Anda di halaman 1dari 23

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Purwokerto yang mengadili perkara pidana dengan

do
gu acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara Terdakwa:
Nama Lengkap : Terdakwa;

In
A
Tempat lahir : Purbalingga;
Umur/Tanggal lahir : 33 tahun/29 Januari 1987;
ah

lik
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
am

Tempat tinggal : Kabupaten Purbalingga;

ub
Agama : Islam;
Pekerjaan : Wiraswasta/Buruh Harian Lepas;
ep
Terdakwa ditangkap tanggal 29 September 2019 selanjutnya ditahan dengan
k

jenis penahanan oleh:


ah

1. Penyidik sejak tanggal 30 September 2019 sampai dengan tanggal 19


R

si
Oktober 2019;
2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 20 Oktober

ne
ng

2019 sampai dengan tanggal 28 November 2019;


3. Penyidik Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 29

do
gu

November 2019 sampai dengan tanggal 28 Desember 2019;


4. Penuntut Umum sejak tanggal 26 Desember 2019 sampai dengan
tanggal 14 Januari 2020;
In
A

5. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 10 Januari 2020 sampai dengan


tanggal 8 Februari 2020;
ah

lik

6. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri sejak


tanggal 9 Februari 2020 sampai dengan tanggal 8 April 2020;
m

ub

Terdakwa di persidangan didampingi oleh Penasihat Hukumnya yang bernama


Teguh Bayu Aji, S.H., Maftukhah Khoeriyah, S.H.I., dan Agusta Awali Amruloh,
ka

S.H., dari Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran beralamat di Jalan


ep

Mascilik No. 34 Kranji Purwokerto, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 21


ah

Januari 2020;
R

Pengadilan Negeri tersebut;


es

Setelah membaca:
M

ng

on

Halaman 1 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Purwokerto Nomor

R
-/Pid.Sus/2020/PN Pwt tanggal 10 Januari 2020 tentang Penunjukan Majelis

si
Hakim;

ne
ng
 Penetapan Majelis Hakim Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt tanggal 10
Januari 2020 tentang Penetapan Hari Sidang;
Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Purwokerto Nomor

do

gu -/Pid.Sus/2020/PN Pwt tanggal 3 Maret 2020 tentang Penetapan Pergantian
Majelis Hakim;

In
A
 Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan Saksi-Saksi, dan Terdakwa serta
ah

lik
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan Tuntutan Pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
am

ub
1. Menyatakan terdakwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan
ep
memaksa anak untuk melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang
k

lain sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 76 D Jo Pasal 81


ah

ayat (1) Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
R

si
Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dalam
dakwaan alternatif Kesatu Primair;

ne
ng

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Terdakwa dengan pidana penjara


selama 7 (tujuh) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan,

do
gu

dengan perintah terdakwa tetap ditahan dan pidana denda sebesar Rp.
60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) subsidair 3 (tiga) bulan kurungan;
In
3. Menyatakan barang bukti berupa :
A

− 1 (satu) potong baju lengan pendek warna hitam;


− 1 (satu) potong celana panjang warna hitam;
ah

lik

− 1 (satu) potong jaket warna merah biru navy;


− 1 (satu) potong celana dalam warna cream;
m

ub

− 1 (satu) potong BH warna cream;


Dikembalikan kepada Anak Korban;
ka

− 2 (dua) lembar daftar tamu hotel Glagah Arum 3 Baturraden


ep

Terlampir dalam berkas ;


ah

4. Menetapkan agar terdakwa supaya dibebani membayar biaya perkara sebesar


R

Rp2.000,00 (dua ribu rupiah).


es

Setelah mendengar permohonan lisan Terdakwa yang pada pokoknya


M

ng

mohon keringanan hukuman dengan alasan Terdakwa menyesali perbuatan


on

Halaman 2 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
salahnya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Atas permohonan tersebut

R
Penuntut Umum secara lisan menyatakan tetap dengan tuntutannya demikian

si
pula Terdakwa secara lisan menyatakan tetap dengan permohonannya;

ne
ng
Setelah mendengar Nota Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa, yang
pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa berdasarkan kepada hal-hal sebagaimana telah diuarikan di atas,

do
gu
Team Penasihat Hukum berpendapat bahwa tuntutan Jaksa Penuntut Umum yaitu
Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang

In
A
Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak tidak terbukti secara sah dan meyakinkan karena unsur-unsurnya tidak
ah

terpenuhi, selain daripada ha tersebut di atas menurut kami, Saksi Korban juga

lik
tidak jujur dalam memberikan keterangan dalam persidangan dan terbukti
seseorang yang cacat kelakuan, oleh karenanya menurut kami team Penasihat
am

ub
Hukum Terdakwa harus diputus bebas (vrijspraak);
Setelah mendengar Tanggapan tertulis Penuntut Umum atas Pembelaan
ep
Terdakwa, yang menyatakan tetap pada tuntutannya, dan tanggapan lisan
k

Terdakwa melalui Penasihat Hukumnya atas tanggapan Penuntut Umum yang


ah

menyatakan tetap dengan Pembelaannya;


R

si
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

ne
ng

Kesatu
Primair

do
Bahwa ia Terdakwa pada hari Kamis tanggal 14 Februari 2019 atau setidak-
gu

tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari 2019 atau setidak-tidaknya pada
suatu waktu tertentu dalam tahun 2019 bertempat di Hotel Glagah Arum 3 yang
In
A

terletak di Desa Karangmangu Rt.05 Rw.02 Kecamatan Baturraden Kabupaten


Banyumas atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam
ah

lik

Daerah Hukum Pengadilan Negeri Purwokerto melakukan kekerasan atau


ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau
dengan orang lain. Perbuatan tersebut oleh terdakwa dilakukan dengan cara
m

ub

sebagai berikut:
ka

− Bahwa kejadian berawal pada hari Kamis tanggal 14 Februari 2019,


ep

terdakwa bersama dengan temannya minum minuman keras jenis ciu di Kebun
Desa Muntang Purbalingga. Tak lama kemudian datang Anak Korban yang
ah

dijemput oleh teman Terdakwa. Selanjutnya terdakwa menawari Anak Korban


R

es

untuk minum minuman ciu, awalnya Anak Korban sempat menolak tetapi
M

kemudian mau minuman ciu tersebut sampai akhirnya Anak Korban


ng

on

Halaman 3 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merasakan kepalanya terasa pusing dan berat. Kemudian terdakwa mengajak

R
Anak Korban ke Baturraden dengan mengatakan “ayuh munggah meng

si
Baturraden” (ayo naik ke Baturraden) dan Anak Korban mau ikut terdakwa ke

ne
ng
Baturraden dengan mengendarai Sepedamotor Honda Revo No.Pol. R 4601
QS milik teman Terdakwa. Di tengah perjalanan, terdakwa berkata kepada
Anak Korban “ak seneng maring ko” (saya suka dengan kamu) karena pusing

do
gu Anak Korban diam saja;
− Bahwa sesampainya di Baturraden, terdakwa langsung mangarahkan

In
A
sepedamotornya ke Hotel Glagah Arum 3 yang terletak di Desa Karangmangu
Rt.05 Rw.02 Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Terdakwa dan
ah

Anak Korban masuk ke dalam hotel tersebut dan terdakwa memesan kamar

lik
kepada penjaga hotel yaitu Saksi 3, dan mendapat kamar nomor 23 serta
membayar uang sewa kamar sebesar Rp. 55.000. (lima puluh lima ribu
am

ub
rupiah). Setelah berada di dalam kamar hotel terdakwa dan Anak Korban
mengobrol di kursi kamar hotel, selanjutnya karena merasa pusing Anak
ep
Korban naik ke tempat tidur dan terdakwa menyusulnya. Dalam posisi saling
k

berhadapan terdakwa mencium bibir Anak Korban sambil memasukkan


ah

tangannya ke dalam baju Anak Korban lalu meraba-raba dan meremas


R

si
payudara Anak Korban kurang lebih selama 2 (dua) menit sambil melepas baju
yang di pakai Anak Korban. Setelah terbuka terdakwa lalu menciumi payudara

ne
ng

Anak Korban sambil melepas celana serta celana dalam Anak Korban karena
merasa pusing dan lemas akibat minum ciu serta tangannya di pegang oleh

do
gu

terdakwa Anak Korban hanya diam saja. Kemudian terdakwa melepas celana
serta celana dalamnya sendiri sehingga keduanya sama-sama telanjang.
Setelah itu terdakwa menindih Anak Korban serta memasukkan penisnya yang
In
A

sudah tegang ke dalam vagina Anak Korban dan menggoyang-goyangnya


pantantanya selama kurang lebih 3 menit lalu mengeluarkan sperma di dalam
ah

lik

vagina Anak Korban. Setelah selesai Terdakwa dan Anak Korban memakai
baju masing-masing dan Anak Korban berkata kepada terdakwa “kepriwe kie
m

ub

mas” (bagaimana ini mas) dan di jawab oleh terdakwa “nek ana apa-apa aku
tanggung jawab” (kalau ada apa-apa saya tanggung jawab). Setelah itu
ka

terdakwa dan Anak Korban meninggalkan Hotel Glagah Arum 3 dan pulang ke
ep

rumah masing-masing;
ah

− Bahwa berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Nomor 6302 LT


R

121020100023 tanggal 20 Oktober 2010, Anak Korban lahir pada tanggal 12


es

November 2003 sehingga pada saat kejadian Anak Korban masih berusia 16
M

ng

(enam belas) tahun atau setidak tidaknya kurang dari 18 (delapanbelas) tahun;
on

Halaman 4 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
− Bahwa berdasarkan Visum et Repertum Nomor: R/28/VII/2019/Urkes

R
tanggal 04 Juli 2019 atas nama Anak Korban yang di buat dan di tandatangani

si
oleh dokter Kristiana Hartati, dokter pada Klinik Pratama Rawat Jalan

ne
ng
Bhayangkara Polres Banyumas, pada pemeriksaan diketemukan:
a. Alat kelamin dan Kandungan:
Mulut alat kelamin (vulva): Tidak ada kelainan

do
gu Selaput Dara: Luka robek lama pada posisi jam 3., jam 5 dan jam 9
Liang Senggama (Vagina): Tidak ada kelainan

In
A
Mulut leher rahim (Servik): Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Lainnya: Palpasi daerah perut ditemukan Balotemen +
ah

(positif) dengan posisi 2 jari di atas sympisis pubis

lik
b. Pemeriksaan Laboratorium: PP test
dengan menggunakan sample urine hasil +
am

ub
(positif)
Kesimpulan
ep
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap anak perempuan tersebut di
k

atas di temukan luka robekan lama pada selaput dara (hymen) pada posisi jam
ah

3, jam 5, dan jam 9 yang diakibatkan karena kekerasan benda tumpul serta
R

si
ditemukannya balotemen + positif pada pemeriksaan daerah perut dan hasil
pemeriksaan PP test dengan menggunakan sample urine menunjukkan hasil +

ne
ng

positif menunjukkan anak perempuan tersebut di atas dalam keadaan hamil


dengan umur kehamilan 12 minggu lebih 4 hari yang diakibatkan karena

do
gu

persetubuhan;
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
76 D Jo Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang
In
A

Perubahan Atas Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan


Anak;
ah

lik

Subsidair
Bahwa ia Terdakwa pada hari Kamis tanggal 14 Februari 2019 atau setidak-
m

ub

tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari 2019 atau setidak-tidaknya pada
suatu waktu tertentu dalam tahun 2019 bertempat di Hotel Glagah Arum 3 yang
ka

terletak di Desa Karangmangu Rt.05 Rw.02 Kecamatan Baturraden Kabupaten


ep

Banyumas atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam
ah

Daerah Hukum Pengadilan Negeri Purwokerto dengan sengaja melakukan tipu


R

muslimat, serangkaian kebohongan, atau membujuk Anak melakukan


es

persetubuhan dengannya atau dengan orang lain. Perbuatan tersebut oleh


M

ng

terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut:


on

Halaman 5 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
− Bahwa kejadian berawal pada hari Kamis tanggal 14 Februari 2019,

R
terdakwa bersama dengan temannya minum minuman keras jenis ciu di Kebun

si
Desa Muntang Purbalingga. Tak lama kemudian datang Anak Korban yang

ne
ng
dijemput oleh teman Terdakwa. Selanjutnya terdakwa menawari Anak Korban
untuk minum minuman ciu, awalnya Anak Korban sempat menolak tetapi
kemudian mau minuman ciu tersebut sampai akhirnya Anak Korban

do
gu merasakan kepalanya terasa pusing dan berat. Kemudian terdakwa mengajak
Anak Korban ke Baturraden dengan mengatakan “ayuh munggah meng

In
A
Baturraden” (ayo naik ke Baturraden) dan Anak Korban mau ikut terdakwa ke
Baturraden dengan mengendarai Sepedamotor Honda Revo No.Pol. R 4601
ah

QS milik teman Terdakwa. Di tengah perjalanan, terdakwa berkata kepada

lik
Anak Korban “ak seneng maring ko” (saya suka dengan kamu) karena pusing
Anak Korban diam saja;
am

ub
− Bahwa sesampainya di Baturraden, terdakwa langsung mangarahkan
sepedamotornya ke Hotel Glagah Arum 3 yang terletak di Desa Karangmangu
ep
Rt.05 Rw.02 Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Terdakwa dan
k

Anak Korban masuk ke dalam hotel tersebut dan terdakwa memesan kamar
ah

kepada penjaga hotel yaitu saksi Toro Bin Tarko, dan mendapat kamar nomor
R

si
23 serta membayar uang sewa kamar sebesar Rp. 55.000. (lima puluh lima
ribu rupiah). Setelah berada di dalam kamar hotel terdakwa dan Anak Korban

ne
ng

mengobrol di kursi kamar hotel, selanjutnya karena merasa pusing Anak


Korban naik ke tempat tidur dan terdakwa menyusulnya. Dalam posisi saling

do
gu

berhadapan terdakwa mencium bibir Anak Korban sambil memasukkan


tangannya ke dalam baju Anak Korban lalu meraba-raba dan meremas
payudara Anak Korban kurang lebih selama 2 (dua) menit sambil melepas baju
In
A

yang di pakai Anak Korban . Setelah terbuka terdakwa lalu menciumi payudara
Anak Korban sambil melepas celana serta celana dalam Anak Korban karena
ah

lik

merasa pusing dan lemas akibat minum ciu Anak korban hanya diam saja.
Kemudian terdakwa melepas celana serta celana dalamnya sendiri sehingga
m

ub

keduanya sama-sama telanjang. Setelah itu terdakwa menindih Anak Korban


serta memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Anak
ka

Korban dan menggoyang-goyangnya pantantanya selama kurang lebih 3 menit


ep

lalu mengeluarkan sperma di dalam vagina Anak Korban. Setelah selesai


ah

terdakwa dan Anak Korban memakai baju masing-masing dan Anak Korban
R

berkata kepada terdakwa “kepriwe kie mas” (bagaimana ini mas) dan di jawab
es

oleh terdakwa “nek ana apa-apa aku tanggung jawab” (kalau ada apa-apa
M

ng

saya tanggung jawab). Setelah itu terdakwa dan Anak Korban meninggalkan
on

Halaman 6 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hotel Glagah Arum 3 dan pulang ke rumah masing-masing;

R
Bahwa berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Nomor 6302 LT

si

121020100023 tanggal 20 Oktober 2010, Anak Korban lahir pada tanggal 12

ne
ng
November 2003 sehingga pada saat kejadian Anak Korban masih berusia 16
(enam belas) tahun atau setidak tidaknya kurang dari 18 (delapanbelas) tahun;
− Bahwa berdasarkan Visum et Repertum Nomor: R/28/VII/2019/Urkes

do
gu tanggal 04 Juli 2019 atas nama Anak Korban yang di buat dan di tandatangani
oleh dokter Kristiana Hartati, dokter pada Klinik Pratama Rawat Jalan

In
A
Bhayangkara Polres Banyumas, pada pemeriksaan diketemukan;
a. Alat kelamin dan Kandungan:
ah

Mulut alat kelamin (vulva): Tidak ada kelainan

lik
Selaput Dara: Luka robek lama pada posisi jam 3., jam 5 dan jam 9
Liang Senggama (Vagina): Tidak ada kelainan
am

ub
Mulut leher rahim (Servik): Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Lainnya: Palpasi daerah perut ditemukan Balotemen +
ep
(positif) dengan posisi 2 jari di atas sympisis pubis
k

b. Pemeriksaan Laboratorium: PP test


ah

dengan menggunakan sample urine hasil +


R

si
(positif)
Kesimpulan

ne
ng

Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap anak perempuan tersebut di


atas di temukan luka robekan lama pada selaput dara (hymen) pada posisi jam

do
gu

3, jam 5, dan jam 9 yang diakibatkan karena kekerasan benda tumpul serta
ditemukannya balotemen + positif pada pemeriksaan daerah perut dan hasil
pemeriksaan PP test dengan menggunakan sample urine menunjukkan hasil +
In
A

positif menunjukkan anak perempuan tersebut di atas dalam keadaan hamil


dengan umur kehamilan 12 minggu lebih 4 hari yang diakibatkan kerena
ah

lik

persetubuhan;
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
m

ub

81 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas


Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
ka

Lebih Subsidair
ep

Bahwa ia Terdakwa pada hari Kamis tanggal 14 Februari 2019 atau setidak-
ah

tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari 2019 atau setidak-tidaknya pada
R

suatu waktu tertentu dalam tahun 2019 bertempat di Hotel Glagah Arum 3 yang
es

terletak di Desa Karangmangu Rt.05 Rw.02 Kecamatan Baturraden Kabupaten


M

ng

Banyumas atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam
on

Halaman 7 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Daerah Hukum Pengadilan Negeri Purwokerto melakukan kekerasan atau

R
ancaman kekerasan memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian

si
kebohongan atau membujuk anak melakukan atau membiarkan dilakukan

ne
ng
perbuatan cabul. Perbuatan tersebut oleh terdakwa dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
− Bahwa kejadian berawal pada hari Kamis tanggal 14 Februari 2019,

do
gu terdakwa bersama dengan temannya minum minuman keras jenis ciu di Kebun
Desa Muntang Purbalingga. Tak lama kemudian datang Anak Korban yang

In
A
dijemput oleh teman Terdakwa. Selanjutnya terdakwa menawari Anak Korban
untuk minum minuman ciu, awalnya Anak Korban sempat menolak tetapi
ah

kemudian mau minuman ciu tersebut sampai akhirnya Anak Korban

lik
merasakan kepalanya terasa pusing dan berat. Kemudian terdakwa mengajak
Anak Korban ke Baturraden dengan mengatakan “ayuh munggah meng
am

ub
Baturraden” (ayo naik ke Baturraden) dan Anak Korban mau ikut terdakwa ke
Baturraden dengan mengendarai Sepedamotor Honda Revo No.Pol. R 4601
ep
QS milik teman Terdakwa. Di tengah perjalanan, terdakwa berkata kepada
k

Anak Korban “ak seneng maring ko” (saya suka dengan kamu) karena pusing
ah

Anak Korban diam saja;


R

si
− Bahwa sesampainya di Baturraden, terdakwa langsung mangarahkan
sepedamotornya ke Hotel Glagah Arum 3 yang terletak di Desa Karangmangu

ne
ng

Rt.05 Rw.02 Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Terdakwa dan


Anak Korban masuk ke dalam hotel tersebut dan terdakwa memesan kamar

do
gu

kepada penjaga hotel yaitu saksi Toro Bin Tarko, dan mendapat kamar nomor
23 serta membayar uang sewa kamar sebesar Rp. 55.000. (lima puluh lima
ribu rupiah). Setelah berada di dalam kamar hotel terdakwa dan Anak Korban
In
A

mengobrol di kursi kamar hotel, selanjutnya karena merasa pusing Anak


Korban naik ke tempat tidur dan terdakwa menyusulnya. Dalam posisi saling
ah

lik

berhadapan terdakwa mencium bibir Anak Korban sambil memasukkan


tangannya ke dalam baju Anak Korban lalu meraba-raba dan meremas
m

ub

payudara Anak Korban kurang lebih selama 2 (dua) menit sambil melepas baju
yang di pakai Anak Korban . Setelah terbuka terdakwa lalu menciumi payudara
ka

Anak Korban sambil melepas celana serta celana dalam Anak Korban karena
ep

merasa pusing dan lemas akibat minum ciu Anak korban hanya diam saja.
ah

Kemudian terdakwa melepas celana serta celana dalamnya sendiri sehingga


R

keduanya sama-sama telanjang. Setelah itu terdakwa menindih Anak Korban


es

serta memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Anak


M

ng

Korban dan menggoyang-goyangnya pantantanya selama kurang lebih 3 menit


on

Halaman 8 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lalu mengeluarkan sperma di dalam vagina Anak Korban . Setelah selesai

R
terdakwa dan Anak Korban memakai baju masing-masing dan Anak Korban

si
berkata kepada terdakwa “kepriwe kie mas” (bagaimana ini mas) dan di jawab

ne
ng
oleh terdakwa “nek ana apa-apa aku tanggung jawab” (kalau ada apa-apa
saya tanggung jawab). Setelah itu terdakwa dan Anak Korban meninggalkan
Hotel Glagah Arum 3 dan pulang ke rumah masing-masing;

do
gu − Bahwa berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Nomor 6302 LT
121020100023 tanggal 20 Oktober 2010, Anak Korban lahir pada tanggal 12

In
A
November 2003 sehingga pada saat kejadian Anak Korban masih berusia 16
(enam belas) tahun atau setidak tidaknya kurang dari 18 (delapanbelas) tahun;
ah

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal

lik
76 E Jo Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
am

ub
Anak;
Atau
ep
Kedua
k

Bahwa ia Terdakwa pada hari Kamis tanggal 14 Februari 2019 atau setidak-
ah

tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari 2019 atau setidak-tidaknya pada
R

si
suatu waktu tertentu dalam tahun 2019 bertempat di Hotel Glagah Arum 3 yang
terletak di Desa Karangmangu Rt.05 Rw.02 Kecamatan Baturraden Kabupaten

ne
ng

Banyumas atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam
Daerah Hukum Pengadilan Negeri Purwokerto bersetubuh dengan wanita di luar

do
gu

perkawinan, padahal diketahui bahwa wanita itu dalam keadaan pingsan atau
tidak berdaya. Perbuatan tersebut oleh terdakwa dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
In
A

− Bahwa kejadian berawal pada hari Kamis tanggal 14 Februari 2019,


terdakwa bersama dengan temannya minum minuman keras jenis ciu di Kebun
ah

lik

Desa Muntang Purbalingga. Tak lama kemudian datang Anak Korban yang
dijemput oleh teman Terdakwa. Selanjutnya terdakwa menawari Anak Korban
m

ub

untuk minum minuman ciu, awalnya Anak Korban sempat menolak tetapi
kemudian mau minuman ciu tersebut sampai akhirnya Anak Korban
ka

merasakan kepalanya terasa pusing dan berat. Kemudian terdakwa mengajak


ep

Anak Korban ke Baturraden dengan mengatakan “ayuh munggah meng


ah

Baturraden” (ayo naik ke Baturraden) dan Anak Korban mau ikut terdakwa ke
R

Baturraden dengan mengendarai Sepedamotor Honda Revo No.Pol. R 4601


es

QS milik teman Terdakwa. Di tengah perjalanan, terdakwa berkata kepada


M

ng

Anak Korban “ak seneng maring ko” (saya suka dengan kamu) karena pusing
on

Halaman 9 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Anak Korban diam saja;

R
Bahwa sesampainya di Baturraden, terdakwa langsung mangarahkan

si

sepedamotornya ke Hotel Glagah Arum 3 yang terletak di Desa Karangmangu

ne
ng
Rt.05 Rw.02 Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Terdakwa dan
Anak Korban masuk ke dalam hotel tersebut dan terdakwa memesan kamar
kepada penjaga hotel yaitu saksi Toro Bin Tarko, dan mendapat kamar nomor

do
gu 23 serta membayar uang sewa kamar sebesar Rp. 55.000. (lima puluh lima
ribu rupiah). Setelah berada di dalam kamar hotel terdakwa dan Anak Korban

In
A
mengobrol di kursi kamar hotel, selanjutnya karena merasa pusing Anak
Korban naik ke tempat tidur dan terdakwa menyusulnya. Dalam posisi saling
ah

berhadapan terdakwa mencium bibir Anak Korban sambil memasukkan

lik
tangannya ke dalam baju Anak Korban lalu meraba-raba dan meremas
payudara Anak Korban kurang lebih selama 2 (dua) menit sambil melepas baju
am

ub
yang di pakai Anak Korban . Setelah terbuka terdakwa lalu menciumi payudara
Anak Korban sambil melepas celana serta celana dalam Anak Korban karena
ep
merasa pusing dan lemas akibat minum ciu Anak korban hanya diam saja.
k

Kemudian terdakwa melepas celana serta celana dalamnya sendiri sehingga


ah

keduanya sama-sama telanjang. Setelah itu terdakwa menindih Anak Korban


R

si
serta memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Anak
Korban dan menggoyang-goyangnya pantantanya selama kurang lebih 3 menit

ne
ng

lalu mengeluarkan sperma di dalam vagina Anak Korban . Setelah selesai


terdakwa dan Anak Korban memakai baju masing-masing dan Anak Korban

do
gu

berkata kepada terdakwa “kepriwe kie mas” (bagaimana ini mas) dan di jawab
oleh terdakwa “nek ana apa-apa aku tanggung jawab” (kalau ada apa-apa
saya tanggung jawab). Setelah itu terdakwa dan Anak Korban meninggalkan
In
A

Hotel Glagah Arum 3 dan pulang ke rumah masing-masing;


Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam 286
ah

lik

KUHP;
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan tersebut Terdakwa tidak
mengajukan keberatan;
m

ub

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum


ka

telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:


ep

1. Anak Korban, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai


berikut:
ah

Bahwa Anak Korban mengerti dihadapkan di persidangan


R


es

karena telah menjadi korban persetubuhan yang dilakukan oleh


M

Terdakwa pada hari Kamis tanggal 14 Februari 2019 sekitar pukul 14.00
ng

on

Halaman 10 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
WIB di kamar hotel Glagah Arum 3, Desa Karangmangu, RT. 05 RW. 02,

R
Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas;

si
 Bahwa awalnya Terdakwa dengan teman-temannya, kemudian

ne
ng
Terdakwa mengatakan ingin menjemput Anak Korban, lalu Anak Korban
dijemput oleh teman Terdakwa dan dibawa ke tempat dimana Terdakwa
bersama teman-temannya sedang minum ciu;

do
gu  Bahwa Anak Korban ikut minum ciu 1 gelas kecil karena
dipaksa oleh Terdakwa;

In
A
 Bahwa selanjutnya Terdakwa mengajak Anak Korban ke
Baturaden menuju hotel Glagah Arum 3 dimana Anak Korban terpaksa
ah

lik
mengikuti karena diancam tidak diantar pulang oleh Terdakwa,
sementara Anak Korban tidak tahu jalan di Baturaden;
 Bahwa setelah masuk ke dalam kamar hotel, Terdakwa dan
am

ub
Anak Korban ngobrol-ngobrol terlebih dahulu, tetapi selanjutnya Anak
Korban merasa pusing dan langsung naik ketempat tidur dan Terdakwa
ep
ikut menyusul kemudian mencium bibir Anak Korban dan meremas-
k

meremas payudara Anak Korban, melepaskan celana dan baju Anak


ah

Korban lalu membuka celana dan baju sendiri, kemudian Terdakwa


R

si
menindih Anak Korban lalu memasukan penisnya ke dalam vagina Anak
Korban dan digoyang-goyangkan selama 5 menit, Anak Korban tidak

ne
ng

dapat melawan karena Terdakwa memegang tangan Anak Korban,


kemudian Terdakwa mengeluarkan sperma di dalam vagina Anak

do
gu

Korban, setelah itu Terdakwa dan Anak Korban bergantian ke kamar


mandi untuk membersihkan badan masing-masing;
In
 Bahwa selanjutnya Terdakwa mengantar Anak Korban pulang
A

tetapi tidak sampai rumah, hanya sampai perempatan Masjid Bukateja;


 Bahwa 3 (tiga) bulan setelah kejadian sekitar bulan Mei 2019,
ah

lik

Anak Korban tidak juga menstruasi, kemudian Anak Korban


menggunakan test pack dan hasilnya positif;
m

ub

 Bahwa selanjutnya Anak Korban menceritakan kepada tetangga


yang bernama Iwan bahwa Anak Korban hamil, kemudian Sdr. Iwan
ka

yang menceritakannya kepada keluarga Anak Korban;


ep

 Bahwa Anak Korban memberitahukan kehamilan Anak Korban


ah

kepada Terdakwa saat bertemu di acara kuda lumping, tetapi Terdakwa


R

tidak mau mengakui bahwa itu adalah anaknya;


es
M

 Bahwa pada saat kejadian, Anak Korban masih sekolah di MTS


ng

Ma’arif 08 Panican kelas 3;


on

Halaman 11 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terhadap keterangan Anak Korban tersebut, Terdakwa menanggapi sebagai

R
berikut:

si
 Bahwa bukan Terdakwa yang berkeinginan menjemput Anak

ne
ng
Korban, tetapi Anak Korban yang minta dijemput;
Terhadap tanggapan Terdakwa tersebut, Anak Korban menjawab sebagai
berikut:

do
gu  Bahwa bukan Anak Korban yang minta dijemput, tetapi Anak
Korban mengatakan kepada Terdakwa kalau Terdakwa ingin menjemput

In
A
ya jemput saja;
2. Saksi 2, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai
ah

berikut:

lik
 Bahwa Saksi mengerti dihadapkan di persidangan sehubungan
dengan cucu Saksi, yaitu Anak Korban, telah menjadi korban
am

ub
persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa pada hari Kamis tanggal 14
Februari 2019 sekitar pukul 14.00 WIB di kamar hotel Glagah Arum 3
ep
Desa Karangmangu, RT. 05 RW. 02, Kecamatan Baturaden, Kabupaten
k

Banyumas;
ah

 Bahwa Saksi mengetahui Anak Korban hamil pada hari Minggu


R

si
tanggal 5 Mei 2019 sekitar pukul 10.00 WIB, sebelumnya Saksi juga
sudah curiga karena Anak Korban belum menstruasi;

ne
ng

 Bahwa selanjutnya pada tanggal 8 Mei 2019 Saksi menanyakan


kembali kepada Anak Korban dan akhirnya Anak Korban bercerita

do
gu

bahwa ia telah disetubuhi oleh Terdakwa dan Anak Korban mengatakan


bahwa ia mau karena terpaksa;
In
 Bahwa Saksi dan keluarga suda bertemu dengan Terdakwa
A

kemudian meminta pertanggung jawaban, namun tidak ada respon;


 Bahwa pada saat kejadian Anak Korban berumur 15 tahun;
ah

lik

Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya;


3. Saksi 3 dalam Berita Acara Penyidikan, dibawah sumpah pada
m

ub

pokoknya menerangkan sebagai berikut:


 Bahwa Saksi bekerja di Hotel Gelagah Arum 3 Baturaden
ka

sebagai penjaga hotel;


ep

 Bahwa setiap tamu yang check in atau menginap di hotel


ah

Gelagah Arum 3 Baturaden kadang dimintai indentitas dan kadang juga


R

tidak, kadang nama pemesan ditulis di buku tamu dan untuk yang short
es
M

time tidak dimintai identitas namun semua dicatat jenis kendaraan


ng

on

Halaman 12 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
beserta yang dibawa ke hotel beserta plat nomornya dan juga jam

R
masuk hotel;

si
 Bahwa berdasarkan catatan daftar tamu hotel pada tanggal 14

ne
ng
Februari 2019 sekitar pukul 13.50 WIB di kamar nomor 23 dipesan oleh
seorang laki-laki dengan biaya Rp55.000,00 (lima puluh lima ribu rupiah)
dan yang masuk ke kamar berjumlah dua orang yaitu laki-laki dan

do
gu perempuan lalu keluar dari kamar hotel sekitar pukul 15.35 WIB;
Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya;

In
A
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
ah

Bahwa Terdakwa mengerti dihadapkan di persidangan karena telah

lik

menyetubuhi Anak Korban pada hari Kamis tanggal 14 Februari 2019 di


kamar nomor 23 Hotel Glagah Arum 3, Desa Karangmangu, RT. 05 RW. 02,
am

ub
Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas;
 Bahwa awalnya Terdakwa dengan teman-teman sedang minum-
ep
minuman keras jenis ciu, kemudian Anak Korban minta dijemput lalu
k

dijemput oleh Teman terdakwa dan dibawa ke tempat Terdakwa minum,


ah

kemudian Terdakwa menawarkan ciu kepada Anak Korban dan minum tidak
R

si
sampai satu gelas;
Bahwa selanjutnya Terdakwa mengajak Anak Korban ke Baturaden

ne

ng

dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo Nomor Polisi R-4601-QS


milik Teman Terdakwa, namun di tengah perjalanan timbul nafsu Terdakwa

do
gu

karena di boncengan Anak Korban memeluk Terdakwa sehingga kemudian


Terdakwa membawa Anak Korban menuju hotel Glagah Arum 3 untuk
In
memesan kamar, sesampainya di Hotel Terdakwa membayar sewa kamar
A

sebesar Rp55.000,00 (lima puluh lima ribu rupiah) terus menuju kamar
nomor 23;
ah

lik

 Bahwa setelah masuk ke dalam kamar, Terdakwa dan Anak Korban


ngobrol-ngobrol di kursi dalam kamar, selanjutnya Anak Korban naik
m

ub

ketempat tidur dan Terdakwa ikut menyusul kemudian mencium bibir Anak
Korban lalu memasukan tangan ke dalam baju Anak Korban dan meremas-
ka

meremas payudaranya, melepaskan celana dan baju Anak Korban lalu


ep

membuka celana dan baju sendiri, kemudian Terdakwa menindih Anak


ah

Korban lalu memasukan penis Terdakwa ke dalam vagina Anak Korban dan
R

digoyang-goyangkan selama 3 sampai 5 menit kemudian Terdakwa


es

mengeluarkan sperma di dalam vagina Anak Korban, setelah itu Terdakwa


M

ng

on

Halaman 13 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Anak Korban bergantian ke kamar mandi untuk membersihkan badan

R
masing-masing;

si
 Bahwa pada saat itu Terdakwa mengetahui Anak Korban masih kelas 3

ne
ng
SMP;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum di persidangan mengajukan barang
bukti yang telah disita secara sah sehingga dapat dipertimbangkan yaitu:

do
gu 1. 1 (satu) potong baju lengan pendek warna hitam;
2. 1 (satu) potong celana panjang warna hitam;

In
A
3. 1 (satu) potong jaket warna merah biru navy;
4. 1 (satu) potong celana dalam warna cream;
ah

5. 1 (satu) potong BH warna cream;

lik
6. 2 (dua) lembar daftar tamu hotel Glagah Arum Baturaden;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan bukti surat sebagai
am

ub
berikut:
− Visum et Repertum Nomor: R/28/VII/2019/Urkes tanggal 04 Juli 2019
ep
atas nama yang di buat dan di tandatangani oleh dokter Kristiana Hartati,
k

dokter pada Klinik Pratama Rawat Jalan Bhayangkara Polres Banyumas,


ah

menerangkan bahwa pada hari Rabu tanggal 8 Mei tahun 2019 bertempat di
R

si
Klinik Pratama Bhayangkara Polres Banyumas telah memeriksa seorang
anak perempuan yang menurut surat tersebut pada pemeriksaan

ne
ng

diketemukan:
a. Alat kelamin dan Kandungan:

do
gu

Mulut alat kelamin (vulva): Tidak ada kelainan


Selaput Dara: Luka robek lama pada posisi jam 3, jam 5, dan jam 9
Liang Senggama (Vagina): Tidak ada kelainan
In
A

Mulut leher rahim (Servik): Tidak ada kelainan


Pemeriksaan Lainnya: Palpasi daerah perut ditemukan Balotemen +
ah

lik

(positif) dengan posisi 2 jari di atas sympisis


pubis
m

ub

b. Pemeriksaan Laboratorium: PP test


dengan menggunakan sample urine hasil +
ka

(positif)
ep

Kesimpulan
ah

Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap anak perempuan tersebut di


R

atas di temukan luka robekan lama pada selaput dara (hymen) pada posisi
es

jam 3, jam 5, dan jam 9 yang diakibatkan karena kekerasan benda tumpul
M

ng

serta ditemukannya balotemen + positif pada pemeriksaan daerah perut dan


on

Halaman 14 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hasil pemeriksaan PP test dengan menggunakan sample urine menunjukkan

R
hasil + positif menunjukkan anak perempuan tersebut di atas dalam keadaan

si
hamil dengan umur kehamilan 12 minggu lebih 4 hari yang diakibatkan

ne
ng
karena persetubuhan;
− Kutipan Akta Kelahiran Nomor 241/I/DSP/2001 tanggal 07 Nopember
2001, anak korban lahir pada tanggal 10 Mei 2001 sehingga pada saat

do
gu kejadian anak korban masih berusia 16 (enam belas) tahun 5 (lima) bulan
atau setidak tidaknya kurang dari 18 (delapan belas) tahun;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang
diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
ah

Bahwa pada hari Kamis tanggal 14 Februari 2019 Terdakwa sedang

lik

minum dengan teman-temannya, kemudian Anak Korban dijemput oleh


teman Terdakwa dan dibawa ke tempat dimana Terdakwa bersama teman-
am

ub
temannya sedang minum ciu, lalu Anak Korban ikut minum ciu 1 gelas kecil
karena dipaksa oleh Terdakwa yang membuat Anak Korban merasa pusing;
− Bahwa selanjutnya Terdakwa mengajak Anak Korban ke Baturaden
ep
k

menuju hotel Glagah Arum 3 dimana Anak Korban terpaksa mengikuti


ah

karena diancam tidak diantar pulang oleh Terdakwa, sementara Anak


R

si
Korban tidak mengerti jalan di Baturaden;
− Bahwa setelah masuk ke dalam kamar hotel, Terdakwa dan Anak

ne
ng

Korban ngobrol-ngobrol terlebih dahulu, setelah itu Anak Korban naik


ketempat tidur karena merasa pusing kemudian Terdakwa ikut naik ke
tempat tidur lalu mencium bibir Anak Korban dan meremas-meremas

do
gu

payudara Anak Korban dan selanjutnya melepaskan celana serta baju Anak
Korban kemudian membuka celana serta baju sendiri, kemudian Terdakwa
In
A

menindih Anak Korban lalu memasukan penisnya ke dalam vagina Anak


Korban dan digoyang-goyangkan selama 5 menit dan mengeluarkan
spermanya di dalam vagina Anak Korban;
ah

lik

− Bahwa pada saat kejadian Anak Korban adalah seorang siswa kelas 3
SMP yang masih berusia 15 (lima belas) tahun
m

ub

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas Terdakwa dapat
ka

ep

dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;


Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum
ah

dengan dakwaan:
R

Kesatu
es

Primair : Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35


M

ng

Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang RI


on

Halaman 15 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
Subsidair : Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014

si
tentang Perubahan Atas Undang Undang RI Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

ne
ng
Lebih Subsidair : Pasal 76 E Jo Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang RI

do
gu Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
Atau
Kedua : Pasal 286 KUHP;
Menimbang, bahwa sesuai dengan Dakwaan Penuntut Umum yang

In
A
disusun secara kombinasi, Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta
hukum tersebut diatas memilih langsung mempertimbangkan dakwaan kesatu
ah

lik
Primair sebagaimana diatur dalam Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang RI
am

Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang unsur-unsurnya adalah

ub
sebagai berikut:
1. Setiap orang;
ep
k

2. Melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa Anak


melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain;
ah

R
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim

si
mempertimbangkan sebagai berikut:

ne
ng

Ad.1. Setiap orang;


Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur tersebut adalah
menunjuk kepada orang perseorangan/manusia selaku subjek hukum alamiah

do
gu

yang telah didakwa oleh Penuntut Umum atas perbuatan yang didakwakan
kepadanya;
In
A

Menimbang, bahwa di persidangan Penuntut Umum telah mengajukan


orang yang bernama Terdakwa selaku Terdakwa dalam perkara a quo, lengkap
dengan identitas yang melekat pada dirinya sebagaimana tersebut di atas yang
ah

lik

dibenarkan oleh terdakwa serta bersesuaian dengan keterangan saksi-saksi;


Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat
m

ub

terhadap unsur “Setiap orang” telah terpenuhi;


Ad.2. Melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa Anak
ka

ep

melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain;


Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan terlebih dahulu
ah

mempertimbangkan berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di


R

persidangan apakah Anak Korban dapat digolongkan sebagai Anak sesuai


es
M

dengan pengertian Anak dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 35


ng

on

Halaman 16 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

R
tentang Perlindungan Anak;

si
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Anak” berdasarkan Pasal 1
angka 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas

ne
ng
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah
seseorang yang belum berusia 18 (delapan) belas tahun, termasuk anak yang

do
gu masih dalam kandungan;
Menimbang, bahwa pada saat kejadian Anak Korban adalah seorang
siswa kelas 3 SMP yang masih berusia 15 (lima belas) tahun atau di bawah

In
A
umur 18 (delapan belas) tahun, berdasarkan keterangan Anak Korban sendiri,
keterangan Saksi Maeni, serta keterangan Terdakwa dan dikuatkan pula dengan
ah

lik
bukti surat berupa Kutipan Akta Kelahiran Nomor 6302 LT 121020100023
tanggal 23 Oktober 2010, dengan demikian Anak Korban dapat digolongkan
am

sebagai Anak;

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di
persidangan, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah
ep
perbuatan Terdakwa terhadap Anak Korban dapat dikategorikan sebagai
k

“persetubuhan”;
ah

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “persetubuhan” adalah


R

si
masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan, sehingga hal
tersebut yang membedakannya dengan pencabulan;

ne
ng

Menimbang, bahwa pada hari Kamis tanggal 14 Februari 2019


Terdakwa sedang minum dengan teman-temannya, kemudian Anak Korban
dijemput oleh teman Terdakwa dan dibawa ke tempat dimana Terdakwa

do
gu

bersama teman-temannya sedang minum ciu, lalu Anak Korban ikut minum ciu
1 gelas kecil karena dipaksa oleh Terdakwa, selanjutnya Terdakwa mengajak
In
A

Anak Korban ke Baturaden menuju hotel Glagah Arum 3 dimana Anak Korban
terpaksa mengikuti karena diancam tidak diantar pulang oleh Terdakwa,
sementara Anak Korban tidak mengerti jalan di Baturaden, selanjutnya setelah
ah

lik

masuk ke dalam kamar hotel, Terdakwa dan Anak Korban ngobrol-ngobrol


terlebih dahulu, setelah itu Anak Korban naik ketempat tidur dengan diikuti oleh
m

ub

Terdakwa kemudian mencium bibir Anak Korban dan meremas-meremas


payudara Anak Korban, lalu melepaskan celana serta baju Anak Korban
ka

ep

kemudian membuka celana serta baju sendiri, kemudian Terdakwa menindih


Anak Korban lalu memasukan penisnya ke dalam vagina Anak Korban dan
ah

digoyang-goyangkan selama 5 menit dan mengeluarkan spermanya di dalam


R

vagina Anak Korban;


es

Menimbang, bahwa berdasarkan Visum et Repertum Nomor:


M

ng

R/28/VII/2019/Urkes dengan kesimpulan ditemukan luka robekan lama pada


on

Halaman 17 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
selaput dara (hymen) pada posisi jam 3, jam 5, dan jam 9 yang diakibatkan

R
karena kekerasan benda tumpul, yang mana bersesuaian dengan keterangan

si
Anak Korban serta keterangan Terdakwa yang menyatakan bahwa Terdakwa

ne
ng
memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin Anak Korban, maka dapat
disimpulkan bahwa Terdakwa telah “melakukan persetubuhan dengan Anak”;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

do
gu mempertimbangkan berdasarkan
persidangan apakah persetubuhan Terdakwa dengan Anak Korban dilakukan
fakta-fakta hukum yang terungkap di

dengan adanya kekerasan atau ancaman kekerasan, dan pemaksaan;

In
A
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “kekerasan” berdasarkan
Pasal 1 angka 16 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan
ah

lik
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yaitu
setiap perbuatan terhadap Anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
am

penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk

ub
ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum;
ep
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “memaksa” yaitu
k

memperlakukan, menyuruh, meminta dengan paksa, sedangkan yang dimaksud


ah

dengan “paksa” yaitu mengerjakan sesuatu yang diharuskan walaupun tidak


R

si
mau, sehingga dengan kata lain “memaksa Anak” dapat diartikan sebagai
memperlakukan, menyuruh, meminta kepada Anak walaupun Anak tidak mau;

ne
ng

Menimbang, bahwa Terdakwa memberikan minuman ciu, yang

merupakan minuman yang mengandung alkohol, kepada Anak Korban yang

do
gu

membuat Anak Korban merasa pusing kemudian Terdakwa mengajak Anak

Korban ke Baturaden dan ketika Terdakwa membonceng Anak Korban muncul


In
A

nafsu Terdakwa karena pada saat dibonceng Anak Korban berpegangan

dengan cara memeluk Terdakwa, yang mana selanjutnya Terdakwa mengajak


ah

lik

Anak Korban ke hotel Glagah Arum 3 Baturaden, Anak Korban menolak namun

Terdakwa mengancam tidak akan mengantar Anak Korban pulang kalau


m

ub

menolak, sementara Anak Korban tidak mengerti daerah Baturaden dan tidak

tahu jalan pulang, sehingga Anak Korban terpaksa mengikuti kemauan


ka

ep

Terdakwa dalam diam;


Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa memberikan minuman yang
ah

mengandung alkohol kepada Anak Korban menurut Majelis Hakim merupakan


R

es

suatu tindakan pemaksaan yang sudah direncanakan oleh Terdakwa yang pada
M

ng

akhirnya membuat Anak Korban merasa pusing, dan dalam keadaan yang
on

Halaman 18 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
demikian Terdakwa memanfaatkannya untuk membawa Anak Korban ke hotel

si
Glagah Arum 3 Baturaden dan mengancam tidak akan mengantar Anak Korban

pulang apabila tidak menuruti kemauannya, perbuatan tersebut merupakan

ne
ng
suatu ancaman kekerasan karena Terdakwa memanfaatkan kelemahan Anak

Korban pada saat itu karena Anak Korban tidak pernah ke Baturaden sehingga

do
gu tidak tahu jalan pulang;
Menimbang, bahwa persetubuhan antara Terdakwa dengan Anak

In
Korban dilakukan dengan adanya ancaman kekerasan dan pemaksaan dari
A
Terdakwa kepada Anak Korban, sehingga dengan demikian perbuatan
ah

lik
Terdakwa yang menyetubuhi Anak Korban telah memenuhi unsur “melakukan

ancaman kekerasan memaksa Anak melakukan persetubuhan dengannya”;


Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 76 D Jo Pasal
am

ub
81 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas

Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak telah


ep
k

terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan
ah

meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam


R

si
dakwaan Kesatu Primair;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Kesatu Primair telah terbukti,

ne
ng

maka dakwaan Subsidair, Lebih Subsidair, dan Dakwaan Kedua tidak perlu

dipertimbangkan lagi;

do
gu

Menimbang, bahwa Majelis Hakim selanjutnya akan menanggapi nota

pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa sebagai berikut:


In
1. Tidak ada kekerasan ataupun ancaman kekerasan ataupun ancaman
A

kekerasa yang dilakukan Terdakwa, namun menurut pendapat Majelis


ah

lik

Hakim ada kekerasan dan paksaan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap

Anak Korban seperti yang telah dikemukakan di atas;


m

ub

2. Pada saat Terdakwa membelokkan kendaraannya ke hotel tidak ada

penolakan ataupun pernyataan dari Anak Korban sehingga bisa diartikan


ka

ep

bahwa Anak Korban sudah paham jika nantinya akan melakukan hal yang

dilakukan Terdakwa dan Anak Korban, bahwa menurut pendapat Majelis


ah

Hakim pada saat kejadian tersebut Anak Korban berada dalam keadaan dan
es

posisi yang lemah karena pusing setelah mengonsumsi ciu yang diberikan
M

ng

on

Halaman 19 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh Terdakwa serta Anak Korban juga tidak mengerti daerah Baturaden

si
dan Terdakwa memanfaatkan kelemahan Anak korban tersebut;

3. Dari hasil PP test tersebut jika dihitung dengan persetubuhan yang

ne
ng
dilakukan pada tanggal 14 Februari 2019 sementara pemeriksaan dilakukan

pada tanggal 14 Juli 2019 dengan hasil usia kehamilan 12 minggu lebih 4

do
gu hari, bahwa Penasihat Hukum tidak cermat dalam membaca visum et

repertum karena tanggal 4 Juli 2019 tersebut adalah tanggal dikeluarkan

In
A
surat, sementara tanggal pemeriksaan adalah tanggal 8 Mei 2019;

4. Anak Korban adalah seseorang yang Cacat Kelakuan karena


ah

lik
Penasihat Hukum menyimpulkan Anak Korban pernah melakukan

persetubuhan dengan orang lain, dan pada Pasal 293 KUHP cacat kelakuan
am

ub
menjadi salah satu unsur penghalang seseorang bisa dipidana dengan

pasal tersebut, bahwa pembelaan tersebut tidak berdasar pada hukum


ep
k

karena Penasihat Hukum menyimpulkan sendiri hal tersebut, serta cacat


ah

kelakuan yang dimaksud tidak masuk ke dalam unsur yang terbukti pada
R

si
perkara a quo;

Menimbang, bahwa selama persidangan berlangsung, Majelis Hakim

ne
ng

tidak menemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar di dalam

diri maupun perbuatan Terdakwa yang dapat menghapuskan sifat

do
gu

pertanggungjawaban pidana, maka Terdakwa haruslah dinyatakan bersalah dan

harus dijatuhi pidana yang setimpal dengan perbuatannya, sesuai dengan rasa
In
A

kemanusiaan, rasa keadilan dan kepastian hukum;


ah

Menimbang, bahwa oleh karena pasal pidana yang terbukti menganut


lik

kumulasi pidana penjara dan denda maka kedua jenis pidana tersebut akan
m

dijatuhkan kepada Terdakwa dengan ketentuan apabila pidana denda tidak


ub

dibayar harus diganti dengan pidana kurungan;


ka

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah


ep

dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan


ah

dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang


R

dijatuhkan;
es
M

ng

on

Halaman 20 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan

si
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup serta tidak ada alasan yang

cukup untuk menangguhkan pelaksanaan putusan ini, maka perlu ditetapkan

ne
ng
agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan oleh Penuntut

do
gu Umum di persidangan yaitu:
− 1 (satu) potong baju lengan pendek warna hitam;

In
1 (satu) potong celana panjang warna hitam;
A

− 1 (satu) potong jaket warna merah biru navy;


− 1 (satu) potong celana dalam warna cream;
ah

lik
− 1 (satu) potong BH warna cream;
Disita dari Anak Korban, maka dikembalikan kepada Anak Korban;
am

ub
− 2 (dua) lembar daftar tamu hotel Glagah Arum Baturaden;
Merupakan alat bukti yang tidak terpisahkan dengan perkara a quo, maka
dilampirkan dalam berkas perkara;
ep
k

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa,


ah

maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan


R

si
yang meringankan Terdakwa;
Keadaan yang memberatkan:

ne
ng

 Perbuatan Terdakwa melanggar norma agama dan norma kesusilaan


yang ada dalam masyarakat;

do
gu

 Terdakwa sudah berkeluarga;


Keadaan yang meringankan:
 Terdakwa berterus terang, menyesali kesalahannya dan berjanji tidak
In
A

mengulanginya lagi;
 Terdakwa belum pernah dipidana;
ah

lik

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka


haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;
m

ub

Memperhatikan, Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang


Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang RI Nomor 23
ka

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun


ep

1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain


ah

yang bersangkutan;
R

MENGADILI:
es

1. Menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan


M

ng

bersalah melakukan tindak pidana “melakukan ancaman kekerasan


on

Halaman 21 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya”, sebagaimana dalam

R
dakwaan Kesatu Primair;

si
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 6 (enam) tahun dan denda sejumlah Rp60.000.000,00

ne
ng
(enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak
dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;

do
gu 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani
oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5. Menetapkan barang bukti berupa:

In
A
 1 (satu) potong baju lengan pendek warna hitam;
 1 (satu) potong celana panjang warna hitam;
ah

lik
 1 (satu) potong jaket warna merah biru navy;
 1 (satu) potong celana dalam warna cream;
am

ub
 1 (satu) potong BH warna cream;
Dikembalikan kepada Anak Korban;
ep
 2 (dua) lembar daftar tamu hotel Glagah Arum Baturaden;
k

Terlampir dalam berkas perkara;


ah

6. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sejumlah


R

si
Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim

ne
ng

Pengadilan Negeri Purwokerto, pada hari Selasa tanggal 17 Maret 2020 oleh

kami Nanang Zulkarnain Faisal, S.H. sebagai Hakim Ketua, Rahma Sari Nilam

do
gu

P., S.H., M.Hum. dan Arief Yudiarto, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim

Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan
In
A

tanggal itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota

tersebut, dibantu oleh Danarso, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan


ah

lik

Negeri Purwokerto, serta dihadiri oleh Diliana Setyoningrum S.H., Penuntut

Umum dan Terdakwa dengan didampingi oleh Penasihat Hukumnya;


m

ub

Hakim–Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,


ka

ep
ah

Rahma Sari Nilam P., S.H., M.Hum. Nanang Zulkarnain Faisal, S.H.
es
M

ng

on

Halaman 22 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Arief Yudiarto, S.H., M.H. Panitera Pengganti,

si
ne
ng
Danarso, S.H.

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 23 dari 23 Putusan Nomor -/Pid.Sus/2020/PN Pwt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Anda mungkin juga menyukai