Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PRAKTIKUM

SISTEM PEMBIAYAAN LAYANAN KESEHATAN

Dosen Pengampu:

Rossalina Adi Wijayanti, S.KM., M.Kes

OLEH :
NAMA : NUR DIANA ALIFIAH
NIM/GOL : G41171082/B
SEMESTER : VI (ENAM)

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS JURUSAN KESEHATAN


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2020
1. Aktivitas
Activity adalah pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasi, dan
juga berarti kegiatan yang dilaksanakan dalam organisasi yang bertujuan untuk
mendapatkan activity based costing.
Contoh:
Seorang peneliti akan melakukan penelitian Evaluasi Tarif Pelayanan Di
Klinik Spesialis Bedah Saraf Rumah Sakit “X” Surabaya. Dalam penelitiannya
tersebut peneliti menganalisis biaya satuan menggunakan metode ABC. Biaya
yang dianalisis adalah biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung
didapatkan dari aktivitas produksi, yaitu aktivitas yang memberikan pelayanan
terhadap konsumen. Berikut adalah contoh aktivitas produksi di Klinik Spesialis
Bedah Saraf Rumah Sakit “X” Surabaya.

Selain itu, peneliti juga menganalisis biaya tidak langsung yang didapat dari
aktivitas penunjang. Berikut adalah contoh aktivitas penunjang di Klinik Spesialis
Bedah Saraf Rumah Sakit “X” Surabaya.
Aktivitas produksi dan penunjang diatas nantinya akan diidentifikasi untuk
menghitung biaya produksi (biaya langsung) dan biaya penunjang (biaya tidak
langsung).

2. Klasifikasi Aktivitas
Klasifikasi aktivitas adalah Proses mengidentifikasi dan memilah aktifitas
yang ada pada sebuah departement atau sebuah usaha untuk dapat masuk ke
dalam jenis klasifikasi Unit-level activity cost, Batch-related activity cost,
Product-sustaining activity cost, atau Fasilitas-sustaining activity cost.

a. Aktivitas Berlevel Unit (Unit Level Activities)


Aktivitas ini dilakukan untuk setiap unit produksi. Biaya aktivitas berlevel
unit bersifat proporsional dengan jumlah unit produksi. Sebagai contoh,
menyediakan tenaga untuk menjalankan peralatan, karena tenaga tersebut
cenderung dikonsumsi secara proporsional dengan jumlah unit yang diproduksi.

b. Aktivitas Berlevel Batch (Batch Level Activities)


Aktivitas dilakukan setiap batch diproses, tanpa memperhatikan berapa unit
yang ada pada batch tersebut. Contohnya, pekerjaan seperti membuat order
produksi dan pengaturan pengiriman konsumen adalah aktivitas berlevel batch.

c. Aktivitas Berlevel Produk (Produk Level Activities)


Aktivitas berlevel produk berkaitan dengan produk spesifik dan biasanya
dikerjakan tanpa memperhatikan berapa batch atau unit yang diproduksi atau
dijual. Sebagai contoh, merancang produk atau mengiklankan produk.

d. Aktivitas Berlevel Fasilitas (Fasility level activities)


Aktivitas berlevel fasilitas adalah aktivitas yang menopang proses operasi
perusahaan namun banyak sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan dengan
volume. Aktivitas ini dimanfaatkan secara bersama oleh berbagai jenis produk
yang berbeda. Kategori ini termasuk aktivitas contohnya kebersihan kantor,
penyediaan jaringan komputer dan sebagainya.
3. Kategori Aktivitas
Contoh :
Seorang peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Model Activity
Based Costing (ABC) Sebagai Model Penentuan Tarif Jasa Penginapan Hotel”.
Peneliti ingin melalukan perbaikan dalam penentuan tarif penginapan dengan
metode ABC dan nantinya akan dapat diketahu cara penentuan tarif penginapan
dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Peneliti melakukan
wawancara untuk mengetahui aktivitas apa saja yang terjadi di Hotel. Berikut
daftar aktivitas yang terjadi di Hotel Madani Medan :
1. Akitvitas Penginapan
a. Biaya Karyawan
2. Aktivitas Pemeliharaan Inventaris
a. Biaya Peliharaan Bangunan Dan Fasilitas Gedung Perawatan
b. Biaya Kebersihan
3. Aktivitas Penambahan Tamu
a. Biaya Konsumsi
4. Aktivitas Pelayanan
a. Biaya Listrik Dan Air
b. Biaya Administrasi
c. Biaya Bahan Habis Pakai
d. Biaya Laundry
Dari kategori aktivitas di atas, peneliti mengklasifikasi biaya aktivitas
tersebut sesuai dengan klasifikasi aktivitas. Adapun aktivitas biaya ke dalam
berbagai aktivitas pada Hotel Madani Medan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan Unit-level activity cost
Aktivitas penginapam, penyediaan tenaga listrik dan air dan biaya
konsumsi.
2. Berdasarkan Batch-related activity cost
Biaya administrasi, biaya bahan habis pakai, dan biaya kebersihan.
3. Berdasarkan Product-sustaining activity cost
Aktivitas ini tidak ditemui dalam penentuan tarif jasa penginapan pada
Hotel Madani Medan.
4. Berdasarkan Fasilitas-sustaining activity cost
Aktivitas yang termasuk dalam kategori ini adalah biaya laundry, biaya
pemeliharaan gedung dan fasilitas gedung perawatan

4. Resources (Sumber Daya)


Resourcesadalah elemen ekonomis yang digunakan untuk menjalankan
aktifitas, sebagai contoh: Gaji dan material.

5. Cost Driver
Cost Driver adalah suatu kejadian yang menimbulkan biaya. Cost
Driver merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biaya-biaya
overhead. Faktor ini menunjukkan suatu penyebab utama tingkat aktivitas yang
akan menyebabkan biaya dalam aktivitas-aktivitas selanjutnya. Cost drivers
adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya dari suatu
aktifitas. Cost drives rini juga merupakan faktor pengukur yang digunakan
untuk menghubungkan biaya terhadap aktifitas dan dari aktifitas ke aktifitas,
produk jasa dan lain sebagainya.
Ada 2 jenis cost drivers, yaitu:
a. Resources drivers
Resources drivers adalah suatu ukuran dari jumlah sumber daya yang
dikonsumsi oleh suatu aktifitas. Contonya, prosentase luas total yg digunakan
oleh suatu aktivitas.

b. Activity Cost Drivers


Activity Cost Drivers adalah suatu ukuran yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar biaya yang digunakan untuk menjalankan suatu
aktifitas. Cotohnya, Jumlah suku cadang yang berbeda-beda untuk masing-
masing jenis produk yang akan digunakan untuk ukur konsumsi aktivitas
penanganan bahan untuk tiap jenis produk.
6. Tahapan Perhitungan Metode ABC
a. Mendefinisikan “UNIT”
Pengindentifikasian aktivitas-aktivitas menghendaki adanya daftar jenis-
jenis pekerjaan yang terdapat dalam perusahaan yang berkaitan dengan proses
produksi.

b. Membebankan biaya ke aktivitas-aktivitas


Setiap kali suatu aktivitas ditetapkan, maka biaya pelaksanaan aktivitas
tersebut ditentukan.

c. Menentukan activity driver


Langkah berikutnya adalah menentukan activity driver untuk masing-
masing aktivitas yang merupakan faktor penyebab pengendali dari aktivitas-
aktivitas tersebut.

d. Menentukan tarif
Dalam menentukan tarif ini, total biaya dari setiap aktivitas dibagi dengan
total activity driver yang digunakan untuk aktivitas tersebut.

e. Membebankan biaya ke produk


Langkah selanjutnya adalah mengkalikan tarif yang diperoleh untuk setiap
aktivitas tersebut dengan aktivitas driver yang dikonsumsi oleh tiap-tiap jenis
produk yang diproduksi kemudian membaginya dengan jumlah unit yang
diproduksi untuk tiap produk.

Anda mungkin juga menyukai