Dokumentasi Manual Kelompok
Dokumentasi Manual Kelompok
Disusun oleh:
Tingkat 2B
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui pengertian dokumentasi keperawatan.
2. Mahasiswa mengetahui tujuan dokumentasi keperawatan.
3. Mahasiswa mengetahui dokumentasi secara manual.
4. Mahasiswa mengetahui model dokumentasi keperawatan.
5. Mahasiswa mengetahui dokumentasi terkomputerisasi.
5. Mahasiswa mengetahui manfaat dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
Lingkup pencatatan pada proses keperawatn yang spesifik dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1) Klien masuk rumah sakit
2) Kelengkapan riwayat keperawatan dan pemeriksaan-pemerikasaan
3) Diagnosa keperawatan
4) Rencana tindakan keperawatan
5) Pendidikan kepada pasien
6) Dokumentasi parameter monitoring dan intervensi keperawatan lainya
7) Perkembangan terhadap hasil yang diharapkan
8) Evaluasi perencanaan
9) Jastifikasi terhadap proses intervensi, jika diperlukan
10) Sistem perujukan
11) Klien pulang
3. Standar dokumentasi
Perawat memerlukan suatu ketrampilan untuk dapat memenuhui standar yang sesuai.standar
dokumentasi adalah suatu peryataan tentang kualitas kualitas dengan adanya standar dokumentasi
memberikan informasi bahwa adanya suatu ukuran terhadap kualitas dokumentasi keperawatan.
a. Kepatuhan terhadap aturanpendokumentasian yang ditetapakan oleh profesi atau pemerintah.
b. Standar profesional keperawatan dituliskan kedalam catatan kesehatan.
c. Peraturan tentang praktik keperawatan dapat dilihat pada catatan pelayanan kesehatan.
d. Pedoman akreditasi harus diikuti penekanan yang khusus pada tentang kegiatan observasi dan
evaluasi.
2. POR (Problem-Oriented-Record)
Diperkenalkan: Dokter. Lawrence Weed (USA) Awal : POMR (Problem Oriented Medical Record) merupakan alat
yang efektif untuk membantu tim kesehatan mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan terapi, diagnosa dan
penyuluhan serta mengevaluasi dan mengkaji perkembangan pasien, komponen POR terdiri dari:
a. Data Dasar
1) Berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pertama kali masuk RS
2) Mencakup pengkajian keperawatan, riwayat penyakit/kesehatan, pemeriksaan fisik, pengkajian ahli gizi dan hasil
laboratorium
3) Tergantung pada masing2 unit mis : unit kebidanan akan berbeda dengan yang dibutuhkan oleh unit pediatrik atau
unit bedah
4) Perlu dibuat pedoman wawancara sesuai dengan kebutuhan
b. Daftar Masalah
1) Berisi masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar
2) Selanjutnya masalah disusun secara kronologis sesuai dengan tanggal teridentifikasinya masalah
3) Daftar ini berada pada bagian depan status klien dan setiap masalah diberi tanggal, nomor, dirumuskan dan
dicantumkan nama orang yang menemukan masalah.
c. Daftar awal rencana asuhan
1) Rencana awal disusun oleh tenaga yang menyusun daftar masalah
2) Terdiri dari tiga bagian :
a. Diagnostik
b. Usulan terapi
c. Pendidikan klien
d. Catatan Perkembangan Pasien (Progress Notes)
3) Berisikan perkembangan/kemajuan dari tiap masalah yang telah dilakukan tindakan, disusun oleh semua anggota
yang terlibat dengan menambahkan catatan perkembangan pada lembar yang sama
Keuntungan POR :
a. Fokus catatan askep lebih menekankan pada masalah klien dan proses penyelesaian masalah dari pada tugas
dokumentasi
b. Adanya kontinuitas dari askep
c. Pencatatan evaluasi dan penyelesaian masalah lebih jelas
d. Daftar masalah merupakan checklist untuk Diagnosa Perawatan dan untuk masalah keperawatan, membantu
mengingatkan
e. Data yang perlu diintervensi dijabarkan dalam rencana tindakan keperawatan
Kerugian POR :
a. Penekanan hanya pada masalah, penyakit dan ketidak mampuan dapat mengakibatkan pada pendekatan pengobatan
yang negatif
b. Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah belum dilakukan tindakan atau munculnya masalah baru
c. Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus masuk dalam daftar masalah
3. PROGRESS NOTES
Terdapat tiga jenis :
a. Catatan perawat
Harus ditulis oleh perawat tiap 24 jam, meliputi berbagai informasi tentang :
1) Pengkajian
2) Tindakan keperawatan mandiri
3) Tindakan keperawatan kolaboratif /instruksi dokter
4) Evaluasi keberhasilan tiap tindakan keperawatan
5) Tindakan yang dilakukan oleh dokter tetapi mempengaruhi tindakan keperawatan
6) Kunjungan berbagai team kesehatan mis; visite dokter, pekerja sosial dll
b. Flow sheet
1) Memungkinkan perawat mencatat hasil observasi atau pengukuran yang dilakukan secara berulang dan tidak perlu
ditulis secara naratif
2) Biasanya berisi TV, TD, BB, jumlah masukan dan keluaran cairan dalam 24 jam dan pemberian obat
3) Lebih sering digunakan di IGD, ICU, R. Haemodialisa, R. OK, sebagai lembar observasi.
c. Discharge notes (catatan pemulangan)
1) Dipersiapkan ketika pasien akan dipulangkan atau dipindahkan pada tempat perawatan lain guna perawatan lanjutan
meliputi :
a) Masalah kesehatan yang masih aktif
b) Pengobatan terakhir
c) Penanganan yang masih harus diteruskan
d) Kebiasaan makan dan istirahat
e) Kemampuan untuk asuhan mandiri
f) Jaringan dukungan
g) Pola/gaya hidup
h) Agama
2) Ditujukan utk tenaga kesehatan yang akan melakukan home care dan sebagai informasi bagi pasien
3) Informasi untuk tenaga kesehatan mencakup :
a) Menguraikan tindakan keperawatan
b) Menguraikan informasi yang disampaikan
c) Menguraikan keterampilan klien dalam melakukan tindakan tertentu
d) Menjelaskan keterlibatan anggota keluarga dalam asuhan
e) Menguraikan sumber yang diperlukan di rumah
4) Informasi untuk klien hendaknya :
a) Menggunakan bahasa yang singkat dan mudah dipahami
b) Menjelaskan langkah prosedur tertentu
c) Mengidentifikasi tindakan pencegahan yang perlu diikuti ketika melakukan asuhan mandiri
d) Memeriksa tanda dan gejala komplikasi yang perlu dilaporkan pada dokter saat kontrol ulang
e) Memberikan daftar nama dan no telp yang bisa dihubungi keluarga/pasien
Penggunaan format keperawatan terkomputerisasi dan pendokumentasian klinis lain menjadi lebih umum
pemakaiannya sebagaimana aplikasi untuk otomatisasi keperawatan yang semakin meningkat. Perawat
sejak dulu telah menjadi pengguna utama sistem komputerisasi. Sebagai contoh, pasokan, peralatan,
stok medikasi, dan pemeriksaan diagnostic adalah pelayanan yang menghubungkan perawat dengan
computer. Namun demikian, kecenderungan terbaru adalah bahwa perawat harus didorong dan
diperbolehkan untuk menggunakan kinerja professional mereka.
Transisi terhadap dokumentasi terkomputerisasi menimbulkan tantangan unik bagi perawat dan manager
perawat. Namun demikian, kesulitan atau hambatannya sangat kecil dibandingkan dengan manfaat dari
sistem komputerisasi yang sangat besar. Keberhasilan penerapan sistem dokumentasi terkomputerisasi
membutuhkan persiapan, keterlibatan dan komitmen dari semua staf keperawatan (Mathews & Zadak,
1993). Hasil standardisasi rencana perawatan yang lebih baik, peningkatan kualitas perawatan klien
adalah apa yang terkandung dalam penggunaan dokumentasi terkomputerisasi
3.1 Kesimpulan
Dokumentasi keperawatan merupakan salah satu bentuk upaya membina dan
mempertahankan akuntabilitas perawat dan keperawatan (Webster New World
Dictionary dalam Marelli (1996). Dokumentasi keperawatan terbagi menjadi dua,yaitu :
- secara manual
- secara elektronik (komputerisasi)
Dokumentasi Keperawatan Manual terbagi menjadi :
1.Catatan yang berorientasi pada sumber
2.Rekam medis yang berorientasi pada masalah
3.Evaluasi (problem intervention evaluation (PIE))
4.Pencatatan fokus
5.Pencatatan berdasarkan penyimpangan
6.Manajemen kasus
3.2 Saran
Diharapakan kepada pembaca atau mahasiswa dapat memahami lebih luas tentang
penerapan sistem dokumentasi manual karena banyak sekali manfaat yang didapatkan untuk
membuat dokumentasi dari asuhan keperawatan serta saran dan kritik yang baik demi
membangun keberhasilan dan kelengkapan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmukeperawatanterbaru.blogspot.com/2014/12/pendokumentasian-terkomputerisasi.html
https://docplayer.info/58715353-Bab-i-pendahuluan-1-3-tujuan-masalah-1-mahasiswa-mengetahui-
apa-itu-dokumentasi-manual.html
https://docplayer.info/58715353-Bab-i-pendahuluan-1-3-tujuan-masalah-1-mahasiswa-mengetahui-
apa-itu-dokumentasi-manual.html