Anda di halaman 1dari 3

 Sedimentasi/Clariffier

Sedimentasi adalah proses pemisahan partikel padat dari cairan, karena pengendapan
oleh gravitasi. Dalam pengolahan air minum, unit sedimentasi digunakan untuk
menghilangkan partikel diskrit, flok yang dihasilkan dari proses koagulasi-flokulasi (terutama
sebelum unit filtrasi) dan juga endapan dalam penghilangan besi dan mangan. Unit
pengendapan umumnya berupa kolam/bak dengan bentuk lingkaran, bujur sangkar atau
persegi panjang. Dimensi satuan sedimentasi ditentukan oleh debit air yang akan diolah, dan
juga dipengaruhi oleh ketersediaan lahan. Sebuah unit sedimentasi terdiri dari beberapa
macam zona utama, yaitu zona inlet, zona pengendapan, zona lumpur dan zona outlet.

Setelah air melalui Unit flokulasi, selanjutnya air menuju Zona Sedimentasi yang arah
alirannya ke atas. Sedimentasi atau bak pengendap II pada Instalasi pengolahan air minum
berfungsi untuk mengendapkan flok dari pengaduk lambat yang ukuran, bentuk, dan beratnya
berubah selama pengendapan. Clarifier pada IPAM II Karang pilang menggunakan unit
clearator. Unit ini berjumlah 4 unit merupakan gabungan antara fokulasi dan sedimentasi,
dengan kapasitas masing-masing unit 375 L/d. Masing-masing unit clearator memiliki
diameter 30 m dan tinggi 6,5 meter, dengan tube settler sebagai unit sedimentasi dengan
panjang 18,2 m dan kemiringan 60°.

Pada Unit sedimentasi terdapat tube settler dan di dalam clearator terjadi peristiwa
proses fisik pembentukan flok-flok kecil sebagai wujud dari reaksi kimia antara ion negatif
kotoran pada air baku dan ion-ion positif bahan kimia yang dibubuhkan, kemudian terjadi
penggumpalan flok kecil menjadi lebih besar dan pemisahan antara unsur kotoran dan air
bersih serta pengendapan gumpalan lumpur. Mulanya pergerakan air baku dari aerator
masuk ke unit Clearator melalui pipa kemudian jatuh melimpah melewati plat yang
dilengkapi dengan pipa diffuser pada ruang flokulasi. Air masuk ke ruang lumpur yang
terletak pada bagian dasar Clearator dilengkapi pipa pembuangan lumpur, keluar melewati
saluran kemudian air bergerak ke atas menuju tube settler. Tube settler berfungsi untuk
meningkatkan efisiensi pengendapan dari bangunan clearator. Kemiringan tube settler 600
terhadap horizontal yang mengakibatkan lumpur tidak menumpuk pada flate, akan tetapi
jatuh meluncur ke bawah, sehingga flok-flok akan lebih mudah dipisahkan. Selanjutnya air
akan melimpah ke gutter dan keluar melalui saluran outlet.

 Filtrasi
Filtrasi merupakan proses yang digunakan pada pengolahan air bersih yang digunakan
untuk memisahkan (menyaring) bahan-bahan pengotor (partikulat) yang terdapat di dalam air
termasuk alga, bakteri, dan koloid tanah yang merupakan partikel yg tidak dapat terendapkan
pada bak sedimentasi. Unit filtrasi pada pengolahan air biasanya didahului oleh proses
pengolahan koagulasi-flokulasi, sehingga sisa parikel yang tak terendapkan pada unit
koagulasi-flokulasi dapat ditahan pada unit filtrasi. Saringan pasir cepat (rapid sand filter)
merupakan unit penyaringan partikel yang memiliki kecepatan filtrasi yang tinggi, yaitu
berkisar antara 4 – 12 m/jam. Efisiensi penurunan kekeruhan pada unit ini dapat mencapai
50-95%, atau 90 – 98% bila kekeruhan influen berkisar antara 5 – 10 NTU.

Selama proses filtrasi, partikel-partikel tersuspensi pada unit filtrasi akan


menyebabkan penyumbatan yang ditandai dengan kenaikan level air dan penurunan laju
filtrasi. Sumbatan ini akan menyebabkan efisiensi unit filtrasi menurun, sehingga perlu
dilakukan backwash untuk menghilangkan sumbatan tersebut. Proses backwash dilakukan
dengan cara memberikan aliran balik pada media filter, dengan tujuan agar partikel-partikel
yang menyumbat pori-pori media filter terangkat dan terbilas.

Pada IPAM II Karang Pilang Terdiri dari 16 unit bak persegi panjang dengan dua
lapisan media filter, yaitu pasir silica dan pasir antrasit. Berfungsi untuk mengendapkan
partikel tersuspensi dari efluen unit sebelumnya, dengan kecepatan filtrasi 16,5 m/jam.
Setelah dilakukan proses pengendapan di sedimentasi kemudian air menuju Unit Filtrasi.
Media filter yang digunakan pasir silica. Unit filtrasi pada IPAM Karangpilang II
menggunakan media pasir kuarsa. Unit ini berfungsi untuk menyaring kotoran dan partikel-
partikel yang sangat halus, serta flok-flok dari partikel tersuspensi, selain itu Juga untuk
mengurangi kadar Fe dan Mn. Kadar Fe yang rendah akan mengurangi kemungkinan
timbulnya karat pada perlengkapan perpipaan dan lain-lain. Dengan adanya sand filter pada
proses filtrasi di IPAM II ini kandungan Fe setelah aerasi dapat menurun hingga 86,81%.
(Hardyanti, Nurandani, & Fitri, 2006). Setelah melalui proses penyaringan pada Unit Filtrasi
kemudian air dialirkan dalam pipa di injeksikan gas klor sebelum masuk reservoir dan air
siap di distribusikan.

Daftar Pustaka :

Ramadhan, Tutut., & Bhaskoro, Eko (2018). Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air
Minum (Ipam) Karangpilang I Pdam Surya Sembada Kota Surabaya Secara
Kuantitatif. Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik
Lingkungan, 15, 65 – 67.

Hardyanti, Nurandani, & Fitri, N. D. (2006). Studi Evaluasi Instalasi Pengolahan Air
Bersih untuk Kebutuhan Domestik dan Non Domestik (Studi Kasus Perusahaan Tekstil
Bawen Kab. Semarang). Jurnal Presipitasi , 1(1), 37-42.

Anda mungkin juga menyukai