BAB IV
bagian atas blending silo oleh karena itu alat transportasi yang digunakan untuk
mengirim bahan baku hasil penggilingan blending silo adalah bucket elevator dan
keluar dari bagian bawah blending silo dilakukan pada beberapa titik dengan jarak
tertentu, dan diatur denagn menggunakan valve yang sudah diatur waktu bukanya.
Proses pengeluaran dari beberapa titik dilakukan untuk memenuhi kehomogenan
bahan baku.
f. Pemanasan awal (Pre-heating)
Alat utama yang digunakan untuk proses pemanasan awal bahan baku adalah
preheater sedangkan alat bantunya adalah kiln feed bin. Setelah mengalami
homogenasi di blending silo, material terlebih dahulu ditampung di dalam kiln feed
bin, bin ini merupakan tempat umpan yang akan masuk ke dalam preheater, Ada 4
tahap pemanasan yang dilakukan dalam preheater. Pertama hingga ketiga adalah
dipanaskan oleh angin panas dari kiln, namun yang ke empat adalah dibakar dengan
api dan juga digunakan teknik cyclone sehingga benar- benar terbakar sempurna
bahan bahan tersebut hingga suhu yang diinginkan sebelum masuk kiln adalah
mencapai 850-900°c. Output dari preheater ini adalah debu panas, karena titik didih
bahan bahan tersebut memang masih diatas suhu tersebut.
g. Proses pembakaran (Firring)
Alat utama yang digunakan adalah tanur putar atau rotary kiln. Rotary kiln adalah
alat berbentuk silinder memanjang horizontal yang diletakkan dengan kemirinngan
tertentu. Dimana ujung satunya adalah tempat material masuk sedangkan ujung
lainnya adalah tempat terjadinya pembakaran bahan bakar. Material akan mengalami
pembakaran dari temperatur rendah ke temperatur tinggi. Debu panas dari preheater
yang mencapai 850- 900°c akan langsung masuk kiln. Di kiln akan disembur dengan
serbuk batu bara yang menyala dengan api hingga suhu bagian dalam kiln mencapai
1400-1500°C. Untuk mengetahui sistem kerja tanur putar, proses pembakaran
bahan bakarnya, tanur putar di lengkapi dengan gas analyzer. Gas analyzer ini
berfungs i untuk mengendalikan kadar O2, CO, dan NOx pada gas buang jika terjadi
kelebihan atau kekurangan, maka jumlah bahan bakar dan udara bisa disesuaikan.
Didalam tanur putar terjadi proses kalsinasi, simntering, clinkering. Bahan bakar
dari kiln sendiri dihasilkan dari batu bara yang dihaluskan hingga menjadi bubuk
pada proses di coal mill.
43
h. Pendinginan (Cooling)
Alat utama yang digunakan untuk proses pendinginan clinker adalah cooler. Cooler
ini dilengkapi dengan alat penggerak material, sekaligus sebagai saluran udara
pendingin yang disebut grate dan alat pemecah clinker (clinker breaker). Setelah
proses pembentukan clinker selesai dilakukan dalam tanur putar, clinker tersebut
terlebih dahulu didinginkan didalam cooler sebelum disimpan didalam clinker silo.
Cooler yang digunakan menggunakan udara luar sebagai pendingin. Udara yang
keluar dari cooler dimanfaatkan sebagai media pemanas pada raw mill, sebagai
pemasok udara panas pada kiln, dan sebagian lain di buang ke udara bebas. Proses
pendinginan ini sama seperti preheater yaitu di ulangi berkali kali hingga suhu
clinker menjadi sekitar 90- 100°C. Setelah didinginkan clinker dikirim menuju
clinker silo dengan menggunakan alat transportasi yaitu deep pan conveyor.
Sebelum sampai di clinker silo, clinker akan melalui sebuah alat pendeteksi kapur
bebas, jika kandungan kapur bebas clinker melebihi batas yang diharapkan maka
clinker melebihi batas yang diharapkan maka clinker akan dipisahkan dan disimpan
dalam bin sendiri.
i. Proses Penggilingan Akhir
Alat utama yang digunakan pada penggilingan akhir dimana terjadinya pula
penggilingan clinker dengan gypsum adalah ball mill. Alat ini berbentuk silinder
horizontal. Bagian dalam ball mill terbagi menjadi dua bagian untuk memisahkan
bola baja yang berukuran besar dan berukuran kecil. Bagian utama diisi dengan bola-
bola baja yang berdiameter lebih besar dari pada bola-bola yang ada pada bagian
kedua. Prinsip penggunaan bola-bola baja dari ukuran yang besar ke ukuran yang
lebih kecil adalah bahwa ukuran bola-bola baja yang lebih kecil menyebabkan luas
kontak tumbukan antara bola-bola baja dengan material yang akan digiling akan
lebih besar sehingga diharapkan ukuran partikelnya akan lebih halus. Material yang
telah mengalami peenggilingan kemudian diangkut oleh bucket elevator menuju
separator. Sparator berfungsi untuk memisahkan semenyang ukuranya telah cukup
halus dengan ukuran yang kurang halus. Semen yang cukup halus dibawa udara
melalui cyclone kemudian disimpan didalam silo cement.
44
Untuk lebih memperjelas proses pembuatan semen secara kering dapat dilihat pada
gambar berikut :
Berdasarkan data diatas maka dapat dilihat bahwa penerapan sistem Failure Mode and
Effect Analysis (FMEA) baru terlaksana di akhir tahun 2015. Namun ditahun berikutnya
banyak data failure mode yang terekam sehingga perlu adanya perhatian khusus terhadap
penerapan sistem fmea di setiap area kerja pada PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
pabrik Tuban agar berjalan dengan efektif.
47
Area /
Categor Busines Equip Component / Failure Failure Failure Failure Current
S O D RPN
i s ment Function mode Effect Cause Cosequences Prev. Control
Service
Medium Crusher 244T Kabel drum Shaft vibrasi 8 Reducer Tripper Mati 6 Inspeksi 3 144
Tuban 4 R1 /Penggulung bending menyebabk cacat Rutin, Ganti
kabel power an bearing motor
motor rusak 0.75KW
High Crusher Stora Storage / Material Mencemari 7 Storage Mengganggu 8 Pembersihan 4 224
Tuban 2 ge BC Menampung Tumpah lingkungan kurang Kenyamanan lokasi
material keluar sekitar luas dan kerja dan
Altirnative storage tinggi kesehatan,
untuk butuh biaya
subtitusi dan tenaga
Bahan baku untuk
membersihka
n
48
Area /
Categor Busines Equip Component / Failure Failure Failure Failure Current
S O D RPN
i s ment Function mode Effect Cause Cosequences Prev. Control
Service
Medium Crusher 244T Rel Tripper / Rel rusak tripper stop 9 Rel terlalu Crusher stop 8 Modifikasi 5 360
Tuban 4 R1 jalur lintasan rendah, shaftGanti
tripper Roda aus, couplingRel
rel tidak diratakanreto
alignment rque baut
clamp
relInspeksi
rutin harian,
mingguan
High Crusher 252H LCD / LCD dan Tidak ada 5 Power Kualitas 8 Perbaikan 6 240
Tuban 2 P1 memberi info Keyboar Informasi Supply Mixpile Power
dari CCR ke d Error ke Loader Rusak Terganggu Supply
OP Loader
Untuk
Komposisi
Blok Clay
High CCT 469M Pemisah Sambung Belt Putus 6 Panas Tidak bisa 9 - Repair 3 162
S1 metal dari an Belt induksi memisahkan spacing belt
material sering magnet, metal
nglokop panas area
High Crusher 243B Belt Belt Belt sobek 7 kualitas Stop operasi 3 Fastener 7 147
Tuban 3 C3 Conveyor / Baru Material crusher scrapper
transport insert (70 kurang dilonggarkan
material M) rusak
49
Area /
Categor Busines Equip Component / Failure Failure Failure Failure Current
S O D RPN
i s ment Function mode Effect Cause Cosequences Prev. Control
Service
Medium Crusher 251S Storage Material Material B3 8 Dinding Image 8 Pembersihan 3 192
Tuban 1 S1 Bahan baku Sering mencemari Storage perusahaan by KPL
alternatif, tumpah lingkungan kurang terganggu
Menyimpan tinggi dan
Material B3 Beton
Rusak
High Crusher 234B Metal Metal Merusak 7 Material Alat transport 7 Tidak ada 5 245
Tuban 4 C2 Detector, Lolos ke Belt, bucket Logam stop pengendalian
Mendeteksi alat Asing
Logam asing transport tidak
yang terbawa terdeteksi
material
Medium CCT 469C Motor drive Bearing Motor 7 Base Plate Sizer stop 5 Regrease 3 105
R1M0 untuk sizer Motor Rusak Vibrasi rutin 3 bulan
2 Cepat sekali, check
aus vibrasi max 1
bulan sekali
50
Area /
Categor Busines Equip Component / Failure Failure Failure Failure Current
S O D RPN
i s ment Function mode Effect Cause Cosequences Prev. Control
Service
Medium Crusher 231C Bearing Tempara Limestone 7 Oli Stop operasi 7 Penggantian 4 196
Tuban 1 R2 Hammer, tur oil crusher mati sirkulasi Crusher type oil grade
Bantalan sirkulasi bearing lebih tinggi -
rotor. bearing hammer Modifikasi
hammer bocor cover seal.
panas Dan
92oC, Pemasangan
mematik Breather
an pada
100oC
High Crusher 243B Reducer, Oil Reducer 7 Seal Stop operasi 6 Ganti seal, 4 168
Tuban 3 C6 Mereduce reducer kehabisan kurang Crusher service di
putaran bocor oil, Belt presisi BM
motor stop
Medium Crusher 243B Balt Belt stop belt 7 Ada rol Stop operasi 7 Inspeksi rutin 5 245
Tuban 3 CA Conveyor Sobek conveyor, yang Crusher PMCR dan
Memanja material macet OPCR
ng 20 cm tumpah
pada 2
titik di
belt
51
Area /
Failure
Busine Equip Component / Failure Failure Failure Current RP
Categori S Cosequen O D
ss ment Function mode Effect Cause Prev. Control N
ces
Service
Medium Raw 331/2/3 Reducer Reducer Apron stop 9 lifetime Rawmill 3 Inspeksi dan 9 243
Mill AC1-2 mengubah macet lebih dari mati lubrikasi
Tuban putaran drive 20 tahun rutinPemberi
2 motor an grease
pada seal
Medium Raw 351BE Bucket Steelcord Belt bucket 9 lifetime Rawmill 4 Potong 8 288
Mill 2 Elevator / Sudah Putus stop, Sambung
Tuban Transfer Putus Kapasitas Belt bucket
1 material Kiln turun
product dari
Airslide ke
Silo.
High Raw 351BE reducer, korosi gear rusak 7 bucket Bucket 8 inspeksi 7 392
Mill 4 mengurangi sangat tidak berkala
Tuban ratio putaran jarang dapat
1 beroperasi beroperasi
sehingga
terjadi
kondesasi
dalam gear
box
52
Area /
Failure
Busine Equip Component / Failure Failure Failure Current RP
Categori S Cosequen O D
ss ment Function mode Effect Cause Prev. Control N
ces
Service
High Kiln 442KL Pondasi / Pondasi Vibrasi 8 Ada initial Kapasitas 7 Maintain 3 168
Tuban 1 Support retak saat torque crack yang turun operasi
2 untuk Kiln di atas 70 kemasukan menjadi torque kiln
drive persen oil. 80% dari dibawah 70
normal persen dan
capacity Menambah
support
antara
pondasi timur
dan barat
High Kiln 442FN Variable Nilai DC BUS 7 Drive stop 4 maintain 5 140
Tuban RMO0 Speed drive / kapasitansi undervolta Temperatur / Kiln temperature
2 1 Mengatur kapasitor ge e DC BUS slow down (Service AC,
kecepatan DC BUS capacitor Inspeksi
motor link terjadi >60oC VSD
deviasi > Pembersihan
10% ruangan)
High Raw 321RR reducer lifetime, kerusakan 7 lifetime Raw mill 9 inspeksi, 7 441
Mill 1 scrapper temperatur reducer, innerpart berhenti ganti oil bila
Tuban e reducer hampir operasi panas
1 panas & mendekati dan stock
suara kasar kerusakan umpan
gear kiln
tersendat
53
Area /
Failure
Busine Equip Component / Failure Failure Failure Current RP
Categori S Cosequen O D
ss ment Function mode Effect Cause Prev. Control N
ces
Service
High Raw 341RM bearing bearing vibrasi raw 8 lifetime Raw mill 7 inspeksi 7 392
Mill 1 grinding roll macet, seal mill, bearing (5 stop
Tuban & axle seal bocor pemakaian tahun), sal
1 do oli bocor dan
meningkat, pecah
kerusakan
tire & table
High Raw 352BE reducer reducer kerusakan 7 lifetime Kiln stop 8 inspeksi rutin 8 448
Mill 2 bucket panas, reducer over (sdh 8
Tuban suara kasar tahun), seal
2 bocor,
corosive
High Raw 341RM tools preasure hydraulic 7 kesalahan Tidak 8 pembersihan 7 392
Mill 1 hydarulic tak torque pemakaian, dapat dan
Tuban torque & tercapai, macet over melakuka perawatan
1 pump u/ assy tidak dapat preasure n tools
grinding roll berputar perbaikan
High Raw 331AC DC Drive 40 Motor stop Apron 7 Life time Rawmill 4 Ganti unit, 8 224
Mill 1 HP/ terbakar, conveyor lebih Stop service rutin,
Tuban Penggerak pendek inspeksi by
1 reducer IP
Apron
Conveyor
54
Area /
Failure
Busine Equip Component / Failure Failure Failure Current RP
Categori S Cosequen O D
ss ment Function mode Effect Cause Prev. Control N
ces
Service
High Kiln 441AN Gmu / gas GMU Error Tidak Bisa 7 Motherboar Kiln stop 4 IInspeksi dan 8 224
Tuban 1 monitoring Memonitor d Rusak Cleaning saat
1 unit analyzer ing Gas overhoul
Buang Serta
Burner penggantian
unit yang
rusak
High Raw 342RM maximator hose, preassure 5 lifetime Rawmill 6 perawatan 5 150
Mill 1 tools untuk connector tak tercapai (>10 tahun) stop berkala
Tuban repair bocor
2 reducer mill,
rocker arm,
grinding roll
dll
High Kiln 441CC Actuator / Pressure Cooler 7 Tidak bisa Kapasitas 6 5 210
Tuban 1 Penggerak rendah, berat melakukan Cooler
1 cooler Langkah cek kondisi berkurang
Actuator actuator
tidak tanpa
terpenuhi. mematikan
12 stroke/ kiln
mnt
menjadi 6
stroke/mnt
55
Area /
Failure
Busine Equip Component / Failure Failure Failure Current RP
Categori S Cosequen O D
ss ment Function mode Effect Cause Prev. Control N
ces
Service
High Kiln 470FN Venting / Flow Mematikan 7 kebocoran Stop 7 Check pada 6 294
Tuban 3 Sealing air rendah Atox mill Flexible produksi waktu atox
1 pressure dibawah 25 Joint pulverize, off
standar di mbar menguran
atas 38 mbar gi
kapasitas
kiln
High Kiln 443KL Superbolt Superbolt Maingear 9 misalignme Kiln stop 7 Inspeksi 7 441
Tuban 1 (16 EA)/ putus >4 lepas nt antara harian by
3 Pengikat EA di 1 shell kiln Operator,
maingear titik dan mingguan by
maingear PMKC
High Kiln 484PW Rotor / Alat Motor Suply 6 Gap Motor Kiln stop 5 Inspeksi 1 300
Tuban 01 timbang Trip/Overl Material Tidak Sama visula 0
4 material oad Pulvurize mingguan
pulvurize Terganggu
untuk
memenuhi
kebutuhan
operasi
56
Area /
Failure
Busine Equip Component / Failure Failure Failure Current RP
Categori S Cosequen O D
ss ment Function mode Effect Cause Prev. Control N
ces
Service
High Kiln 444FN Expansion Expansion Support, 7 Design Stop 8 Inspeksi 4 224
Tuban 01 Joint joint ducting Expansion Operasi mingguan,
4 downcomer / deformasi downcomer joint yang Penambalan
Sambungan rusak / terpasang
flexible antar colapse kurang
ducting sesuai
High Kiln 443FN Fan / Fan vibrasi Bearing 8 Pondasi Fan 6 Penguatan 3 144
Tuban F Menghasilka tinggi motor atau kurang kuat, stopped / baseplate
3 n udara bearing fan tidak ada kiln shut (pasang
untuk rusak vibration down penguat base
pendinginan damper interlocke plate)
cooler d Inspeksi
mingguan
(PML dan IP)
Medium Kiln 483FN Fan / Fan vibrasi Housing 7 Bearing Motor fan 6 Inspeksi rutin 3 126
Tuban 4 Mengalirkan tinggi bearing motor rusak stop - kiln mingguan
3 udara untuk motor stop
burner gun rusak
57
High Finish 523B Transportasi Bucket Bucket 6 Chain Bucket 6 Inspeksi 3 108
Mill E1 terakraw elongation alarm lifetime stop rutin 1 bulan
Tuban material line (original 3 sekali saat
3 mill 5 tahun) service rutin
High Finish 546B Bolt trunion / Bolt putus Material / 7 Deformasi Lingkun 8 Doubling 6 336
Mill M1 mengikat semen pada gan plate trunion
Tuban trunion bocor trunion kotor, dan Ganti
3 plate, Loss dimensi dan
Compartem cement material bolt
en 1 producti
overload on
58
Categori Area / Equip Component / Failure Failure S Failure Failure O Current D RPN
Busine ment Function mode Effect Cause Coseque Prev.
ss nces Control
Service
High Finish 20018 automation Automatio Finish 10 Komponen Shut 9 Service rutin 9 810
Mill 328 charger Charger Mill ABC sudah down dan inspeksi
Gresik kontrol finish sudah gresik obsolete finish
mill a b c obsolete dan tidak bisa mill A B
gresik tidak beroperasi C Gresik
menjamion
performance
High Finish SG- untuk loading excavator supply 9 life time Operasio 8 Melakukan 7 504
Mill 2301- material dari spare part material di nal finish inspeksi
Gresik FM storage ke obsolete finish mill mill
apron terganggu tidak
lancar
High Finish 547R Grinding Kualitas Blaine dan 5 penggunaan komplain 8 Meminimalk 6 240
Mill M01 Process dibawah mesh water spray pelangga an
Tuban standar dibawah tinggi lebih n penggunaan
4 standar dari 5000 waterspray
lt/mnt maks.
3000lt/mnt
(sebelumnya
diatas 5000
lt/mnt)
59
Categori Area / Equip Component / Failure Failure S Failure Failure O Current D RPN
Busine ment Function mode Effect Cause Coseque Prev.
ss nces Control
Service
High Finish 547R Grinding Kualitas Blaine dan 5 penggunaan komplain 8 meminimalk 6 240
Mill M01 Process dibawah mesh water spray pelangga an
Tuban standar dibawah tinggi lebih n penggunaan
4 standar dari 5000 waterspray
lt/mnt maks.
3000lt/mnt
(sebelumnya
diatas 5000
lt/mnt)
Low Finish 547F Booster Fan Penggunaan Power 4 efisiensi tagihan 3 mematikan 3 36
Mill N19 panas consumtio biaya dan listrik booster fan,
Tuban berlebih dan n tinggi substitusi tinggi tidak
4 kebutuhan panas ke dan memakai
panas untuk WHRPG pemenuh panas dari
WHRPG kurang an panas cooler kiln
kurang untuk
WHRPG
kurang
High Finish Finish Fan/Menarik Vibrasi Impeller 8 Mill Stop 8 Service 3 232
Mill Mill# Produk Tinggi Unbalance Terjadi Rutin
Gresik D White Coating Pembersihan
Cement dari pada Impeller
Cyclone impeller
Separator
60
Categori Area / Equip Component / Failure Failure S Failure Failure O Current Prev. D RPN
Busine ment Function mode Effect Cause Coseque Control
ss nces
Service
High Electric PLG PC dan Obsolete Tidak bisa 6 - software Terjadi 8 Reset rutin 3 144
al & Tuban software melakukan tidak kesalaha hampir tiap
Dcs 1-2 untuk Report report didukung n data hari
dan record produksi lagi - produksi
Produksi lifetime
Hardware.
High Electric ER3 Current Short Explosion 7 Obsolete Terjadi 5 Infeksi 7 245
al & (PAN Transformer Circuited (life time kesalaha Cleaning
Dcs EL >20 tahun) n data Check
MV produksi Termografi
301)
High Electric 442F Power Trafo short Coil/windi 8 High Shut 4 Inspeksi 6 192
al & N2 transformer/ circuit ng temperature down bulanan
Dcs menurunkan transforma , thermal
level tor rusak fault,
tegangan acidity
sebagai tinggi
supply
rectifier
ACS1000
High Electric ER16 Cable duct / kabel short Kiln 8 Panas di Kiln stop 6 Check 5 240
al & (SUB Tempat 1,2,3,4 kabel duct termografi
Dcs 4) Cable stop dan inspeksi
kabel duct
61
Categori Area / Equip Component / Failure Failure S Failure Failure O Current Prev. D RPN
Busine ment Function mode Effect Cause Coseque Control
ss nces
Service
Medium Electric TM40 Mensupply Kandungan Akan 7 Kemungkin Kiln 6 Test DGA 6 252
al & 2_Tra Kebutuhan Gas Terjadi an adanya tuban 1 (Dissolve Gas
Dcs fo Power Listrik Acethylene Explotion flash over stop Analysis)
Distri Area Kiln Cukup di Internal pada kontak
busi Feet Tuban 1 Tinggi Trafo mekanik
ER4 tap changer
di internal
trafo
Kemungkin
an di
sebabkan
rusaknya
sambungan
antara coil
winding
trafo
menuju ke
kontak tap
changer.
Medium Electric 20019 kabel Kabel Power ke 9 Kabrl Area Ph 8 Cek visual 9 648
al Dan 572 power/suply banyak PH 2 - obsolote 2 dan jaringan kabel
Penunja power ke ph sambungan Pelabuhan dan banyak pelabuha
ng 2 - pelabuhan dan sudah Gresik sambungan n power
gresik obsolote Trip off
62
Categori Area / Equip Component / Failure Failure S Failure Failure O Current Prev. D RPN
Busine ment Function mode Effect Cause Coseque Control
ss nces
Service
High Electric 50015 Vertical Performa Supply 7 Performa Stock 8 Dilakukan 8 448
al Dan 777 Turbine Pump Air dari Pump Air Service Rutin
Penunja Pump Bak Rendah bak Menurun Cepat
ng Tubanan Tubanan Habis
Terganggu
/Macet
High Electric Lift Transportasi Hasil Pergeraka 7 Bagian Orang 9 Pembenahan 8 504
al Dan Area Naik/Turun Temuan n, Pintu putus Naik ke Sementara
Penunja II-41 Orang dan Audit/Sertif Buka/Tutu & Miring Top Silo
ng Barang ikasi p Pintu Tergang
Berat gu
High Electric Lift Transportasi Hasil Peneranga 7 Penerangan Transpor 9 Pembenahan 8 504
al Dan Area Naik/turun Temuan n buruk, buruk, Apar t Sementara
Penunja II-61 Orang dan Audit/Sertif Apar tidak tidak ada, Orang/B
ng Barang ikasi ada, Emegency arang ke
Emegency door/Call/b lantai
door/Call/ ell buruk, atas/Top
bell buruk, Buffer silo
Buffer buruk tergangg
buruk u
63
Categori Area / Equip Component / Failure Failure S Failure Failure O Current Prev. D RPN
Busine ment Function mode Effect Cause Coseque Control
ss nces
Service
High Finish Finish Liner Shell Liner Shell Product 8 Tergerus Mill Stop 9 Monitoring 3 216
Mill Mill# Comparteme Aus Cement Oleh kondisi
Gresik A nt-2 menurun Material liner(didokum
Cement dan entasi), Cek
Grinding keausan
Ball secara
periodik,
High Electric Vibrat Menyaring Vibrating Coil sering 7 Mutu Coil Release 8 Cek Amper, 6 336
al Dan ing Product Screen Stop terbakar rendah, Packing AdJustmen
Penunja Scree Cement Specifikasi Machine Getaran
ng n sebelum tidak ada Stop
PM#5 masuk
Packing
Machine
Medium Packer PLC plc unit PLC sudah release 9 absolute Stop 9 service / 9 729
Gresik 50017 packer 3 & 4 absolute, packer release cleaning &
009 & gresik performa berhenti packer 3 conection
50017 tidak bisa total &4
040 dipastikan
64
2. Kepala Regu Menurut pak Aris adanya new template fmea (NTF) membuat
FMEA pekerjaan bisa berjalan dengan efektif dan sangat berguna
karena template fmea yang baru terdapat beberapa
pengurangan kolom sehingga membuat pak aris tidak perlu
bingung (muter-muter) untuk mencari fill yang tidak perlu diisi.
Tempalte FMEA yang baru membuat lebih produktif yang
berarti akan banyak failure mode yang dicatat. Format FMEA
yang lama dengan NTF memiliki kegunaan yang sama namun
pada NFT dibuat lebih simple namun tetap mudah digunakan.
Penggunaan NFT juga memudahkan karena fill yang diisi lebih
sedikit dibandingkan dengan template yang lama. Untuk ease
for use dapat dikatakan mudah untuk digunakan dari yang
sebelumnya dan implementasi penggunaannya lebih efektif
dari yang lama karena kolom Frekuensi target dan aktual sudah
terkoneksi dan langsung keluar kesimpulan efektif atau kurang
efektif. Kemudian kategori ease for learning, NTF memang
mudah untuk dimengerti tetapi tetap perlu diberi contoh atau
sample pengisian (1 baris atau 2 baris) sehingga pengguna lain
yang baru memakai FMEA tetap bisa mengisi template yang
ada (bisa menyesuaikan). Dengan adanya NTF mampu
membuat pengguna cepat mahir namun tetap perlu diberi
sample pengisian agar user bisa memprediksi pengisian FMEA.