OLEH :
NURMALA (18.055)
TANGERANG
Puji syukur kehadirat Alah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah “Perhitungan apgar score dan pemeriksaan
fisik pada bayi baru lahir” ini dalam waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam
selalu tercurahkankepada rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan
menuju alam yang terang benderang. Dengan adanya penulisan makalah ini semoga dapat
membantu dalam pembelajaran kita dan bisa menyelesaikan masalah-masalah, yang
khususnya dalam ruang lingkup ilmu keperawatan. Disamping itu saya menyadari bahwa
mungkin terdapat banyak kesalahan baik dari penulisan ataupun dalam penyusunannya yang
tidak saya ketahui.
Penulispun menyadari bahwa susunan pembuatan makalah ini belum mencapai hasil
yang sempurna. oleh karena itu, kritikan dan saran sangat diharapkan yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga makalah ini dapat
membantu pembaca dalam mengupas imajinasi mengenai hal-hal yang masih belum
diungkapkan dalam membahas prinsip-prinsip promosi kesehatan.
Penyusun
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah metode yang sangat penting untuk dilakukan
oleh setiap dokter atau bidan. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi fisik bayi, apakah
normal ataukah ada tanda-tanda cacat serta gangguan kesehatan lainnya.
Sebagaimana diketahui, kondisi bayi baru lahir sangat lemah. Setelah berbulan-bulan
hidup dalam rahim dan bernafas lewat cairan ketuban (amniom), saat lahir bayi harus
beradaptasi dengan dunia. Organ paru-parunya juga mulai bekerja untuk mengatur sistem
pernafasan. Initnya, ada banyak perubahan fisiologik yang dialami bayi. Maka itu, perlu
adanya pemeriksaan fisik secara lengkap sebelum bayi dipulangkan ke rumah.
Umumnya pemeriksaan fisik bayi baru lahir dilakukan sebanyak 3 kali, yakni:
Pemeriksaan tahap awal dilakukan segera setelah bayi dilahirkan. Umumnya saat bayi berada
di ruang bersalin. Pemeriksaan ini meliputi:
Pemeriksaan score APGAR adalah metode akurat untuk menentukan kondisi bayi baru
lahir secara cepat. Pemeriksaan ini meliputi warna kulit, denyut jantung, kepekaan reflek
bayi, tonus otot dan sistem pernafasannya. Dengan dilakukannya penentuan nilai APGAR,
nantinya dokter bisa memutuskan untuk melakukan tindakan darurat pada bayi atau tidak.
Penilaian APGAR ini dilakukan secara berulang-ulang, pada 5 menit pertama bayi dilahirkan,
10 menit, 15 menit, 20 menit dan 24 menit. Apabila bayi memperoleh total keseluruhan nilai
APGAR 10, maka bayi dinyatakan sehat. Sebaliknya jika nilai APGAR dibawah 5 berarti
bayi membutuhkan perawatan intensif. Cara menentukan nilai APGAR
Nilai APGAR 1 : kulit bayi kemerahan dengan tangan dan kaki berwarna biru
Pernafasan (Respiration)
B. Pemeriksaan Anamnesa
Pemeriksaan ini meliputi pengumpulan data-data yang berkaitan dengan kondisi bayi.
Nantinya data tersebut dijadihan bahan dasar untuk penentuanya adanya kelainan kongenital
atau tidak. Ibu akan ditanya beberapa hal meliputih riwayat kehamilan dan keluarga. Serta
bagaimana pola hidup selama mengandung.
Riwayat kehamilan : apakah ada penyakit yang diidap, bagaimana kondisi psikis dan
fisik ibu, obat-obatan yang pernah dikonsumsi, dan sebagainya
Riwayat persalinan : bagaimana proses persalinan, adakah trauma dan gangguan
selama persalinan, tanggal lahir dan jam persalinan, dsb.
Pemeriksaan tali pusat dilakukan untuk mendukung data amnanesis. Dengan melihat
kondisi tali pusat (mulai dari teksturnya, kesegarannya, jumlah pembuluh darah arteri dan
vena, serta ada tidaknya tali simpul) dokter dapat mendiagnosis gangguan pada sistem
kardiovaskular bayi. Serta pada sistem pernafasan, urogenital (organ reproduksi dan sistem
kemih) dan pencernaan.
E. Pemeriksaan Plasenta
Pemeriksaan plasenta juga dilakukan untuk memastikan kondisi bayi baru lahir. Apakah
benar-benar sehat ataukah ada gangguan kesehatan. Cara pemeriksaan plasenta ini meliputi
beberap hal, yakni:
Dan sebagainya
Pemeriksaan fisik secara lengkap dilakukan saat kondisi bayi sudah stabil dan berada di
ruang perawatan yang terang, hangat dan bersih. Pemeriksaan fisik ini meliputi
Saat dilahirkan, terkadang bayi mengalami cedera ringan di bagian kepalanya akibat
tekanan-tekanan tertentu. Misalnya kondisi wajah yang sedikit tidak rata (asimetris), caput
suksedangeum (pembengkakan pada kulit kepala yang berisi getah bening) atau cephal
hematoma (pendarahan dari lapisan subperiosteum).
C. Pemeriksaan Mulut
Pemeriksaan mulut juga dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan kongenital pada
bayi, seperti hipersaliva (produksi air liur yang berlebihan), labiopalatoskisis (kelainan pada
daerah mulut, misalnya bibir sumbing) dan sebagainya
Tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya gangguan sistem sensorik pada bayi,
serta diagnosis cacat fisik. Pemeriksaan ini meliputi:
Payudara, normalnya payudara berada pada posisi sejajar satu dengan yang lain,
ukurannya cenderung sama dan puting pada tiap payudara hanya berjumlah satu
Organ di bagian perut juga memerlukan pemeriksaan untuk memastikan fungsi kerjanya
normal dan tidak ada kelainan. Organ-organ tersebut meliputi ginjal, hati, limpa, lambung,
dan usus. Salah satu cara untuk memastikan kondisi organ pencernaan bayi sehat, yakni bayi
mengeluarkan air kencing dan mekonium (feses yang bewarna hijau kehitaman) dalam 24
jam pertama setelah dilahirkan.
G. Pemeriksaan Leher
Struktur dan bentuk leher juga perlu diperiksa untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan
kongetinal. Bagaimana refleks leher, apakah ada pembengkakan kelenjar getah bening atau
kelenjar tiroid, semuanya akan diperiksa secara mendetail.
Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat apakah ada gangguan tulang, seperti
skoliosis, kifosis dan lordosis. Selain itu, dokter juga memperhatikan adanya pembangkakan,
kemerahan atau keabnormalan lain
Selain tulang belakang, bagian tubuh lain seperti panggul, paha dan betis juga dilakukan
pemeriksaan. Dokter akan melakukan gerakan-gerakan tertentu pada bayi untuk menguji
fungsi kerja bagian-bagian tubuh tersebut.
K. Pemeriksaan Anus
Pada bayi normal, posisi anus berada di belakang kemaluan. Dokter juga perlu
mematiskan apakah ada masalah anus buntu atau tidak. Seorang bayi yang mengalami
gangguan anus buntu biasanya tidak bisa mengeluarkan mekonium.
M. Pemeriksaan Syaraf
Untuk memeriksa fungsi kerja syaraf bayi biasanya dokter melakukan pengujian gerak
refleks, yang meliputi:
Refleks menghisap: meletakkan benda di dekat mulut bayi, dan seharusnya bayi
menghisapnya
Refleks moro : bayi dikejutkan, maka seharusnya posisi kaki dan tangan telentang,
kepala mendongak ke belakang dan jari-jari menggengam
Refleks Mencucur: menyentuh salah satu sisi mulut bayi, maka seharusnya kepala
bayi menoleh ke arah tersebut
P. Pemeriksaan Ekstremitas
Pemeriksaan ini meliputi tulang gerak bagian atas (ekstremitas atas-lengan tangan) dan
bagian bawah (ekstremitas bawah – kaki).
Ekstremitas atas: pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari sendi bahu,
siku, tangan, dan jari. Dokter juga melihat strukturnya, bagaimana reflek genggam
tangan, jumlah jari, panjang kuku dan sebagainya.
Ekstremitas bawah: pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh mulai dari paha, lutut,
tungkai, pergelangan kaki, tumit hingga jari-jari kaki. Dokter akan melihat
kelengkapan jari, menguji reflek, dan adakah kelainan bentuk pada tulang atau sendi.
Pemeriksaan tahap akhir dilakukan beberapa jam sebelum bayi pulang. Tujuannya
untuk mengetahui apakah ada perubahan dari hasil pemeriksaan sebelumnya. Sehingga
nantinya dokter bisa memutuskan ada tidaknya kelainan pada bayi. Pemeriksaa ini meliputi:
Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan kulit
Apabila tidak ditemukan adanya kelaianan maka bayi akan segera diperbolehkan
pulang, kira-kira hanya sekitar 1-2 hari. Sedangkan jika bayi didiagnosis mengidap kelainan
tertentu, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan tahap lanjut untuk si bayi. Dengan
demikian, bayi perlu dirawat lebih lama lagi.
Pengkajian fisik bayi baru lahir
A. Pengertian
Pengkajian fisik adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi tentang anak dan
keluarganya dengan menggunakan semua panca indra baik subjektif maupun objektif.
Pengkajian fisik BBL dan perkembangannya dilakukan bersamaanpada waktu
melakukan pemeriksaan secara inspeksi maupun observasi.
B. Tujuan Pengkajian :
- Mendapatkan hasil yang valid
- Mengetahui keadaan fisik secara umum
- Mengetahui kondisi normal/abnormal
Untuk mempermudah kan suatu pengkajian yang akan kita lakukan maka perlu
dipersiap kan cheklist langkah – langkah pemerksaan fisik bayi baru lahir,berikut tabel
langkah untuk memeriksa bayi adalah sebagai berikut :
No Pemeriksaan Hasil pemeriksaan
1 Penampilan secara umum
2. Tanda-tanda fisik
- Pernafasan
- Detak jantung
- Temperatur
3 Berat badan kg /gram
4 Panjang badan cm / inci
5 Tengkorak ( cm )
6 Telinga
7 Mata
8 Hidung dan mulut
9 Leher
10 Bahu,lengan,dada
11 Perut
12 Alat kelamin
13 Pinggul
14 Tungkai dan kaki
15 Punggung dan anus
16 Kulit
3) Tanda-tanda vital
- Periksa laju nafas dihitung selama satu menit penuh dengan mengamati naik turun
perut bayi, bayi dalam keadaan tenang. Laju nafas normal 40-60 kali per menit.
- Periksa laju jantung dengan menggunakan stetoskop dapat di dengar dengan jelas
,dihitung selam satu menit. Laju jantung normal 120 – 160 kali permenit.
- Suhu tubuh bayi baru lahir normal nya 36,5 o C – 37,2 o C diukur pada daerah aksila bayi
selama lima menit dengan menggunakan termometer
4) Lakukan penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan.
Berat badan.
Berat badan bayi baru lahir yang normal yaitu berkisar antara 2500-4000 garam. Diukur
dengan keadaan tidak terbungkus, tetapi dalam melakukan pemeriksaan berat badan pada
bayi baru lahir tetap harus dibungkus dan hasil nya dikurangkan dari berat bungkus bayi.
Contoh :
Berat bayi dg bungkus : 3,50 kg
Berat bungkus : 0,25 kg
Berat bayi : 3,25 kg
Panjang Badan
Rentangkan bayi dengan lembut, dengan pita pengukur, ukurlah dari ujung kepala
sampai ujung tumit nya, normal panjang bayi baru lahir berkisar antara 45-53 cm .
6) Periksa telinga
Untuk memeriksa telinga bayi, tataplah muka nya. Bayangkan sebuah garis melintasi
kedua mata nya, normalnya beberapa bagian telinga harus berada diatas garis ini .
7) Periksa mata
Lihat kedua mata bayi, perhatikan apakah kedua matanya tampak normal dan apakah
bergerak bersama, lakukan pemeriksaan dengan melakukan penyinaran pada pupil bayi jika
disinari dia akan mengecil berarti dalam keadaan normal. juga tanda – tanda infeksi seperti misal
nya ada pus.
https://www.academia.edu/35017132/PENGKAJIAN_FISIK_BAYI_BARU_LAHIR.pdf
https://oshigita.files.wordpress.com/2014/10/daftar-tilik-pemeriksaan-fisik-bbl.pdf
https://www.academia.edu/25337371/APGAR_SCORE