Anda di halaman 1dari 13

“PROBABILITAS DAN STATISTIKA”

Makalah Ke-6 (STATISTIK INFERENSIA DAN DISTRIBUSI


SAMPLING)

DOSEN PENGAMPU
OLNES YOSEFA HUTAJULU,S.Pd,M.eng.

Disusun Oleh Kelompok 6 :


Febriawan Gultom : 5193230001
Maryanto Aritonang : 5193530012
Pita Elisa Siahaan : 5192530004

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEMESTER GENAP
T.A ( 2020-2021 )
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehidarat Allah SWT. karna berkat nya kelompok
kami dapat membuat makalah probalisitas dan statistika mengenai STATISTIK
INFERENSIA DAN DISTRIBUSI SAMPLING Saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada bapak Olnes Hutajulu S.Pd, selaku dosen dalam mata kuliah ini, karena
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu saya minta maaf jika ada kesalahan dalam
pembuatannya.dan mungkin pembaca juga diharapkan saran saran agar tugas ini bisa
lebih baik lagi. Akhir kata kami ucupkan terima kasih.

Medan, Maret 2020

Penulis
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,


menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika
adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa
inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu
yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil
penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat
digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini
dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika
mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara
lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

      Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam
(misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial
(termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi dan industri.
Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam
tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal.
Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak
pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung
cepat(perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi,
statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

B. Rumusan masalah
1. Apa definisi statistika inferensial ?
2. Apa yang dimaksud sampling ?
3. Apa pengertian dari distribusi sampling ?
Bab II
pembahasan
A. Statistika Inferensia
Statistika inferensial merupakan suatu metode yang dapat dipakai
untuk bisa menganalisis kelompok kecil dari data induknya maupun
sample yang diambil dari populasi. Hingga dalam peramalan serta
juga bisa penarikan kesimpulan pada kelompok data induknya atau
populasi.

Statistika inferensial ini merupakan suatu rangkuman dari semua


metode atau cara yang berkaitan dengan analisis sebagian data. Yang
mana selanjutnya akan sampai pada peramalan ataupun penarikan
kesimpulan tentang keseluruhan data induk dari populasi tersebut.

Generalisasi yang mempunyai ikatan dengan statistika inferensial


memiliki sifat yang tidak pasti.

Hal tersebut disebabkan berdasar pada informasi parsial yang


diperolehnya dari sebagian data sehingga yang didapatkan
merupakan peramalan saja.

B.Contoh Statistika Inferensia


Dalam catatan kelulusan yang dilaksanakan dalam kurun waktu lima
tahun terakhir. dDi suatu Sekolah Menengah Atas ini menunjukkan
apabila sekitar 72% di antara siswa SMA lulus dengan nilai yang
memuaskan.

Nilai numerik 72% tersebut adalah bentuk dari sebuah statistika


deskriptif.

Jika dilandasi dengan hal ini, kemudian seorang siswa dapat


menyimpulkan jika peluang dirinya akan lulus ialah dengan nilai yang
sangat memuaskan.
Nilai tersebut yaitu lebih dari 70%. Sehingga siswa tersebut sudah
melakukan statistika inferensial yang tentunya memiliki sifat yang
tidak pasti.

Contoh gambar Statistika inferensia

Di dalam statistika inferensial dilaksanakan pendugaan parameter


yang memicu timbulnya hipotesis.

Serta juga melakukan pengujian hipotesis tersebut sampai pada


kesimpulan yang berlaku secara umum.

Metode atau cara ini pada umumnya disebut dengan


istilah statistika induktif. Disebut demikian karena kesimpulan
yang ditarik dilandasi dengan informasi dari sebagian datanya saja.

Pengambilan kesimpulan statistika inferensial ini juga hanya


dilandasi dengan sebagaian data yang bisa menimbulkan sifatnya
menjadi tidak pasti.

Sehingga hal tersebut memungkinkan berlangsungnya kesalahan pada


pengambilan keputusan. Hingga pengetahuan teori peluang mutlak
dibutuhkan di dalam melaksanakan berbagai metode statistika
inferensial.

C. Fungsi Statistika Inferensia


Statistika inferensial atau juga disebut sebagai statistika induktif
merupakan statistik yang mempunyai tujuan dalam menaksir secara
umum sebuah populasi dengan memakai hasil sampel.

Termasuk di dalamnya memuat teori penaksiran serta juga pengujian


teori. Statistika inferensial biasa dimanfaatkan dalam melakukan
beberapa hal seperti di bawah ini:

1. Melaksanakan generalisasi dari sampel ke populasi.


2. Melaksanakan uji hipotesis.

D. Ruang lingkup Bahasan Statistika


Inferensial
Apabila berdasarkan dengan ruang lingkup bahasannya, statistika
inferensial dapat meliputi:

1. Probabilitas atau teori kemungkinan


2. Dristribusi teoritis
3. Analisis kovarians
4. Sampling dan sampling distribusi
5. Pendugaan populasi atau teori populasi
6. Analisis varians
7. Uji Hipotesis
8. Analisis korelasi serta uji signifikasi
9. Analisis regresi untuk peramalan

E. Perbedaan Statistik Deskriptif dan


Statistik Inferensia
Statistika inferensial dan jugs statistika deskriptif tentulah keduanya
mempunyai perbedaan, berikut akan kami berikan perbedaan di
antara keduanya, antara lain:

1. Statistika deskriptif hanya terbatas dalam penyajian data pada


bentuk tabel, diagram, ataupun grafik serta besaran lainnya.
2. Sementara statistika inferensial tidak hanya mencakup statistic
deskriptif saja, tetapi juga dapat dipakai dalam melakukan
estimasi serta penarikan kesimpulan kepada populasi dari
sampelnya.
Untuk dapat sampai dalam penarikan kesimpulan statistika
inferensial harus melewati beberapa tahap uji hipotesis serta
juga uji statistik.

F. Teknik pegambilan sampel atau


sampling

Teknik sampling adalah sebuah metode atau cara yang dilakukan untuk menentukan
jumlah dan anggota sampel. Setiap anggota tentu saja wakil dari populasi yang
dipilih setelah dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakter. Teknik sampling
yang digunakan juga harus disesuaikan dengan tujuan dari penelitian.

Populasi terdiri dari sekumpulan individu yang bersifat heterogen terbatas. Ada
banyak variasi variabel yang melekat pada masing-masing individu. Perbedaan ini
bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal dari individu seperti halnya
wilayah tempat tinggal, tingkat pendidikan, budaya atau gaya hidup dalam suatu
daerah tertentu. Subjektifitas dari individu-individu yang memiliki sifat determinan
yang berulang pada populasi akhirnya membentuk karakter dari populasi secara
umum. Berdasarkan karakter ini, dapat disimpulkan bahwa pengambilan sampel
dari populasi tidak bisa dilakukan begitu saja namun dibutuhkan suatu teknik agar
sampel yang ditarik tetap representatif

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel atau sampling adalah
seluruh variabel yang berkaitan dengan penelitian. Unsur-unsur khusus yang
melekat pada pribadi tentu saja perlu diperhatikan karena individu dengan
kemampuan khusus dalam sampel akan membawa bias data dan tentu saja
mempengaruhi distribusi data yang ada. Kesesuaian karakteristik daerah, tingkatan,
dan juga kecenderungan khusus juga perlu dipertimbangkan dalam memilih teknik
sampling yang sesuai

Pengertian teknik sampling


Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel.
Jadi, sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan
sebuah teknik dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek
penelitian.
Pengertian teknik sampling menurut Sugiyono (2001) adalah: Teknik
sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001: 56).
Pengertian teknik sampling menurut Margono (2004) adalah: Teknik sampling
adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-
sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.

Jenis dan metode sampling


Sampling secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua (2) kelompok, yaitu
Probability sampling dan Nonprobability sampling. Adapun Probability sampling
menurut Sugiyono adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Sedangkan Nonprobability sampling menurut Sugiyono adalah teknik yang tidak
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel.
1) Probability sampling
Probability sampling menuntut bahwasanya secara ideal peneliti telah mengetahui
besarnya populasi induk, besarnya sampel yang diinginkan telah ditentukan, dan
peneliti bersikap bahwa setiap unsur atau kelompok unsur harus memiliki peluang
yang sama untuk dijadikan sampel. Adapun jenis-jenis Probability sampling adalah
sebagai berikut :

a) Simple random sampling


Menurut Kerlinger (2006:188), simple random sampling adalah metode penarikan
dari sebuah populasi atau semesta dengan cara tertentu sehingga setiap anggota
populasi atau semesta tadi memiliki peluang yang sama untuk terpilih atau terambil.

Menurut Sugiyono (2001:57) dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan


sampel anggota populasi  dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu. Margono (2004:126) menyatakan bahwa  simple random
sampling adalah teknik untuk mendapatkan  sampel yang langsung dilakukan pada
unit sampling. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Teknik ini dapat dipergunakan bilamana jumlah unit sampling di dalam suatu
populasi tidak terlalu besar.  Misal, populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa
program  S1 (unit sampling). Untuk memperoleh sampel sebanyak  150 orang dari
populasi  tersebut, digunakan teknik  ini,  baik dengan cara undian, ordinal, maupun
tabel bilangan random. Teknik ini dapat digambarkan di bawah ini.

b) Proportionate stratified random sampling


Margono (2004: 126) menyatakan bahwa stratified random sampling biasa
digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berstrata.
Menurut  Sugiyono (2001: 58) teknik ini digunakan bila populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Misalnya
suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari berbagai latar belakang pendidikan,
maka populasi pegawai itu berstrata. Populasi berjumlah 100 orang diketahui bahwa
25 orang berpendidikan SMA, 15 orang diploma, 30 orang S1, 15 orang S2 dan 15
orang S3. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut
dan diambil secara proporsional.

c) Disproportionate stratified random sampling


Sugiyono (2001: 59) menyatakan bahwa teknik ini digunakan untuk menentukan
jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya
pegawai dari PT tertentu mempunyai mempunyai 3 orang lulusan S3, 4 orang
lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP,
maka 3 orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel.
Karena dua kelompok itu terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU
dan SMP.

d) Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah)


Teknik ini disebut juga cluster random sampling. Menurut Margono (2004: 127),
teknik ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu,
melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik sampling
daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau
kabupaten.

Indonesia memiliki 34 propinsi dan akan menggunakan 10 propinsi. Pengambilan 10


propinsi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu diingat, karena propinsi-propinsi
di Indonesia itu berstrata maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan
stratified random sampling. Contoh tersebut dikemukakan oleh Sugiyono sedangkan
contoh lainnya dikemukakan oleh Margono (2004: 127). Ia mencotohkan bila
penelitian dilakukan terhadap populasi pelajar SMU di suatu kota. Untuk random
tidak dilakukan langsung pada semua pelajar-pelajar tetapi pada sekolah/kelas
sebagai kelompok atau cluster.

Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang
ada pada daerah itu secara sampling juga. Teknik ini dapat digambarkan di bawah
ini.
2) Nonprobability sampling
Non Probability sampling adalah sebuah teknik sampling yang tidak memperhatikan
banyak variabel dalam penarikan sampel. Sampel-sampel dari Nonprobability
Sampling juga disebut sebagai subjek penelitian dimana hasil dari uji yang dilakukan
pada sampling tidak memiliki hubungan dengan populasi. Tujuan penggunaan
teknik sampling ini lebih banyak melekat pada materi yang diujikan sedangkan pada
random sampling atau probability Sampling, tujuan penelitian melekat pada nilai
dari materi pada populasi yang diujikan.

a) Sampling sistematis
Sugiyono (2001:60) menyatakan bahwa sampling sistematis adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua
anggota diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan
sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil  saja, genap saja, atau kelipatan dari
bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu, yang diambil
sebagai sampel adalah 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.

b) Quota sampling
Menurut Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa  sampling kuota adalah teknik
untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah (kuota) yang diinginkan. Menurut Margono (2004: 127) dalam  teknik  ini 
jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa
kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap
kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah kuota
terpenuhi, pengumpulan data dihentikan. Sebagai contoh, akan melakukan
penelitian terhadap pegawai golongan II dan penelitian dilakukan secara kelompok.
Setelah jumlah sampel ditentukan 100 dan jumlah anggota peneliti berjumlah 5
orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas sesuai
dengan karakteristik yang ditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang.

c) Sampling aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel  berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2001: 60). Menurut Margono (2004: 27) menyatakan bahwa dalam
teknik ini pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung
mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui. Misalnya penelitian tentang
pendapat umum mengenai pemilu dengan mempergunakan setiap warga  negara
yang telah dewasa sebagai unit sampling. Peneliti mengumpulkan data langsung dari
setiap orang dewasa yang dijumpainya, sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi.

d) Purposive sampling
Sugiyono (2001: 61) menyatakan bahwa sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan  pertimbangan tertentu. Menurut Margono (2004:128), 
pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling  didasarkan atas ciri-ciri
tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri
populasi yang sudah  diketahui sebelumnya, dengan kata lain unit sampel yang 
dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang  diterapkan
berdasarkan tujuan penelitian. Misalnya, akan melakukan penelitian tentang disiplin
pegawai maka sampel yang dipilih adalah orang yang memenuhi kriteria-kriteria
kedisiplinan pegawai.

e) Sampling jenuh
Menurut Sugiyono (2001:61) sampling jenuh adalah  teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi  digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila 
jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah  lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

f) Snowball sampling
(Sugiyono, 2001: 61), Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel  yang
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya
untuk dijadikan sampel begitu seterusnya, sehingga jumlah  sampel semakin banyak.
Ibarat bola salju yang menggelinding semakin lama semakin besar. Pada penelitian
kualitatif banyak menggunakan purposive dan snowball sampling. Teknik sampel
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Distribusi sampling
Distribusi sampling adalah distribusi dari mean-mean yang diambil secara
berulang kalidari suatu populasi. Bila pada suatu populasi tak terhingga dilakukan
pengambilan sampel secaraacak berulang-ulang hingga semua sampel yang mungkin
dapat ditarik dari populasi tersebut.Sampel yang diambil dari populasi terbatas dan
sebelum dilakukan pengambilan sampel berikutnya sampel unit dikembalikan
kedalam populasi.Untuk mempelajari populasi kita memerlukan sampel yang
diambil dari populasi yang bersangkutan. Meskipun kita dapat mengambil lebih dari
sebuah sampel berukuran n dari sebuah populasi berukuran N, pada prakteknya
hanya sebuah sampel yang biasa diambil dan digunakanuntuk hal tersebut. Sampel
yang diambil ialah sampel acak dan dari sampel tersebut nilai-nilaistatistiknya
dihitung untuk digunakan seperlunya. Untuk ini diperlukan sebuah teori yang
dikenaldengan nama distribusi sampling. Distribusi sampling biasanya diberi nama
bergantung padanama statistik yang digunakan. Demikianlah umpamanya kita kenal
distribusi sampling rata-rata,distribusi sampling proporsi, distribusi simpangan
baku, dan lain-lain. Nama-nama tersebut biasadisingkat lagi berturut-turut menjadi
distribusi rata-rata, distribusi proporsi, distribusi simpangan baku, dan lain-lain

Sifat sifat distribusi sampling


Sifat distribusi sampling ini disebut Central Limit Theorem (teorema limit pusat).
Sifat inilah yang mendasari teori inferens. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut:
    Sifat 1
Apabila sampel-sampel random dengan elemen masing-masing diambil dari
suatu populasi normal, yang mempunyai mean = µ varian , distribusi sampling
harga mean akan mempunyai mean sama dengan µ varian /n atau standar deviasi
Ơ/√.n.. standar deviasi distribusi sampling harga mean ini dikenal sebagai “Standar
Error” (SE).
    Sifat 2
Apabila populasi berdistribusi normal, distribusi sampling harga mean juga
akan berdistribusi normal. Maka, berlaku sifat seperti persamaan di bawah ini (z
score adalah nilai deviasi relative antara nilai sampel dan populasi = nilai distribusi

normal standar): Z = 
    Sifat 3
Walaupun mempunyai populasi berdistribusi sembarang, kalau diambil
sampel-sampel berulang kali secara random, distribusi harga meannya akan
membentuk distribusi normal.

Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan dan penyusunan data, pengolahan data, dan penganalisisan data,
serta penyajian data berdasarkan kumpulan dan analisis data yang dilakukan.
Salah satu ilmu yang mendasari dalam mempelajari statistika adalah peluang
atau probabilitas. Statistika memberikan alat analisis data bagi berbagai bidang
ilmu. Kegunaannya bermacam-macam: mempelajari keragaman akibat
pengukuran, mengendalikan proses, merumuskan informasi dari data, dan
membantu pengambilan keputusan berdasarkan data. Statistika, karena sifatnya
yang objektif, sering kali merupakan satu-satunya alat yang bisa diandalkan
untuk keperluan-keperluan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.rumusstatistik.com/2017/01/distribusi-sampling.html

https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-sampling.html

https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-sampling.html

https://www.statistikian.com/2017/06/teknik-sampling-dalam-penelitian.html

http://budisetiawansyafitri.blogspot.com/2017/09/ilmu-statistika.html

Anda mungkin juga menyukai