Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ANAK KELAS DIALYPETALAE


(Tugas Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan Tinggi)

Dosen Pengampu : Noor Rosyidah Amini, M.Si

Oleh Kelompok 6 :
1. Umi Luluk Magfiroh (1811060264)
2. Fida Aulia Khoirunnisa (1811060064)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelas Tumbuhan Dikotil atau Tumbuhan Biji Belah (Dicotyledoneae)
meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon-pohon seperti yang telah
disebutkan terdahulu dapat dikenal karena mempunyai ciri-ciri berikut:
Ciri-ciri morfologi: seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini
mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta
pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus. Akar lembaga
tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang bercabang-cabang dan
membentuk sistem akar tunggang. Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya
bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas. Duduk daun
biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang berseling. Daun tunggal atau
majemuk, seringkali disertai daun-daun penumpu, jarang memliki pelepah,
helaian dan bertulang menyirip atau menjari. Pada cabang-cabang ke samping
seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median
di kanan kiri cabang tersebut. Bunga bersifat di-, tetra, atau pentamer.
Ciri-ciri anatomi: Baik akar maupun batang memiliki kambium, hingga akar
maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal skunder. Pada akar
sifat radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan
pertumbuhan menebal. Pada batang berkas pengangkutan tersusun dalam
lingkaran dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar, di antaranya
terdapat kambium. Jadi berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka, kadang-
kadang bikolateral. Pengecualian atau penyimpangan dari sifat-sifat tersebut di
atas dapat kita jumpai di antara tumbuh-tumbuhan yang termasuk
Dicotyledoneae, misalnya: tidak memiliki sistem akar tunggang. Tumbuh-
tumbuhan yang tergolong dalam suku Nymphaeaceae, Piperaceae, daun
duduknya berseling, misalnya beberapa marga yang tergolong dalam suku
Annonaceae, tulang daun melengkung, suku Melastomataceae,
Piperaceae, Bunga trimer,suku Annonaceae. Penyimpangan dari sifat-sifat
anatomi pun terdapat misalnya: berkas pengangkut dalam batang tersebar,
terdapat pada anggota-anggota suku Nymphaeaceae.
Dicotyledoneae dapat dibedakan dalam 3 ank kelas: Monoclamyceae (Apetalae),
Dialypetalae, dan  Sympetalae.
Perbedaannya terletak pada ada atau tidaknya daun-daun mahkota (petalae)
dan bagaimana susunan daun-daun mahkota tersebut.
Sementara ahli hanya membedakan 2 anak kelas saja yaitu:
Choripetalae yang meliputi Apetalae dan Dialypetalae, Sympetalae.
Dari ke-3 anak kelas tersebut yang mana yang paling primitif tidak terdapat
perselisihan pendapat. Ada yang menganggap Monochamydeae yang paling
primitif dengan alasan: belum terdapatnya hiasan bunga dan cara penyerbukan
yang anemogami, jadi mempunyai sifat-sifat yang mendekati sifat-
sifat Gymnospermae. Sebaliknya ada yang menganggap Dialypetalae yang paling
primitif melihat jumlah daun-daun hiasan bunga yang besar dan susunannya
menurut spiral seperti daun-daun pada cabang biasa, juga masih banyak terdapat
apokarpi pada bunganya.
Kelas tumbuhan dikotil atau tumbuhan biji belah, anak kelas Dialypetalae
ini memiliki banyak ordo, tapi dalam makalah ini akan dibicarakan tentang anak
kelas Dialypetalae khususnya bangsa Rosales, bangsa Myrtales, bangsa
Rhoeadales (Brassicales), bangsa Malvales atau Columniferae, bangsa
Rhamnales , dan Umbelliflorae (Apiales)

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana deskripsi dari anak kelas Dialypetalae?
2. Bagaimana deskripsi dari bangsa Rosales?
3. Bagaimana deskripsi dari bangsa Myrtales?
4. Bagaimana deskripsi dari bangsa Rhoeadales (Brassicales)?
5. Bagaimana deskripsi dari bangsa Malvales atau Columniferae?
6. Bagaimana deskripsi dari bangsa Rhamnales?
7. Bagaimana deskripsi dari bangsa Umbelliflorae (Apiales)?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui deskripsi anak kelas Dialypetalae.
2. Untuk mengetahui deskripsi bangsa Rosales.
3. Untuk mengetahui deskripsi bangsa Myrtales.
4. Untuk mengetahui deskripsi bangsa Rhoeadales (Brassicales).
5. Untuk mengetahui deskripsi bangsa Malvales atau Columnife.
6. Untuk mengetahui deskripsi bangsa Rhamnales.
7. Untuk mengetahui deskripsi bangsa Umbelliflorae (Apiales).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Anak Kelas Dialypetalae


Warga anak kelas ini meliputi terna, semak, perdu, dan pohon-pohon yang
sesuai dengan namanya sebagai ciri utamanya mempunyai bunga yang segera
dapat menarik perhatian dan pada umumnya menunjukkan adanya hiasan bunga
ganda, jadi jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota, sedang daun-daun
mahkotanya bebas satu dari yang lain. Pandangan sementara ahli, bahwa
kelompok tumbuhan ini harus dipandang sebagai kelompok tumbuhan dikotil
yang paling primitif didasarkan atas kenyataan, bahwa di antara Dialypetalae
ditemukan anggota-anggota yang bagian-bagian bunganya tersusun dalam spiral
pada sumbu bunganya dan kadang-kadang tidak jelas batas-batas antara kelopak,
mahkota, benang sari, dan daun-daun buah karena adanya bentuk-bentuk
peralihan di antara bagian-bagian tersebut, ditambah dengan adanya daun-daun
buah yang masih bebas satu sama lain (apokarp).1

2.2 Deskripsi Bangsa Rosales


Warga bangsa ini terdiri atas terna, semak, atau pohon dengan daun-daun
tunggal atau majemuk yang duduknya tersebar atau berhadapan, dengan adanya
tanpa daun penumpu. Bunga banci, karena reduksi dapat menjadi berkelamin
tunggal, jelas mempunyai hiasan bunga yang dapat dibedakan antara kelopak dan
mahkotanya, mahkota berdaun mahkota bebas, kebanyakan berbilangan lima2

2.3 Deskripsi Bangsa Myrtales


Myrtales meliputi tumbuhan dengan berbagai macam perawakan

2.4 Deskripsi Bangsa Rhoeadales (Brassicales)

1
Gembong Tjitrosoepomo, “Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta)”, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Perss. 2013. Hlm 163-164
2
Bangsa ini meliputi tumbuh-tumbuhan yang untuk sebagian besar berupa
terna dengan daun-daun yang duduknya tersebar, tanpa daun penumpu. Bunga
umumnya banci, aktinomorf, hiasan bunga berupa kelopak dan mahkota yang
berdaun lepas, berbilangan 2-4, kadang-kadang 3-5. Benang sari sama banyaknya
dengan jumlah daun mahkota atau lebih banyak. Bakal buah biasanya menumpang
dengan 2 tembuni atau lebih yang terdapat pada dinding buah, kadang-kadang
menjadi beruang banyak karena adanya pembentukan sekat-sekat.
Dari segi anatomi ada sifat-sifat yang karakteristikyaitu adanya buluh-buluh
getah dan sel-sel yang mengandung mirosin.

Anda mungkin juga menyukai