Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SWOT PT. BAKRIE TELECOM.

TBK
Strength
FAKTOR STRATEGIS NILAI BOBOT RATING SKOR
Distribusi ke gerai/toko 3 0.2 3 0.6
Recruitment SDM 2 0.13 2 0.26
Persediaan 3 0.2 3 0.6
Promosi 3 0.2 3 0.6
Tarif telepon & sms 4 0.27 4 1.08
         
JUMLAH 15 1.0 15 3.14
Weakness
FAKTOR STRATEGIS NILAI BOBOT RATING SKOR
Tenaga Pemasar 4 0.27 -2 -0.54
Pelayanan (service) 4 0.27 -2 -0.54
Teamwork 2 0.13 -3 -0.39
System perusahaan 2 0.13 -3 -0.39
Varian Produk 3 0.2 -2 -0.4
         
JUMLAH 15 1.0 -12 -2.26
Peluang
FAKTOR STRATEGIS NILAI BOBOT RATING SKOR
Kecepatan internet 2 0.13 4 0.52
Loyalitas customer 3 0.2 3 0.6
Adanya kerjasama dengan 4 0.27 3 0.81
koperasi & corporate
Mengakuisisi operator lain 3 0.2 3 0.6
Modem bundle dengan 3 0.2 3 0.6
Website
         
JUMLAH 15 1.0 16 3.13
Ancaman
FAKTOR STRATEGIS NILAI BOBOT RATING SKOR
Harga Modem Kompetitor 4 0.2 -4 -0.8
Teknologi Jaringan 2 0.13 -3 -0.39
Dana untuk Branding 3 0.2 -2 -0.4
Dealer kurang loyal 3 0.2 -3 -0.6
Biaya Bulanan 3 0.27 -3 -0.6
         
JUMLAH 15 1.0 -15 -2.79
Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada tabel seperti
dituliskan di atas, penentuan koordinat adalah sebagai berikut :
Koordinat Analisis Internal   = (3.14 – (-2.26)) : 2  = ( 5.4 ) : 2 = 2.7
Koordinat Analisis Eksternal   = (3.13 – (-2.79)) : 2 = ( 5.92 ) : 2 = 2.96
Titik koordinat terletak pada ( 2.7 ; 2.96 )
Berdasarkan skor total di atas, maka penentuan posisi perusahaan dapat digambar sebagai Matrik
SWOT yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Kuadran  Posisi Titik   Luas       Ranking Prioritas Strategi


Matrik
I (3.14 ; 3.13) 9.83 1 Growth
II (-2.26 ; 3.13) 7.07 3 Stabilitas
III (-2.26 ; -2.79) 6.31 4 Penciutan
IV (3.14 ; -2.79) 8.76 2 Kombinasi

Berdasarkan diagram bobot dan rating setiap unsur matrik SWOT sebagaimana disajikan di atas
dapat diketahui bahwa posisi perusahaan / Instansi pada saat ini berada pada Kuadran I yaitu
kuadran Expansion  (Growth) dimana strategi umum yang akan digunakan oleh perusahaan ini
adalah Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan
diversifikasi untuk menciptakan peluang.
Strategi PT. Bakrie Telecom (Esia)
Keunggulan bersaing yang dimiliki oleh Esia apabila dilihat dari Generic Strategies Michael
Porter, terletak pada Strategi kepemimpinan biaya menyeluruh yang mengkonsentrasikan
perhatian pada harga jual produk yang murah. Dengan adanya ini maka harga dari produk-
produk esia yang terutama modemnya sekarang bisa lebih murah dari harga sebelumnya, dampak
yang terjadi yaitu penjualan dari produk tersebut mengalami kenaikan yang signifikan. Oleh
karena itu, dengan adanya kepemimpinan biaya menyeluruh tersebut Esia dapat melakukan
strategi-strategi yang diantaranya :
1. Pengembangan Pasar (Market Development)
Dengan adanya jaringan yang luas, maka Esia akan masuk ke segmen low end yang bisa
dijangkau oleh semua orang dan semua kalangan sehingga semua yang memakai produk Esia
terutama produk yang modem bisa menikmati kecepatan penuh dengan speed 3.1GHz untuk
setiap paket yang dipilih.
Dengan adanya promo ini Esia mengharapkan bisa memiliki market share yang cukup besar di
Indonesia dibandingkan kompetitor terkuatnya yaitu Smart Fren. Esia juga mengembangkan
pasarnya ke pelosok-pelosok yang masih memiliki sinyal Esia, dengan mengakuisi Ceria dari
Sampoerna Esia berharap jangkauan sinyal mereka bisa lebih luas sehingga bisa menjangkau
tempat yang sebelumnya belum ada sinyal dari Esia.
2. Pengembangan Produk (Product Development)
Selain dari Produk Handset, Esia juga mengembangkan produknya ke Modem yang sampai
sekarang banyak peminatnya di pasar. Modem tersebut mereka namakan Modem Esia Max-d
dengan berbagai macam pilihan vendor dan tentunya dengan harga yang fantastis, hanya
dengan mengeluarkan kocek 99 ribu kita sudah bisa berinternet dan dengan pilihan paket
internet mulai 10 ribu rupiah paket harian dan mulai 25 ribu rupiah untuk paket bulanan.
Produk modem yang ditawarkan terdiri dari berbagai vendor modem yang terkenal di dunia
komunikasi, seperti Huawei, Prolink, Alcatel, dan lain lain.

ANALISIS SWOT PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK

Internal Factor Analysis Summary (IFAS)


FAKTOR INTERNAL BOBOT RATE SKOR
Strengths:
S.1. Brand Image yang kuat 0.15 5.0 0.75
S.2. Terdepan dalam teknologi 0.15 4.5 0.675
S.3. Penguasaan pasar yang baik 0.1 3.0 0.3
S.4. Tata kelola perusahaan yang baik 0.05 3.5 0.175
S.5. Pelayanan produk dan jasa yang variatif 0.1 2.0 0.2
S.6. Jaringan terluas 0.1 4.0 0.4
S.7. Mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak lain 0.15 3.0 0.15

Weaknesses:

W.1.Harga yang ditawarkan masih termasuk harga 0.1 4.2 0.42


premium
W.2. Penghentian pemakaian 0.1 4.0 0.4
teknologi WLL (Wireless local look)

1.00 3.69

External Factor Analysis Summary (EFAS)

FAKTOR EKSTERNAL BOBOT RATE SKOR


Opportunity:

O.1. Pengembangan pasar dan produk melalui joint 0.20 5.00 1.00
venture dengan pihak lain
O.2. Memperluas (expanding) produk ke luar negeri 0.15 4.5 0.675
O.3. Peningkatan teknologi secara terus menerus 0.10 5.00 1.00
O.4 Corporate Social Responsibility 0.10 4.3 0.43

Threats:
T.1. Perubahan permintaan oleh konsumen terhadap 0.15 3.0 0.45
produk yang dihasilkan
T.2. Persaingan harga yang kompetitif 0.15 4.5 0.675
T.3. Bencana alam 0.075 3.0 0.75
T.4. Keadaan politik dalam negeri 0.075 4.0 0.675
1.00 4.17

Strategi yang Digunakan


Menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang berubah cepat, menuntut TELKOM
untuk mengubah dan mengembangkan strategi yang baru. Langkah strategis yang pertama
diubah oleh TELKOM adalah merubah dan merumuskan visi-misi korporat yang baru yang akan
memberikan strategic guideliness bagi seluruh karyawan mengenai tujuan akhir transformasi
TELKOM.
Namun, tidak hanya perubahan strategis ini saja yang dilakukan oleh TELKOM. Masih
ada beberapa sinergi lain yang dikembangkan oleh TELKOM antara lain adalah:
1. Strategi pertama yang paling dikembangkan oleh TELKOM adalah merubah orientasi pasar.
Sebelum tahun 2003 TELKOM menganut asset-based orientation, dimana menjaga
keandalan produktif aset dan penguasaan produk sebagai landasan. Setelah tahun 2003
menjadi customer-centric, dimana seluruh operasi TELKOM harus benar-benar fokus
kepada pelanggan. Oleh sebab itu untuk mewujudkannya TELKOM telah mengembangkan
aplikasi dari TI, yang berperan sangat penting untuk mewujudkan strategi ini.
2. Strategi yang kedua yang dikembangkan oleh TELKOM adalah pengembangan Teknologi
Informasi. Pada awalnya TI bagi TELKOM hanya sebagai sarana pendukung saja. Ini
digunakan bagi pelanggan untuk memudahkan dalam pembayaran tagihan. Selain iti belun
ada standar yang digunakan, karena TI dianggap sebagai biaya yang tidak signifikan
dampaknya. Namun perubahan lingkungan bisnis yang cepat menuntut TELKOM untuk
merubah peranan TI-nya tidak lagi sebagai pendukung tetapi sebagai sarana transformasi.
Oleh sebab itu TELKOM bertekad memberikan layanan yang lebih besar kepada TI dalam
menghadapi persaingan bisnis dimasa yang akan datang. Langkah-langkah strategis yang
diambil oleh TELKOM dalam mewujudkan meningkatkan peranan TI adalah:
 Langkah pertama adalah menjalankan menejemen TI secara terkonsolidasi. Harus
diketahui bahwa unit-unit yang terkait dengan penyelenggaraan TI belum berperan
dengan semestinya. Kondisi ini menimbulkan berbagai dampak, antara lain: pengelolaan
TI menjadi tidak terkendali, peoses bisnis tidak efektif, kompetensi tidak dikembangkan
sesuai dengan perkembangan bisnis dan teknologi, dan tidak tercapainya efisiensi biaya
investasi dan operasional. Oleh sebab itu TELKOM kini tengah membenahi semua sistem
informasinya.
 Langkah kedua yang dijalankan oleh TELKOM adalah pemantapan peran dan
tanggungjawab oerganisasi TI TELKOM. Saat ini peran dari TI tidak lagi sebagai
pendukung namun sudah menjadi sarana transformer. Untuk itu diperlukan pemantapan
peran dan tanggung jawab yang jelas dari organisasi pengelola TI. Strategi ini sangat
berpengaruh terhadap struktur organisasi dan pembagian peran dan tanggungjawab.
 Langkah ketiga yang harus dilakukan adalah pengembangan kompetensi SDM TI
TELKOM. Untuk mendukung terjadinya pengelolaan organisasi yang optimal
dibutuhkan penerapan yang tepat dalam pengelolaan SDM. Ada dua pendekatan yang
dapat digunakan yaitu dari sisi kualitas dan kuantitas. Dari sisi kualitas adalah
membentuk strategi pengembangan SDM yang terarah dan terstruktur dengan baik. Dari
sisi kuantitas, konstribusi TI sebatas implementasi slogan right man in the right place.
Meskipun hal ini masih berbau kualitas namun yang dimaksud adalah bagaimana
pengelolaan SDM sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kelebihan SDM pada satu
tempat atau kekurangan SDM pada tempat lain, penempatan tidak sesuai dengan prioritas
dan pengembangan kompetensi tidak sesuai dengan kebutuhan.
 Langkah keempat adalah penerapan kebijakan outsourcing. Langkah ini dilakukan dalam
rangka memacu efisiensi. Outsourcing di bidang TI adalah upaya untuk memindahkan
sebagian dari infrastruktur TI, staf, proses, dan aplikasi internal kepada suatu resource
provider eksternal. Faktor yang menjadi pertimbangan utama untuk meng-outsourcing
ada dua yaitu aspek kestrategisannya dan resource yang dimiliki oleh TELKOM.

Anda mungkin juga menyukai