Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

TAMBANG BAWAH TANAH

“Metode Penambangan Tambang Bawah Tanah”

Disusun Oleh:
Rizky Dhanni Fajri
17137107

Dosen Pengajar:
Drs. Bambang Heriyadi, M.T.

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
1. METODE ROOM & PILLAR
Link : https://www.youtube.com/watch?v=Oaxs7EEIp4k
Rangkuman :
Room and pillar adalah metode penambangan yang umum dilakukan
dengan menambang badan bijih dengan kemiringan kurang dari 50 derajat.
Ada berbagai variasi metode, tergantung pada kondisi batuan dan kemiringan
dan ketebalan tubuh bijih.
Room and pillar merupakan suatu sistem penambangan bawah tanah
untuk endapan batubara, dengan bentuk blok-blok persegi. Seluruh block
batubaranya dibuat jalan (batubara yang digali = room selebar 10 m) dan
pillar (sebagai penyangga selebar 30×30 m) menggunakan kombinasi
continuous miner (CM), roof bolter, dan shuttle catr.
Metode room and pillar lebih tepat digunakan pada material bahan galian
sedimen yang cenderung tersebar dengan ketebalan merata dengan lapisan
yang cenderung datar (flat) dan dengan ketebalan sekitar 1 sampai dengan 4
meter. Contoh bahan galian yang relatif lebih cocok menggunakan metode
room and pillar seperti tembaga, gipsum, kapur, batubara.
Ciri-ciri dari metode room and pillar ini, antara lain :
a. Produktivitas rendah
b. Investasi alat kecil
c. Rasio penambangan (mining recovery) sekitar 60 - 70 %
d. Lebih fleksibel terhadap gangguan operasi, geologi dan peralatan
e. Karena meninggalkan batubara dalam jumlah besar maka
berpotensi terjadi swabakar
f. Hanya dapat diaplikasikan pada ketebalan lapisan 1 - 4 m g.
Potensi subsidence kecil
2. METODE SUB LEVEL STOPPING
Link : https://www.youtube.com/watch?v=BdU6-DvnpVU
Rangkuman :
Sublevel stoping adalah metode yang umum digunakan dalam
penambangan skala besar. Ini adalah metode serbaguna dan produktif yang
terutama digunakan untuk tubuh bijih besar dengan kemiringan curam,
bentuk reguler, dan batas bijih yang ditentukan
Sub-level stoping adalah sistem dimana dibuat sublevel-sublevel dengan
jarak tertentu. Pada metode ini, blok bijih dibagi sepanjang jurus cebakan,
dan diantara 2 buah stope yang terbentuk dipisahkan oleh pillar.Sub-level
stoping termasuk kedalam penyanggaan yang dilakukan secara overhand.
Dengan menggunakan pillar buatan dari waste rock dan stell timber yang
menyangga dan melintang pada Sub level stoping dipasang pada geometri
yang sistematis, berfungsi sebagai berpijak pekerja dan sebagai peluncur
bijih, membentuk corong dan manway lining, dan sebagai penyangga lekat.

3. METODE CUT AND FILL


Link : https://www.youtube.com/watch?v=M9A_Gybcf3U
Rangkuman :
Penambangan cut and fill adalah pilihan favorit untuk penambangan
yang curam dan kadang-kadang tidak teratur, dan lebih disukai oleh tambang
yang membutuhkan kemampuan penambangan selektif dan adaptaility
terhadap variasi dalam massa batuan. Ini umumnya disebut sebagai metode
penambangan skala kecil.
Cut and fill adalah suatu metode penambangan dengan jalan mengambil
bagian demi bagian (slice by) dimana bagian yang sudah ditambang
dikeluarkan orenya lalu dimasukan material pengisi sebelum penambangan
berikutnya dilakukan.
Prinsip kerja dari metode ini adalah bijih diambil dalam potongan yang
sejajar dan setiap potongan yang telah diambil dilakukan pengisian dengan
waste fill dalam stope sehingga menyisakan ketinggian ruang yang
mencukupi untuk melakukan pemboran bijih selanjutnya.

4. METODE BLOCK CAVING


Link : https://www.youtube.com/watch?v=MWqMD85MVO4
Rangkuman :
Block caving adalah metode penambangan skala besar yang
memungkinkan volume besar batuan diekstraksi secara efisien.
Block Caving adalah metode penambangan yang bertujuan untuk
memotong bagian bawah dari blok bijih sehingga blok bijih tersebut
mengalami ambrukan. Metode ini diterapkan terutama pada blok badan bijih
yang besar karena tingkat produksinya yang lebih tinggi.
Sistem Produksi pada tambang block caving terdiri dari :
1. Pemboran (daerah undercut), mengunakan Alat pneumatic dan rotary-
percussion.
2. Peledakan (daerah undercut). Bahan peledak yang digunakan umumnya
adalah Emulssion.
3. Pemuatan (dari drawbell atau orepass). Peralatan yang digunakan adalah
Loader.
4. Pengankutan (pada level utama). Peralatan yang digunakan adalah LHD,
Truck, belt conveyor.
Proses ini dimulai dengan penggunaan bahan peledak di bagianbawah
badan bijih untuk memecah batu. Kemudian batuan disalurkanke bawah dan
dipindahkan. Ruang kosong dalam proses removedmemungkinkan gravitasi
untuk terus memaksa badan bijih ke bawah.Loader otomatis memindahkan
bijih ke kereta, dimana itu diangkut,dihancurkan, kemudian dibawa ke
permukaan untuk proses tambahan.

5. METODE SUB LEVEL CAVING


Link : https://www.youtube.com/watch?v=ZmKwdtFkoxo
Rangkuman :
Sublevel Caving adalah metode penambangan skala besar, cocok untuk
badan bijih besar dengan kemiringan yang curam dan massa batuan di mana
batuan inang di dinding gantung akan retak di bawah kondisi yang
terkendali.
Sub-level caving adalah cara penambangan yang memulai
penggaliannya dari atas kebawah dimana pengalian dilakukan selapis demi
selapis dan penambangannya dilakukan secara lateral. Seluruh ketebalan
endapan bijih diantara kedua sub-level diambil dengan cara meruntuhkan
suatu tumpukan bekas penyangga atau timber material akn terjadi pada
bagian atas sehingga memisahkan bijih dengan overburden.

6. LONGWALL MINING
Link : https://www.youtube.com/watch?v=NsiGV7lmNXE
Rangkuman :
Longwall Mining merupakan metode yang digunakan untuk
menambang lapisan batubara/bijih yang relatif datar, tipis, dan horisontal
tabular. Metode ini menggunakan shearer untuk mengekstrak
batubara/bijih dan mengumpankannya ke sebuah conveyor system (AFC
= armored face conveyor). Selama penambangannya, shearer akan
bergerak maju dan dilindungi oleh sebuah sistem penyangga yang
disebut hydraulic powered support yang juga bergerak maju dan
meninggalkan batuan di atasnya ambruk dibelakang hydraulic powered
support

Anda mungkin juga menyukai