenario (Ringan) kejadiaan mudah
Farmasi Poltekkes Berdasarkan kondisi bangunan dan ditangani karena di
Bandung laboratorium di Jurusan Farmasi Poltekkes dalam laboratorium
Analisis resiko: Kemenkes Bandung, pada kondisi ringan kimia terdapat APAR
1. Kebakaran diasumsikan bahwa bencana akan menimba (Alat Pemadan Api
200 jiwa di dalam 5 ruangan dalam 1 gedung. Ringan)
Diasumsikan bila bencana terjadi dengan
kondisi pada saat praktikum salah satu
mahasiswa tidak sengaja menumpahkan zat
yang mudah terbakar disebelah pembakar
spirtus yang menyebabkan tumpahan tersebut
terbakar. Diasumsikan bahwa api yang muncul
tidak terlalu besar karena api dapat
dipadamkan dengan cepat sehingga tidak
ditimbulkan korban jiwa pada saat kejadian.
Gambaran Kontigensi Penanganan Bencana
1. Gambaran kejadian (ringan)
2. Perkiraan korban (ringan)
3. Fasilitas kesehatan yang rusak (ringan)
4. Transportasi dan komunikasi (ringan)
5. Kerugiaan finansial (ringan) Pemadaman api
Pengembang Skenario (Sedang) dengan menggunakan
Berdasarkan kondisi bangunan yang berada di APAR dan juga
Jurusan Farmasi, pada kondisi sedang penyiraman api
diasumsikan bahwa bencana akan menimpa menggunakan air setra
200 jiwa di dalam 5 ruangan dalam 1 gedung. pengkondisian orang-
Diasumsikan bila bencana terjadi di orang yang ada
laboratorium kimia, kejadian bencana terjadi disekitar api agar tetap
pada saat praktikum salah satu siswa tenang dan keluar
menggunakan pembakar spiritus dengan cara melalui pintu belakang
yang salah sehingga menyebabkan pembakaran laboratorium.
spiritus terjatuh kelantai dalam keadaan
menyala, hal tersebut menyebabkan cairan
spiritus tumpah dan terbakar. Diasumsikan
bahwa api yang menyala berada di dekat pintu
keluar. Diasumsikan beberapa mahasiswa
terkena luka bakar sedang akibat memaksakan
untuk menyelamatkan diri keluar gedung
laboratorium. Dalam kejadiaan ini terdapat
beberapa korban jiwa diasumsikan bahwa 60%
adalah kelompok perempuan.

Gambaran Kontigensi Penanganan Bencana


1. Gambaran kejadian (sedang)
2. Perkiraan korban (sedang)
3. Fasilitas kesehatan yang rusak (ringan)
4. Transportasi dan komunikasi (ringan)
5. Kerugiaan finansial (sedang)
Pengembangan Skenario (Berat) Pengkondisian korban
Berdasarkan kondisi bangunan di Jurusan dengan mengevakuasi
Farmasi Poltekkes Kemenkes Bandung, dimana korban yang ada
laboratorium berada di lantai terbawah dan disekitar ke tempat
kelas berada di lantai teratas. Pada kondisi yang lebih aman dan
berat diasumsikan bahwa terjadi kebakaran pemanggilan petugas
yang diakibatkan karena adanya konsleting pemadam kebakaran
listrik di laboratorium kimia. Api yang dengan segera.
ditimbulkan membakar beberapa bahan yang Selain itu
ada di laboratorium dikarenakan zat yang ada mengkondisikan
bersifat mudah terbakar. Diasumsikan di dalam orang-orang yang ada
ruangan kelas terdapat beberapa mahasiswa disekitar agar tetap
yang sedang melakukan perkuliahan. Api yang tenang dan tidak
muncul didalam laboratorium menyebabkan panik.
gedung bagian bawah terbakar dan
menyebabkan tertutupnya akses jalan utama
menuju bawah. Diasumsikan beberapa
mahasiswa menjadi korban yang dikarenakan
kepanikan yang tidak dapat dikendalikan.
Dalam kejadian ini terdapat beberapa korban
jiwa dimana 85% dari korban adalah kelompok
wanita.
Gambaran Kontigensi Penanganan Bencana
1. Gambaran kejadian (berat)
2. Perkiraan korban (berat)
3. Fasilitas kesehatan yang rusak (berat)
4. Transportasi dan komunikasi (berat)
5. Kerugiaan finansial (berat)
2. Perpustakaan Pengembangan Skenario (Ringan) memotong aliran daya
Jurusan Farmasi Berdasarkan kondisi bangunan dan ke sistem kelistrikan
Poltekkes perpustakaan di Jurusan Farmasi Poltekkes jika tidak bisa jangan
Bandung Kemenkes Bandung, pada kondisi ringan begitu saja menarik
Analisis resiko: diasumsikan bahwa bencana akan menimba 20 kabel di perangkat.
1. kebakaran jiwa di dalam 1 ruangan . Diasumsikan bila Masalah kelistrikan
bencana terjadi dengan kondisi karena beban yang terjadi juga
stop kontak yang terlalu berat sehingga stop berpotensi
kontak dibebani dengan berbagai peralatan menciptakan
sehingga  dapat hangus dan gosong, selain itu korsleting. Jika
karena konsleting peralatan elektronik yang pemotongan aliran
menggunakan listrik.Diasumsikan bahwa api daya tidak bisa
yang muncul tidak terlalu besar karena api dilakukan api daat
dapat dipadamkan dengan cepat sehingga tidak dipadamkan
ditimbulkan korban jiwa pada saat kejadian. menggunakan APAR.
Gambaran Kontigensi Penanganan Bencana APAR yang digunakan
1. Gambaran kejadian (ringan) yaitu APAR keals C.
2. Perkiraan korban (ringan)
3. Fasilitas kesehatan yang rusak (ringan)
4. Transportasi dan komunikasi (ringan)
5. Kerugiaan finansial (ringan

Pengembangan Skenario (Sedang)


Berdasarkan kondisi bangunan dan
perpustakaan di Jurusan Farmasi Poltekkes
Kemenkes Bandung, pada kondisi sedang Pengkondisian orang-
diasumsikan bahwa bencana akan menimpa 20 orang yang ada di
jiwa di dalam 1 ruangan. Diasumsikan bila dalam perpustakaan,
bencana terjadi dengan kondisi karena beban menjauhkan barang
stop kontak yang terlalu berat sehingga stop barang yang
kontak dibebani dengan berbagai peralatan kemungkinan mudah
sehingga  dapat hangus dan gosong, selain itu terbakar dari sekitar
karena konsleting peralatan elektronik yang api, melakukan
menggunakan listrik. Diasumsikan bahwa api pemadaman listrik, api
yang muncul cukup besar karena api dapat dipadamkan
menyambar dengan cepat pada area buku- menggunakan APAR
buku di lemari sehingga dapat menimbulkan kelas C. Jika api sulit
korban jiwa pada saat kejadian, kejadiaan dipadamkan gunakan
cukup sulit ditangani karena tidak terdapat alat APAR tipe A.
pemadam api ringan (APAR) di sekitar Jika APAR tipe A tidak
perpustakaan tetapi memiliki akses air cukup terdapat di sekitar
dekat dengan perpustakaan. hubungi petugas
pemadam kebakaran.
Pengembangan Skenario (BERAT)
Berdasarkan kondisi bangunan dan
noperpustakaan di Jurusan Farmasi Poltekkes
Kemenkes Bandung, pada kondisi sedang Lakukan pengkondisian
diasumsikan bahwa bencana akan menimpa 20 orang-orang yang
jiwa di dalam 1 ruangan. Diasumsikan bila terdapat di ruangan
bencana terjadi dengan kondisi karena beban agar tetap tenang dan
stop kontak yang terlalu berat sehingga stop tidak panik. Jauhkan
kontak dibebani dengan berbagai peralatan orang-orang dari
sehingga  dapat hangus dan gosong, selain itu sumber api. Jauhkan
karena konsleting peralatan elektronik yang api dari barang-barang
menggunakan listrik. Diasumsikan bahwa api yang mudah terbakar
yang muncul akan besar karena api dapat dan Coba padamkan
menyambar dengan cepat pada area buku- api menggunakan
buku dan terdapat korban yang mengalami APAR agar api tidak
luka bakar akibat sulit keluar dan ketidak terus membesar.
tersediaan APAR di ruangan perpustakaan Hubungi petugas
sehingga dapat menimbulkan korban jiwa pada pemadam kebakaran.
saat kejadian, kejadiaan cukup sulit ditangani
karena tidak terdapat alat pemadam api ringan
(APAR) di sekitar perpustakaan dan juga pintu
perpustakaan yang sempit menyulitkan korban
untuk keluar sehingga banyak korban luka-luka
dan sesak akibat asap.

Gambaran Kontigensi Penanganan Bencana


1. Gambaran kejadian (berat)
2. Perkiraan korban (berat)
3. Fasilitas kesehatan yang rusak (berat)
4. Transportasi dan komunikasi (berat)
5. Kerugiaan finansial (berat)
3. Laboratorium Pengembangan Skenario (Ringan) memotong aliran daya
Teknologi Farmasi Berdasarkan kondisi Laboratorium Teknologi ke sistem kelistrikan
Jurusan Farmasi Farmasi yang berada di Jurusan Farmasi jika tidak bisa jangan
Poltekkes Poltekkes Bandung, pada kondisi ringan begitu saja menarik
Bandung diasumsikan bahwa bencana akan menimpa 40 kabel di perangkat.
Analisis resiko: jiwa di dalam 1 ruangan. Diasumsikan bila Masalah kelistrikan
1. Kebakaran bencana terjadi dengan kondisi karena alat-alat yang terjadi juga
(kompor, timbangan analitik, penangas air, hot berpotensi
plate, dll) yang terhubung ke stop kontak atau menciptakan
menggunakan aliran listrik mengalami korsleting. Jika
konsleting karena adanya aliran air yang berada pemotongan aliran
dekat dengan sumber listrik atau disaat daya tidak bisa
praktikum, praktikan yang menggunakan alat dilakukan api daat
listrik seperti hot plate tetapi lupa untuk dipadamkan
mematikan alat tersebut sehingga menggunakan APAR.
menyebabkan hangus dan gosong pada bahan APAR yang digunakan
praktikum yang dapat menimbulkan api. yaitu APAR keals C.
Diasumsikan bahwa api yang muncul tidak
besar atau ringan karena api dapat dipadamkan
dengan cepat sehingga tidak ditimbulkan
korban jiwa pada saat kejadian, kejadiaan
mudah ditangani karena di dalam laboratorium
kimia terdapat APAR (Alat Pemadan Api
Ringan).
Gambaran Kontigensi Penanganan Bencana
1. Gambaran kejadian (ringan)
2. Perkiraan korban (ringan)
3. Fasilitas kesehatan yang rusak (ringan)
4. Transportasi dan komunikasi (ringan)
5. Kerugiaan finansial (ringan)
Pengembangan Skenario (Sedang) Pengkondisian orang-
Berdasarkan kondisi bangunan dari salah satu orang yang ada di
Laboratorium Teknologi Farmasi di Jurusan dalam perpustakaan,
Farmasi Poltekkes Kemenkes Bandung, pada menjauhkan barang
kondisi sedang diasumsikan bahwa bencana barang yang
akan menimpa 40 jiwa di dalam 1 ruangan. kemungkinan mudah
Diasumsikan bila bencana terjadi pada saat terbakar dari sekitar
praktikum salah satu mahasiswa menggunakan api, melakukan
hotplate yang terhubung pada stop kontak pemadaman listrik, api
yang sedang mengalami konsleting listrik. dipadamkan
Setelah itu, seseorang praktikan tidak sengaja menggunakan APAR
menumpahkan zat yang mudah terbakar ke kelas C. Jika api sulit
permukaan hot plate yang sedang dipanaskan dipadamkan gunakan
dan dekat dengan rak yang menyimpan bahan APAR tipe A.
yang mudah terbakar dekat pintu keluar. Jika APAR tipe A tidak
Sehingga terjadi ledakan yang menimbulkan terdapat di sekitar
suara dan merambat ke sebelah rak yang hubungi petugas
berada disebelahnya dan di dekat pintu keluar. pemadam kebakaran.
Kejadian mudah ditangani karena di dalam
Laboratorium Teknologi Farmasi terdapat 2
sumber air.
Gambaran Kontigensi Penanganan Bencana
1. Gambaran kejadian (sedang)
2. Perkiraan korban (sedang)
3. Fasilitas kesehatan yang rusak (ringan)
4. Transportasi dan komunikasi (ringan)
5. Kerugiaan finansial (sedang)

Pengembangan Skenario (Berat) Lakukan pengkondisian


Berdasarkan kondisi Laboratorium Teknologi orang-orang yang
Farmasi yang berada di Jurusan Farmasi, pada terdapat di ruangan
kondisi yang berat diasumsikan bahwa bencana agar tetap tenang dan
akan menimpa sekitar 40 jiwa di dalam 1 tidak panik. Jauhkan
ruangan. Diasumsikan bila bencana yang terjadi orang-orang dari
dengan kondisi pada saat praktikum terjadi sumber api. Jauhkan
konsleting aliran listrik yang menyebakan api dari barang-barang
timbulnya percikan api, bersumber dari oven yang mudah terbakar
yang berada di dekat salah satu pintu keluar dan Coba padamkan
dan dekat dengan bahan-bahan cair, seperti api menggunakan
alkohol yang mudah terbakar. Diasumsikan APAR agar api tidak
bahwa api yang muncul dengan cepat terus membesar.
membesar, sulit untuk dipadamkan, sehingga Hubungi petugas
menimbulkan korban jiwa pada saat kejadian. pemadam kebakaran.
Kejadian sulit untuk ditangani karena hanya
terdapat sedikit APAR di sekitar laboratorium,
sedangkan api cukup besar. Maka harus dengan
bantuan pemadam kebakaran secepat
mungkin. Berdasarkan statistik terakhir
sebelum bencana diasumsikan bahwa 60%
populasi yang akan terkena adalah mahasiswa
perempuan.
Gambaran Kontigensi Penanganan Bencana
1. Gambaran kejadian (berat)
2. Perkiraan korban (berat)
3. Fasilitas kesehatan yang rusak (berat)
4. Transportasi dan komunikasi (berat)
5. Kerugiaan finansial (berat)

4. Mushola Jurusan Pengembangan Skenario (Ringan) Api dapat dipadamkan


farmasi Poltekkes Berdasarkan kondisi bangunan dan menggunakan kain
Kemenkes mushola di Jurusan Farmasi basah serta dapat juga
Bandung Poltekkes Bandung, pada kondisi dipadamkan
sedang diasumsikan bahwa menggunakan APAR.
bencana akan menimpa 10-20 jiwa Orang-orang disekitar
di dalam 1 ruangan. Diasumsikan dapat diarahkan
bila bencana terjadi karena melalui pintu yang
puntung rokok yang masih tidak dekat dengan
menyala mengenai mukena yang sumber api.
terbuat dari material kain yang
mudah terbakar sehingga
memunculkan api. Api akan
membesar karna terdapat kain-
kain yang mudah terbakar
sehingga menimbukan bakar yang
ringan karna akses keluar 2 arah
dan dekat dengan sumber air
Gambaran Kontigensi Penanganan Bencana
1. Gambaran kejadian (ringan)
2. Perkiraan korban (ringan)
3. Fasilitas kesehatan yang rusak (ringan)
4. Transportasi dan komunikasi (ringan)
5. Kerugiaan finansial (ringan)
Pengembangan Skenario (Sedang) Korban dan orang-
Berdasarkan kondisi bangunan dan orang disekitar
mushola di Jurusan Farmasi dikondisikan agar jauh
Poltekkes Bandung, pada kondisi dari sumber api dan
sedang diasumsikan bahwa dikondisikan agar tetap
bencana akan menimpa 10-20 jiwa tenang. Karena dekar
di dalam 1 ruangan. Diasumsikan dengan sumber air api
bila bencana terjadi karena dapat dipadamkan
puntung rokok yang masih menggunakan air. Dan
menyala mengenai mukena yang dapat dibantu dengan
terbuat dari material kain yang dipadamkan
menggunakan APAR.
mudah terbakar sehingga
memunculkan api. Api akan
membesar karna terdapat kain-
kain yang mudah terbakar
sehingga menimbukan korban luka
bakar yang ringan karna akses
keluar 2 arah dan dekat dengan
sumber air
Gambaran Kontigensi Penanganan Bencana
1. Gambaran kejadian (sedang)
2. Perkiraan korban (sedang)
3. Fasilitas kesehatan yang rusak (ringan)
4. Transportasi dan komunikasi (ringan)
5. Kerugiaan finansial (sedang)
Pengembangan Skenario (Berat) Lakukan pengkondisian
Berdasarkan kondisi bangunan dan mushola di orang-orang yang
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Bandung, terdapat di ruangan
pada kondisi sedang diasumsikan bahwa agar tetap tenang dan
bencana akan menimpa 15 jiwa di dalam 1 tidak panik. Jauhkan
ruangan. Diasumsikan bila bencana terjadi orang-orang dari
dengan kondisi karena konsleting arus listrik sumber api. Jauhkan
yang disebabkan kontak dari sumber rus listrik api dari barang-barang
denga air. Diasumsikan bahwa api yang muncul yang mudah terbakar
cukup besar karena api dapat menyambar dan Coba padamkan
dengan cepat pada area penyimpanan mukena, api menggunakan
sajadah dan tirai yang terbuat dari material APAR agar api tidak
kain yang mudah terbakar sehingga dapat terus membesar.
menimbulkan korban jiwa pada saat kejadian, Hubungi petugas
kejadiaan cukup sulit ditangani karena tidak pemadam kebakaran.
terdapat alat pemadam api ringan (APAR) di
sekitar mushola tetapi memiliki akses air cukup
dekat dengan mushola.
Gambaran Kontigensi Penanganan Bencana
1. Gambaran kejadian (berat)
2. Perkiraan korban (berat)
3. Fasilitas kesehatan yang rusak (berat)
4. Transportasi dan komunikasi (berat)
5. Kerugiaan finansial (berat)

Anda mungkin juga menyukai