Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Narkoba (Narkotika

dan Obat-obatan)
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi
sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya
rangsang.
Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika
merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek
halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.

Jenis-jenis Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan)


Kandungan yang terdapat pada narkoba tersebut memang bisa memberikan
dampak yang buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Menurut UU tentang
Narkotika, jenisnya dibagi menjadi menjadi 3 golongan berdasarkan pada risiko
ketergantungan.

Narkotika Golongan 1
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat berbahaya
jika dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.

Narkotika Golongan 2
Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan
sesuai dengan resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis,
beberapa diantaranya seperti Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2 juga
berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan.

Narkotika Golongan 3
Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup
ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa
didapatkan secara alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia. Jika
berdasarkan pada bahan pembuatnya, jenis-jenis narkotika tersebut di antaranya
adalah:

Narkotika Jenis Sintetis


Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Golongan ini
sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh dari
narkotika yang bersifat sintetis seperti Amfetamin, Metadon, Deksamfetamin, dan
sebagainya.
Narkotika Jenis Semi Sintetis
Pengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami yang kemudian
diisolasi dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya. Contohnya adalah
Morfin, Heroin, Kodein, dan lain-lain.

Narkotika Jenis Alami


Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan langsung
bisa digunakan melalui proses sederhana. Karena kandungannya yang masih kuat,
zat tersebut tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat. Bahaya narkoba ini sangat
tinggi dan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan.
Salah satu akibat fatalnya adalah kematian.

Bahaya dan Dampak Narkoba pada Hidup dan


Kesehatan
Peredaran dan dampak narkoba saat ini sudah sangat meresahkan. Mudahnya
mendapat bahan berbahaya tersebut membuat penggunanya semakin meningkat.
Tak kenal jenis kelamin dan usia, semua orang berisiko mengalami kecanduan jika
sudah mencicipi zat berbahaya ini.
Meski ada beberapa jenis yang diperbolehkan dipakai untuk keperluan pengobatan,
namun tetap saja harus mendapatkan pengawasan ketat dari dokter. Ada banyak
bahaya narkoba bagi hidup dan kesehatan, di antaranya adalah:

Dehidrasi
Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit
berkurang. Akibatnya badan kekurangan cairan. Jika efek ini terus terjadi, tubuh
akan kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan rasa sesak pada
bagian dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini dapat menyebabkan
kerusakan pada otak.

Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba
seperti ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan
muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila
pemakaian berlangsung lama, bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk
seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan terus-menerus.

enurunnya Tingkat Kesadaran


Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih,
efeknya justru membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis.
Beberapa kasus si pemakai tidur terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya
kesadaran tersebut membuat koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, dan
terjadi perubahan perilaku. Dampak narkoba yang cukup berisiko tinggi adalah
hilangnya ingatan sehingga sulit mengenali lingkungan sekitar.

Kematian
Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan obat-
obatan tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis.
Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang
dan jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Inilah akibat fatal yang harus
dihadapi jika sampai kecanduan narkotika, nyawa menjadi taruhannya.

Gangguan Kualitas Hidup


Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan
obat-obatan tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah
berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus
berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum.
Psikotropika
Psikotropika atau obat baik alamiah maupun sintetis non-
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan aktivitas
mental dan perilaku (UU No. 5/1997).

Ada empat kelas psikotropika menurut hukum, tapi setelah


berlakunya Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
narkotika, psikotropika kemudian kelas I dan kelas II  narkotika.
Jadi sekarang ketika berbicara tentang masalah psikotropika kelas
III dan IV sesuai dengan UU No. 5/1997.  Yang termasuk
psikotropika adalah:
Sedatin (Pil BK), Valium, Rohypnol, Magadon,
Amfetamin, Mandrax, phencyclidine, Metifenidat,
Metakualon, Fenobarbital, Ekstasi, flunitrazepam, Shabu-
shabu, LSD
Kelompok Berdasarkan Efek
Berdasarkan efek yang ditimbulkan dari pemakainya, narkoba
dikelasifikasikan sbb:
 Halusinogen
efek obat dapat menyebabkan seseorang menjadi ber-
halusinasi untuk melihat beberapa hal / benda yang
sebenarnya tidak ada / tidak nyata bila dikonsumsi dalam
dosis tertentu. Misalnya, kokain dan LSD.

 Stimulan
yaitu efek dari obat-obatan yang dapat menyebabkan organ-
organ seperti jantung dan otak lebih cepat dari biasanya,
sehingga lebih kuat dan cenderung membuatnya lebih senang
dan gembira untuk sementara waktu.

 Depresan
efek obat yang dapat menekan sistem saraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pengguna
merasa nyaman bahkan tertidur dan tidak sadar. Contoh
heroin.

 Addictive
yaitu efek dari obat yang menyebabkan kecanduan. Seseorang
yang telah mengambil obat biasanya akan ingin dan ingin lagi
karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
lebih cenderung pasif, sebab obat tidak secara langsung
memutuskan saraf pada otak. Contoh: heroin, heroin dan
ganja.

 Jika terlalu lama dan telah kecanduan


obat kemudian secara bertahap akan merusak organ dalam
tubuh dan jika melebihi dosis sehingga pengguna akan
overdosis dan akhirnya menyebabkan kematian.

Jenis – Jenis Narkoba


Berikut Ini Merupakan Jenis – Jenis Narkoba.

Opiat
dikenali sebagai narkotik adalah bahan yang digunakan dalam
perubatan untuk menidurkan atau melegakan kesakitan,tetapi
mempunyai potensi yang tinggi untuk menyebabkan ketagihan.
Sebahagian daripada opiat ,seperti candu,morfin,heroin dan kodein
diperoleh daripada getah buah popi yang terdapat atau berasal dari
negara-negara Timur Tengah dan Asia.Lain-lain jenis opiat seperti
metadon adalah dadah sintetik/tiruan.

Ganja
tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena
kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC,
tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya
mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Amfetamin
Amfetamin atau Amphetamine atau Alfa-Metil-Fenetilamin atau
beta-fenil-isopropilamin, atau benzedrin, adalah obat golongan
stimulansia (hanya dapat diperoleh dengan resep dokter) yang
biasanya digunakan hanya untuk mengobati gangguan hiperaktif
karena kurang perhatian atau Attention-deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD) pada pasien dewasa dan anak-anak. Juga
digunakan untuk mengobati gejala-gejala luka-luka traumatik pada
otak dan gejala mengantuk pada siang hari pada kasus narkolepsi
dan sindrom kelelahan kronis.

Pada awalnya, amfetamin sangat populer digunakan untuk


mengurangi nafsu makan dan mengontrol berat badan. Merk
dagang Amfetamin (di AS) antara lain Adderall, dan Dexedrine.
Sementara di Indonesia dijual dalam kemasan injeksi dengan merk
dagang generik.

Obat ini juga digunakan secara ilegal sebagai obat untuk


kesenangan (Recreational Club Drug) dan sebagai peningkat
penampilan (menambah percaya diri atau PD). Istilah “Amftamin”
sering digunakan pada campuran-campuran yang diturunkan dari
Amfetamin.

Kokain
senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokaina merupakan alkaloid yang didapatkan dari tumbuhan koka
Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan. Daunnya
biasa dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek
stimulan”.

Saat ini kokaina masih digunakan sebagai anestetik lokal,


khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan,
karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokaina
diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfina
dan heroina karena efek adiktif.

Alkohol
minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif
dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai
negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah
kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas
usia tertentu.

Gejala-Gejala Pemakaian Narkoba Yang


Berlebihan
1. Opiat (heroin, morfin, ganja)
1. perasaan senang dan bahagia
2. acuh tak acuh (apati)
3. malas bergerak
4. mengantuk
5. rasa mual
6. bicara cadel
7. pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)
8. gangguan perhatian/daya ingat

2. Ganja
1. rasa senang dan bahagia
2. santai dan lemah
3. acuh tak acuh
4. mata merah
5. nafsu makan meningkat
6. mulut kering
7. pengendalian diri kurang
8. sering menguap/ngantuk
9. kurang konsentrasi
10. depresi

3. Amfetamin (shabu, ekstasi)


1. kewaspadaan meningkat
2. bergairah
3. rasa senang, bahagia
4. pupil mata melebar
5. denyut nadi dan tekanan darah meningkat
6. sukar tidur/ insomnia
7. hilang nafsu makan

4. Kokain
1. denyut jantung cepat
2. agitasi psikomotor/gelisah
3. euforia/rasa gembira berlebihan
4. rasa harga diri meningkat
5. banyak bicara
6. kewaspadaan meningkat
7. kejang
8. pupil (manik mata) melebar
9. tekanan darah meningkat

10. berkeringat/rasa dingin


11.mual/muntah
12. mudah berkelahi
13. psikosis
14. perdarahan darah otak
15. penyumbatan pembuluh darah
16. nystagmus horisontal/mata bergerak tak terkendali
17. distonia (kekakuan otot leher)
5. Alkohol
1. bicara cadel
2. jalan sempoyongan
3. wajah kemerahan
4. banyak bicara
5. mudah marah
6. gangguan pemusatan perhatian
7. nafas bau alkohol

6. Benzodiazepin (pil nipam, BK, mogadon)


1. bicara cadel
2. jalan sempoyongan
3. wajah kemerahan
4. banyak bicara
5. mudah marah
6. gangguan pemusatan perhatian

1. Dampak narkoba terhadap fisik


Pemakai narkoba akan mengalami gangguan-gangguan fisik
sebagai berikut:

1. Berat badannya akan turun secara drastis.


2. Matanya akan terlihat cekung dan merah.
3. Mukanya pucat.
4. Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
5. Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
6. Buang air besar dan kecil kurang lancar.
7. Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

 Dampak narkoba terhadap emosi


Pemakai narkoba akan mengalami perubahan emosi sebagai
berikut:

1. Sangat sensitif dan mudah bosan.


2. Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan
sikap membangkang.
3. Emosinya tidak stabil.
4. Kehilangan nafsu makan.

 Dampak narkoba terhadap perilaku


Pemakai narkoba akan menunjukkan perilaku negatif sebagai
berikut:

1. malas
2. sering melupakan tanggung jawab
3. jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya
4. menunjukan sikap tidak peduli
5. menjauh dari keluarga
6. mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat
pekerjaan
7. menggadaikan barang-barang berharga di rumah
8. sering menyendiri
9. menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap,
seperti di kamar tidur, kloset, gudang, atau kamar mandi

10. takut akan air


11.batuk dan pilek berkepanjangan
12. bersikap manipulatif
13. sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai
macam alasan
14. sering menguap
15. mengaluarkan keringat berlebihan
16. sering mengalami mimpi buruk
17. Mengalami nyeri kepala
18. Mengalami nyeri/ngilu di sendi-sendi tubuhnya

Hukum Narkoba
Fungsi dari Hukum Narkoba dalam suatu Negara untuk membatasi
penyalahgunaan Narkoba sehingga lingkungan masyarakat menjadi
yang aman dan nyaman.

Beberapa fungsi dari hukum Narkoba :

 Melindungi banyak orang dari bahaya.


 Menghukum para penjahat yang memperdagangkan atau
menggunakan obat-obat terlarang.
 Meminimalis dampak negatif dari Narkoba dalam masyarakat.

Hukum bersifat kompleks dan terus berubah, karena disesuaikan


dengan jenis dan tindah kejahatan obat terlarang. Begitupun
dengan tingkat hukuman yang dijatuhkan sesuai dengan jenis
kejahatan yang dilakukan.

Hukuman yang dijatuhkan berdasarkan tingkat kasus


Narkoba diantaranya :

 Kejahatan Narkoba tingkat A atau kelas 1, nah tingkatan kasus


obat yang paling berbahaya, dan hukuman pun paling serius,
contoh Narkoba yang disalahgunakan adalah: Opium, Morfin,
Heroin, Methadone, Dextromoramide, Methylamphetamin,
Kokain, Ecstasy, dan LSD.

 Kejahatan Narkoba tingkat B atau kelas 2, nah tingkatan kasus


obat yang dianggap tidak terlalu berbahaya atau lebih rendah
dari tingkat A, dan hukumannya lebih ringan. Contoh
Narkoba yang disalahgunakan adalah: Kodein, Ampetamin,
barbiturates dan dihydrocodeine.
 Kejahatan Narkoba tingkat C, atau kelas 3, tingkatan kasus
obat yang tidak berbahaya atau lebih rendah tingkatannya dari
kelas B, tentu saja hukuman pun paling ringan, diantara
lainnya. Contoh Narkoba yang disalahgunakan adalah: obat
resep seperti Tranquillisers ( obat rasa cemas, depresi dan
insomnia), Ketamine (obat bius yang berefek halusinogen dan
melumpuhkan semua indera) , GHB (obat penenang) dan
cannabis (jenis tanaman untuk penenang).

Di Indonesia ada 2 undang-undang yang digunakan untuk


permasalahan Narkoba yaitu:

 Undang-undang no. 22 tahun 1997 tentang Narkotika dan


 Undang-undang no. 5 tahun 1997 tentang psikotropika

Anda mungkin juga menyukai