Anda di halaman 1dari 2

BAB I.

SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN

1. Pengalaman
Pengalaman merupakan guru terbaik. Oleh sebab itu, pengalaman boleh jadi merupakan
salah satu sumber pengetahuan yang cukup baik. Dengan pengalaman pribadi, seseorang
dapat menemukan jawaban dari banyak pertanyaan yang anda hadapi, bahkan banyak
hikmah yang di wariskan dari generasi ke generasi adalah hasil dari pengalaman.
Walaupun banyak kegunaannya, pengalaman memiliki keterbatasan sabagai sumber
pengetahuan.
2. Otoritas
Untuk hal-hal yang sulit atau tidak mungkin untuk mengetahui dengan pengalaman
pribadi, seseorang sering beralih ke otoritas: yaitu, mereka mencari ilmu dari seseorang
yang memiliki pengalaman dengan masalah atau memiliki sumber lain. Meskipun otoritas
merupakan sumber yang sangat berguna, orang menganggap otoritas benar hanya karena
posisi dia memegang peranan penting, seperti raja, presiden, gubernur, bupati, kepala
dinas, dan pendeta agama.
3. Penalaran deduktif
Aristoteles dan pengikutnya memperkenalkan penggunaan penalaran deduktif, yang dapat
digambarkan sebagai proses berpikir dimana satu hasil dapat diperoleh berdasarkan
argumen logis dari umum ke pengetahuan yang bersifat khusus. Pernyataan deduktif
merupakan penalaran silogisme. Penalaran deduktif dapat mengatur apa yang orang sudah
tahu dan bisa menunjukkan hubungan baru dengan cara menarik kesimpulan dari umum
ke khusus, tetapi masih belum cukup sebagai sumber pengetahuan baru.
4. Penalaran induktif
Francis Bacon (1561-1626) pertama kali mengajukan pendekatan baru dalam rangka
menemukan kebenaran. Dalam sistem Bacon, penyelidik melakukan pengamatan terhadap
kejadian tertentu di sebuah kelas (atau kategori) dan kemudian, berdasarkan kejadian yang
teramati, membuat kesimpulan tentang seluruh kelas. Pendekatan ini dikenal sebagai
penalaran induktif ( kebalikan dari metode deduktif).
5. Pendekatan ilmiah
Pada abad ke 19, para ilmuwan mulai mengintegrasikan aspek metode induktif dan
deduktif menjadi teknik baru, yaitu metode deduktif-induktif (pendekatan ilmiah).
Pendekatan ini berbeda dari penalaran induktif karena menggunakan hipotesis. Hipotesis
adalah sebuah pernyataan yang menggambarkan hubungan antar variabel yang secara
tentatif dianggap benar. Ini mengidentifikasi pengamatan yang harus dilakukan untuk
melakukan penyelidikan dalam rangka menjawab sebuah pertanyaan. Pendekatan ilmiah
umumnya digambarkan sebagai metode untuk memperoleh pengetahuan dimana peneliti
bergerak secara induktif dari pengamatan mereka ke hipotesis dan kemudian secara
deduktif dari hipotesis ke implikasi logis dari hipotesis. Jika kedua penalaran ini
dikombinasikan dalam membangun pengetahuan, maka akan diperoleh pengetahuan yang
bersumber dari jalinan penalaran formal yang disebut sebagai metode ilmuwan. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ilmiah yaitu; 1) identifikasi masalah, 2)
perumusan masalah, 3) formulasi hipotesis, 4) prediksi konsekuensi, 5) pengujian
hipotesis.
BAB II. KONTEKS PENELITIAN SECARA UMUM
1. Definisi Penelitian
Penelitian merupakan upaya pencarian dan penemuan teori ilmiah dan sistematis terkait
dengan informasi pada topik tertentu. Menurut Clifford woody, tahapan penelitian terdiri
dari mendefinisikan dan mendefinisikan ulang masalah, merumuskan hipotesis atau solusi,
mengumpulkan, menata dan mengevaluasi data, membuat deduksi dan mencapai
kesimpulan, dan akhirnya dengan hati-hati menguji kesimpulan untuk menentukan apakah
hipotesis yang telah dirumuskan terbukti. Dengan demikian, istilah penelitian mengacu
pada metode sistematis terdiri dari pengajuan masalah, merumuskan hipotesis,
pengumpulan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan baik yang berhubungan
dengan solusi masalah atau kesimpulan untuk memformulasikan teori.
Tujuan utama penelitian adalah menemukan kebenaran yang tersembunyi dan mana yang
belum ditemukan. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan
penelitian, misalnya keinginan mendapatkan gelar, keinginan untuk menghadapi tantangan
dalam memecahkan masalah, keinginan untuk mendapatkan kepuasan intelektual,
keinginan untuk melayani masyarakat atau mendapat kehormatan, dsb. Menurut jenisnya,
ada banyak tipe-tipe penelitian, beberapa diantaranya adalah;
- Deskriptif vs Analitik: tujuan utama penelitian deskriptif adalah mendeskripsikan
keadaan seperti yang ada saat ini. Karakteristik utama dari metode ini adalah tidak
memiliki kontrol terhadap variabel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
survei dari semua jenis (komparatif dan korelasional).
- Terapan vs Fundamental: tujuan utama penelitian terapan adalah untuk menemukan
solusi untuk beberapa masalah praktis yang mendesak, sedangkan penelitian dasar
diarahkan untuk menemukan informasi yang memiliki basis aplikasi yang luas dan
dengan demikian menambah pengetahuan ilmiah untuk memperkaya perbendaharaan
pengetahuan yang sudah ada.
- Kuantitatif vs kualitatif: penelitian kuantitatif didasarkan pada kualitas atau jumlah,
sedangkan penelitian kualitatif berkaitan dengan kualitas atau jenis.
- Konseptual vs empiris: penelitian konseptual berhubungan dengan beberapa gagasan
atau teori abstrak sedangkan penelitian empiris bergantung pada pengalaman atau
pengamatan sendiri, tanpa memerhatikan sistem dan teori.
Terdapat 2 pendekatan dasar untuk penelitian, yaitu pendekatan pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dikelompokkan menjadi pendekatan
inferensial, eksperimental, dan simulasi. Sedangkan pendekatan kualitatif berkaitan
dengan penilaian subjektif terhadap sikap, pendapat dan perilaku.
2. Proses Penelitian
Proses penelitian terdiri dari rangkaian tindakan atau langkah yang diperlukan untuk
secara efektif melakukan penelitian dan urutan langkah-langkah yang diinginkan, berikut
ini merupakan langkah-langkah atau proses dari penelitian: 1) Perumusan masalah
penelitian, 2) Penelusuran literatur, 3) Pengembangan hipotesis kerja, 4) Penyiapan
rancangan penelitian, 5) Penentuan rancangan sampel, 6) Pengumpulan data, 7)
Pelaksanaan proyek, 8) Analisis data, 9) pengujian hipotesis, 10) generalisasi dan
interprestasi, 11) penyiapan laporan dan thesis, 12) kriteria penelitian yang baik.

Anda mungkin juga menyukai