Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PT. Bukit Asam merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang
batubara yang pertama kali beroperasi pada tahun 1919 di Tanjung Enim dengan tambang
yang pertama kali beroperasi adalah Tambang Air Laya pada masa colonial Belanda.
Kemudian pada tahun 1950 PT. Bukit Asam berubah menjadi sebuah perusahaan
pertambangan nasional, dan pada tahun 1990 PT. Bukit Asam menjad perusahaan Tambang
Perseroan. Produk yang dihasilkan dari PT. Bukit Asam adalah batubara berkadar CV 4300
kcal/kg hingga 7200 kcal/kg dan briket. PT. Bukit Asam memiliki 3 (Tiga) tambang yang
beroperasi saat ini, yaitu Tambang Air Laya, Tambang Muara Tiga, dan Tambang Banko
dengan metode tambang terbuka. Hasil batubara yang telah ditambang kemudian diangkut
dengan menggunakan Train Loading Station (TLS) ke Stockpile yang telah disediakan.
Kemudian untuk pemasaran batubara, PT. Bukit Asam memiliki Unit Pelabuhan yakni Unit
Pelabuhan Tarahan, Unit Pelabuhan Kertapati dan Unit Pelabuhan Teluk Bayur, dimana
batubara yang ditambang diangkut dengan kereta api ke pelabuhan yang kemudian dikirim
melalui kapal untuk pemasaran domestic maupun internasional.
Metode tambang yang gunakan pada tiga lokasi tambang yang dimiliki PT. Bukit Asam
adalah metode tambang terbuka, dengan menggunakan alat berat jenis Shovel and Truck
tambang Air Laya, Muara Tiga dan Banko. Kemudian pada tambang Air Laya dan Muara
Tiga menggunakan Bucket Wheel Excavator (BWE). Penggunaan alat berat yang dilakukan
PT. Bukit Asam adalah se-efisien mungkin untuk pembiayaan tambang, sehingga
menggunakan peralatan yang didukung oleh bahan bakar dari PLTU yang dibangun oleh PT.
Bukit Asam, yaitu PLTU Muara Enim, Banjar Sari dan Tarahan. Batubara hasil tambang
digunakan sebagai sumber tenaga untuk menggerakan PLTU dan menghasilkan listrik yang
kemudian akan dipakai untuk menggerakan alat berat.
PT. Bukit Asam merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dan terus
berkomitmen untuk menjadi perusahaan berbasis Green Economy Company, dimana
perusahaan terus memperhatikan lingkungan dengan mengurangi pencemaran lingkungan.
Air tambang yang bersifat asam terus dikendalikan agar tidak merusak lingkungan dan terus
melakukan reklamasi pada daerah tambang yang telah selesai digunakan. Untuk itu, PT.
Bukit Asam terus mendapatkan beberapa penghargaan sebagai perusahaan terbaik skala
nasional dan internasional dan akan terus berkembang untuk memajukan bangsa dan
membangun masyarakat.

1.2. Maksud
Maksud dalam pembuatan laporan fieldtrip ke PT. Bukit Asam adalah sebagai berikut:
 Untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata kuliah Perencanaan Tambang
 Untuk memberikan pengetahuan mahasiswa seputar proses penambangan dari hulu ke
hilir yang dilakukan oleh PT. Bukit Asam

1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan laporan fieldtrip ke PT. Bukit Asam yang dilakukan oleh mahasiswa
adalah sebagai berikut:
 Mengetahui proses penambangan di PT. Bukit Asam
 Mengetahui proses pengendalian lingkungan PT. Bukit Asam
 Mengetahui kinerja unit PLTU dalam membangun energy untuk perusahaan dan
masyarakat
 Mengetahui proses pemasaran batubara pada Unit Pelabuhan PT. Bukit Asam

Anda mungkin juga menyukai