Anda di halaman 1dari 7

.

Nama : A. Zulkarnain Ariko


NIM : 03031181419007
Shift : Jumat, 08.00-10.00 WIB
Kelompok :1

JENIS-JENIS CLARIFIER.
1. Pengertian Clarifier
Clarifier berfungsi sebagai tempat pembentukan flok dengan penambahan
larutan Alum (Al2(SO4)3 sebagai bahan. Pada Clarifier terdapat mesin agitator
yang sebagai alat untuk mempercepat pembentukan flok. Pada Clarifier terjadi
pemisahan antara air bersih dan air kotor. Air bersih ini kemudian disalurkan
dengan menggunakan pipa yang besar untuk kemudian dipompakan ke filter.
Clarifier terbuat dari beton yang berbentuk bulat yang dilengkapi dengan
penyaring dan sekat. Dari inlet pipa clarifier, air masuk ke dalam primary
reaction zone. Di dalam primary reaction zone dan secondary reaction zone, air
dan bahan kimia diaduk dengan alat agitator blade agar tercampur homogen.
Air yang telah bercampur dengan koagulan membentuk ikatan flokulasi,
masuk melalui return floc zone dialirkan ke clarification zone. Sedimen yang
mengendap dalam concentrator dibuang. Hal ini berlangsung secara otomatis
yang akan terbuka setiap satu jam sekali dalam waktu 1 menit. Air yang masuk ke
dalam clarification zone sudah tidak dipengaruhi oleh gaya putaran oleh agitator,
sehingga lumpurnya mengendap. Air yang berada dalam clarification zone adalah
air yang sudah jernih. Clarifier terbuat dari beton yang berdiameter dan
dilengkapi dengan pengaduk. Pada clarifier air terdiri dari flocculator dipisahkan
floc-floc nya dengan cara pengendapan yang disertai dengan pengadukan
berputaran rendah. Hal ini berfungsi untuk membentuk floc (gumpalan) dari
partikel yang berukuran kecil. Clarifier terutama digunakan dalam air limbah
industri pengolahan untuk memisahkan padatan dari limbah cair di sungai.
Clarifier adalah langkah ketiga dalam proses treatment yang terdiri dari
empat langkah proses untuk air dan pengolahan air limbah. Dalam pengolahan air
limbah empat langkah utama adalah pengumpulan dan homogenisasi limbah, pH
penyesuaian, klarifikasi, dan sludge dewatering. Selama proses clarification,
dihilangkan juga water hardness (air keras) yaitu garam kalsium dan magnesium
yang larut dalam air. Hardness dapat dikurangi dengan jalan mereaksikan zat- zat
kimia yang akan mengendapkan hardness tersebut. Air bersih hasil pengendapan
dipisahkan melalui over flow di bibir clarifier dan endapannya dibuang
(blowdown) melalui bagian bawah clarifier. Kualitas air pada clarifier dapat
dikontrol di outlet clarifier dengan parameter pH antara 5,5 hingga 6,2; kadar
chlorine 0,3 hingga 1,5 ppm dan turbidity kurang dari 5 ppm. Kualitas air ini pun
menjadi bagian penting yang tidak dapat luput dari hubungan mahkluk hidup.
Pemisahan liquid-solid akan efektif bila salah satu dari kedua zat yang
akan dipisahkan berbeda densitasnya. Pemisahan liquid-solid ini menggunakan
bantuan gaya gravitasi atau sentrifugal. Penggunaan gaya grafitasi atau sentrifugal
atau penyaringan sangat bergantung pada bentuk dan ukuran partikel.. teknik
pemisahannya juga bergantung pada :Konsentrasi solid, kecepatan umpan masuk,
ukuran partikel solid, dan Bentuk partikel solid Salah satu teknologi yang umum
digunakan pada proses pemisahan liquid-solid adalah dengan menggunakan
metoda klarifikasi dengan menggunakan clarifier.
Clarifier berfungsi untuk memisahkan sejumlah kecil partikel-partikel
halus yang menghasilkan liquid yang jernih yang bebas partikel-partikel solid atau
suspensi. Teknologi pemisahan liquid-solid umumnya dipakai pada proses
pengolahan air bersih pada berbagai industri antara lain pada pengolahan air
minum PDAM dan pengolahan air baku untuk Demin plant maupun Cooling
Water System. Di dalam Clarifier terjadi proses yang kita sebut dengan proses
klarifikasi yang mana proses ini berfungsi menghilangkan suspended solid .
Suspended solid merupakan bagian dari kotoran yang menyebabkan air menjadi
keruh. Secara umum klarifikasi dapat diartikan sebagai proses penghilangan
suspended solid melalui mekanisme koagulsai, flokulasi, dan sedimentasi.
Air yang mengandung bahan kimia serta floc mengalir ke Clarifier melalui
pipa vertical ditengah clarifier, untuk dipisahkan floc-floc nya dengan cara
pengendapan gravitasi. Clarifier pada umumnya berbentuk tanki silinder dari
beton dengan diameter 26 meter dan tinggi 3,65 meter. Selama clarification,
dihilangkan juga water hardness, yaitu garam-garam calcium dan magnesium
yang larut dalam air, dengan jalan mereaksikannya dengan zat-zat kimia yang
akan mengendapkan hardness. Garam Ca dan Mg dalam bentuk bikarbonat akan
lebih mudah larut. Untuk pengendapan yang efesien, perlu pengadukan sehingga
zat pengendap akan terbagi dalam air sebelum pengendapan untuk membentuk
gumpalan yang lebih besar, hal ini dapat dicapai dengan pengadukan lambat.
Jika dosis pengendapan terlalu tinggi, lapisan lumpur akan naik sampai
batas yang telah ditentukan dan terbawa arus keluar. Untuk mengetahui kualitas
air, clarifier dilakukan kontrol di outlet clarifier dengan parameter pH, Cl 2 (1,5
4,0 ppm) dan turbidity maksimum 5 ppm. Air yang bersih dipisahkan melalui
overlow di bibir clarifier dan endapan yang terbentuk dibuang melalui bagian
bawah clarifier. suatu industri ingin suatu proses yang efisien baik dari segi
pekerja maupun segi waktu, maka dicari solusi agar proses pengendapan
suspended solid dapat berjalan lebih cepat dengan menggunakan baffle. Clarifier
dilengkapi dengan alat pengaduk yang mana sangat membantu sekali dalam
proses pencampuran yang berlangsung dengan homogen. Mixer bekerja dengan
prinsip dasar dari proses Agitasi. Proses agitasi ini merupakan dasar dalam
pengadukkan air yang mana dengan adanya baffle hasil dari proses agitasi dapat
mengurangi terjadinya vorteks.

2. Jenis jenis clarifier


Clarifier merupakan peralatan yang banyak digunakan pada industri
pengolahan air, baik itu pengolahan air minum, pengolahan limbah, atau lainnya.
Clarifier pada dasarnya identik dengan thickner, dalam hal desain dan keluaran
kecuali desain konstruksi yang ringan dan tenaga penggeraknya. Perbedaan ini
terlihat dari produk pemisahannya, dimana thickener akan menaikkan konsentrasi
suspensi solid sedangkan pada clarifier akan dihasilkan liquid dengan konsentrasi
solid rendah. Thickening adalah proses yang dilakukan untuk mengurangi volume
lumpur sekaligus meningkatkan konsentrasi padatan di dalam lumpur. Proses ini
dapat dilakukan menggunakan peralatan antara lain gravity thickener, gravity belt
thickener, rotary drum, separator, centrifuge, dan flotator.
Metode thickening yang cukup terkenal adalah gravity thickening. Sesuai
dengan namanya, dalam proses ini terjadi pemanfaatan gaya gravitasi
(pengendapan) untuk memisahkan air dari dalam sludge. Unit pengolahan yang
digunakan untuk proses ini disebut gravity thickener yang serupa dengan
secondary clarifier pada sistem lumpur aktif. Gravity thickener terbagi menjadi
beberapa zona yaitu: Clear zone: zona paling atas yang merupakan tempat bagi air
yang berhasil dipisahkan dari lumpur untuk kemudian dikeluarkan dari dalam
sistem dan diresirkulasi (dialirkan kembali) ke sistem pengolahan air limbah. Feed
zone ialah zona ini memiliki karakteristik konsentrasi solid yang seragam. Dan
Compaction zone merupakan zona yang berada di bawah feed zone. Di antara
feed zone dengan clear zone terdapat area yang disebut dengan sludge blanket
yang kedalamannya menjadi faktor penting dalam operasional unit gravity
thickener.
2.1. Segi empat (rectangular)
Bentuk bak ini umumnya digunakan pada instalasi pengolahan air dengan
kapasitas besar. Bak berbentuk segi empat umumnya mempunyai lebar 1,5 hingga
6 meter, panjang bak sampai 76 meter, dan kedalaman lebih dari 1,8 meter. Pada
bak ini, air mengalir horizontal dari inlet menuju outlet, sementara partikel
mengendap ke bawah. Bentuk kolam memanjang sesuai arah aliran, sehingga
dapat mencegah kemungkinan terjadinya aliran pendek (short-circuiting).
Bentuk ini secara hidraulika lebih baik karena tampang alirannya cukup
seragam sepanjang kolam pengendapan. Dengan demikian kecepatan alirannya
relatif konstan, sehingga tidak akan mengganggu proses pengendapan partikel
suspensi. Selain itu pengontrolan kecepatan aliran juga lebih mudah dilaksanakan.
Namun demikian, bentuk ini mempunyai kelemahan kurangnya panjang peluapan
terutama apabila ukurannya kurang lebar, sehingga laju peluapan nyata menjadi
terlalu besar dan menyebabkan terjadinya gangguan pada bagian akhir kolam
pengendapan. Untuk mengatasi hal itu, maka ambang peluapan harus
diperpanjang, misalnya dengan menambahkan kisi-kisi saluran peluapan di depan
outlet.
2.2. Lingkaran (circular)
Bentuk bak ini umumnya digunakan pada instalasi pengolahan air dengan
kapasitas yang lebih kecil. Bak berbentuk lingkaran umumnya berdiameter 10,7
hingga 45,7 meter dan kedalaman 3 hingga 4,3 meter . Aliran air dapat secara
horizontal ke arah radial dan umumnya menuju ke tepi lingkaran atau dengan
aliran arah vertikal. Pada kapasitas yang sama, pada kolam pengendapan
berbentuk lingkaran ini kemungkinan terjadinya aliran pendek (short-circuiting)
lebih besar daripada kolam pengendapan berbentuk segi empat.
terutama apabila ambang peluapan tidak level sehingga aliran air menuju
ke satu sisi tertentu saja. Secara hidraulika kurang baik karena tampang alirannya
tidak seragam, sehingga kecepatan alirannya tidak konstan . Karena itu timbul
kesulitan dalam pengontrolan kecepatan aliran dan semakin besar dimensi
bangunan pengontrolan kecepatan menjadi lebih sulit lagi. Pada kolam
pengendapan berbentuk lingkaran kelemahan kurangnya panjang peluapan hampir
tidak pernah dijumpai karena ambang peluapan dibangun sepanjang keliling
lingkaran.
Sering dijumpai panjang peluapan agak berlebihan, sehingga aliran
melewati ambang peluapan berupa aliran yang sangat tipis. Untuk mengatasi hal
tersebut maka ambang peluapan harus diperpendek dengan cara memasang
ambang peluapan yang berbentuk seperti huruf V (V-notch) atau seperti huruf U
(U-notch). Keuntungan lain dari kolam pengendapan berbentuk lingkaran adalah
mekanisme pengumpulan lumpur lebih sederhana dengan memasang scrapper
yang bergerak memutar dan pemeliharaan lebih mudah sehingga biaya
meintenance lebih murah.
2.3. Vertical-Clarifier
Clarifier vertical dirancang dengan design yang berguna untuk
memperkecil atau mengurangi beban biaya yang harus dikeluarkan karena
memiliki atau mempunyai nilai efisiensi dalam memisahkan partikel-partikel solid
dengan liquid. Clarifier jenis ini akan mempercepat terbentuknya pengendapan
partikel tersuspensi dengan bantuan dari yang namanya gaya gravitasi (gravition
force).
2.4. Horizontal-Clarifier
Horizontal Clarifier dapat digunakan di tempat dari clarifier melingkar
untuk hampir semua aplikasi. Hal ini memungkinkan untuk penghematan biaya
yang signifikan dan mengurangi kebutuhan ruang atau lahan dibandingkan
tradisional clarifier. Keuntungan ini yang telah membuat Clarifier horizontal
menjadi clarifier terlaris yang ditawarkan oleh Monroe selama 40 tahun lebihnya.
2.5. Clarifier-Thickener
Clarifier dapat pula bertindak sebagai thickener . Mekanisme drive pada
clarifier jenis ini biasanya memiliki kemampuan tenaga putar yang tinggi yang di
supply pada standar clarifier. Clarifier merupakan peralatan yang digunakan pada
industri pengolahan air, baik itu pengolahan air minum, pengolahan limbah, atau
lainnya. Clarifier pada dasarnya identik dengan thickner, dalam hal desain dan
keluaran kecuali desain konstruksi yang ringan dan tenaga penggeraknya.
Perbedaan ini terlihat dari produk pemisahannya, dimana thickener akan
menaikkan konsentrasi suspensi solid sedangkan pada clarifier akan dihasilkan
liquid dengan konsentrasi solid rendah.
2.6. Industrial Waste Secondary Clarifier.
Banyak rancangan yang semula membuang limbah organik ke saluran air
telah berubah menggunakan fasilitas treatment sendiri agar mengurangi biaya
treatment plant. Untuk limbah organik, proses waste-activated sludge merupakan
tahapan yang disarankan, menggunakan aeration basin untuk tahap bio-oxidation
dan secondary clarifier untuk menghasilkan clear effluent dan juga untuk
mengkonsentrasikan biomassa untuk recycle ke basin. Untuk menghasilkan
effluent yang diinginkan dan memperoleh konsentrasi yang cukup dari low-
density solids yang membentuk biomass, perlu kriteria design tertentu dalam
rancangan jika memiliki data pilot-plant, prosedur design yang diusulkan oleh
Albertson dapat digunakan untuk menetapkan diameter tank, kedalaman, feed
well dimension, feed inlet configuration, dan rake blade design untuk suatu unit.

Anda mungkin juga menyukai