Anda di halaman 1dari 3

FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA

PUBERTAS
- Wanita : 8-13 tahun, pria : 9-14 tahun
- Pematangan gonad diaktivasi oleh hormon gonadotropin yang
dihasilkan oleh pituitary
Tanda-tanda pubertas:
- thelarche : perkembangan payudara, karena meningkatnya produksi
hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan ovarium
- pubarche: tumbuhnya rambut-rambut di ketiak dan pubis, karena
peningkatan sekresi hormon androgen adrenal
- menarche: menstruasi pertama; anovulatory, setahun kemudian baru
ovulatory

Keberhasilan reproduksi wanita dipengaruhi oleh sistem komunikasi yang


kompleks antara hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan endometrium

Hipotalamus
(GnRH, CRF, GHRF, TRH, somatostatin)


Hipofisis
(Anterior: FSH, LH, Prolaktin)
(Posterior: Vasopressin/ADH, Oksitosin)


Ovarium
(estrogen, androgen, progestin)

SIKLUS MENSTRUASI
- Durasi siklus : 28 hari
- Siklus terjadi di : a. ovarium
b. uterus

Siklus di ovarium:

Selama perkembangan janin ovarium menghasilkan > 7 juta sel telur. Pada
saat lahir hanya hanya tinggal 2 juta folikel primordial dimana 50%nya
mengalami atresia (1 juta). Pada saat pubertas hanya tinggal 300 ribu sel
telur.
Di ovarium mengandung folikel primordial yang di dalamnya mengandung
ovum yang belum matang (immature). Pada awal siklus, beberapa folikel
membesar dan membentuk rongga di sekeliling ovum. Rongga tersebut
berisi cairan folikuler. Satu dari sekian banyak folikel ini tumbuh secara
cepat sedangkan yang lain menciut, peristiwa ini terjadi pada fase
folikuler. Pada hari ke-14 siklus, folikel yang membesar pecah dan sel telur
keluar (ovulasi). Ovum tersebut ditangkap oleh oviduct untuk diantarkan ke
uterus. Jika ovum tidak dibuahi (fertilisasi tidak terjadi), maka ovum
melewati uterus dan keluar melalui vagina.. Folikel yang pecah saat ovulasi
berisi darah (corpus hemorrhagicum) yang kemudian membentuk corpus
luteum (kaya akan lipid). Fase ini disebut fase luteal, dimana sel luteal
mensekresi hormon estrogen dan progesteron. Jika kehamilan terjadi, maka
corpus luteum dipertahankan sehingga tidak terjadi menstruasi sampai
persalinan. Jika kehamilan tidak terjadi, maka corpus luteum berubah
menjadi corpus albican pada hari ke-24.

Siklus di uterus :

Ada 2 fase : a. Fase proliferative


b. Fase secretory

Pada fase proliferative, endometrium menebal pada hari ke 5 –16, disebut


juga fase pre ovulasi atau fase folikuler, yang dipengaruhi hormon
estrogen.
Pada fase secretory: Saat ovulasi hari ke 14, endometrium menjadi sangat
vascularized dan edematous karena pengaruh hormon estrogen dan
progesteron dari corpus luteum, kelenjar berbentuk spiral dan berliku-liku,
dan mengeluarkan cairan jernih (fase luteal). Pada saat corpus luteum
menyusut (karena tidak terjadi kehamilan), maka tidak ada suplai hormon
sehingga endometrium menipis dan terjadi nekrosis di endometrium dan
arteri yang mengakibatkan terjadinya peluruhan yang disebut menstruasi.

Nekrosis vaskuler dipengaruhi oleh spasme pembuluh darah yang


disebabkan meningkatnya prostaglandin (vasospasme, vascular necrosis,
menstrual flow)

Dapat dikatakan bahwa fase proliferative merupakan fase pemulihan


epitelium endometrium dari siklus menstruasi sebelumnya. Sedangkan fase
secretory merupakan fase dimana uterus dipersiapkan untuk implantasi.
Darah menstruasi 75% arteri dan 25% vena, mengandung jaringan debris,
prostaglandin, fibrinolisin. Lama menstruasi: 1-8 hari (rata-rata: 3-5 hari).
Volume: 30-80 ml, jika >80ml disebut menorrhagia.

Anda mungkin juga menyukai