Anda di halaman 1dari 16

A.

SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI


1. Perkembangan Koperasi di Dunia
Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771–1858), yang menerapkannya pertama kali
ada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan
k o p e r a s i i n i dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan
mendirikan tokokoperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan
publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan
saran-saran prakti s tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi.

2. Perkembangan Koperasi di Indonesia


Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria Atmaja pada tahun 1896,
dengan melihat banyaknya para pegawai negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga
yang terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman uang. Melihat penderitaan
tersebut Patih R.Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank untuk para pegawai negeri, beliau
mengadopsi system serupa dengan yang ada di jerman yakni mendirikan koperasi kredit.
Beliau berniat membantu orang-orang agar tidak lagi berurusan dengan renternir yang pasti
akan memberikan bunga yang tinggi.

Setelah itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong sifat orang-
orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan sesuai dengan prinsip
koperasi. Bahkan untuk mengansitipasi perkembangan ekonomi yang berkembang pesat
pemerintahan Hindia-Belanda pada saat itu mengeluarkan peraturan perundangan tentang
perkoperasian. Pertama, diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu
pada tahun 1927 dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur
Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah
Hindia-Belanda menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21,
Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada
tatanan hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra.

B. PENGERTIAN ASAS, PRINSIP, TUJUAN, NILAI, DAN LANDASAN KOPERASI

1. Pengertian Koperasi
Menurut UU No. 25 / 1992, pengertian Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiataannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas
kekeluargaan.

a. Landasan, Asas, Tujuan, Nilai, dan Prinsip Koperasi


Koperasi memiliki 2 asas, yaitu: Asas Kekeluargaan dan Asas Gotong Royong. Asas
kekeluargaan artinya, setiap anggota koperasi memiliki kesadaran untuk melakukan yang
terbaik di setiap kegiatan koperasi, dan hal-hal yang dianggap berguna untuk semua anggota
dalam koperasi tersebut. Asas gotong royong artinya, setiap anggota koperasi harus memiliki
toleransi, tidak egois atau individualis, serta mau bekerja sama dengan anggota lainnya.
Nilai-nilai koperasi adalah nilai kekeluargaan, mandiri, egaliterian, demokrasi, kesamaan, serta
peduli dengan sesama anggota. Koperasi Indonesia berangkat dari nilai-nilai koletifisme yang
tercermin dengan budaya gotong royong yang sejak lama ada di Indonesia.

Sebagai tulang punggung perekonomian rakyat, koperasi dianggap perlu (urgent) untuk
dibentuk. Maka muncullah landasan-landasan yang patut dipertimbangkan untuk membuat
koperasi. Ada banyak landasan yang menjadi pijakan untuk pendirian koperasi.

Pada dasarnya, tujuan utama dibentuknya koperasi adalah untuk mewujudkan masyarakat
yang adil, makmur, sejahtera, dan mandiri atas dasar Pancasila dan UUD 1945.

C. JENIS KOPERASI

1. Berdasarkan bidang usahanya

penggolongan ini didasarkan pada jenis jasa yang ditawarkan koperasi kepada pelanggannya,
yaitu:

a. Koperasi produksi, yaitu koperasi yang berfungsi membantu kegiatan proses produksi yang


dilakukan anggotanya. Proses produksi ini mencakup menyediakan bahan baku untuk proses
produksi, membantu menyediakan berbagai macam alat yang digunakan dalam proses
produksi dan juga membantu produksi berbagai macam jenis barang tertentu.

Contoh, koperasi membantu mempersiapkan bibit dan pupuk untuk menanam padi. Contoh
lainnya, koperasi membantu menyiapkan bahan baku untuk dibuat kerajinan.

b. Koperasi konsumsi, yaitu koperasi yang menjual barang-barang  kebutuhan sehari-hari


anggotanya. Kelebihannya adalah jika anggota yang berbelanja kebutuhan maka harga yang
ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan harga di toko lain. Karena tujuan utama dari
koperasi ini adalah  mensejahterakan para anggotanya.

Contohnya, koperasi menjual beras, telur, gula, tepung, kopi, dan lain sebagainya.

c. Koperasi pemasaran, yaitu koperasi yang dibentuk untuk membantu anggota


mendistribusikan barang atau jasa yang dihasilkan hingga sampai di tangan konsumen.

d. Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi  dapat menyediakan pinjaman uang sekaligus


tempat menyimpan uang. Uang pinjaman diperoleh dari dana yang dikumpulkan secara
bersama-sama oleh para anggotanya

e. Koperasi serba usaha, yaitu jenis koperasi yang didalamnya terdapat lebih dari satu usaha.
Bentuk usaha yang dilakukan bisa berupa gabungan antara koperasi produksi dan koperasi
konsumsi atau antara koperasi produksi dan koperasi simpan pinjam.
2. Berdasarkan jenis komoditinya

Squad, penggolongan yang satu ini didasarkan pada jenis barang dan jasa yang menjadi obyek
usaha koperasi ya, antara lain :

a. Koperasi pertambangan, yaitu koperasi yang melakukan usaha dengan menggali atau


memanfaatkan sumber-sumber alam.

b. Koperasi pertanian, yaitu koperasi yang melakukan usaha dengan komiditi


pertanian tertentu.

c. Koperasi peternakan, yaitu koperasi yang usahanya berhubungan dengan komoditi


peternakan tertentu.

d. Koperasi industri dan kerajinan, yaitu koperasi yang melakukan usaha dalam bidang


industri atau kerajinan tertentu.

e. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang mengkhususkan kegiatannya dalam memproduksi dan


memasarkan kegiatan jasa tertentu.

3. Berdasarkan jenis anggotanya

Penggolongan koperasi berdasarkan anggotanya, yaitu :

a. Koperasi karyawan (kopkar)

b. Koperasi pedagang pasar (koppas)

c. Koperasi angkatan darat (primkopad)

d. Koperasi mahasiswa (kopma)

e. Koperasi pondok pesantren (koppontren)

f. Koperasi peran serta wanita (koperwan)

g. Koperasi pramuka (kopram)

h. Koperasi pegawai negeri (KPN)

Berdasarkan tingkatannya koperasi dibagi menjadi 4 macam, yakni: 

1. Koperasi primer merupakan sebuah koperasi yang terdiri dari paling sedikit 20 orang yang


tergabung pada koperasi tersebut dengan tujuan yang sama. Wilayahnya biasanya terdapat
di tingkat kecamatan atau desa ataupun lembaga pemerintah dan sekolah-sekolah. Contoh
koperasi primer adalah KUD.

2. Koperasi pusat merupakan gabungan dari paling sedikit 5 koperasi primer yang berbadan


hukum dan biasanya berkedudukan di ibukota kabupaten/kota.

3. Koperasi gabungan merupakan koperasi yang beranggotakan paling sedikit 3 koperasi


pusat yang berbadan hukum meliputi satu daerah tingkat provinsi. Contoh koperasi gabungan
adalah Gabungan Koperasi Batik Indonesia.

4. Koperasi Induk merupakan gabungan dari paling sedikit 3 koperasi gabungan berbadan


hukum dan biasanya berkedudukan di ibukota negara. Contoh koperasi Induk adalah Pusat
Koperasi Unit Desa (Puskud).

D. SISA HASIL USAHA


1. Pengertian
Pengertian SHU menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah :
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang
dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan.

 SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha
yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk
keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota.
 Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat Anggota
 Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya
ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi.
 Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya
partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.
 Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin
besar SHU yang akan diterima.

2. Informasi Dasar Perhitungan Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)


Beberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU anggota diketahui sebagai berikut :
 SHU Total Koperasi pada satu tahun buku
 Bagian (presentase) SHU anggota
 Total simpanan seluruh anggota
 Total seluruh transaksi usaha ( volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota
 Jumlah simpanan per anggota
 Omzet atau volume usaha per anggota
 Bagian (presentase) SHU untuk simpanan anggota
 Bagian (presentase) SHU untuk transaksi usaha anggota
Istilah-Istilah Informasi Dasar

 SHU Total adalah SHU yang terdapat pada neraca atau laporan laba-rugi koperasi
setelah pajak (profit after tax)
 Transaksi anggota adalah kegiatan ekonomi (jual beli barang atau jasa), antara anggota
terhadap koperasinya.
 Partisipasi Modal adalah kontribusi anggota dalam memberi modal koperasinya, yaitu
bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainnya.
 Omzet atau Volume Usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan
atau jasa pada suatu periode waktu atau tahun buku yang bersangkutan.
 Bagian(Presentase) SHU untuk Simpanan Anggota adalah yang diambil dari SHU bagian
anggota, yang ditujukan untuk jasa modal anggota.
 Bagian (Presentase) SHU untuk transaksi usaha anggota adalah SHU yang diambil dari
SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa transaksi anggota.

3. Rumus Pembagian SHU

Menurut UU No. 25/1992 Pasal 5 Ayat 1

Mengatakan bahwa “pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata


berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan
perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan
kekeluargaan dan keadilan”.

Didalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan
koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan
5%, danasosial 5%, danapembangunanlingkungan 5%.
Tidak semua komponen diatas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung
dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.

Perumusan :

SHU = JUA + JMA, dimana

SHU = Va/Vuk . JUA + Sa/Tms . JMA

Dengan keterangan sebagai berikut :

SHU    : sisa hasil usaha

JUA     : jasa usaha anggota

JMA    : jasa modal sendiri

Tms     : total modal sendiri

Va       : volume anggota

Vak     : volume usaha total kepuasan

Sa        : jumlah simpanan anggota

4. Prinsip-Prinsip Pembagian SHU


Berikut prinsip-prinsip pembagian SHU koperasi:

 SHU yang dibagi berasal dari anggota


Karena pada hakekatnya sisa hasil usaha yang dibagi berasal dari anggota itu sendiri. Sedangkan
SHU yang bukan berasal dari transaksi dengan anggota pada dasarnya tidak bibagi kepada
anggota, melainkan dijadikan sebagai cadang koperasi. Dalam kasus koperasi tertentu, bila SHU
yang bersumber dari non anggota cukup besar, maka rapat anggota dapat menetapkannya
untuk bibagi secara merata sepanjang tidak membebani Likuiditas koperasi. Pada koperasi yang
pengelolaan pembukuannya sydah bai, biasanya terdapat pemisahan sumber SHU yang berasal
dari anggota yang berasal dari nonanggota. Oleh sebab itu, langkah pertama dalam pembagian
SHU adalah memilahkan yang bersumber dari hasil transaksi usaha dengan anggota dan yang
bersumber dari nonanggota.

 SHU anngota dibayar secara tunai


SHU anggota harus diberikan secara tunai guna pembuktian dari koperasi sebagai badan usaha
yang sehat. SHU anggota dibayar secara tunai SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai,
karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yangsehat kepada
anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.

 SHU anggota merupakaan jasa modal dan transaksi usaha


SHU yang dibagikan berdasar insentif dari modal dari inventasi berdasar hasil transaksi para
anggotanya.

 SHU anggota dilakukan transparan


Proses dalam menghitung dan jumlah yang dibagi harus diumumkan secara transparan
sehingga setiap anggota bisa menghitung secara kuantitatif. Pembagian SHU anggota dilakukan
secara transparan Proses perhitungan SHU peranggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada
anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah
menghitung secara kuantitatif berapa bartisipasinya kepada koperasinya. Prinsip ini pada
dasarnya juga merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi dalam
membangun suatu kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu badan usaha, dan pendidikan
dalam proses demakrasi.

5. Pembagian Sisa Hasil Usaha per Anggota


Pembagian sisa hasil usaha koperasi merupakan selisih dari seluruh pemasukan dan
penerimaan total.

Perhitungan pembagian SHU koperasi anggota bisa dilakukan jika beberapa syarat berikut


terpenuhi:

1. SHU total koperasi pada satu tahun buku


2. Persentase SHU anggota
3. Total transaksi usaha
4. Total simpanan semua anggota
5. Jumlah simpanan per anggota
6. Bagian SHU untuk simpanan anggota
7. Bagian SHU untuk transaksi usaha
8. Total seluruh transaksi usaha
Pembagian SHU koperasi memiliki aspek-aspek yang harus diperhatikan seperti peran anggota.
Anggota berperan sebagai pemilik dan sebagai pelanggan. Sebagai pemilik anggota memiliki
kewajiban untuk berinvestasi. Sehingga sebagai investor anggota berhak mendapatkan hasil
investasi. Sedangkan sebagai pelanggan seorang anggota memiliki kewajiban berpartisipasi di
setiap transaksi bisnis di koperasi. Koperasi memiliki azaz demokrasi, keadilan, dan
transparansi.

E. PERAN KOPERASI
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran
koperasi sebagai berikut:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
5. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa.

F. ORGANISASI DAN PENGELOLAAN KOPERASI


Organisasi Koperasi
Pengorganisasian menghasilkan suatu susunan tugas atau tanggung jawab yang terdiri dari
bagian – bagian yang terintegasikan melalui hubungan antar bagian dalam koperasi. Melalui
pengorganisasian terjadilah kerja antar orang, antar kelompok, dan antar bagian. Struktur
organisasi koperasi dapat ditinjau dari segi intern organisasi koperasi dan segi ekstern
organisasi koperasi.

Struktur Intern Organisasi Koperasi


Struktur intern organisai koperasi melibatkan unsur-unsur didalam organisais itu sendiri.
Struktur organisasi intern mengatur pembagian tugas dan wewenang orang-orang yang
bekerja didalam koperasi dan mendeskripsikan jenis hubungan dan tanggung jawab setiap
jabatan.
Sunsur-unsur dalam organisasi intern koperasi antara lain sebagai berikut :
1.    Alat kelengkapan koperaasi meliputi rapat anggota, pengurus, dan badan pemeriksa
2.    Penasehat
3.    Pelaksana, meliputi manajer dan karyawan koperasi
4.    Pengawas
Struktur Ekstern Organisasi Koperasi
Struktur ekstern organisasi koperasi, terjadi karena ada pemusatan bagi koperasi sejeni dan
berguna untuk memudahkan pembagian tugas menurut wilayah masing- masing.

Pengelolaan Organisasi Koperasi 


Pengelolaan organisasi koperasi, agar koperasi bisa berjalan dengan baik, koperasi perlu
dijalankan secara professional dan melibatkan unsur-unsur antara lain rapat anggota,
pengurus, anggota, dan badan pengawas. Ketiga unsur itu berkerja sama untuk mencapai
tujuan koperasi. Agar lebih jelas, tiap-tiap unsure akan dibasah secara singkat, dan diharapkan
dapat menjadi pedoman bagi siswa dalam berkoperasi. 
1.    Rapat Anggota
Rapat Anggota dalam koperasi merupakan ukuran keberhasilan koperasi dari waktu ke waktu.
Selain itu arena rapat anggota dihadiri oleh seluruh anggota, rapat ini juga merupakan rapat
pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sejumlah keputusan penting diambil dalam
rapat anggota ini antara lain:
a.    Anggaran Dasar
b.    Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi
c.    Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus, dan pengawas
d.    Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan
laporan keuangan
e.    Pertanggungjawaban pelaksanaan fungsi pengurus
f.    Pembagian sisa hasil usaha, dan
g.    Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

2.    Pengurus Koperasi


Tugas dari pengurus koperasi adalah mengurus organisasi dan usaha koperasi sesuai dengan
anggaran dasar atau anggaran rumah tangga koperasi, pengurus harus mengetahui seluk-beluk
usaha serta memahami organisasi koperasi tersebut. Seorang pengurus harus juga membina
hubungan baik dengan koperasi lain sehingga mendapatkan informasi serta pembinaan dalam
kemudahan bisnis. 

3.    Pengawas koperasi 


Pengawas koperasi dibentuk dengan maksud dan tujuan sebagai berikut.
a.    Memberikan bimbingan kepada para pengurus dan pengelola koperasi serta mencegah
terjadinya penyelewengan.
b.    Menilai hasil kerja pengurus dengan rencana yang sudah ditetapkan. 

4.    Pengelola Koperasi / Manajer Koperasi


Pada kopeasi kecil ketua bertindak sebagai manajer, segala wewenang dan kuasa yang
dilimpahkan kepada ketua di tentukan sesuai dengan kepentingan koperasi. Selain itu dalam
rangka mewujudkan profesionalisme pengelolaan usaha koperasi, pengurus juga dapat
mengangkat tenaga pengelola yang ahli untuk memngelola usaha koperasi yang bersangkutan.

G. SUMBER PERMODALAN KOPERASI


Sumber sumber modal koprasi tercantum dan diatur dalam undang undang yaitu :

Sumber Modal Koperasi (UU No.12/1967

a. Simpanan pokok.

adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk
menjadi anggota. Simpanan poko tidak dapat diambil kembali selam yang bersangkuta
manjadi anggota koperasi. Simpanan poko sama jumlah untuk setiap anggota.

b. Simpanan wajib
adalah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat
masuk menjadi anggota . simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk
setiap anggota.

c. Dana cadangan

adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan dari sisa hasil usaha, yang dimaksudkan
untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan
koperasi, dan unutk menutup kerugian koperasi bila diperlukan

d. Donasi / hibah

adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari
pihak hibah/pemberi dan tidak mengikat.

e. Modal sendiri
f. Modal pinjaman ( debt capital)
 Anggota
 koperasi lainnya
 bank atau lembaga keuangan lainnya
 penerbitan obligasi atau surat hutang lainnya

H. PROSEDUR PENDIRIAN KOPERASI


1. Prosedur Pendirian Koperasi

Proses pendirian koperasi dimulai dengan pelaksanaan rapat pembentukan koperasi dimana
untuk koperasi primer didirikan oleh paling sedikit 20 orang perseorangan dengan
memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau anggota sebagai modal awal koperasi. Sementara
itu, untuk koperasi sekunder didirikan oleh paling sedikit tiga koperasi primer.

Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh pejabat setempat yang berwenang sesuai
domisili anggota. Kehadiran pejabat tersebut bertujuan, antara lain untuk memberi
pengarahan berkenaan dengan pembentukan koperasi, melihat proses pelaksanaan rapat
pembentukan, sebagai narasumber jika ada pertanyaan berkaiatn dengan perkoperasian, dan
meniliti isi konsep anggaran dasar yang dibuat oleh para pendiri sebelum anggaran dasar
tersebut diaktaka oleh notaris pembuat akta koperasi. Jika memungkinan, rapat pembentukan
koperasi juga dapat dihadiri oleh notaris pembuat akta koperasi, yaitu notaris yang ditetapkan
melalui Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM untuk membantu membuat/menyusun
akta pendirian, perubahan anggaran dasar, dan pembubaran koperasi

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Koperasi

Faktor internal:
- partisipasi anggota
- Solidaritas Antar Anggota Koperasi
- Pengurus Koperasi Yang Juga Tokoh Masyarakat
- Skala Usaha
- Perkembangan Modal

faktor eksternal:

- Komitmen pemerintah untuk menempatkan koperasi sebagai soko guru perekonomian


nasional.
- Sistem prasarana, pelayanan, pendidikan dan penyuluhan.
- Iklim pendukung perkembangan koperasi
- Dicabutnya Fasilitas Tertentu Oleh Pemerintah
- tingkat harga

3. Usaha Pengembangan Koperasi

Ada banyak jenis koperasi yang ada ditengah masyarakat, namun tidak semua yang dapat
berkembang dengan baik. Oleh karena itu beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan koperasi Indonesia yaitu :

1. Menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat, salah satu kendala utama koperasi kurang
berkembang adalah kurangnya anggota koperasi, sehingga perlu dilakukan sosialisasi
tentang apa itu koperasi dan apa keuntungannya
2. Memberikan konsep yang baru dan berbeda, sehingga dapat menarik orang. Mungkin
misalnya dengan memanfaatkan era digital sekarang. Karena banyak yg kurang berminat
bergabung di koperasi krn melihat koperasi itu kuno dan tdk moderen.
3. Memberikan fasilitas, sarana dan prasarana koperasi yang lebih nyaman dan lebih kondusif
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang bekerja di koperasi
5. Meminta peran aktif pemerintah dalam memberikan kebijakan yang mendukung
perkembangan koperasi, seperti dalam kebijakan kelembagaan, relasi dan mitra kerja
sama, serta keanggotaan
6. Memberikan bantuan modal bagi koperasi yang sifatnya memegang fungsi penting di
masyarakat seperti KUD
7. Mensinergikan program pemerintah dengan koperasi, misalnya program peningkatan
pangan dengan bibit unggul oleh departemen pertanian, maka pemerintah memanfaatkan
koperasi sebagai media perantara.
8. Menerapkan sistem Good Coorperate Govermance

4. Peran Pemerintah
- Memberi bimbingan berupa penyuluhan, pendidikan, atau konsultasi terhadap
permasalahan koperasi
- Memberikan pengawasan dan perlindungan dalam kegiatan ekonomi koperasi
- Memberikan bantuan fasilitas semisal dalam hal permodalan dan pengembangan jaringan
kerja sama

I. KOPERASI SEKOLAH
1. Dasar Pendirian Koperasi Sekolah
Dasar hukum pembentukan koperasi sekolah yaitu :Surat keputusan Bersama (SKB) Menteri
Pendidikan dengan Menteri Transmigrasi dan Koperasi tanggal 18 Juli 1972 Nomor 275 / KTPS /
Mentranskop / 72. Alasan / dasar pertimbangan didirikan koperasi sekolah :Menunjang
program pemerintah di sektor perkoprasian melalui program pendidikan di
sekolah.Menumbuhkan minat dan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa. Agar nanti mampu
berperan serta dalam pembangunan ekonomi nasional.Membina rasa tanggung jawab, disiplin,
setia kawan,dan jiwa demokrasi  di kalangan siswa.Meninggalkan pengetahuan dan
keterampilan berkoperasi agar dapat menerapkannya dan berguna bagi masyarakat
2. Tujuan dan Ciri-Ciri Khas Koperasi Sekolah
Tujuan Koperasi Sekolah :Menunjang pendidikan sekolah ke arah pendidikan praktis (dalam
bentuk teori dan praktek langsung), guna memenuhi kebutuhan siswa.Mendidik dan
memelihara kesadaran hidup bergotong – royong dan setia kawan di antara
siswa.Menanamkan rasa cinta pada sekolah, dan sifat disiplin bagi siswa.Memelihara hubungan
baik dan kekeluargaan di kalangan siswa. 

Ciri – ciri Koperasi Sekolah :Koperasi sekolah tidak berbdan hukum, tatapi keberadaannya di
akui oleh Menteri Koperasi dan Pembinaaan Pengusaha Kecil. Jadi tedaftar sebagai koperasi
terdaftar.Anggotanya terdiri dari para siswa .Jangka waktunya terbatas. Keanggotaannya
berlangsung selama yang bersangkutan menjadi siswa.Koperasi sekolah diselenggarakan dalam
waktu – waktu tertentu, agar tidak menggangu proses kegiatan belajar mengajar.

A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Secara umum, pengertian manajemen merupakan suatu seni dalam ilmu dan pengorganisasian
seperti menyusun perencanaan, membangun organisasi dan pengorganisasiannya, pergerakan,
serta pengendalian atau pengawasan. Bisa juga diartikan bahwa manajemen merupakan suatu
ilmu pengetahuan yang sistematis agar dapat memahami mengapa dan bagaimana manusia
saling bekerja sama agar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain maupun
golongan tertentu dan masyarakat luas.
Secara etimologis, pengertian manajemen merupakan seni untuk melaksanakan dan mengatur.
Manajemen ini juga dilihat sebagai ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan dalam
organisasi, sebagai usaha bersama dengan beberapa orang dalam organisasi tersebut.
Sehingga, ada orang yang merumuskan dan melaksanakan tindakan manajemen yang disebut
dengan manajer.
B. FUNGSI MANAJEMEN
Pada dasarnya, fungsi manajemen dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Perencanaan (planning)
Pernecanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum
mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat
berjalan.

2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-
kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang
telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas
apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

Unsur-Unsur Manajemen

Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem manajerial yang baik. Unsur-
unsur inilah yang disebut unsur manajemen. Jika salah satu diantaranya tidak sempurna atau
tidak ada, maka akan berimbas dengan berkurangnya upaya untuk mencapai tujuan organisasi
atau perusahaan. Unsur-unsur tersebut diantaranya sebagai berikut.
a. Human (Manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat
tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya
manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
b. Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan
alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar
dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
c. Materials (Bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha
untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus
dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia
tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
d. Machines (Mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa
kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.
e. Methods (Metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan
memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara
pelaksanaan kerja dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan dari sasaran,
fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu
diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau
tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian,
peranan utama dalam manajemen tetap manusia itu sendiri.
f. Market (Pasar)
Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka
proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab
itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang
harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

C. PRINSIP DAN UNSUR MANAJEMEN

Prinsip :
1.Pembagian Kerja (Division of Labor)
Pembagian kerja merupakan pekerjaan yang diselesaikan oleh sekelompok pekerja dalam
rangka meningkatkan efisiensi. Pembagian Kerja adalah suatu pekerjaan yang dibagi menjadi
beberapa tugas yang berbeda dalam rangka mencapai keseluruhan. Ini berarti dalam suatu
tugas akan ada proses dalam rangka menyelesaikan pekerjaan tersebut. Saat satu orang
ditempatkan pada tugas yang sama berulang,maka ia akan menjadi lebih tepat dan akurat
dalam melakukan pekerjaannya dan ini akan meningkatkan kinerja.

2.Otoritas/Wewenang (Authority)
Otoritas adalah hak untuk memberikan perintah dimana perintah tersebut harus ditaati,dan
dapat dipertanggung jawabkan.

3.Disiplin (Discipline)
Karyawan harus mematuhi peraturan perusahaan yang ada. Dengan disiplinya karyawan,maka
akan menghasilkan suatu kepemimpinan yang efektif

4.Kesatuan Perintah (Unity of Command)


Setiap karyawan harus menerima satu perintah saja dalam pekerjaannya

5.Kesatuan Arah (Unity of Direction)


Beberapa organisasi yang mempunyai tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer
saja dengan menggunakan satu rencana untuk mencapai tujuan bersama

6.Mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi (Subordination of


individual interest to the common good)
Pada suatu organisasi,kepentingan organisasi secara keseluruhan harus diatas kepentingan
pribadi

7.Pemberian Upah (Renumeration)


Pemberian balas jasa harus adil,baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan

8.Pemusatan atau Sentralisasi (Centralization)


Sentralisasi adalah pengambilan keputusan dengan menggunakan banyak pertimbangan dari
atasan.

9.Jenjang Jabatan (The Hierarchy)


Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan dengan garis-garis yang rapi dalam
bagan organisasi. Bagan ini menunjukan bahwa kedudukan manajer dari puncak sampai ke
jenjang bawah

10.Tata Tertib (Order)


Sarana dan manusia harus berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Khususnya
manusia. Manusia harus berada pada pekerjaan yang cocok baginya.

11.Kesamaan (Equity)
Para manajer harus adil terhadap seluruh bawahannya dan tidak pilih kasih

12.Kestabilan Staff (Stability of Staff)


Pergantian karyawan yang terlalu sering akan mengakibatkan hal yang buruk bagi
perusahaan,karena tidak stabilnya posisi tersebut

13.Inisiatif (Initiative)
Bawahan harus diberikan kebebasan dalam membuat dan juga menjalankan
rencanannya,walaupun masih berpotensi dapat menimbulkan kesalahan

14.Semangat Korps (Esprit de Corps)


Mengumpulkan semangat kerja dalam kelompok dapat membuat rasa bersatu. Hal ini sangat
baik dalam perusahaan karena para karyawan dapat bekerja dengan kompak dan tidak ada
perselisihan antara karyawan.

Unsur :

1.Manusia
Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam perusahaan. Keberhasilan suatu
perusahaan berada ditangan manusia (Atasan dan Karyawan). Sumber daya seperti
Uang,mesin,bahan dan lainnya tidak akan berguna jika manusia tidak dapat menggunakannya
dengan baik dan benar.

2.Uang
Uang merupakan sumber daya yang sangat penting. Uang diperlukan untuk berbagai kegiatan
dalam rangka menjalankan usaha perusahaan. Tanpa adanya uang,tidak mungkin kita dapat
mendapatkan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan seperti mesin dan
bahan lainnya. Selain itu,uang juga diperlukan untuk membayar biaya operasional

3.Bahan
Bahan diperlukan dalam menciptakan suatu produk. Tanpa adanya bahan tidak mungkin dapat
tercipta suatu produk

4.Mesin
Dalam produksi modern mesin lebih sering digunakan karena lebih efisien dan juga ekonomis.
Mesin banyak digunakan di negara maju dan juga negara berkembang. Untuk negara
miskin,pengunaan mesin agak jarang karena tenaga kerja lebih murah jika dibandingkan
dengan mesin. Selain itu penyerapan tenaga kerja juga berguna untuk mengurangi angka
pengangguran

5.Metode
Metode sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Metode mengacu pada teknologi
ataupun teknik yang digunakan dalam produksi

D. BIDANG MANAJEMEN
1. Manajemen produksi manajemen ini menekankan pada terencana dan tersistemnya
sebuah kegiatan produksi yang mengubah input menjadi output. Dalam manajemen inilah
terdapat perencanaan produksi sampai pengawasan kegiatan produksi
2. Manajemen pemasaran Manajemen pemasaran berkaitan erat dengan penjualan dan
pasar (konsumen)
3. Manajemen keuangan Manajemen keuangan menjalankan pengelolaan uang yang
masuk dan keluar untuk membiayai produksi dan segala aktivitas dalam sebuah organisasi atau
perusahaan
4. Manajemen sumber daya manusia Manajemen SDM biasa disebut juga manajemen
personalia yang mengurusi masalah kepegawaian, termasuk pengembangan sumber daya
manusia itu sendiri
5. Manajemen administrasi Manajemen administrasi pada intinya bertugas untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pengambil keputusan dalam perusahaan

Anda mungkin juga menyukai