Nim : 20181996/PO.71.24.3.18.024
Tingkat : 2A
MK : Kesehatan Masyarakat
1. KMS Balita
1. Bila titik pada grafik lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, tandanya berat
badan anak Anda naik.
2. Bila titik pada grafik sejajar dengan bulan sebelumnya, maka berat badan anak
Anda sama dengan bulan sebelumnya. Anda harus meningkatkan pemberian
makan, baik mutu dan waktu pemberiannya.
3. Bila titik pada grafik lebih rendah dari bulan sebelumnya, maka berat badan anak
Anda mengalami penurunan. Hal ini dapat terjadi terutama bila anak mulai
memasuki usia 6 bulan di mana gigi sudah mulai tumbuh. Biasanya bila gigi akan
tumbuh, anak akan mengalami demam ringan dan nafsu makan akan sedikit
menurun. Jika anak tidak mengalami sakit, tetapi berat badannya tetap berkurang,
maka ibu harus segera membawanya ke bidan atau dokter.
4. Bila titik berat badan pada grafik KMS terputus-putus, ini artinya Anda kurang
rajin menimbang anak. Alangkah baiknya jika penimbangan dilakukan setiap
bulan.
KMS Lansia
Skor 2 yaitu kehamilan Risiko Rendah (KRR) diberikan sebagai skor awal, untuk
umur dan paritas pada semua ibu hamil. Kehamilan resiko rendah adalah
kehamilan tanpa masalah/factor risiko, fisiologis dan kemungkinan besar diikuti
oleh persalinan normal dengan ibu dan bayi hidup sehat. Tempat persalinan dapat
dilakukan di rumah maupun di polindes, tetapi penolong persalinan harus bidan,
dukun membantu perawatan nifas bagi ibu dan bayinya.
Skor 4 Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) diberikan untuk setiap factor risiko pada
klasifikasi KRT. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan dengan satu atau
lebih factor risiko, baik dari pihak ibu maupun janinnya, memiliki risiko
kegawatan tetapi tidak darurat. Ibu TP PKK/kader memberi penyuluhan agar
pertolongan persalinan oleh bidan atau dokter di Puskesmas, di Polindes atau di
Puskesmas, atau langsung dirujuk ke Rumah Sakit, misalnya pada letak lintang
dan ibu hamil pertama (primi) dengan tinggi badan rendah.
Skor 8 Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) diberikan pada ibu hamil
denganbekas operasi sesar, letak sungsang, letak lintang, perdarahan antepartum
dan preeklamsia berat/eklamsia. Kehamilan resiko sangat tinggi adalah
kehamilan dengan factor risiko : Perdarahan sebelum bayi lahir, memberi
dampak gawat dan darurat bagi jiwa ibu dan atau bayinya, membutuhkan rujukan
tepat waktu dan tindakan segera untuk penanganan adequate dalam upaya
menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya. Ibu dengan factor risiko dua atau lebih,
tingkat resiko kegawatannya meningkat, yang membutuhkan pertolongan
persalinan di rumah sakit oleh dokter Spesialis. Ibu diberi penyuluhan untuk
kemudian dirujuk guna melahirkan di Rumah Sakit dengan alat lengkap dan
dibawah pengawasan dokter spesialis.
Skor 6 atau lebih : dianjurkan bersalin dengan tenaga kesehatan. Ibu hamil
dengan skor 12 atau lebih : dianjurkan bersalin di rumah sakit atau dengan
spesialis kandungan (sp.og)
3. MTBS
Menilai diare dan klasifikasinya.
8. SDIDTK
9. Buku KIA
ibu dan anak perlu memiliki catatan yang lengkap sejak ibu hamil sampai
dengan selesai masa nifas, dan anaknya sejak lahir hingga berusia 5 tahun
untuk mencatat dan memantau kesehatan ibu dan anak diperlukan Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Buku KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan
atau masalah kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan penyuluhan dengan
informasi yang penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat mengenai
pelayanan kesehatan Ibu dan anak termasuk rujukannya dan paket (standar)
pelayanan KIA, gizi, imunisasi, dan tumbuh kembang balita.
10. Stiker P4K
Mendata seluruh ibu hamil, bidan bekerjasama dengan kader dalam medata
seluruh ibu hamil yang ada diwilayah setempat, guna diketahuinya adanya ibu
hamil yang membutuhkan asuhan pelayanan antenatal dan perencanaan
persalinan.
Memasang stiker P4K di setiap rumah ibu hamil, penempelan Stiker P4K di
rumah ibu hamil. Pengisian stiker dilakukan oleh bidan desa, dengan
melakukan diskusi mendalam dengan ibu hamil dan keluarga, kemudian
dipasang/ ditempelkan di dinding bagian depan rumah yang mudah dilihat
orang.
Membuat perencanaan persalinan melalui penyiapan :
1. Taksiran persalinan sangat penting karena merupakan penentu usia
kehamilan, dengan mengetahui usia Janis yang akurat dapat membantu
asuhan prenatal, kelahiran dan postnatal.
2. Penolong persalinan, ibu, suami, keluarga sejak awal kehamilan sudah
menentukan untuk persalinan ditolong oleh petugas kesehatan. Ibu atau
keluarga dapat memilih tenaga kesehatan terlatih sesuai dengan kepercayaan
ibu tersebut.
3. Tempat persalinan, ibu, suami, keluarga sejak awal kehamilan sudah
merencanakan tempat persalinan untuk ibu difasilitas kesehatan.
4. Pendamping persalinan, Keluarga atau kerabat dekat ibu dapat ikut
mendampingi ibu saat bersalin. Hal ini bertujuan agar keluarga dapat
memberi dukungan moril pada ibu saat bersalin.
5. Transportasi/ ambulan desa, Mengupayakan dan mempersiapkan transportasi
jika sewaktu-waktu diperlukan. Suami, keluarga dan masyarakat bekerjasama
dalam membantu ibu hamail sampai pada tempat pelayanan kesehatan, serta
pada saat adanya rujukan p.Ibu harus mendapatkan pelayanan tepat,cepat bila
terjadi komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
6. Calon pendonor darah, upaya tenaga kesehatan, keluarga dan masyarakat
untuk membantu ibu hamil dalam mengantisipasi terjadinya komplikasi
(perdarahan) pada saat persalinan. Sehingga ibu hamil sudah mempunyai
calon pendonor darah sesuai dengan golongan daran ibu, untuk mencegah
terjadinya komplikasi pada kehamilan maupun persalinan.
7. Dana, merupakan upaya menyisihkan uang atau barang berharga (yang bisa
diuangkan sewaktu-waktu) oleh ibu hamil yang disimpan oleh bidan desa
atau pihak yang ditunjuk oleh masyarakat yang sewaktu-waktu dapat
dipergunakan untuk biaya persalinan.
8. KB pasca persalinan merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk
mengatur kehamilan melalui penggunaan alat / obat kontrasepsi setelah
melahirkan. Konseling tentang KB dimulai saat kunjungan asuhan antenatal
ke fasilitas pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan. (Depkes RI, 2009).