Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL DOKUMENTASI KEPERAWATAN

MANUAL DAN ELETRONIK

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. JOKO SUWITO, S.Kp.,M.Kes
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. ALSYIFA SANDY WARDANY (P27820119052)
2. ANDIKO ILHAMI MUHAMMAD (P27820119054)
3. ANIS SOFIYEH (P27820119055)
4. DIYAH AJENG KUSUMA WARDANI (P27820119065)
5. DWI RACHMAWATI (P27820119066)
6. FARAH HANAFIYAH (P27820119070)
7. HAMIDA AGUM NUR ISLAMI (P27820119071)
8. JIHAN NOVITA PERMATA SARI (P27820119074)
9. MOHAMMAD CHOIRIZAL KHAIDIR (P27820119077)
10. MUHAMMAD FARHAN ARDIANSYAH (P27820119079)
11. WIEKE SHARAH FEBRIANTI (P27820119096)
12. WULAN SEKAR OKTAVIANI (P27820119097)

TINGKAT 1 REGULER B
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2019
ARTIKEL DOKUMENTASI KEPERAWATAN MANUAL DAN ELETRONIK

A. Pengertian
Potter (2005) mendefenisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yang tercetak atau
tertulis yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang
berwenang . Dokumentasi keperawatan juga merupakan salah satu bentuk upaya
membina dan mempertahankan akontabilitas perawat dan keperawatan (Webster New
World Dictionary dalam Marelli (1996). Pelaksanaan dokumentasi proses
keperawatan juga sebagai salah satu alat ukur untuk mengetahui, memantau dan
menyimpulkan suatu pelayanan asuhan keperawatan yang diselenggarakan di rumah
sakit (Fisbach, 1991).

Dokumentasi asuhan dalam pelayanan keperawatan adalah bagian dari kegiatan yang
harus dikerjakan oleh perawat setelah memberi asuhan kepada pasien dalam bentuk
laporan yang ditulis tangan. Dokumentasi merupakan suatu informasi lengkap
meliputi status kesehatan pasien, kebutuhan pasien, kegiatan asuhan keperawatan
serta respons pasien terhadap asuhan yang diterimanya. Dengan demikian
dokumentasi keperawatan mempunyai porsi yang besar dari catatan klinis pasien yang
menginformasikan faktor tertentu atau situasi yang terjadi selama asuhan
dilaksanakan.

Dokumentasi Keperawatan Elektronik (Komputerisasi) adalah suatu modul


keperawatan yang dikombinasikan dengan sistem komputer rumah sakit ke staf
perawat. Dengan sistem yang terkomputerisasi ini perawat dapat melakukan akses ke
laboratorium, radiologi, fisioterapi, dan disiplin yang lain, seperti ahli gizi, fisioterapi,
dan, occupational therapies. Dengan sistem ini perawat lebih dapat menghemat waktu
dan perawat akan lebih sering berada di samping pasien. Dengan dokumentasi yang
terkomputerisasi ini pencatatan dapat dilakukan dengan lebih lengkap dan akurat.
B. Jenis Dokumentasi
 Dokumentasi Manual
 Dokumentasi Elektronik
C. Bentuk atau Contoh
D. Prinsip – Prinsip Pelaksanakan Dokumentasi Manual dan Elektronik
 Prinsip-Prinsip Dokumentasi Keperawatan Manual :
Prinsip-prinsip dokumentasi keperawatan manual menurut Ailen (1998), yaitu:
1. Tersedia format untuk dokumentasi.
2. Dokumentasi dilakukan oleh orang yang melakukan tindakan atau
mengobservasi langsung.
3. Dokumentasi dibuat segera setelah melakukan tindakan.
4. Catatan dibuat kronologis.
5. Penulisan singkatan dilakukan secara umum.
6. Mencantumkan tanggal, waktu tanda tangan, dan inisial penulis.
7. Dokumentasi akurat, benar, komplit jelas, dapat dibaca dan ditulis
dengan tinta.
8. Tidak dibenarkan menghapus tulisan pada catatan menggunakan tip-
ex. penghapus tinta atau bahan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Sulastri, Niken Yuniar Sari.2018. Metode Pendokumentasian Elektronik dalam


Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keperawatan.[Online] Di akses pada tanggal 19 Maret
2020

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/987-4041-1-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai