PENDAHULUAN
Indonesia, karena merupakan salah satu sumber perolehan devisa negara yang
yang besar kepada negara tetapi juga terhadap perekonomian para petani.
Kelapa sawit salah satu komoditas yang potensial dan banyak diminati para
investor karena komoditi laku dipasaran terutama jika dipasarkan dalam bentuk
Crude Palm Oil (CPO), komoditi ini menghasilkan minyak nabati yang banyak
sentra terluas terdapat di kabupaten Batang Hari dan Muaro Jambi. pada tahun
2000 misalnya luas areal panen mencapai 179. 973 ha dan meningkat pada
tahun 2001 menjadi 211. 682 ha. Kondisi inii menunjukkan bahwa perkebunan
kelapa sawit di Propinsi Jambi mengalami peningkatan yang cukup pesat (Sri
Kumala, 2003).
perkebunan kelapa sawit. Bibit yang berkualitas menjadi modal dasar untuk
1
mencapai produktivitas yang tinggi. Benih yang bermutu ialah benih yang telah
dinyatakan sabagai benih yang berkualitas tinggi dari jenis tanaman unggul
(kartasapoetra 1986).
Jalan raya lintas Timur, di desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan
Rankie dan Fairhurst (1998), pembibitan yang dikelola dengan baik akan
yang akan dicapai pada masa yang akan datang, karena apabila bibit yang
ditanam bukan merupakan bibit yang baik dan berkualitas maka hsil yang
diperoleh dimasa akan datang tidak mencapai hasil yang optimal. Dalam
kegiatan pencapaian tujuan untuk mendapatkan bibit yang baik dalam kegiatan
kegiatan praktek kerja lapang pada PT. Kirana Sekernan. Karya ilmiah ini
KIRANA SEKERNAN ”
2
1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapang.
sawit yang meliputi kegiatan pembibitan tahap awal dan pembibitan utama.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menurut Lee dalam Manullang (1973) manajemen adalah seni dari ilmu
pengawasan dari sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk
usaha mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan atau organisasi untuk
mencapai tujuannya.
1. Perencanaan (planning)
anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kegiatan yang
4
Perencanaan merupakan awal dari seluruh kegiatan yang akan
2. Pengorganisasian (Organizing)
melaksanakan tugas-tugasnya.
daya manusia yang tepat sesuai dengan bidang dan keahliannya sangat
5
diperlukan sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dan mencapai
4. Pengarahan (leading)
adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang
5. Pengawasan (Controling)
6
penanaman dilapangan. Pembibitan memiliki peranan penting dalam penentu
pembibitan satu tahap (single stage system) dan pembibitan tahap ganda
(double stage system) . Pembibitan satu tahap merupakan bagian dari tipe
dalam polybag ukuran kecil. Menurut Sri Kumala (2003), kegiatan penanaman
biji atau kecambah pada pembibitan satu tahap harus di lindungi dengan
dengan naungan selama 2,5 bulan sehingga bibit tidak secara langsung
terkena cahaya matahari dan percikan air hujan. Menurut Rankie dan
7
c. Kegagalan penyiraman dapat mengakibatkan kerugian dibandingkan
penyiraman tangan.
minggu pertama.
f. Biaya yang dikeluarkan untuk naungan bibit sampai tumbuh 4 daun jauh
dengan dua tahapan. Menurut Rankie dan Fairhurst (1998), bahwa pembibitan
dua tahap lebih sering digunakan karena selama periode pertumbuhan awal
yang kritis setelah satu bulan tanam harus mendapatkan perhatian dan
8
c. Adanya resiko transplanting shock ketika bibit dipindahkan dari
sistem, penyiramannya.)
keperluan unsur hara dari tanaman itu masih dapat disediakan oleh biji itu
dalam pembibitan awal tanah yang digunakan untuk mengisi polybag harus
berupa tanah bagian atas (top soil) yang sudah dibersihkan dari batu dan
sampah.
memerlukan biaya yang lebih besar dari kegiatan pembibitan tahap awal.
Kegiatan pembibitan utama dimulai pada saat bibit berumur 3 bulan setelah
tanam sampai umur 12 bulan (Yan fauzi dkk, 2002). Kegiatan pemeliharaan
9
2.3. Pengawasan Pembibitan
pembibitan dilakukan oleh mandor pembibitan yang dibina atau diawasi oleh
pembibitan utama.
ditentukan.
10
BAB III
yang dilaksanakan.
Kabupaten Muaro Jambi yang merupakan salah satu dari Group Kirana
Megatara. Pembibitan ini berlokasi di wilayah VII Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
11
yang terletak di KM 58 Jalan Lintas Timur Jambi – Riau Kecamatan Sekernan
dengan:
pembibitan Pre-Nursery.
12
c) Pemeliharaan bibit kelapa sawit terdiri dari penyiraman,
BAB IV
dengan lokasi kantor pusat di Jalan Sultan Thaha No.4 Jambi. Pada tahun 1992
seluas 5.732 ha, melalui pola proyek kemitraan yaitu Plasma Inti Rakyat
Koperasi (PIRKOP) oleh Koperasi Akso Dano. Pada pola kemitraan ini
perusahaan bertindak sebagai bapak angkat (inti) dan petani yang bergabung
pada Koperasi Akso Dano sebagai anak angkat perusahaan (plasma). Pola
perkebunan inti terbagi menjadi tiga afdeling yaitu afdeling I, afdeling II, afdeling
III sedangkan plasma dibagi atas delapan wilayah yaitu wilayah I sampai
dengan wilayah VIII yang masing-masing afdeling dan wilayah dikelola oleh
13
Secara manajemen perusahaan PT. Kirana Sekernan menerapkan dua
Adapun luas perkebunan PT. Kirana Sekernan dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
14
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pemayung
PKS dan Afdelling III PT. Brahma Binabakti. Lokasi pembibitan awal
dillaksanakan diwilayah VII PKS dengan luas wilayah 0,48 ha dan pembibitan
utama seluas 6,15 ha dan pembibitan utama yang terdapat diafdelling III
Brahma seluas 17,90 ha. Luas keseluruhan pembibitan PT. Kirana Sekernan
mengenali siapa atasan dan bawahannya kepada siapa dia bertanggung jawab,
terletak pada pemegang saham. Dewan komisaris dipilih dalam rapat umum
orang manajer, manajer kebun inti dan plasma, manajer pabrik dan manajer
15
pembelian yang mana masing-masing manajer tersebut mengepalai bagian-
bagian tertentu dalam struktur organisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
16
Tentang fungsi dan tanggung jawab masing-masing divisi tersebut
1. Direktur
2. General Manajer ( GM )
pabrik dilapangan.
3. Manajer Pabrik
4. Manajer Pembelian
pabrik baik yang berasal dari kebun inti, plasma maupun suplai bahan baku
dari luar.
17
Mengawasi serta bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan produksi
7. Asisten Produksi
8. Asisten Teknik
9. Asisten Kebun
atau plasma yang telah dibagi menjadi tiga afdeling dan tujuh wilayah serta
bagian pembibitan.
ini pada pabrik pengolahan. Tujuan adanya divisi ini sebagai upaya
18
BAB V
a. Pemilihan Lokasi
antara lain:
(mesin genset) letaknya diusahakan tidak jauh dari lokasi pembibtan sehingga
19
rendahnya biaya yang dibutuhkan dalam proses penyaluran atau
dengan ancaman hama seperti babi, hal ini diantisipasi oleh PT. Kirana
harus dalam keadaan bersih. Kondisi pembibitan seperti ini terdapat pada
pembibitan.
20
Selain lokasi pembibitan, pemilihan kondisi tanah juga sangat perlu
tanah harus disaring untuk menghilangkan kotoran, batu dan sampah ketika
pengisian polybag.
Identifikasi lokasi dan tanah yang sesuai untuk lokasi pembibitan seharusnya
b. Penyiapan Lokasi.
dan fasilitas tumbuh yang baik serta untuk menyediakan kondisi lapangan
pembibitan yang sehat. Lokasi permbibitan harus dibersihkan dari tanaman dan
bekas afkir bibit, dedaunan dan sampah sisa pembibitan terdahulu harus
c. Pemesanan Kecambah
Biji atau kecambah yang akan ditanam di pembibitan harus biji yang
benar memiliki kualitas dan berasal dari produsen biji atau kecambah yang
21
memilki reputasi yang baik. Hal ini disebabkan apabila benih tidak jelas dan
berasal dari instansi yang belum memilki reputasi maka dikhawatirkan akan
menghasilkan bibit yang tidak berkualitas dan hal ini tentunya akan merugikan
yang akan dipesan. PT. Kirana Sekernan menggunakan biji atau kecambah
Pisefera.
RAPI TRANSPOR. Biji atau kecambah dikemas dalam kotak yang dilapisi
kecambah.
d. Pemancangan Pembibitan
22
Kegiatan pemancangan pada pembibitan yaitu membuat jarak antar
kesempatan yang sama untuk menerima sinar matahari dan efisien dalam
disusun dengan pola susunan segi tiga dengan sudut 600 dan jarak 90 cm x90
penempatan polybag.
pembibitan di Pre-Nursery yaitu 15cm x 23cm dan ketebalan 250 “gauge” dan
Polybag sebaiknya diisi dengan 75% tanah yang sudah diayak dan
bersih dari sampah atau batu. Polybag kemudian diratakan sampai 2 cm dari
bibir polybag kemudian ditempatkan pada bedengan yang telah disiapkan yang
tujuan kondisi tanah mantap. Setelah tanah dalam polybag diratakan maka
23
awal bibit disusun dalam bedengan, dan untuk pembibitan utama penempatan
cm x 90 cm.
terbagi dalam daerah yaitu utara dan selatan, masing-masing terpisah diwilayah
VII PKS dan Afdelling III Brahma. Daerah pembibitan yang terpisah
berhasil dengan baik. Pembibitan PT. Kirana Sekernan dipimpin atau dikepalai
Maneger Plant.
dalam pembibitan.
pembibitan.
24
Dibawah asisten pembibitan yaitu mandor kepala, dimana tugas dan
kewajibannya yaitu:
kewajibannya:
dilapangan
Struktur organisasi pembibitan wilayah VII pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Kirana
Asisten Pembibitan
Mandor Kepala
25
Mandor lapangan Kerani pembibitan
karyawan
Kegiatan di pembibitan dimulai pada pukul 06.30 WIB setiap hari. Semua
dilapangan berjalan sesuai prosedur kerja yang telah ditentukan. Tenaga kerja
dipembibitan merupakan tenaga kerja yang berasal dari berbagai daerah, dan
hanya sebagaian kecil yang berasal dari wilayah setempat seperti desa
sekernan dan desa sengeti. Tenaga kerja pada pembibitan Wilayah tujuh terdiri
atas 1 orang mandor kepala, I orang kerani, 3 orang mandor lapangan, dan 22
orang tenaga kerja harian. Berikut dapat dilihat jumlah tenaga kerja pada
Tabel 2. Jumlah Tenaga Kerja pembibitan Wilayah VII PT. Kirana Sekernan
26
Kegiatan pembibitan yang dilaksanakan di PT. Kirana Sekernan yaitu
pembibitan tipe pembibitan dua tahap, yaitu pembibitan tahap pertama (pre-
a. Persiapan Persemaian
dapat lebih mudah dilakukan, karena areal pembibitan yang dibutuhkan lebih
kecil. Areal persemaian sebaiknya satu komplek atau berdekatan dengan areal
Kirana Sekernan sebagaian besar areal pembibitan utama letaknya jauh dari
27
Polybag yang telah dilakukan pengisian disusun rapat dan
tergantung panjang jumlah bibit per blok. Bagian pinggir bedengan diberi
dapat terus diikuti sejak dari persemaian hingga dipembibitan utama. Kegiatan
ini dilakukan dengan membuat papan (etiket) yang berisikan nomor, tanggal
c. Seleksi kecambah
lain kecambah yang akar atau daunnya patah dan kecambah yang busuk.
28
Gambar 3. kegiatan Seleksi Kecambah.
d. Penanaman kecambah.
Berikut dapat dilhat jumlah kecambah tiap plot yang terdapat pada pembibitan
29
B 4301 4 - Maret - 2005
C 5104 4 - Maret - 2005
D 5112 4 - Maret - 2005
E 5093 14 - April - 2005
F 4978 15 - April - 2005
G 5020 16 - April - 2005
30.426
Sumber : Pembibitan Wilayah VII PKS PT. Kirana Sekernan
Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah bibit yang terdapat pada
pembibitan awal di pembibitan wilayah VII PKS adalah 30. 426 pokok. Jumlah
bibit yang terbanyak terdapat di plot D berjumlah 5112 pokok, dan jumlah bibit
paling sedikit yaitu terdapat di plot A berjumlah 818 poko. jenis varietas yang
e. Pemeliharaan
pengafkiran.
a) Penyiraman
terkecuali hari hujan, ukurannya yaitu curah hujan mencapai 8 mm. Namun
pemantauan curah hujan tidak dilakukan dengan menggunakan alat ukur tadah
30
menggunakan gembor selang secara bergiliran setiap hari dari seluruh pekerja
b) Pemupukan
tanam. Jenis pupuk yang digunakan yaitu Mester MX dengan dosis 5 gram
setiap pokok. Peralatan yang digunakan yaitu ember, tugal dan takaran untuk
Hama yang menyerang bibit di pembibitan tahap awal PT. Kirana Sekenan
yaitu :
Belalang
Gejala serangan yang terjadi yaitu pada pinggir daun akan habis dimakan
oleh belalang dan hal ini secara tidak langsung akan menghambat
berfotosintesis.
Tungau
31
Menyerang bagian bawah daun, terutama daun yang tua sehingga akan
Jangkrik
permukaan tanah..
Kirana Sekernan yaitu bercak daun dengan ciri-ciri daun bercak-bercak dan
berwarna kekuning-kuningan.
dengan dosis 1 gr per liter air. Kegiatan penyemprotan dilaksanakan pada pagi
hari dan tidak boleh dilakukan penyiraman terhadap tanaman yang sudah
32
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan gulma dari dalam polybag
dalam polybag yang terkikis saat penyiraman atau hujan, perbaikan posisi
e) Seleksi Semai
Seleksi yang dilakukan dipersemaian berjalan dua tahap yaitu: tahap pertama
setelah umur 4-6 minggu dan tahap kedua saat sebelum bibit dipindahkan ke
yang diyakini sifatnya adalah genetis atau keadaannya tak mungkin lagi
sembuh, maka semai atau bibit tersebut harus segera dibuang atau diafkir.
f. Pemindahan Bibit
pada umur 10-14 minggu setelah penanaman kecambah atau pada saat bibit
telah memilki 4 buah daun. Pada 2-3 minggu sebelum pemindahan sebaiknya
33
mengalami taransplanting shock. Kegiatan pada saat pemindahan bibit antara
lain :
kedalaman 25 cm.
lubang tanam. Posisi leher bibit berada kira-kira 2 cm dari bibir polybag.
dilaksanakan.
pembibitan utama ini merupakan bibit yang baik dan bagus karena sudah
Berikut dapat dilihat jumlah bibit tiap plot di Pembibitan Main-Nursery di Wilayah
Tabel 4. Jumlah bibit tiap plot pada pembibitan Utama Wilayah VII PKS. PT.
Kirana Sekernan
Plot Jumlah Bibit (pokok)
34
A1 4046
A2 600
A3 3249
B 14087
C1 9890
C2 2596
D 13910
E 13917
F 5.140
Jumlah 67.435
Sumber : Pembibitan Wilayah VII PKS PT. Kirana Sekernan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah bibit yang terdapat
dipembibitan utama Wilayah VII berjumlah 67.435. dan jumlah bibit terbanyak
terdapat pada plot B berjumlah 14.087 dengan Varietas Tenera yang berasal
dari Marihat, dan jumlah bibit yang paling sedikit terdapat di plot A yaitu
berjumlah 7.895 yang merupakan gabungan Varietas Tenera yang berasal dari
meliputi:
a. Pemeliharaan
maka maka hasil yang akan diperoleh nantinya juga tidak akan menghasilkan
1. Penyiraman
35
Kegiatan penyiraman dilakukan dengan tujuan agar seluruh bibit di
bibit tidak terhambat. Ada 2 jenis sistem penyiraman yang dilakukan yaitu
membutuhkan air jauh lebih besar dibandingkan dengan cara-cara lain, namun
keuntungannya bibit akan memperoleh air dalam jumlah yang merata dan
dilaksanakan 2 kali sehari (pagi dan sore) .Sprinkler dipasang dengan tinggi 2
m dari permukaan tanah yang dihubungkan dengan pipa pembagi dari pipa
utama. Air diperoleh dari irigasi yang disedot dengan memanfaatkan dinamo
untuk penggerak dalam penyedotan. Air dialirkan melalui pipa utama kemudian
baru dibagikan berdasarkan bagian yang telah ditentukan. Pada bagian atas
akan berputar secara otomatis disebabkan tekanan air yang keluar dari kedua
dari pipa utama pembagian air spinkler. Kegiatan penyiraman metode ini
36
dilaksanakan oleh 1 orang tenaga kerja, hal ini disebabkan karena jumlah bibit
Belalang
Gejala serangan yang terjadi yaitu pada pinggir daun akan habis dimakan
oleh belalang dan hal ini secara tidak langsung akan menghambat
berfotosintesis.
Tungau
Menyerang bagian bawah daun, terutama daun yang tua sehingga akan
Jangkrik
permukaan tanah.
Babi Hutan.
37
Babi hutan merupakan hama menyerang bibit dengan cara mengambil
umbut tanaman kelapa sawit dan hal ini dapat menyebabkan kerusakan
Kirana Sekernan yaitu bercak daun dengan ciri-ciri daun bercak-bercak dan
berwarna kekuning-kuningan.
yaitu knapsack Rb-15 dengan kapasitas 15 liter. Dan khusus untuk hama babi
digunakan racun untuk pengendalian, timex merupakan salah satu racun yang
digunakan, caranya timex dicampurkan pada ubi kayu atau nenas kemudian
dengan dosis 1 gr per liter air. Kegiatan penyemprotan dilaksanakan pada pagi
hari dan tidak boleh dilakukan penyiraman terhadap tanaman yang sudah
38
penyemprotan yang digunakan yaitu knapsack solo dengan kapasitas 10 liter.
Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 2 orang dengan target 8 knap sack
3. Pemupukan
bibit pada polybag dan untuk menjamin agar pertumbuhan bibit berjalan
dosis 50 gram per pokok yang dilaksanakan pada saat pemindahan dari
(12-12-7-2) dan pupuk Kiesrit MgO 27%. Jumlah bibit yang dipupuk dengan
Minggu Dosis/Pokok
NPK (15-15-6-4)/ NPK (12-12-7-2) Kieserit
39
2 2,5 gr - -
3 2,5 gr - -
4 5 gr - -
5 5 gr - -
6 7,5 gr - -
8 7,5 gr - -
10 10 gr - -
12 10 gr - -
14 - 10 gr 7,5 gr
16 - 10 gr -
18 - 10 gr 7,5 gr
20 - 10 gr -
22 - 15 gr -
24 - 15 gr -
26 - 15 gr 10 gr
28 - 15 gr -
30 - 20 gr 15 gr
32 - 20 gr -
34 - 20 gr 15 gr
36 - 20 gr -
38 - 25 gr 15 gr
40 - 25 gr 15 gr
Sumber : Pembibitan Wilayah VII PKS PT. Kirana Sekernan
tersebut diatas ditemukan gejala kekurangan unsur hara pada bibit yang
dengan bibit yang diberikan pupuk granular. Hal ini disebabkan oleh hilangnya
2000 pokok per hari kerja. Peralatan yang digunakan yaitu ember untuk
bibit dan tidak boleh mengenai batang bibit karena dapat menyebabkan
40
Apabila kegiatan pembibitan memerlukan pupuk, maka assisten
kegudang devisi, dan apabila stock tidak tersedia maka kerani pembibitan akan
melaporkan pada gudang sentral melalui surat permintaan barang yang telah
4. Pengendalian Gulma.
yang dibutuhkan berjumlah 4 orang dengan target 2500 pokok Per hari kerja.
yang dilakukan yaitu secar khemis. Herbisida yang digunakan yaitu Basmillang
dengan dosisi yaitu 1 ml per liter air dan Matsulindo 0,5 gram per liter air. Alat
penyemprotan dillaksanakan posisi nozzle harus vertikal dan lebih rendah dari
permukaan tanah dalam kantong. Pada bagian atas nozzle diberi sungkup yang
41
bertujuan agar dalam penyemprotan herbisida tidak menyebar atau mengenai
5. Konsolidasi
disebabkan pengikisan saat hujan dan saat penyiraman dilakukan. kegiatan ini
dilaksanakan dengan rotasi 3 kali dalam setahun. Jumlah tenaga kerja yang
perorang.
abnormal diluar jadwal seleksi yang telah ditentukan. Bibit yang diafkir antara
42
Pengawasan bertujuan agar kegiatan dilapangan berjalan sesuai dengan
pembibitan.
penyiraman tidak teganggu. Jalur pipa dan sambungan krangan selalu dicek
sering dibersihkan.
pemupukan sudah dilakukan secara benar, dosis yang diberikan sesuai dengan
pemupukan.
43
dengan penggunaan zat kimia. Mandor harus memastikan bibit sudah
tersemprot secara benar pada kegiatan pengendalian hama dan penyakit, dan
hati-hati.
terserang penyakit sudah diafkir secara keseluruhan., karena apabila ada bibit
yang seharusnya diafkir tetapi tidak diafkir maka akan dapat menyebabkan
5.5 Motivasi
44
adapun imbalan dan fasilitas yang diberikan PT Kirana Sekernan adalah
sebagai berikut:
1. Premi
Premi diberikan kepada karyawan yang telah bekerja melebihi basis yang
2. Bonus
karyawana.
3. Uang Lembur
Uang lembur diberikan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja
4. Cuti
Cuti diberikan kepada staf, pegawai, dan karyawan, cuti yang diberikan
THR diberikan setiap tahun menjelang hari raya idul fitri, hari natal.
Besarnya THR tersebut biasanya 1 bulan gaji pokok yang kerja diatas
1tahun
6. Sarana-sarana
listrik, tempat ibadah, tempat penitipan anak, sekolah, kesehatan, bus untuk
45
BAB VI
KESIMPULAN
46
2. Pembibitan utama dilaksanakan setelah bibit dipindahkan dari
atau pengafkiran.
yang dilakukan oleh mandor dan dibina dan diawasi oleh assisten
47
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Yan. dkk. 2002. Kelapa Sawit : Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan
Limbah, Analisis dan Pemasaran. Penebar Swadaya. Jakarta
48
Kartasaputra, Ir. 1996. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tumbuhan
Praktikum Radar Jaya, Jakarta.
Rankie, I dan Thomas Fairhust. 1998. Seri Tanaman Kelapa Sawit Pembibitan.
Volume I Oxporel Grafihc Pronters Pte. Ltd, Singapura
Soeharjo, dkk. 1996. Vademecum Kelapa Sawit. PTUN IV. Sumatera Utara.
49