Probstat Kel7
Probstat Kel7
DOSEN PENGAMPU
OLNES YOSEFA HUTAJULU,S.Pd,M.eng.
Puji syukur kita panjatkan kehidarat Allah SWT. karna berkat nya kelompok
kami dapat membuat makalah probalisitas dan statistika mengenai STATISTIK
INFERENSIA DAN DISTRIBUSI SAMPLING Saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada bapak Olnes Hutajulu S.Pd, selaku dosen dalam mata kuliah ini, karena
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu saya minta maaf jika ada kesalahan dalam
pembuatannya.dan mungkin pembaca juga diharapkan saran saran agar tugas ini bisa
lebih baik lagi. Akhir kata kami ucupkan terima kasih.
Penulis
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam
(misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial
(termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi dan industri.
Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam
tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal.
Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak
pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung
cepat(perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi,
statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi statistika inferensial ?
2. Apa yang dimaksud sampling ?
3. Apa pengertian dari distribusi sampling ?
Bab II
pembahasan
A. Statistika Inferensia
Statistika inferensial merupakan suatu metode yang dapat dipakai
untuk bisa menganalisis kelompok kecil dari data induknya maupun
sample yang diambil dari populasi. Hingga dalam peramalan serta
juga bisa penarikan kesimpulan pada kelompok data induknya atau
populasi.
Teknik sampling adalah sebuah metode atau cara yang dilakukan untuk menentukan
jumlah dan anggota sampel. Setiap anggota tentu saja wakil dari populasi yang
dipilih setelah dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakter. Teknik sampling
yang digunakan juga harus disesuaikan dengan tujuan dari penelitian.
Populasi terdiri dari sekumpulan individu yang bersifat heterogen terbatas. Ada
banyak variasi variabel yang melekat pada masing-masing individu. Perbedaan ini
bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal dari individu seperti halnya
wilayah tempat tinggal, tingkat pendidikan, budaya atau gaya hidup dalam suatu
daerah tertentu. Subjektifitas dari individu-individu yang memiliki sifat determinan
yang berulang pada populasi akhirnya membentuk karakter dari populasi secara
umum. Berdasarkan karakter ini, dapat disimpulkan bahwa pengambilan sampel
dari populasi tidak bisa dilakukan begitu saja namun dibutuhkan suatu teknik agar
sampel yang ditarik tetap representatif
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel atau sampling adalah
seluruh variabel yang berkaitan dengan penelitian. Unsur-unsur khusus yang
melekat pada pribadi tentu saja perlu diperhatikan karena individu dengan
kemampuan khusus dalam sampel akan membawa bias data dan tentu saja
mempengaruhi distribusi data yang ada. Kesesuaian karakteristik daerah, tingkatan,
dan juga kecenderungan khusus juga perlu dipertimbangkan dalam memilih teknik
sampling yang sesuai
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang
ada pada daerah itu secara sampling juga. Teknik ini dapat digambarkan di bawah
ini.
2) Nonprobability sampling
Non Probability sampling adalah sebuah teknik sampling yang tidak memperhatikan
banyak variabel dalam penarikan sampel. Sampel-sampel dari Nonprobability
Sampling juga disebut sebagai subjek penelitian dimana hasil dari uji yang dilakukan
pada sampling tidak memiliki hubungan dengan populasi. Tujuan penggunaan
teknik sampling ini lebih banyak melekat pada materi yang diujikan sedangkan pada
random sampling atau probability Sampling, tujuan penelitian melekat pada nilai
dari materi pada populasi yang diujikan.
a) Sampling sistematis
Sugiyono (2001:60) menyatakan bahwa sampling sistematis adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua
anggota diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan
sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari
bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu, yang diambil
sebagai sampel adalah 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
b) Quota sampling
Menurut Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa sampling kuota adalah teknik
untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah (kuota) yang diinginkan. Menurut Margono (2004: 127) dalam teknik ini
jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa
kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap
kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah kuota
terpenuhi, pengumpulan data dihentikan. Sebagai contoh, akan melakukan
penelitian terhadap pegawai golongan II dan penelitian dilakukan secara kelompok.
Setelah jumlah sampel ditentukan 100 dan jumlah anggota peneliti berjumlah 5
orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas sesuai
dengan karakteristik yang ditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang.
c) Sampling aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2001: 60). Menurut Margono (2004: 27) menyatakan bahwa dalam
teknik ini pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung
mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui. Misalnya penelitian tentang
pendapat umum mengenai pemilu dengan mempergunakan setiap warga negara
yang telah dewasa sebagai unit sampling. Peneliti mengumpulkan data langsung dari
setiap orang dewasa yang dijumpainya, sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi.
d) Purposive sampling
Sugiyono (2001: 61) menyatakan bahwa sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Margono (2004:128),
pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri
tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri
populasi yang sudah diketahui sebelumnya, dengan kata lain unit sampel yang
dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan
berdasarkan tujuan penelitian. Misalnya, akan melakukan penelitian tentang disiplin
pegawai maka sampel yang dipilih adalah orang yang memenuhi kriteria-kriteria
kedisiplinan pegawai.
e) Sampling jenuh
Menurut Sugiyono (2001:61) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f) Snowball sampling
(Sugiyono, 2001: 61), Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya
untuk dijadikan sampel begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Ibarat bola salju yang menggelinding semakin lama semakin besar. Pada penelitian
kualitatif banyak menggunakan purposive dan snowball sampling. Teknik sampel
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Distribusi sampling
Distribusi sampling adalah distribusi dari mean-mean yang diambil secara
berulang kalidari suatu populasi. Bila pada suatu populasi tak terhingga dilakukan
pengambilan sampel secaraacak berulang-ulang hingga semua sampel yang mungkin
dapat ditarik dari populasi tersebut.Sampel yang diambil dari populasi terbatas dan
sebelum dilakukan pengambilan sampel berikutnya sampel unit dikembalikan
kedalam populasi.Untuk mempelajari populasi kita memerlukan sampel yang
diambil dari populasi yang bersangkutan. Meskipun kita dapat mengambil lebih dari
sebuah sampel berukuran n dari sebuah populasi berukuran N, pada prakteknya
hanya sebuah sampel yang biasa diambil dan digunakanuntuk hal tersebut. Sampel
yang diambil ialah sampel acak dan dari sampel tersebut nilai-nilaistatistiknya
dihitung untuk digunakan seperlunya. Untuk ini diperlukan sebuah teori yang
dikenaldengan nama distribusi sampling. Distribusi sampling biasanya diberi nama
bergantung padanama statistik yang digunakan. Demikianlah umpamanya kita kenal
distribusi sampling rata-rata,distribusi sampling proporsi, distribusi simpangan
baku, dan lain-lain. Nama-nama tersebut biasadisingkat lagi berturut-turut menjadi
distribusi rata-rata, distribusi proporsi, distribusi simpangan baku, dan lain-lain
normal standar): Z =
Sifat 3
Walaupun mempunyai populasi berdistribusi sembarang, kalau diambil
sampel-sampel berulang kali secara random, distribusi harga meannya akan
membentuk distribusi normal.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan dan penyusunan data, pengolahan data, dan penganalisisan data,
serta penyajian data berdasarkan kumpulan dan analisis data yang dilakukan.
Salah satu ilmu yang mendasari dalam mempelajari statistika adalah peluang
atau probabilitas. Statistika memberikan alat analisis data bagi berbagai bidang
ilmu. Kegunaannya bermacam-macam: mempelajari keragaman akibat
pengukuran, mengendalikan proses, merumuskan informasi dari data, dan
membantu pengambilan keputusan berdasarkan data. Statistika, karena sifatnya
yang objektif, sering kali merupakan satu-satunya alat yang bisa diandalkan
untuk keperluan-keperluan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.rumusstatistik.com/2017/01/distribusi-sampling.html
https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-sampling.html
https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-sampling.html
https://www.statistikian.com/2017/06/teknik-sampling-dalam-penelitian.html
http://budisetiawansyafitri.blogspot.com/2017/09/ilmu-statistika.html