KERATITIS EXPOSURE
Oleh:
Alderiantama Akhmad, S.Ked.
04084821921136
Pembimbing:
Short Case
KERATITIS EXPOSURE
Oleh:
04084821921136
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Departemen Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya/RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode 20 Januari – 24
Februari 2020.
1. Identitas Pasien
Nama : SNL
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : Palembang
Tanggal Pemeriksaan : 1 Februari 2020
2. Anamnesis
Aloanamnesis dengan ibu pasien tanggal 1 Februari 2020
a. Keluhan Utama
Mata merah sejak 1 minggu yang lalu.
b. Riwayat Perjalanan Penyakit
Ibu pasien mengeluh anaknya tampak mata merah sejak 1 minggu
yang lalu, berair, dan banyak kotoran mata berwarna putih kekuningan.
Pasien menderita hidrosefalus dan tidak bisa menutup mata kirinya dari
pasien lahir. Riwayat trauma mata disangkal. Riwayat mata keluar
cairan disangkal.
b. Status Oftalmologis
Okuli Dekstra Okuli Sinistra
KBM
(Hirschberg Ortoforia
test)
GBM Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
Segmen Anterior
Palpebra lagopthalmus (+) 5mm , lagopthalmus (+) 8mm, corneal
scleral show (+) exposure (+)
Konjungtiva Tenang Hiperemis
4. Pemeriksaan Penunjang
Kornea Jernih FT (+) di 2/3 kornea bagian
inferior ukuran 10x8 mm
BMD Sedang Sedang
Iris Gambaran baik Sulit dinilai
Pupil Bulat, central, refleks cahaya (+), Sulit dinilai
diameter 3 mm
5. Diagnosis Banding
Ulkus kornea
Konjugtivitis OS
Keratitis exposure OS
6. Diagnosis Kerja
Keratitis exposure OS et causa lagophtalmus ODS
7. Tatalaksana
Non-farmakologi
KIE
1. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyebab keluhan pada
pasien
2. Menjelaskan komplikasi yang mungkin akan terjadi.
3. Rujuk ke dokter spesialis mata untuk tatalaksana lebih lanjut.
Farmakologi
1. Kloramfenikol salap mata OS
2. C-lyteers ED 24x1 gtt ODS
3. Tapping palpebral OS
8. Prognosis
- Quo ad vitam : Bonam
- Quo ad functionam : Dubia ad malam
- Quo ad sanationam : Dubia ad malam
LAMPIRAN
Etiologi utama pada kasus adalah lagopthalmus karena parese N. VII, yang
membuat cedera kornea dikarenakan paparan lama permukaan mata dengan
lingkungan luar. Lagopthalmus membuat pasien tidak bisa berkedip, sehingga
distribusi tear film tidak adekuat. Tear film berfungsi untuk memproteksi kornea
serta nutrisi dan lubrikasi kornea. Radang pada kornea yang disebabkan paparan
lama dengan lingkungan luar inilah yang disebut keratitis exposure.
Untuk prognosis quo ad vitam adalah bonam, karena kasus keratitis exposure
tidak membahayakan hidup pasien. Prognosis quo ad functionam dan quo ad
sanationam adalah dubia ad malam dikarenakan pada kasus, terjadi lagopthalmus
yang akan terjadi dalam waktu yang lama, sehingga kornea akan terus terpapar
dengan lingkungan luar apabila tidak dibantu dengan pengobatan yang adekuat
apabila kornea terus terpapar dengan lingkungan luar tanpa dibantu pengobatan
yang adekuat, sangkat mungkin akan terjadi infeksi berulang dan bisa membuat
kerusakan kornea menjadi lebih parah dan lebih dalam.