PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
1. Bagaimanakah keadaan tenaga kerja di desa Sungai Raja?
2. Bagaimana tingkat pengangguran di desa Sungai Raja?
3. Apa yang menjadi kebijakan yang di lakukan Desa Sungai Raja terhadap
pengangguran?
4. Apa dampak kebijakan di desa Sungai Raja?
1
1. Mengidentifikasi kondisi ketenagakerjaan di desa Sungai Raja.
2. Mengidentifikasi tingkat pengangguran, khususnya di desa Sungai Raja.
3. Menjelaskan kebijakan yang dilakukan desa Sungai Raja terhadap pengangguran.
4. Mengetahui dampak dari kebijakan yang ada di desa Sungai Raja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Deskripsi Desa
A. Letak Geografis
Desa Sungai Raja merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan NA IX-
X, kabupaten Labuhanbatu Utara, provinsi Sumatera Utara. Dengan jumlah
penduduk sebesar 6.689 orang, yang terdiri dari: Laki-laki 3.314 orang dan
perempuan 3.375 orang. Luas Wilayah Desa Sungai Raja sebesar 5.750,00 Ha dan
dengan kepadatan penduduk 116,33 per KM.
Adapun batas-batas wilayah desa Sungai Raja adalah: sebelah utara berbatasan
dengan desa Simpang Marbau, sebelah selatan berbatasan dengan desa Batu
tunggal / desa Kampung Baru, sebelah timur berbatasan dengan desa Perkebunan
Pernantian, sebelah barat berbatasan dengan desa Silumajang.
Kondisi Demografis dan Ketenagakerjaan Penduduk desa Sungai Raja
menurut tabel tahun 2019 berjumlah 6.689 jiwa. Penduduk desa Sungai Raja
sebagian besar bekerja di sektor Pertanian, dimana sektor ini menjadi salah satu
unggulan di desa Sungai Raja. Di bawah ini mendeskripsikan tentang mata
pencaharian penduduk desa Sungai Raja berdasarkan sektor.
3
Struktur Organisasi & Tata Kerja Pemerintah Desa Sungai Raja
Kades
Heri Sahrizal Siregar
Sekdes
Selamat Abidin
4
2. Dapat mengganggu taraf kesehatan keluarga.
3. Pengangguran yang berkepanjangan dapat menimbulkan efek psikologis yang
buruk terhadap diri penganggur dan keluarganya antara lain timbul sifat malu,
minder, rendah diri, dan tidak mau bergaul.
4. Jika keadaan ini berkepanjangan akan mengakibatkan kecenderungan
timbulnya hal-hal yang tidak di kehendaki, seperti timbulnya atau
bertambahnya keadaan yang tidak di inginkan. Misalnya munculnya
pengemis, pengamen atau bahkan karena keadaan terpaksa melakukan
tindakan criminal.
5
sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai penghasilan. Bisa kita
bayangkan berap kilo beras dan kebutuhan lainnya harus disubsidi setiap harinya.
Tabel diatas menunjukkan bahwa penduduk desa Sungai Raja berusia 10 tahun
ke atas yang bekerja di dominasi bekerja di sektor pertanian, Pertumbuhan
penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja
secara tradisional dianggap sebagai faktor yang positif dalam merangsang
pertumbuhan ekonomi. Artinya bahwa semakin banyak angkatan kerja berarti
semakin produktif tenaga kerja, sedangkan semakin banyak jumlah penduduk
akan meningkatkan potensi pasar domestik. Sumber daya manusia yang
dilengkapi dengan ketrampilan dan sikap mental terhadap pekerjaan, serta
kemampuan untuk berusaha sendiri merupakan modal utama bagi terciptanya
pembangunan. Tenaga kerja dalam pembangunan mutlak diperlukan, karena
merekalah yang akan melaksanakan pembangunan ekonomi tersebut. Tenaga
kerja yang terampil, merupakan potensi sumberdaya manusia yang sangat
dibutuhkan dalam proses pembangunan menyongsong era globalisasi.
Tenaga kerja adalah penduduk pada usia kerja yaitu antara 15-64 tahun.
Penduduk dalam usia kerja ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu angkatan
kerja dan bukan angkatan kerja. Salah satu masalah pemerintah, baik pusat
maupun daerah adalah ketersedian lapangan kerja bagi penduduknya. Jumlah
penduduk yang semakin meningkat akan berpengaruh terhadap pertumbuhan
jumlah penduduk usia kerja atau angkatan kerja.
6
Rendahnya penyerapan angkatan kerja terjadi karena adanya kesenjangan
antara banyaknya pencari kerja dan minimnya lapangan kerja yang sesuai dengan
spesifikasi. Artinya bukan tidak ada lapangan perkerjaan yang memadai, tapi
spesifikasi kebutuhan tenaga kerja yang terlalu tinggi.
7
2.3. Kebijakan yang Dilakukan Desa Sungai Raja Terkait Pengangguran di Desa Sungai
Raja
A. Aspek ekonomi, yaitu dengan menyediakan lowongan pekerjaan dari tahun ke
tahun, maksudnya jangan hanya mau menjadi pegawai saja namun juga harus bisa
memiliki inovasi seperti menciptakan lapangan pekerjaan baru agar masyarakat
pengangguran lainnya dapat bergabung dan bekerja. Lalu meningkatkan taraf
kemakmuran dari masyarakat, dan selanjutnya memperbaiki pembagian
pendapatan tiap daerah.
B. Mengenai aspek social dan politik, yaitu meningkatkan kemakmuran keluarga dan
kestabilan keluarga, dan didalam sebuah keluarga tersebut harus ada yang bekerja
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam keluarga tersebut. Lalu,
menghindari masalah kejahatan, seperti yang dijelaskan diatas sebelumnya bahwa
semakin tinggi angka pengangguran maka akan menarik angka kriminalitas juga.
Dan selanjutnya yaitu mewujudkan kestabilan politik, dalam sebuah
perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi, kebanyakan masyarakat
sering melakukan demonstrasi dan mengemukakan kritik atas pemimpin
pemerintah dan hal ini dapat menghambat kegiatan ekonomi.
C. Mengenai aspek dari tindakan pemerintah itu sendiri, antara lain yang adalah
mengurangi biaya pajak, selama ini pajak menjadi salah satu pemasukan bagi
negara, namun disisi lain dengan banyaknnya biaya pajak maka banyak
masyarakat yang tidak mampu membayar pajak hingga mereka menumpuk tidak
membayarnya dari tahun ke tahun.
8
4. Meningkatkan investasi.
5. Membuat sebuah pelatihan yang bisa menambah keahlian dan keterampilan
masyarakat sebagai tambahan bekal untuk bekerja atau mungkin mereka bisa
membuka usaha sendiri.
6. Membuka proyek umum, seperti jembatan, paret, dan lain-lain, yang mungkin
akan membantu masyarakat yang tidak memiliki modal untuk mendirikan
usahanya.
7. Melakukan peningkatan mobilitas tenaga kerja maksudnya dengan cara
memindahkan industry ke tempat yang memiliki pengangguran parah.
8. Mengelola permintaan masyarakat, seperti misalnya masyarakat meminta
sesuatu barang yang dapat menunjang kemajuan ekonominya demi kemajuan
bersama.
9. Mengadakan sistem informasi mengenai lapangan pekerjaan, seperti
melakukan pengenalan ke sekolah-sekolah, kampus, maupun balai latihan
ketenagakerjaan, dan antara pemerintah dan masyarakat harus memiliki
hubungan yang baik agar dapat saling mendukung upaya penurunan angka
pengangguran di Indonesia.
9
3. Menurunnya daya saing, semakin sedikit orang yang memiliki keterampilan, maka
semakin sedikit juga persaingan yang ada.
4. Kesenjangan kesempatan bekerja, pengangguran akan merasa dirinya
diperlakukan tidak adil ketika ada seseorang yang mempunyai pekerjaan.
5. Munculnya gangguan kesehatan mental, dengan menganggur suatu kondisi
seseorang akan tidak stabil dan berpotensi untuk mengalami gangguan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
10
4.1. Kesimpulan
Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat modern.
Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya terbuang percuma dan tingkat
pendapatan masyarakat merosot. Dalam situasi seperti ini kelesuan ekonomi akan
berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari.
Pemerintah juga harus memberikan pelatihan, penyuluhan dan pembinaan
kepada masyarakat untuk bisa mengembangkan kemampuannya. Selain pemerintah
yang membuat kebijakan, masyarakat juga harus berpartisipasi mendukung upaya
pengurangan pengangguran yang ada di Indonesia
4.2. Saran
Jadi untuk mengurangi pengangguran kita bisa mendorong para pengganggur
untuk berwiraswasta seperti ukm, usaha keluarga dll serta memaksimalkan progam
pendidikan dan pelatihan kerja. Tak luput pula pemerintah harus memberikan
bantuan seperti peminjaman modal kepada masyarakat untuk membuka usaha mandiri
maupun kecil kecilan. Dalam memulai berwiraswasta hilangkanlah rasa malas, rasa
takut rugi intinya kita harus fokus dengan usaha yang akan kita tekuni. Jangan jadi
orang yang suka di gaji tetapi jadilah orang yang suka menggaji
11