Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

METODE ILMIAH, MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH, SERTA


TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Disusun oleh :
Alimah
Donda Mawarita Silaban 181010550443
Faustina Barek Lile 181010550598
Fika Anggita 181010550349
Imam Mulyana 181010550654
Iwan Setiana 181010551664
Muhammad Rayhan
Syala Agnes La Moneta 181010551865

Mata Kuliah :
Metodelogi Penelitian

Dosen Pengampu :
Muhamad Guruh

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN – FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS PAMULANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat, rahmat, dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Metode Ilmiah, Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan, Dan Manfaat Penelitian tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas
kelompok pada mata kuliah Metodelogi Penelitian. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Penulisan Metode Ilmiah, Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan, Dan Manfaat Penelitian bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhamad Guruh selaku dosen mata


kuliah Metodelogi Penelitian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan, 24 September 2021


DAFTAR ISI

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data
dengan tujuan penelitian. Menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif adalah penting.
Akan ttapi yang lebih penting yaitu mengetahui tentang hal-hal yang harus dilakukan dan
memastikan bahwa tugas yang diselesaikan bergerak ke arah tujuan. Apa yang harus
dicapai oleh seorang manajer dan mengapa ia berusaha untuk mencapainya selalu
merupakan pertanyaan yang baik untuk diajukan dalam manajemen.
Masalah adalah suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang
terjadi tentang suatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang
seharusnya ada atau terjadi serta harapan dan kenyataan.
Menurut Sugiyono, rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data, bentuk-bentuk rumusan masalah
penelitian ini berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi.
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, dan
hasil tersebut merupakan sesuatu yang diperoleh setelah penelitian penelitian selesai,
dan sesuatu yang akan dicapai/dituju dalam sebuah penelitian. Tujuan penelitian
memuat uraian yang menyebutkan secara spesifik maksud atau tujuan yang hendak
dicapai dari penelitian yang dilakukan. Adanya tujuan penelitan adalah untuk
menentukan arah dari suatu penelitian dan merinci apa saja yang ingin diketahui,
sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai.
Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja pembuka antara
lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji,
membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau
keterangan tentang peneliti.
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Manfaat
penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan membantu
mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti.
Manfaat atau kegunaan hasil penelitian terhubung dengan sarana-sarana yang diajukan
setelah kesimpulan dan merupakan follow up pengguna informasi yang didapat dari
kesimpulan.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah dari pembuatan makalah ini adalah :
a) Apa itu metode ilmiah?
b) Apa itu masalah dan rumusan masalah?
c) Apa itu tujuan dan manfaat penelitian?

1.3 Tujuan Makalah


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a) Untuk mengetahui apa itu metode ilmiah.
b) Untuk mengetahui apa itu masalah dan rumusan masalah.
c) Untuk mengetahui apa itu tujuan dan manfaat penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metode Ilmiah


A. Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah juga merupakan cara untuk menyelidiki fenomena, untuk
mendapatkan pengetahuan baru, atau memperbaiki dan menggabungkan penyelidikan
dengan pengetahuan sebelumnya, cara bertanya dan menjawab pertanyaan sains
dengan melakukan observasi dan eksperimen, pendekatan yang sistematik untuk
menjawab pertanyan-pertanyaan.
Menurut Almadk (1939), metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip
logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran. Menurut Ahmad
Tafsir (1995), metode ilmiah adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan
cara yang paling tepat dan cepat, dalam melakukan sesuatu. Menurut Sudarminta
(2002), metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah sistematis yang perlu
diambil guna memperoleh pengetahuan yang didasarkan atas persepsi indrawi dan
melibatkan ujicoba hipotesis serta teori secara terkendali.

B. Kriteria dalam Metode Ilmiah


Kriteria Metode Ilmiah. Agar suatu metode yang digunakan dalam penelitian
disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai
berikut :
1. Berdasarkan Fakta. Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian,
baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta
yang nyata. 
2. Bebas dari Prasangka. Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka,
bersih, dan jauh dari pertimbangan subyektif. Menggunakan suatu fakta haruslah
dengan alasan dan bukti yang lengkap serta dengan pembuktian yang obyektif. 
3. Menggunakan Prinsip Analisa. Dalam memahami serta memberi arti terhadap
fenomena yang kompleks, haruslah digunakan prinsip analisa. Semua masalah
harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa
yang logis. 
4. Menggunakan Hipotesis. Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam
proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk
menemukan persoalan serta memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin
dicapai, sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat.
Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti. 
5. Menggunakan Ukuran Obyektif. Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan
dengan ukuran yang obyektif. Ukuran tidak boleh dengan mengira-ngira atau
menuruti hati nurani. Segala pertimbangan harus dibuat secara obyektif dan
dengan menggunakan pikiran yang waras. 
6. Menggunakan Teknik Kuantitatif. Yang lazim harus digunakan, kecuali untuk
atribut-atribut yang tidak dapat dikuantifikasikan. Kuantifikasi yang termudah
adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking, dan rating.  Dalam teknik
kuantifikasi gunakan ukuran yang telah pasti, misalnya kilogram, meter per detik,
ohm, dan lain sebagainya. Jangan pernah menggunakan ukuran yang tidak pasti,
misalnya sejauh mata memandang, sehitam aspal, dan lain sebagainya.

C. Syarat-syarat Metode Ilmiah


Ada beberapa syarat yang dibutuhkan dalam penulisan metode ilmiah,
diantaranya sistematis, konsisten dan operasional.
1. Sistematis, yang artinya unsur-unsur yang terdapat dalam metode ilmiah harus
tersusun dalam urutan yang logis.
2. Konsisten, artinya terdapat kesesuaian diantaranya unsur-unsurnya. Misalnya
tujuan harus sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan.
3. Operasional, yang berarti metode ilmiah dapat menjelaskan bagaimana penelitian
tersebut dilakukan.

D. Tahapan dalam Metode Ilmiah


Metode ilmiah menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan
terkontrol. Ada beberapa tahapan dalam metode ilmiah yang meliputi: 
1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada
pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka. 
3. Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun
berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah
pustaka. 
4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian. 
5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk
menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang
objektif, tidak dipengaruhi subjektivitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan
dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
6. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil
percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung
hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi
teori. 
7. Mengomunikasikan hasil penelitian. Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan
dan mempublikasikan hasil penelitian kepada orang lain dalam bentuk laporan
tertulis atau melalui forum diskusi dan seminar.

2.2 Masalah dan Rumusan Masalah Penilitian


A. Pengertian Masalah Penelitian
Masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan
(gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara
kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara
harapan dan kenyataan.
Menurut Notoatmodjo (2002), masalah penelitian secara umum dapat diartikan
sebagai suatu kesenjagan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi
tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang
seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan.
Penelitian muncul selalu berawal dari adanya suatu masalah yang timbul
dilapangan maupuan suatu yang masih menjadi pertanyaan bagi peneliti dan
masyarakat. Masalah merupakan tempat awal berpijak untuk melakukan penelitian,
untuk selanjutnya dipecahkan melalui langkah-langkah yang sistematis seperti yang
ada dalam sebuah penelitian ilmiah. Masalah yang akan diteliti hendaklah jelas,
konkrit yang memerlukan solusi penyelesaian sehingga mendapat keputusan atau
hasil penelitian.
B. Syarat Masalah Penelitian
Penelitian akan berjalan dengan baik apabila peneliti mampu memahami
masalah penelitian dengan baik. Masalah penelitian dapat dikembangkan dari
berbagai sumber, diantaranya adalah:
1. Kepustakaan
2. Bahan diskusi temu ilmiah, hasil seminar, simposium atau lokakarya.
3. Pengalaman atau observasi lapangan.
4. Pendapatan pakar yang masih bersifat spekulatif.

C. Pengertian Rumusan Masalah


Rumusan masalah atau research questions atau disebut juga research problem,
memiliki arti sebuah rumusan yang menanyakan suatu kejadian atau fenomena yang
ada, baik itu kedudukannya mandiri, atau pun kejadian atau fenomena yang saling
berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Masalah yang dipilih haruslah
menampilkan “researchable”, dalam artian bahwa suatu masalah itu dapat diselidiki
secara ilmiah.Baik itu sebab atau akibat. Sampai pentingnya rumusan masalah ini
pada sebuah penelitian, hingga menjadikan rumusan masalah ini adalah setengah dari
penelitian itu sendiri.
Rumusan masalah terdapat dalam penulisan ragam ilmiah, seperti makalah,
proposal, skripsi, tesis, laporan penelitian, atau laporan percobaan.
Menurut Danim (2003), perumusan masalah merupakan salah satu tahapan
diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting
dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan
menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa.
Rumusan masalah umumnya berisi pertanyaan mengapa dan bagaimana terkait
penelitian atau topik yang dibahas. Pertanyaan tersebut memuat masalah-masalah
yang hendak dipecahkan oleh penulis karya ilmiah. Rumusan masalah juga menjadi
penentu bab atau subab dalam pembahasan. Menurut Natanael dalam Mudah Menulis
Karya Imiah (2015), identifikasi masalah bisa memudahkan peneliti untuk melakukan
penelitian karena pokok permasalahannya menjadi lebih sempit (fokus).
D. Bentuk Rumusan Masalah
1. Rumusan masalah Deskriptif, yaitu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel
atau lebih (variabel yang berdiri sendiri).
2. Rumusan Masalah Komparatif yaitu rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel
yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
3. Rumusan Masalah Asosiatif yaitu suatu rumusan masalah penelitian yang
bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
a.) Hubungan Simetris : suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang
kebetulan munculnya bersama. 
b.) Hubungan Kausal : hubungan yang bersifat sebab akibat. Variabel
independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependent (variabel
yang dipengaruhi).
c.) Hubungan interaktif/reciprocal/timbal balik: hubungan yang saling
mempengaruhi.

E. Ciri-ciri Rumusan Masalah


Ciri-ciri rumusan masalah yang efektif adalah:  
1. Pertanyaan penelitian haruslah menarik (aktual, ada paradoks dan sejauh mungkin
diterapkan pendekatan yang berbeda); 
2. Pertanyaan penelitian harus relevan dengan topik penelitian yang dikaji, dan
diperkuat dengan maksud untuk mengisi potongan teka teki yang hilang atau
membuat hubungan antara fenomena sosial yang dikaji.
3. Pertanyaan penelitian harus diformulasikan dengan jelas. Buat pertanyaan yang
“membumi” dan batasan variabel yang diteliti.
4. Pertanyaan yang diajukan harus membawa implikasi penelitian dapat dijalankan.

F. Langkah dalam Membuat Rumusan Masalah


Beberapa langkah membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Tentukan fokus penelitian
2. Cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitan dengan focus tersebut yang
dalam hal ini dinamakan subfokus
3. Cari antara faktor – faktor yang terkait adakan pengkajian mana yang sangat
menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan mana yang dipilih.
4. Kaitkan secara logis faktor – faktor subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian.
5. Tulis paragraf pengantar sebelum pembaca sampai pada rumusan masalah.
6. Tulislah dalam bentuk daftar pertanyaan agar lebih mudah membentuk konsep.
7. Gunakan kalimat tanya yang relevan, seperti “apa”, “bagaimana”, dan “mengapa”.
8. Buat pertanyaan yang spesifik dan akhiri dengan tanda tanya.

G. Contoh Rumusan Masalah


Ada beberapa contoh rumusan masalah pada makalah, skripsi, proposal, maupun
penelitian dan karya ilmiah lainnya yang bisa kamu jadikan inspirasi. Berikut contoh
rumusan masalah :
1. Rumusan Masalah Tentang Pengaruh Game Online Bagi Anak di Bawah Umur
a.) Apa itu game online?
b.) Adakah bahaya game online bagi perkembangan otak anak?
c.) Apa yang menyebabkan anak ketergantungan game online?
d.) Bagaimana cara mengatasi anak ketergantungan game online?
2. Pada penelitian Pengaruh Komunikasi Terhadap Produktivitas dan Kepuasan
Kerja
a.) Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap produktivitas?
b.) Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap kepuasan kerja?
c.) Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap produktivitas dan kepuasan kerja?

2.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


A. Pengertian Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah penjelasan yang rigid tentang mengapa penelitian
dengan topik yang kamu pilih dilakukan. Pada prinsipnya, tujuan penelitian adalah
untuk menjawab rumusan masalah. Tujuan itu sendiri merujuk pada apa yang ingin
kamu dapatkan dalam penelitian yang dilakukan.
Menurut Beckingham (1974), tujuan penelitian adalah ungkapan “mengapa”
penelitian itu dilakukan. Tujuan dari suatu penelitian dapat untuk mengidentifikasi
atau menggambarkan suatu konsep atau untuk menjelaskan atau memprediksi suatu
situasi atau solusi untuk suatu situasi yang mengindikasikan jenis studi yang akan
dilakukan.
Sehingga, Tujuan Penlitian adalah suatu indikasi ke arah mana penelitian itu
dilakukan atau data-data serta informasi apa yang ingin dicapai dari penelitian itu.
Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret, yang dapat
diamati dan dapat di ukur. Jadi bukan kalimat tanya.

B. Ciri-ciri Tujuan Penelitian


Tujuan Penelitian memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut :
1. Bersifat Ilmiah, untuk melakukan penelitian tentang prosedur dan menggunakan
bukti yang meyakinkan dalam bentuk fakta objektif faktual.
2. Prosesnya berkesinambungan, hasil penelitian dapat ditingkatkan dari waktu ke
waktu dengan proses yang berkelanjutan.
3. Memberikan kontribusi, yaitu untuk memastikan bahwa sains yang ada
memberikan kontribusi atau menciptakan nilai tambah.
4. Analitis, studi harus ditunjukkan dan dijelaskan dengan menggunakan metode
ilmiah, dan ada hubungan kausal antara variabel-variabelnya.

C. Jenis-jenis Tujuan Penelitian


Berikut ini jenis-jenis tujuan penelitian yang dibedakan berdasarkan metode
yang digunakan, antara lain:
1. Tujuan Penelitian Kualitatif
Tujuan penelitian kualitatif (qualitative purpose statement) pada umumnya
nencakup informasi tentang fenomena utama (central phenomenon) yang
diekplorasi dalam penelitian, partisipan penelitian, dan lokasi penelitian.
Tujuan penelitian kualitatif juga dpat menyatakan desain atau rancangan
penelitian yang dipilih. Tujuan tersebut harus ditulis dalam istilah-istila “teknis”
penelitian yang bersumber dari bahasa penelitian kualitatif (Schwandt, 2007).
2. Tujuan Penelitian Kuantatif
Tujuan penelitian kuantitatif (quantitative purpose statement) sangat berbeda
dengan model kualitatif, baik dalam hal bahasa maupun fokusnya dalam
menguhubungkan atau membandingkan variabel-variabel.
Tujuan penelitian kuantitatif mencakup variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian dan hubungan antarvaribel tersebut, para partisipan, dan lokasi
penelitian. Tujuan ini ditulis dengan bahasa yang berhubungan dengan penelitian
kuantitatif, dan juga mencakup pengujian deduktif atas hubungan atau terori
tertentu.
Tujuan penelitian kuantatif biasanya dimulai dengan mengidentifikasi
variabel-variabel utama dalam penelitian (bebas, intervening, atau terikat) beserta
model visualnya, lalu mencari dan menentukan bagaimana variabel-variabel itu
akan diukur dan diamati.
Pada akhirnya tujuan digunakannya variabel-variabel secara kuantitatif
adalah untuk menghubungkan variabel-variabel tersebut, seperti yang biasa
ditemukan dalam penelitian survei, atau untuk membandingkan beberapa sampel
atau kelompok tertentu kaitannya dengan hasil penelitian, seperti yang dijumpai
dalam kesperimen.
3. Tujuan Penelitian Metode Campuran
Tujuan penelitian kuantitatif (mixed methods purpose statement) berisi
tentang tujuan penelitian secara keseluruhan, informasi yang berkaitan dengan
unsur-unsur penelitian kualitatif dan kuantataif, dan alasan/rasionalisasi
dilakukannya pencampuran kedua unsur tersebut untuk mengkaji masalah
penelitian.
Tujuan penelitian metode campuran biasanya ditunjukkan dahulu dalam
pendahuluan, untuk memberikan panduan awal bagi pembaca dalam memahami
bagian-bagian penelitian kuantitatif dan kualitatif di dalamnya.

D. Cara Menulis Tujuan Penelitian


Ada tiga jenis cara menulis tujuan penelitian yang tercantum di atas yaitu:
1. Tujuan Penelitian Kualitatif
Untuk menuliskan tujuan penelitian kualitatif, kita perlu memperhatikan
sejumlah elemen dasar berikut ini:
a.) Gunakan kata-kata seperti tujuan, maksud, atau tujuan untuk mengidentifikasi
tujuan penelitian yang kita tulis. Tulis tujuan pencarian ini dalam kalimat atau
paragraf terpisah dan gunakan bahasa pencarian seperti (maksud atau tujuan)
dari pencarian ini adalah …”.
b.) Fokus pada satu fenomena utama (konsep atau ide). Persempit pencarian kita
dengan ide yang ingin kita teliti atau pahami.
c.) Gunakan kata kerja tindakan untuk menunjukkan bahwa penelitian kita sedang
melalui proses pembelajaran. Kata kerja atau kalimat tindakan seperti
pemahaman, pengembangan, pencarian makna atau penemuan membuka
kemungkinan lain untuk pencarian kita dan menghasilkan desain.
d.) Alih-alih menggunakan kata “pengalaman individu yang sukses”, gunakan
kata atau frasa yang mirip dengan bahasa tidak langsung netral. Lebih baik
gunakan kata “pengalaman individu”. Jangan terlalu sering menggunakan
kalimat yang bermasalah, karena berguna, positif dan informatif (kata-kata
yang memiliki makna yang mungkin atau tidak muncul).
e.) Memberikan definisi operasional umum dari fenomena atau gagasan utama,
terutama jika fenomena tersebut adalah istilah yang tidak dipahami oleh
khalayak luas.
f.) Gunakan kata-kata yang menunjukkan strategi pencarian untuk pengumpulan
data, analisis data, dan proses pencarian. Misalnya, jika penelitian
menggunakan teori etnografi, teori bunyi, studi kasus, teori fenomenologis,
pendekatan naratif, atau strategi lainnya.
g.) Jelaskan peserta dalam penelitian, misalnya jika peserta dalam ujian terdiri
dari satu atau lebih orang, kelompok atau organisasi.
h.) Masukkan lokasi penelitian dan jelaskan tempat ini secara terperinci sehingga
pembaca benar-benar tahu di mana penelitian dilakukan.
i.) Gunakan bahasa yang berbeda yang membatasi ruang lingkup peserta atau
tempat penelitian. Misalnya penelitian bisa saja terfokus pada penelitian saja.
2. Tujuan Penelitian Kuantitatif
Untuk menuliskan tujuan penelitian kuantitatif, perlu mempertimbangkan
beberapa hal mendasar, yaitu:
a.) Gunakan kata-kata seperti tujuan, maksud, atau tujuan untuk mengidentifikasi
tujuan penelitian yang kita tulis. Tulis tujuan pencarian ini dalam kalimat atau
paragraf terpisah dan gunakan bahasa pencarian seperti (maksud atau tujuan)
dari pencarian ini adalah …”.
b.) Peragakan teori, model, atau struktur konseptual yang kita gunakan.
c.) Variabel independen dan dependen, serta variabel lain seperti Mediate,
Moderate atau Control, digunakan yang digunakan dalam penelitian ini.
d.) Gunakan kata-kata yang dapat menghubungkan variabel independen dan
terkait untuk menunjukkan bahwa kedua jenis variabel benar-benar terkait.
Misalnya, “hubungan antara” dua atau lebih variabel atau “perbandingan
antara” dua atau lebih kelompok.
e.) Tempatkan dan atur variabel-variabel ini dari kiri ke kanan, dengan variabel
independen (kiri) diikuti oleh variabel dependen (kanan). Masukkan variabel
antara antara variabel independen dan dependen.
f.) Tentukan jenis strategi pencarian apa (pencarian survei atau eksperimen) yang
digunakan dalam pencarian.
g.) Tentukan peserta (atau unit analisis) dan lokasi penelitian dengan jelas.
h.) Secara umum, tentukan setiap variabel kunci menggunakan definisi yang
diterima secara luas dalam literatur.
3. Tujuan Penelitian Metode Campuran
Untuk menuliskan tujuan penelitian metode campuran kita perlu
memperhatikan beberapa hal mendasar, yaitu:
a.) Pertama, tulis kata-kata yang dengan jelas menunjukkan tujuan penelitian
untuk diproses, misalnya “Tujuan..” atau “Maksud…”
b.) Jelaskan tujuan penelitian dari perspektif konten. Misalnya, “Tujuannya
adalah untuk menguji efektivitas organisasi”. Dengan cara ini, pembaca
memiliki semacam “jangkar” untuk memahami tujuan umum penelitian
sebelum peneliti membagi penelitiannya menjadi kualitatif atau kuantitatif.
c.) Menunjukkan jenis-jenis metode campuran yang digunakan, baik sekuen
eksploratif dan sekuens tertanam, transformatif, multi-fase, dan lainnya.
d.) Jelaskan logika / alasan untuk kombinasi data kualitatif dan kuantitatif.
e.) Gabungkan alasan-alasan ini ke dalam konsep yang lebih komprehensif,
misalnya agar sesuai dengan paradigma keadilan sosial untuk kelompok yang
terpinggirkan (desain transformatif) dan untuk menghubungkannya dengan
tujuan umum tunggal dalam program penelitian longitudinal dan multi-fase
(desain multi-fase)

E. Pengertian Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian adalah keuntungan atau potensi yang bisa diperoleh oleh
pihak-pihak tertentu setelah penelitian kamu selesai. Penulisan manfaat penelitian
pada hasil penelitian sangatlah penting untuk memberikan gambaran kepada pembaca
tentang outcome dan impact dari penelitian yang dilakukan.
Manfaat penelitian adalah narasi yang objektif yang menggambarkan hal-hal
yang diperoleh setelah suatu tujuan penelitian telah terpenuhi. Manfaat penelitian bisa
saja bersifat teori atau bersifat praktis misalkan memecahkan masalah-masalah pada
objek yang diteliti.
Manfaat penelitian merupakan kegunaan hasil penelitian, baik bagi kepentingan
pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. Selain itu, bagian
penting dari deskripsi manfaat penelitian yang harus tepat, adalah untuk kepentingan
kesolidan karya ilmiah. Manfaat penelitian sangat terkait dengan bagian saran pada
bagian akhir penelitian: Kesimpulan dan Saran. Salah satu poin pokok saran adalah
penjabaran yang berkaitan dengan manfaat penelitian.

F. Tujuan Manfaat Penelitian


Tujuan dari manfaat penelitian ini terbagi menjadi beberapa poin sebagai berikut
1. Eksploratif merupakan sebuah penelitian yang mana akan memiliki tujuan supaya
bisa mendapatkan sebuah pengetahuan yang baru sebelumnya belum pernah
diketahui.
2. Verifikasi adalah suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk dapat melakukan
suatu bentuk pengujian dari sebuah teori yang sebelumnya sudah ada. Dengan
tujuan dapat meningkatkan kualitas informasi.
3. Development adalah bentuk dari suatu penelitian yang memiliki tujuan supaya
dapat untuk mengembangkan suatu penelitian yang telah ada.

G. Aspek-aspek dalam Manfaat Penelitian


Secara spesifik, manfaat penelitian di bidang apapun mencakup dua aspek, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis ini berlatar dari tujuan penelitian verifikatif, untuk mengecek
teori yang sudah ada. Apakah akan memperkuat atau menggugurkan teori
tersebut. Manfaat teoritis ini muncul berlatarkan ketidakpuasan atau keraguan
terhadap teori yang sudah ada sehingga dilakukan penyidikan kembali secara
empiris.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang berguna untuk memecahkan masalah
praktis. Jadi misal nya ada masalah nilai mahasiswa yang rendah maka manfaat
praktisnya adalah meningkatkan nilai mahasiswa. 

H. Contoh Manfaat Penelitian


Contoh pembentukan manfaat penelitian skripsi yakni dengan cara memprediksikan
hasil dari penelitian dan juga dampak yang dapat di timbulkan di dalam masyarakat.
Adapun bentuk penulisan dari manfaat pada skripsi ini contohnya yakni sebagai
berikut :
1. Meminimalis kebiasaan dalam ketergantungan pnggunaan bahan bakar fosil.
2. Memperkecil tingkat polusi atas pencemaran yang disebabkan oleh penggunaan
bahan bakar fosil.
3. Menambah adanya peningkatan manfaat dari sejumlah alang-alang di Indonesia.
4. Memberi masukan dalam memecahkan masalah yang diakibatkan karena semakin
menipisnya cadangan bahan bakar fosil dengan jalan mendapatkan sumber energi
alternatif
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

https://penalaran-unm.org/masalah-penelitian/
https://www.pengertianilmu.com/2016/03/pengertian-masalah-penelitian.html
https://www.jopglass.com/masalah-penelitian/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/30/152311969/contoh-rumusan-
masalah
https://raharja.ac.id/2020/10/17/rumusan-masalah/
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/masalah-penelitian/

Anda mungkin juga menyukai