Anda di halaman 1dari 14

METODOLOGI KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS


PADA KLIEN DENGAN ILEUS OBSTRUKSI
DI IRD LANTAI 1 RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Dosen Pembimbing :
Ns. Endah Suprihatin, M.Kep., Sp. Mat.

Disusun Oleh :
Dian Alimah Husna
P27820119062

Tingkat I Reguler B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO
2019/2020
KATA PENGANTAR

i
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Dokumentasi Keperawatan dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Ny.M P0a0
Post Sectio Caesarea Dengan Indikasi Letak Lintang.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Surabaya, 30 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................ii

Daftar Isi..............................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan.........................................................................................2

1.3 Manfaat Penulisan.......................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengkajian...................................................................................................4

2.2 Analisis Data...............................................................................................7

2.3 Diagnosa Keperawatan...............................................................................8

2.4 Intervensi Keperawatan..............................................................................8

2.5 Implementasi Keperawatan.........................................................................9

2.6 Evaluasi Keperawatan.................................................................................9

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................11

3.2 Saran..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ileus Obstruksi merupakan kegawatan dalam bedah abdominal yang
sering dijumpai. Sekitar 20% pasien datang kerumah sakit datang dengan
keluhan nyeri abdomen karena obstruksi pada saluran cerna, 80% terjadi pada
usus halus. Ileus Obstruksi adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus
dimana menghambat proses pencernaan secara normal (Sjamsuhidayat,
2006).
Penyakit ini sering terjadi pada individu yang memiliki kebiasaan
mengkonsumsi makanan yang rendah serat, dari kebiasaan tersebut akan
muncul permasalahan pada kurangnya membentuk massa feses yang
menyambung pada rangsangan peristaltic usus, kemudian saat kemampuan
peristaltic usus menurun maka akan terjadi konstipasi yang mengarah pada
feses yang mengeras dan mampu menyumbat lumen usus sehingga
menyebabkan terjadinya osbtruksi (Mansjoer, 2001).
Salah satu pelayanan kesehatan yang di lakukan di rumah sakit adalah
pelayanan pembedahan. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang
semakin maju, prosedur tindakan pembedahan pun mengalami kemajuan
pesat. Sejumlah penyakit merupakan indikasi untuk dilakukan pembedahan
adalah laparotomi. Tindakan operasi atau laparotomi merupakan peristiwa 2 1
kompleks sebagai ancaman potensial atau aktual kepada integritas seseorang
baik bio, psiko, maupun sosial (Razid, 2010) Angka kejadian di Indonesia
menunjukan kasus laparotomi meningkat dari 162 kasus pada tahun 2005
menjadi 983 kasus pada 2006 dan 1281 kasus pada tahun 2007 (Depkes RI,
2007) .
laparotomi, penyayatan pada dinding abdomen. Ileus obstruksi dapat
terjadi pada setiap usia. Namun penyakit ini sering dijumpai pada orang
dewasa (Smeltzer, 2002).
Laparotomi adalah suatu pembedahan yang dilakukan pada bagian
abdomen untuk mengetahui suatu gejala dari penyakit yang diderita oleh
pasien. Suatu kondisi yang memungkinkan untuk dilakukan tindakan

1
laparotomi adalah : Kanker organ abdominal, radang selaput perut,
appendisitis, pankreasitis, obstruksi ileus (Smeltzer, 2002).
Dengan masalah diatas penulis tertarik untuk mengambil kasus
dengan judul “Asuhan Keperawatan Kritis Pada Klien Dengan Ileus
Obstruksi Di Ird Lantai 1 Rsud Dr. Soetomo Surabaya”.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Tujuan umum
Penulis dapat mempelajari asuhan keperawatan pada pasien
obstruksi ileus dengan post laparotomi.
2. Tujuan khusus
Pada tujuan khusus ini penulis mampu :
a. Melakukan pengkajian secara langsung pada pasien obstruksi ileus
dengan post laparotomi
b. Merumuskan masalah dan membuat diagnosa keperawatan pada pasien
obstruksi ileus dengan post laparotomi
c. Membuat perencanaan keperawatan pada pasien obstruksi ileus dengan
post laparotomi
d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien obstruksi ileus dengan
post laparotomi
e. Mengevaluasi keperawatan pada pasien obstruksi ileus dengan post
laparotomi
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pasien obstruksi ileus dengan
post laparotomi

1.3 Manfaat Penulisan


Adapun manfaatnya yaitu bagi :
1. Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang
Hasil penulisan ini sebagai tambahan informasi serta sebagai bahan
tambahan untuk meningkatkan askep post laparotomi
2. Institusi pendidikan

2
Mengetahui tingkat kemampuan dan sebagai upaya untuk
mengevaluasi materi yang telah disampaikan kepada mahasiswa
keperawatan.
3. Keluarga dan pasien
Sebagai ilmu pengetahuan dan mampu memahami tentang
tindakan obstruksi ileus dengan post laparotomi.
4. Penulis
Memberikan wawasan dan pemahaman pada penulis dalam
memberikan dan menyusun penatalaksanaan asuhan keperawatan pada
pasien dengan tindakan laparotomi.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 10 Maret 2019
Pukul : 14.00 WIB
1. Identitas
Nama : Ny. M
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Pengampon, Surabaya
No.Registrasi : 12.73.XX.XX
2. Primary Survey
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri perut
b. Airway
Look : Tidak terdapat tanda-tanda obstruksi jalan nafas
Listen : Tidak terdengar suara nafas tambahan
Feel : Ada hembusan nafas
c. Breathing
Inspeksi : RR(20x/menit), pergerakan dada simetris, tidak
terdapat pernapasan cuping hidung
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
Perkusi : Suara paru sonor
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d. Circulation
Akral hangat kering merah, CRT <2 detik, Tekanan Darah 150/90
mmHg, Nadi 98x/menit, tidak anemis

4
e. Disability
GCS: E:4 V:5 M: 6, kesadaran compos mentis
f. Exposure
Suhu 37,2
3. Secondary Survey
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien rujukan dari RS. William Booth dengan diagnosa ileus obstruksi.
MRS di RS. William Booth selama 5 hari, lalu dirujuk ke IRD RSUD
Dr. Soetomo Surabaya pada tanggal 10 Maret 2019.
b. Alergi
Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat ataupun makanan tertentu.
c. Medikasi
- D5 1000mL/24jam
- Ranitidine 50mg
- Metamizole 1gram
- Metroclopramide
d. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Sebelumnya saat ada keluhan yang sama, klien berobat di RSAL
Surabaya, setelah diberikan obat klien dianjurkan rawat jalan. Sehari
setelah dari RSAL keluhan muncul lagi dan semakin nyeri. Akhirnya
klien MRS di RS. William Booth.
e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
GCS: E:4 V:5 M:6, Kesadaran compos mentis
2) Tanda-tanda vital
- TD : 150/90 mmHg
- N : 98x/menit
- Suhu : 37,2
- RR : 20x/menit
3) Body System

5
a) B1 (Breathing)
Tidak terdapat pernapasan cuping hidung, RR: 20x/menit, tidak
terpasang oksigen. Pergerakan dada simetris
b) B2 (Bleeding)
HR: 98x/menit, TD: 150/90 mmHg. Akral hangat kering merah
c) B3 (Brain)
GCS: E:4 V:5 M:6, Kesadaran compos mentis
O : Sejak 7 hari yang lalu
P : Nyeri Perut
Q : Seperti ditusuk jarum
R : Abdomen sekitar ulu hati
S:6
T : Hilang Timbul
d) B4 (Bladder)
Klien terpasang dower kateter dengan jumlah urine 250cc/4jam
e) B5 (Bowel)
Mengeluh mual, pada selang NGT keluar cairan kurang lebih 100cc.
Nyeri tekan pada abdomen sekitar ulu hati. Bising usus 3x/menit dan
klien belum BAB selama 7 hari.
f) B6 (Bone)
Klien mengeluh lemah.
4. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto BOF
 Preperitoneal fat tampak baik
 Tampak dilatasi bayangan usus halus membentuk gambaran coiled
spring tanpa bayangan gas usus dalam bowel
 Bayangan hepar dan lien tak tampak membesar
 Contour ginjal kanan kiri tak tampak jelas
 Tak tampak bayangan radiopaque sepanjang traktus urinarius
 Psoas shadow kanan kiri tak tampak jelas
 Corpus, pedicle dan intervertebral disc space tampak baik

6
 Tampak terpasang gastric tube dengan tip distal terproyeksi setinggi
VTh 11 sisi kiri.
2.2 Analisa Data
Pengelompokan Data Penyebab Masalah Keperawatan
DS : Klien mengeluh nyeri Nyeri Akut
abdomen sekitar
uluhati
DO : Ekspresi wajah
meringis
O : Sejak 7 hari yang
lalu
P : Nyeri Perut
Q : Seperti ditusuk
jarum
R : Abdomen sekitar
ulu hati
S:6
T : Hilang Timbul
DS : Klien mengeluh mual Risiko Kekurangan
muntah Volume Cairan
DO : Terpasang NGT
posisi terbuka, keluar
cairan kurang lebih
100cc

2.3 Diagnosa Keperawatan


N Ditemukan Masalah Masalah Teratasi
Diagnosa Keperawatan
O Tanggal Paraf Tanggal Paraf
1 Nyeri Akut b/d Distensi 10 Maret
. Abdomen 2019
Risiko Kekurangan
2 10 Maret
Volume Cairan b/d
. 2019
mual dan muntah

7
2.4 Intervensi Keperawatan
Perencanaan
N Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Tindakan
O Keperawatan Rasionalisasi
Hasil Keperawatan
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. Kaji ulang nyeri 1. Mengetahui
b/d Distensi asuhan keperawatan secara OPQRST
Abdomen selama 1x6 jam, komprehensif nyeri
nyeri teratasi, 2. Ajarkan teknik 2. Mengalihkan
dengan KH: nonfarmakologi nyeri yang
1. Skala (nafas dalam) dirasa
nyeri 0-1 3. Kolaborasi 3. Mengurangi
2. Nyeri pemberian nyeri melalui
hilang analgetik farmakologi
3. Pasien 4. Observasi TTV 4. Mengetahui
rileks TTV klien
normal atau
tidak
2 Risiko Setelah 1. Monitor intake 1. Mengetahui
Kekurangan dilakukan asuhan dan output cairan balance cairan
Volume keperawatan selama 2. Pertahankan 2. Mengetahui
Cairan b/d 1x6 jam, Risiko NGT pada posisi cairan yg
mual dan berkurang dengan terbuka keluar dari
muntah KH: 3. Kolaborasi NGT
- Turgor kulit baik pemberian cairan 3. Memenuhi
- Muntah IV dan obat anti cairan sesuai
berkurang mual kebutuhan

2.5 Implementasi Keperawatan


N Diagnosa Tanda Tangan/
Tindakan Keperawatan
O Keperawatan Paraf
1 Nyeri Akut b/d 1. Mengkaji ulang nyeri secara
Distensi Abdomen komprehensif
2. Mengajarkan teknik
nonfarmakologi (napas dalam)
3. Berkolaborasi dalam pemberian
analgetik (Metamizole)
4. Mengobservasi TTV
2 Risiko Kekurangan 1. Memonitor intake dan output
Volume Cairan b/d cairan
mual dan muntah 2. Mempertahankan NGT pada posisi
terbuka
3. Berkolaborasi dalam pemberian
cairan Wida D5 dan Ranitidine,
Metoclopramide

2.6 Evaluasi Keperawatan

8
N Diagnosa Tanda Tangan/
Catatan Perkembangan
O Keperawatan Paraf
1 Nyeri Akut b/d S : Klien mengatakan nyeri berkurang
Distensi Abdomen O : - TTV : TD : 140/80 mmHg
N : 87x/menit
S : 37 C
RR : 20x/menit
- O : Sejak 7 hari lalu
- P : Nyeri perut
- Q : Seperti ditusuk jarum
- R : Abdomen sekitar uluhati
- S:4
- T : Hilang timbul
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1,2,3,4
2 Risiko Kekurangan S : Klien mengatakan mual berkurang
Volume Cairan b/d O : Selang NGT masih keluar cairan
mual dan muntah A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1,2,3

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan 11
Ileus Obstruksi adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana
penyumbatan ikatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus.
Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah adalah sama, tanpa memandang
apakah tersebut disebabkan oleh penyebab mekanik fungsional. Perubahan
utamanya pada obstruksi peralitik dimana distatltik dihambat dari permulaan,
sedangkan pada obstruksi mekanis peristaltik mula-mula diperkuat, kemudian
internitan, dan akhirnya hilang.
Lemen usus yang tesumbat secara prekotif akan direnggang oleh cairan
dan gas (70% buka yang ditelan) akibat peningkatan intralumen yang menurunkan
pengaliran air dan natrium dari lumen usus darah.

3.2 Saran
a. Bagi ilmu keperawatan
Diharapkan mampu menambah wawasan pengetahuan,
keterampilan bagi tim kesehatan khususnya perawat untuk memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien dengan masalah dengan ileus obstruksi.
b. Bagi Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya
Harus memiliki atau meningkatkan kualitas dan mutu dalam
memberikan tindakan medis untuk asuhan keperawatan bagi pasien
dengan masalah dengan ileus obstruksi.
c. Bagi pembaca
Mampu memahami tentang hal hal mengenai dengan ileus
obstruksi sehingga dapat dilakukan upaya yang bermanfaat untuk
menghindari kasus diatas.

10
DAFTAR PUSTAKA
PPNI, T. P. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1 ed.). Jakarta:
PPNI.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1 ed.). Jakarta:
PPNI.
TIM POKJA SIKI DPP PPNI . (2018). Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. EGC: Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai