Anda di halaman 1dari 5

Proses Pengolahan Mineral Timah

Proses pengolahan bahan galian timah dilakukan untuk meningkatkan kadar kandungan
timah dimana Bijih timah diambil dari dalam laut atau lepas pantai dengan penambangan atau
pengerukan setelah itu dilakukan pembilasan dengan air atau washing dan kemudian diisap
dengan pompa. Bijih timah hasil dari pengerukan biasanya mengandung 20 – 30 % timah.
Setelah dilakukan proses pengolahan mineral maka kadar kandungan timah menjadi lebih dari 70
%, sedangkan bijih timah hasil penambangan darat biasanya mengandung kadar timah yang
sudah cukup tinggi >60%.

Adapun Proses pengolahan mineral timah yang dilakukan di Pusat Pengolahan Bijih
Timah ( PPBT ) ini meliputi banyak proses :

Washing atau Pencucian

Timah dilakukan dengan memasukkan bijih timah ke dalam ore bin yang berkapasitas 25 drum
per unit dan mampu melakukan pencucian 15 ton bijh per
jam. Di dalam ore bin itu bijih dicuci dengan menggunakan
air tekanan dan debit yang sesuai dengan umpan.

Ore bin merupakan tempat penampungan bijih timah


yang berasal dari tambang. Langkah-langkah padaore
bin antara lain :

a) Membuka drum, drum yang berasal dari tambang


dikirim dalam keadaan tersegel agar material tidak tumpah dan tidak ada kecurangan.

b) Membuang air dalam drum, material yang berasal dari tambang biasanya masih
bercampur dengan air.

c) Sampling, pengambilan sampel dilakukan dengan pemboran pada drum sebanyak 7 titik. ,
kemudian material hasil pengeboran tiap titik dicampur dan diaduk hingga rata, kemudian
dimasukan ke plastik sampel untuk dibawa ke ruangsampling. Setelah itu sampel basah
ditimbang lalu dikeringkan dengan menggunakan tungku, lalu ditimbang kembali sehingga dari
perbandingan berat kering dengan berat basah didapatkan kadar air pada setiap drum atau fraksi
keringnya (fraction dry). Kemudian sampel yang telah kering dibawa ke laboratorium untuk
diketahui kadar Sn. Saat ini kadar yang berasal dari tambang berkisar 20%-30%.

Pemisahan Berdasarkan Ukuran atau


screening/sizing dan uji kadar Bijih yang didapatkan
dari hasil pencucian pada ore bin lalu dilakukan
pemisahan berdasarkan ukuran dengan menggunakan
alat screen. Yaitu ayakan dinamis dengan permukaan
horizontal dan miring digerakkan pada frekuensi
1000 sampai 7000 Hz. Ayakan jenis ini mempunyai
kapasitas tinggi, dengan efisiensi pemisahan yang baik, yang digunakan untuk range yang luas
dari ukuran partikel. Alat screening lain yang
digunakan pada proses ini adalah rotary screening
atau trammel screening. Dimana alat ini merupakan
ayakan dengan bentuk silinder yang berputar dan
berlubang. Sehingga bijih yang halus akan lolos untuk
tahap selanjutnya.

Pemisahan Berdasarkan Berat Jenis

Proses pemisahan ini menggunakan alat jigging dan Sluice Box. bijih timah yang mempunyai
berat jenis lebih berat akan mengalir ke bawah yang berarti kadar timah yang diinginkan sudah
tinggi sedangkan sisanya, yang berkadar rendah yang juga berarti mengandung pengotor atau
gangue lainya seperti quarsa, zircon, rutile, siderit dan sebagainya akan ditampung dan
dialirkan ke dalam trapezium Jig Yuba.

- Jig Yuba

Gerakan membrannya tegak lurus dengan gerakan isapan. Letak membran


melekat rapat pada dinding tangki sebelah luar, tipa kompartemen dapat diatur panjang
dorongan (stroksinya sendiri-sendiri). Penggeraknya menggunakan pulsator dengan
motor listrik dan gear box. Di Tambang Besar Nudur Hilir , jig yuba digunakan di awal
dari proses mekanisme pencucian bijih timah karena kaksa yang diperoleh dari tambang
masih memiliki kadar sangat rendah sehingga diperlukan pengolahan dalam bentuk
pencucian mineral ikutan dengan menggunakan sistem jigging yang berfungsi untuk
memisahkan material pengotor yang ikut bersama dengan bijih timah yaitu pasir

- Sluice Box

Feed yang sudah terliberasi sempurna dimasukkan ke dalam sluice box. Partikel
berat akan tertinggal pada bagian belakang bawah riffle atau akan menempel pada karpet
sebagai konsentrat. Untuk mengambil konsentrat yang menempel pada karpet, dengan
cara di bakar.

Bila pada ujung alat sudah terdapat mineral berat berarti alat sudah jenuh maka
pada alat lounder tersebut dibersihkan (cleaning) yaitu dengan mengalirkan air pembersih
(wash water) dan akan terjadi pemisahan antara partikel berat dari partikel ringan.

Hasil pemisahan mineral menggunakan sluice box dipengaruhi oleh :

1. kecepatan dan ketinggian fluida terlalu besar maka mineral yang ada baik itu mineral
berat maupun ringan dan ketebalan yang besar dari fluida akan membuat arus turbulen
yang besar dan ini yang membuat material meloncat dari riffle.
2. Berat jenis dari material harus cukup besar karena material itu harus dapat mengimbangi
derasnya arus dengan gaya berat sehingga material itu akan dapat terhalangi oleh riffle.
Bila material itu mampunyai berat jenis yang kecil, akan hanyut terbawa oleh aliran air.
3. Bila air yang digunakan untuk memisahkan
mineral ini hanya sedikit, maka mineral
tersebut tidak akan dapat terpisahkan.
4. Ketinggian riffle harus sebanding dengan
ketebalan aliran air, paling tidak harus
melebihi +/- 0,5 cm dari permukaan riffle
5. Panjang box sangat menentukan karena
makin panjang akan semakin besar kemungkinan material itu untuk tersangkut pada
roffle sehingga hasilnya semakin besar.

Proses Pengeringan

Dilakukan didalam rotary dryer. Prinsip kerjanya adalah dengan memanaskan pipa besi yang ada
di tengah – tengah rotary dryer dengan cara mengalirkan api yang didapat dari pembakaran
dengan menggunakan solar.

Pemisahan Mineral Ikutan

Mineral ikutan pada bijih timah yang memiliki nilai atau value yang terbilang tinggi
seperti zircon dan thorium ( unsur radioaktif ) akan diambil dengan mengolah kembali bijih
timah hasil proses awal pada Amang Plant. Mula – mula bijih diayak dengan vibrator listrik
berkecepatan tinggi dan disaring/screening sehingga akan terpisah antara mineral halus berupa
cassiterite dan mineral kasar yang merupakan ikutan. Mineral ikutan tersebut kemudian diolah
pada air table sehingga menjadi konsentrat yang selanjutnya dilakukan proses smelting,
sedangkan tailingnya dibuang ke tempat penampungan. Mineral – mineral tersebut lalu
dipisahkan dengan high tension separator – pemisahan berdasarkan sifat konduktor –
nonkonduktornya atau sifat konduktivitasnya. Mineral konduktor antara lain: Cassiterite dan
Ilmenite. Mineral nonconductor antara lain: Thorium, Zircon dan Xenotime. Lalu masing –
masing dipisahkan kembali berdasarkan kemagnetitanya dengan magnetic separation sehingga
dihasilkan secara terpisah, thorium dan zircon.

Anda mungkin juga menyukai