Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai pusat kesehatan masyarakat, Puskesmas

mengalami dinamika dari tahun ke tahun. Sesuai dengan perkembangan masalah kesehatan

yang dihadapi oleh masyarakat. Dinamika yang dimaksudkan di atas yang diharapkan adalah

suatu kemajuan dimana pada akhirnya nanti dapat menjalankan fungsinya secara maksimal.

Jika ditinjau dari sistim pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan kedudukan

puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistim pelayanan kcsehatan di Indonesia. Sebagai

sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka Puskesmas bertanggung jawab dalam

menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggung jawab dalam

menyelenggarakan pelayanan medis

Dalam rancangan system kesehatan nasional yang akan datang, kebijakan dalam bidang

kesehatan lebih kearah buttom up dari pada top down seperti sekarang ini. Hal ini dikarenakan

potensi dan masalah kesehatan yang timbul di suatu wilayah tidak sama dengan potensi dan

masalah kesehatan di wilayah lain. Untuk itu strata kesehatan yang lebih tinggi sebelum

menentukan kebijakan dalam bidang kesehatan harus memperhatikan masukan atau data dari

strata kesehatan yang lebih rendah, sebagai contoh dinas kesehatan Kabupaten Gresik dalam

menentukan kebijakannya harus memperhatikan data atau masukan dari masing-masing

puskesmas.

Puskesmas Cerme sebagai salah satu puskesmas di Kabupaten Gresik yang kinerjanya

bersifat dinamis dari tahun ke tahun maka setiap perkembangannya selalu dilaporkan ke Dinas

Kesehatan Kabupaten. Laporan puskesmas ke dinas kesehatan Kabupaten ada yang bersifat

bulanan, tribulan, tengah tahun atau semester dan yang mencakup secara keseluruhan adalah

tahunan. Dengan latar belakang sebagaimana di atas, maka disusunlah laporan tahunan

puskesmas Cerme tahun 2015. Laporan ini memuat seluruh kegiatan puskesmas Cerme,
meliputi semua programnnya, data dasar dan lingkungan, sumber daya manusia dimiliki , serta

analisanya baik dari segi input, proses maupun outputnya.


BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS CERME

2.1 Visi dan Misi Puskesmas Cerme


Dalam pembangunan bidang di Puskesmas Cerme sejak tahun 2000, telah direncanakan
visi dan misi Puskesmas Cerme yaitut :
A. Visi
Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas berbasis, upaya kesehatan
masyarakat.
B. Misi
1. Penyelenggarakan upaya kesehatan perorangan yang berkualitas berbasis
profesionalisme.
2. Mengembangkan paradigma sehat dengan menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat yang kreatif dan inofatif yang berbasis peran serta masyarakat.
3. Mengembangkan upaya kesehatan masyarakat yang berwawasan kesehatan
nasional dan global.
4. Mendarma baktikan ilmu dan keterampilan mengelolah program kesehatan pada
masyarakat baik ditingkat regional, nasional maupun global.
5. Mengembangkan organisasi berbasis sistim tata kelola dan manajemen

C. Isu strategi
Yaitu: masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang hidup bersih dan sehat
serta belum tercapainya SPM (Standart Pelayanan Minimal)
D.Tujuan
Yaitu meningkatkan pemahaman dasar hidup bersih dan sehat bagi semua lapisan
masyarakat di wilayah kerja puskesmas Cerme.
2.2 Gambaran Umum

2.2.1 Geografis , Adminitrasi, dan Batas wilayah

Puskesmas Cerme merupakan satu puskesmas dari dua puskesmas di

Kecamatan Cerme, wilayah kerjanya meliputi 16 desa yaitu Morowudi, Iker-Iker

Geger, Cerme Kidul, Cerme Lor, Ngabetan, Betiting, Cagak Agung, Kambingan,

Wedani, Gedang Kulud, Pandu, Jono, Semampir, Padeg, Tambak Beras dan
Banjarsari. Luas seluruh wilayah kerja puskesmas Cerme adalah 52,54 km2, dari

seluruh luas area tersebut kesemuanya merupakan dataran rendah, tidak terdapat

dataran tinggi, dengan batas wilayah sebagai berikut :

- Batas sebelah barat : wilayah kerja puskesmas Dadap kuning

- Batas sebelah timur : wilayah kerja puskesmas Kepatihan

- Batas sebelah Utara : Wilayah kerja puskesmas Kebomas

- Batas sebelah selatan : wilayah kerja puskesmas Dadap kuning.

2.2.2 Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Cerme pada tahun 2015 adalah

53.837 jiwa, dengan komposisi laki-laki dan perempuan hampir seimbang, laki-

laki 26.361 jiwa dan perempuan 27.476 jiwa

Mayoritas Mata pencaharian penduduk adalah petani tambak, petani, buruh

pabrik, pengrajin tenun dan sebagian kecil pegawai dan pengusaha. Mayoritas

agama penduduk adalah Islam, hanya sebagian kecil saja pemeluk agama lain.

Secara cultural masyarakat di wilayah puskesmas Cerme adalah peralihan antara

budaya masyarakat pedesaan menuju budaya masyarakat perkotaan.


2.3 Struktur Orgnisasi Puskesmas Cerme.

Gambar : terlampir

Jumlah ketenagakerjaan puskesmas cerme


1. Dokter umum : 3 orang
2. Dokter gigi : 1 orang
3. Perawat dan perawat gigi : 32 orang
4. Bidan : 32 orang
5. Apoteker : 2 orang
6. SKM : 1 orang
7. Petugas Laboratorium : 2 orang
8. Petugas Ragdiologi : 1 orang
9. Petugas Gizi : 1 orang
10. Sanitarian : 1 orang
11. Tata Usaha : 2 orang
12. Administrasi : 9 orang
13. Driver :1 orang
14. Cleaning servis : 3 orang
JUMLAH : 91 orang

2.4 Gambaran khusus

2.2.4.Derajat kesehatan Ibu dan Anak

Dalam kurun waktu 2015 di wilayah kerja puskesmas Cerme terdapat 1

kematian bayi dari total 907 kelahiran yang ada (16/1.000 lahir hidup) dan ada 1

kematian ibu dikarenakan penyakit jantung. Target AKI di Indonesia pada tahun

2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu

berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,

Angka Kematian Ibu (AKI) (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan

nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup jauh dari

target yang harus dicapai pada tahun 2015. ini harus menjadi cambuk bagi kita

untuk lebih menggalakkan P4K ( Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi).

Saat ini terdapat 4.362 balita dengan 80 persen diantaranya rutin datang ke

Posyandu ( 2014 balita). Dari pemantauan status gizi pada balita yang ada

ditemukan 24 balita dengan gizi buruk dan 314 (7,9% ) balita dengan gizi lebih.
1 diantara balita dengan gizi buruk tersebut penyebabnya adalah adanya

penyakit penyerta. Secara status ekonomi dari ke -13 balita gizi buruk tersebut

yang berasal dari keluarga miskin ada 8 keluarga sedangkan 9 keluarga lainnya

berasal dari keluarga mampu, ini berarti penyebab gizi buruk bukan dominan

faktor ekonomi melainkan lebih ke arah faktor kurangnya pengetahuan

mengenai gizi yang baik untuk balita. Ini menjadi satu statemen bagi kita

petugas kesehatan, bahwa penyuluhan mengenai gizi ke masyarakat harus lebih

ditingkatkan. Menurut Indikator Indonesia sehat angka gizi buruk tidak boleh

lebih dari 2% jumlah balita yang ada, angka kita masih dibawahnya yaitu

3,07%, namun jangalah hal ini membuat kita terlena, angka ini harus

diupayakan lebih rendah lagi di tahun lagi di tahun mendatang. Pada

pemantauan gizi ibu ditemukan 37 ibu hamil yang KEK serta 2 ibu nifas yang

KEK.

2.2.5 Peran Serta Masyarakat


Diwilayah kerja puskesmas Cerme terdapat 52 Posyandu balita yang aktif,
dengan 236 kader. Sedangkan posyandu usila terdapat 43 kelompok dengan 213
kader posyandu usila. Dalam program UKS puskesmas Cerme mempunyai 48
guru UKS, untuk kader UKS di Sekolah Dasar terdapat 320 kader tiwisada. Pada
bulan April tahun 2016 dilakukan pelatihan kader tiwisada sebanyak 66 kader
( perwakilan 2 kader dari masing-masing sekolah ) . Untuk kader UKS di sekolah
menengah terdapat 400 konselor remaja di puskesmas Cerme. Seperti tahun
sebelumnya, di tahun ini kader posyandu balita mendapatkan honor dari
pemerintah daerah sebesar Rp. 35.000 per bulan, mungkin ini jauh dari cukup tapi
merupakan bentuk penghargaan pemerintah terhadap kinerja para kader. Seluruh
desa yang ada telah dicanangkan sebagai desa siaga, namun kesemuanya baru
pada tingkat bina karena aktifitasnya jalan ditempat karena kurangnya dukungan
dari lintas sektor, rendahnya peran lintas sektor ini disebabkan tidak adanya
perasaan turut memiliki desa siaga, menurut anggapan mereka desa siaga
hanyalah miliknya bidang kesehatan
2.2.6 Data Kunjungan Puskesmas
Puskesmas Cerme merupakan puskesmas perawatan, jadi selain melayani
pasien rawat jalan juga melayani pasien rawat inap. Jumlah kunjungan rawat jalan
di tahun 2015 adalah 33.488. Kunjungan tahun 2015 ini lebih banyak dari tahun
2014. kunjungan ini meliputi pasien sakit dewasa di poli umum, pemohon surat
keterangan sehat di poli Umum, pemeriksaan kesehatan haji, pasien anak sakit di
poli MTBS, balita imunisasi, pengunjung KIA (WUS) untuk ANC, PNC,
pemeriksaan iva, pasien dengan sakit gigi, pasien kusta, pasien TBC,pasien
DDTK, Jiwa dan pasien UGD. Jumlah kasus penyakit yang ditangani adalah
35725 kasus penyakit, dari sini didapatkan angka kesakitan di wilayah puskesmas
Cerme adalah 75,03% dengan perkiraan kasar dari 100 orang di wilayah kerja
puskesmas cerme, 75 orang diantaranya pernah mengalami sakit dalam satu tahun,
angka ini termasuk tinggi menurut indikator Indonesia sehat. Tapi angka ini
bukanlah angka murni karena banyak pengunjung puskesmas Cerme yang berasal
dari wilayah kerja puskesmas lain, begitu juga dengan penduduk wilayah kerja
puskesmas Cerme yang berobat ke sarana kesehatan kita tidak memiliki datanya.

2.2.7 FORMAT : DATA KUNJUNGAN

Jumlah kunjungan Jumlah TOTA


No Bulan Laki-laki Perempuan Baru lama L
Baru Lama Baru Lama
1. Januari 213 1209 300 1150 513 2359 2872
2. Februari 278 1315 250 1200 528 2515 3043
3. Maret 286 1359 250 1500 536 2859 3395
4. April 281 1400 180 1000 461 2400 2861
5. Mei 153 938 263 1421 416 2359 2775
6. Juni 177 969 225 1452 402 2421 2823
7. Juli 167 735 197 1061 364 1796 2160
8. Agustus 177 914 217 1447 394 2361 2755
9. September 240 927 316 1313 556 2240 2796
10 Oktober 348 1350 239 856 587 2206 2793
11 November 290 774 365 1214 655 1988 2643
12 Desember 250 697 341 1284 591 1981 2572

JUMLAH 2860 12587 3143 14898 6003 27485 33488

2.2.8 TABEL PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM DI PUSKESMAS CERME

KESEHATAN LINGKUNGAN

NO JENIS KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN(H) SUB


SASARAN Pusk dan jaringan VARIABEL
(T)
KESEHATAN LINGKUNGAN
A Penyehatan air
1.pengawasan sarana air bersih 200 234 100
2. syarana air bersih yang 75% 12.847 100
memenuhi syarat
3.jumlah kepala keluarga(kk)yg 68% 15.525 100
memiliki askes terhadap sab
B Penyehatan perumahan dan sanitasi
dasar
1.pembinaan sanitasi 200 234 100
perumahan+sanitasi dasar
2.jumlah rumah yang memenuhi 80% 12897 100
syarat kesehatan
C Pembinaan tempat-tempat umum
1.pembinaan sarana tempat-tempat 86% 149 66%
umum
2.tempat umum yang memenuhi 86% 149 66%
syarat kesehatan.
D Klinik sanitasi
1.klinik sanitasi 2% 9088 62%
(dilengkapi dengan data
rekapitulasi penyakit berbasis
lingkungan selama setahun)
2.jumlah klien yang sudah 2% 112 100%
mendapatkan intervensi/tindak
lanjut yang diperlukan.
E Sanitasi lokal berbasis
masyarakat(stbm)= pemberdayaan
masyarakat.
1.jumlah kk yang memiliki akses 72% 15.525 100%
terhadap jamban
2.jumlah desa/kelurahan yang 24% 16 50%
sudah ODF (open defecation free).
3.jumlah jamban sehat. 80% 12.847 100%
4.pelaksanaan kegiatan STBM 47% 100%
dipuskesmas
F Pengawasan depot air minum
(DAM)
1.pengawasan DAM 100% 40 100%
2.pemeriksaan sampel air DAM. 4x 160 6%
G Pengawasan dan pengendalian
kualitas lingkungan
1.pembinaan tempat pengolahan 100% 4 100%
pestisida
2.tempat pengolahan pestisida 100% 4 100%
memenuhi syarat
H Penyehatan makanan dan minuman
1. Pembinaan Tempat 90% 110 92%
pengelolaan makanan
(TPM)
2. Tempat Pengelolaan 77% 100 83%
Makanan (TPM) yang
memenuhi syarat kesehatan

2.9 KESEHATAN REPRODUKSI

N JENIS KEGIATAN TARGET(T) PENCAPAIAN (H) SUB


O SASARAN Pusk & jaringan VARIABEL
A. Pelayanan keluarga berencana
1. Akseptor kb aktif 8357 7694 92%
(contracept+previt)
2. cakupan peserta kb baru 1114 809 72.6%
3. Akseptor kb droup out 769 0 100%
(tolerasi)
4. Akseptor kb mengalami 269 0 100%
komplikasi (tolerasi)
5. Akseptor KB (SM) yang 15 0 100%
mengalami kegagalan
(toleransi)
6. cakupan resti.kb mengalami 962 82 100%
efek samping

2.10 KESEHATAN IBU DAN ANAK

N JENIS KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN(H) SUB


O SASARAN(T) Pusk & jaringan VARIABEL
KESEHATAN IBU
1.pelayanan kesehatan bagi 930 891 95.8%
bumil sesuai standart(k4)
2.Droup out K1-K4 <5%
3.pelayanan persalinan oleh 887 907 102.25%
tenaga kesehatan sesuai
standart
4.pelayanan nifas sesuai 887 868 97.8%
standart
5.pelayanan maternal 176 233 132.38%
risti/komplikasi yang di
tangani
B KESEHATAN BAYI
1.pelayan Neonatal Risti 131 118 90.07%
komplikasi yang ditangani
2.pelayanan Neonatal sesuai 844 867 102.7%
standart(KN2)
3.pelayanan bayi paripurna 824 900 109.2%
C UPAYA KESEHATAN
BALITA DAN ANAK PRA
SEKOLAH
1.pelayanan deteksi dan 2868 6106 213%
stimulasi dini tumbuh
kembng balita(kontak
pertama)
2. pelayanan deteksi dan 1473 1882 127.7%
stimulasi dini tumbuh
kembang anak pra sekolah

3.1 PELAYANAN GIZI MASYARAKAT

NO JENIS KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN SUB


SASARAN (T) (H) pusk & jaringan VARIABEL
(SV)
III UPAYA PERBAIKAN
GIZI
1. PELAYANAN GIZI
MASYARAKAT
1. Pemberian 85% 3319 93%
kapsul vitamin (3580)
A dosis tinggi
pada balita 2
kali/tahun
2. Pemberian 85% 829 99.6%
tablet besi(90 (832)
tablet)pada ibu
hamil
3. Bumil KEK 20% 128 15.1%
(196)
4. ASI ekslusif 80% 609 70.9%%
2. PENANGANAN
GANGGUAN GIZI
1. Balita gizi buruk 100% 12 100%
mendapat (12)
perawatan
2. MP-ASI BGM 100% 7 87.5%
pemuluhan (8)
balita gizi buruk
3. Pemberian PMT 59% 12 100%
pemulihan balita (7)
gizi buruk
4. Balita bawah 3% 28 0.5%
garis merah (95)
5. Cakupan rumah 90% - 94%
tangga yang (788)
mengkonsumsi
garam
beryodium
3. PEMANTAUAN
STATUS GIZI
1. Desa bebas 80% 16 100%
rawan gizi (13)
2. Balita naik berat 78% 2831 71.3%
badannya(N/D) (3341)
3. Persentase balita 85% 3807 85.5%
yang ditimbang (3785)
berat badannya

3.2 PENANGANAN PENYAKIT

N JENIS KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN Sub


O SASARAN(T) Pusk & jaringan variable
(SV)
A DIARE
1. Penemuan penderita 1128 2038 180%
diare yang diobati di
puskesmas dan kader.
2. Cakupan pelayanan 1468 2038 138%
diare.
3. Angka penggunaan 1468 11728 798%
oralit.
4. Angka penggunaan RL 249 714 286%
5. Proporsi penderita diare 2960 4290 144%
balita yang diberi tablet
Zinc.
6. Case Fatality Rate KLB 100% - -
Diare (toleransi<1%)
B ISPA
1. Cakupan Penderita 100% 838 189 %
Pnemonia balita
C KUST
1. Penemuan penderita 100% 5 110%
kusta baru.
2. Proporsi kasus kusta 100% - -
Anak.
3. Proporsi kasus kusta 100% - -
cacat Tk.II
(toleransi<5%)
4. Prevalensi kusta (PR) 1005 9 129%
(<1/10.000 jml pddk)
5. RFT Rate penderita PB 95% 2 24%
6. RFT Rate penderita MB 90% 3 43%
D TB Paru
1. Penemuan suspect 70% 43 100%
diperiksa penderita TB
2. Proporsi penderita TB 5-15% 373 100%
paru BTA positif
diantara suspect
diperiksa TB
3. Angka keberhasilan 90% 22 91,2%
pengobatan pasien baru
BTA positif
4. Angka kesembuhan 85% 22 85.8%
(Cure Rate)
E Pencegahan dan
penanggulangan PMS dan HIV
aids
1. Jumlah kegiatan 100% - -
penyuluhan HIV/AIDS
di puskesmas
F Demam Berdara Dengue
(DBD)
1. Angka bebas jentik >=95% 2379 92,39%
2. Cakupan penyelidiki 100% 8 100%
Epidemologi
3. Pelaksanaan 100% 8 100%
penangulangan focus
(FC)
DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar ………………………………………………………….. 1


2. Daftar Isi ………………………………………………………………... 2
3. Bab 1 Pendahuluan ……………………………………………………... 3
4. Bab 2 Gambaran Umum Puskesmas Cerme ………………………….. 4
5. Stuktur Organisasi Puskesmas ………………………………………….. 5
6. Data ketenagakerjaan pegawai pkm cerme ............................................... 6
7. Gambaan khusus kesehatan ibu dan anak ………………………………. 7
8. Peran serta masyarakat …………………………………………………. 8
9. Format data kunjungan …………………………………………………. 9
10. Tabel pencapaian kegiatan progam puskesmas ………………………… 10
11. Table kesehatan reproduksi …………………………………………….. 11
12. Table kesehatan ibu dan anak …………………………………………... 12
13. Table pelayanan gizi masyarakat ……………………………………….. 13
14. Table penanganan penyakit …………………………………………….. 14
15. Bab 3 Penutup ………………………………………………………….. 15
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua berkat dan Hidayah-Nya, sehingga dapat

terselesaikannya Laporan Orientasi kepegawaian Baru di Puskesmas Cerme. Sebagai salah satu

syarat untuk menjadi pegawai baru di puskesmas Cerme.

Dalam Penyusunan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak, karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Dr. Lestari Sudaryanti M.Kes Selaku Kepala Puskesmas Cerme, yang telah

memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk membuat Laporan ini.

2. Nurul Napi’ah S.ST Selaku Bidan Koordinator Puskesmas Cerme yang telah

memberikan waktu dan kesempatan dalam memberikan bimbingan dan masukan hingga

terselesainya laporan ini.

3. Semua teman – teman Pegawai Puskesmas Cerme yg telah membantu menyelesaikan

laporan ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal baik yang telah

diberikan.Dan semoga laporan ini berguna bagi semua pihak yang memanfaatkan.

Cerme, Oktober 2016

Penulis
LAPORAN ORIENTASI PEGAWAI BARU

PUSKESMAS CERME TAHUN 2016

Mengetahui :

Kepala Puskesmas Cerme Penulis

Dr. Lestari Sudaryanti M.Kes Devita Nikmatul Nardiyah Amd.Keb


BAB 3

PENUTUP

Demikian laporan Orientasi pegawai baru puskesmas cerme yg telah saya buat.

Mohon maaf jika ada kekeliruan atau kesalahan dalam pembuatan laporan ini, saya

mengucapkan banyak terima kasih.

Wassalam

Cerme, Oktober 2016


LAPORAN ORIENTASI PEGAWAI BARU

PUSKESMAS CERME

TAHUN 2016

DI SUSUN OLEH :

DEVITA NIKMATUL NARDIYAH Amd.Keb

UPT. PUSKESMAS CERME 2016

Anda mungkin juga menyukai