Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 5

“Placer Hydraulic”
ALDORA LESMON (17137077)
FADEL MUHAMMAD (17137083)
INDAH SURYANI (17137117)
INTAN JUITA (17137009)
MUHAMMAD AL FAJRI TAMSIN (17137059)
MUHAMMAD THORIQ (17137099)
RIDHO FADIL HERNAWAN (17137105)
RIZKY DHANNI FAJRI (17137107)
TRIYUDHA VANSLA (17137071)
Placer
Pengertian Endapan Placer

Placer merupakan hasil erosi dari logam primer yang kemudian diendapkan di lembah, sungai, da
n pantai di dalam sedimen Kuarter. Yang mana pembentukan logam placer dimulai dari proses p
elapukan batuan yang mengandung logam primer, kemudian tererosi, terangkut oleh air, dan ter
akumulasi pada tempat-tempat yang lebih rendah dari batuan induknya. Logam primer terdapat
didalam batuan yang keras seperti batuan beku, metamorf, maupun batuan sedimen. Sedang log
am plaser terdapat didalam sedimen lepas yang belum kompak(Kuarter). Butiran logam yang terd
apat pada sedimen itu mudah untuk digali/ditambang, sehingga biaya exploitasinya jauh lebih m
urah dibandingkan dengan exploitasi logam primer yang terdapat didalam batuan keras, yang pr
osesnya harus dihancurkan dulu.
Placer Hydraulicking
Defenisi
Metode Placer hydraulicking yaitu cara pengambilan suatu konsentrasi dari mi
neral berat suatu endapan bijih dengan menggunakan tenaga hidrolik (sempr
otan air) dengan menggunakan kombinasi pompa dan hydraulic/giant (monito
r) yang dapat menguntungkan dari segi nilainya ekonomis nya.
Placer Hydraulicking
Metode tambang semprot pada penambangan merupakan serangkaian kegiatan yang meli
puti :
1. Pengupasan lapisan penutup atau Over Burden.
2. Pembongkaran endapan bijih tersebut.
3. Pemisahan dan pemurnian antara Konsentrat ( mineral yang dikehendaki ) d an Tail
ing
( kotoran yang menyertai )
Placer Hydraulicking
Karakteristik Metode Placer Hydraulicking

Ciri Ciri utama dari metode ini adalah :


a. Penambangan pada endapan aluvial dengan ciri-ciri lunak, lebar terbatas, dan terbetuk
di dekat permukaan.
b. Terdapat persediaan air yang cukup.
c. Kadar endapan bijihnya lebih besar dari 2.5 kW
d. Diameter nozzle (mulut Semprotan) 40–150 mm
e. Head 30–140 N/cm3 atau 300–1400 kPa
f. Debit 30–250 liter/detik
g. Debit water jet : -Pasir 0,15 m/detik
-Kerikil (gravel) 1,5 m/detik
-Boulders 3,0 m/detik
Placer Hydraulicking
Gambar Alat Hydraulicking
Placer Hydraulicking
Alat-alat yang digunakan :
1. Monitor / Giant
Bentuknya menyerupai meriam atau canon, monitor ini dihubungkan dengan pipa tekanan tin
ggi dengan penjepit, letak badan dari monitor disangga oleh kayu atau penghalang agar ked
udukan monitor tidak goyah oleh getarannya air yang bertekanan tinggi. Tekanan air dapat di
atur kecepatannya dengan melonggarkan kran penutup dan dibantu pula oleh pengaturan be
sar kecilnya mulut pipa atau Nozle. Air yang menyemprot dari mulut pipa atau Nozle dapat di
tujukan pada arah tertentu dengan menggunakan kemudi yang diberi pemberat pada arah ka
sar, dan apabila lebih mau teliti dapat dibantu dengan penyipat arah yang namanya Diflector.
Monitor dapat melakukan gerakan mendatar karena adanya sendi putar dan gerakan tegak lu
rus karena adanya sendi peluru.
2. Pompa
Disini pompa adalah alat untuk memindahkan air dari tempat yang rendah ketempat yang leb
ih tinggi. Menurut prinsipnya pompa digolongkan :
Ø Pompa Tekan
Ialah pompa yang kerjanya memindahkan air dengan jalan ditekan.
Ø Pompa Isap
Ialah pompa yang kerjanya memindahkan air dengan menghisap air.
Placer Hydraulicking
3. Pipa atau Selang
Untuk menghubungkan air dari bak penampung ke pompa isap, pompa tekan, monitor at
au giant. Selain juga digunakan untuk menhubungkan lumpur endapan dari bak penamp
ung ke pompa isap, sluice box, washing plan,yang selanjutnya ke bak tailing dan bak Kon
sentrat atau bijih yang dikehendaki.
4. Sluice Box
Yaitu alat mirip seperti talang yang di buat miring dan pada dasarnya terdapat Riffle yang
digunakan untuk menghanyutkan lumpur endapan placer. Prinsip kerja sluice box yaitu de
ngan prinsip berat jenis, sehingga apabila mineral – mineral yang terdapat dalam lumpur
yang masuk ke sluice box berat jenisnya lebih besar dari berat jenis air maka akan tertaha
n pada riffle tersebut sedangkan yang lebih ringan atau sama dengan air akan terbawa ali
ran air yang selanjutnya dibuang sebagai tailing.
5. Washing Plant ( Mud box )
Yaitu alat yang digunakan untuk mencuci atau menghilangkan material – material pengot
or yang masih menempel pada mineral yang dikehendaki.
Cara kerja penambangan dengan metode hydraulicking
atau semprot dan petunjuk pelaksanaannya
Awalnya air yang berada pada bak penampung air disedot dengan pompa isap yang ditempatka
n pada rumah jig yang kemudian ditekan dengan pompa tekan ke monitor atau giant yang selanjutnya
diarahkan kelapangan tempat endapan placer atau alluvial berada. Tahap pertama yaitu pengupasan ov
er burden atau lapisan tanah penutup, yang paling penting letak mulut pipa isap lumpur harus pada te
mpat paling terendah pada kolam penampung lumpur sehingga lumpur tersebut secara alamiah akan
mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Sebaiknya penyemprotan dimulai dari hilir ke
arah hulu dari bekas – bekas lembah dimana placer terdapat hal ini dimaksudkan agar posisi lumpur ha
sil semprotan lebih tinggi dari posisi bak penampung lumpur. Penyemprotan dimulai dari atas atau bagi
an permukaan dahulu hingga membentang mendatar kemudian berangsur – angsur monitor agak ditun
dukkan ke bawah sedikit demi sedikit lalu disemprotkan mendatar lagi, begitu seterusnya sampai menca
pai bedrock. Setelah endapan placer yang telah dibersihkan habis, monitor kembali diarahkan ke atas g
una membongkar lagi lapisan penutup begitu seterusnya. Hendaknya penambangan dilakukan kearah d
epan terus sehingga tidak usah memindah – mindah posisi monitor kesamping.
Lumpur dapat terkumpul di kolam penampung lumpur lewat parit – parit yang telah dibuat yang
kemudian diisap oleh pipa isap dengan bantuan pompa isap, kemudian lumpur endapan placer tadi ma
suk ke bagian sluice box untuk dipisahkan antara pengotor dengan mineral konsentrat yang dikehendak
i, selanjutnya mineral tadi masuk ke bagian washing plan untuk dicuci dan di murnikan dari mineral – m
ineral pengotor yang masih menempel pada mineral yang di kehendaki. Sisa – sisa dari lumpur pengoto
r yang tidak tertampung oleh riffle pada sluice box kemudian dikeluarkan melalui pipa ke bak penampu
ng tailing dan pengotor hasil pencucian dari washingplan juga demikian sedangkan mineral yang dikeh
endaki disalurkan melalui pipa ke bak penampung konsentrat demikian berulang – ulang.
Placer Hydraulicking
Keuntungan & Kekurangan sistem Hydraulicking

Keuntungan sistem tambang semprot :


1. Tidak memerlukan alat bonkar mekanis
2. Biaya operasional lebih sedikit dibanding system yang menggunakan alat- alat mekanis.
3. Tidak menyebabkan banyak polusi udara.
4. Tidak perlu membuat jenjang – jenjang, Dll.

Kekurangan sistem tambang semprot :


1. Memerlukan banyak air
2. Harus ada pekerja di jalur parit, sehingga apabila ada boulder tidak menggangu aliran lumpu
r.
3. Kerjanya tidak bisa cepat karena mengandalkan aliran lumpur secara alamiah.
4. Apabila ada salah satu pipa yang tersumbat semua proses penambangan harus berhenti, Dll.
THANKS
YOU.

Anda mungkin juga menyukai