PEMBAHASAN TEORI
A. PENGERTIAN PNEUMONIA
Pneumonia adalah suatu proses peradangan dimana terdapat konsolidasi
yang dsebabkan pengisian rongga alveoli oleh eksudat. Pertukaran Gas tidak
dapat berlangsung pada daerah yang darah disekitar alveoli,menjadi terhambat
dan tidak berfungsi maksimal. Hipoksemia dapat terjadi,tergantung pada
banyaknya jaringan paru paru yang sakit (Irman Sumantri, 2009).
Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran nafas bawah akut pada
perenkim paru. Pneumonia disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri,
virus, jamur, dan parasit. Peradangan pada paru yang disebabkan oleh
mycrobacterium tubercolosis tidak dikategorikan kedalam pneumonia (Dahlan,
2014). Pneumonia komunitas merupakan jenis pneumonia bakterial yang didapat
dari masyarakat (Kozier, 2010).
Menurut Bruner dan Sudarth(2003) Pneumonia adalah proses inflamasi dari
parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh preparat infeksius. Menurut
Murwani A(2011) Pneumonia adalah keadaan akut pada paru yang disebabkan
oleh karena infeksi atau iritasi bahan kimia sehingga alveolli terisi oleh eksudat
peradangan.
B. ETIOLOGI PNEUMONIA
Menurut Mayer (2012) etiologi pneumonia antara lain
Bakteri,merupakan mikroorganisme bersel tunggal sederhana dan memiliki
dinding sel yang melindunginya terhadap banyak mekanisme tubuh manusia
contohnya Diplococus pnumoniae,pnumococcus, streptococcus pyogenes,
staphylococus aureus, Haemophilus influenza. Virus, merupakan organisme
subseluler yang tersusun hanya dari nukleus RNA atau nukleus DNA yang
terbungkus oleh protein. Virus merupakan organisme terkecil bahkan begitu
kecilnya hanya mampu dilihat menggunakan mikroskop electron contohnya
Influenza, Adenovirus, sitomegalovirus
C. TANDA GEJALA
Demam (dengan atau tanpa menggigil), batuk-batuk (dengan atau tanpa
produksi sputum) dan dispnea. Batuk non produktif menunjukkan pneumonia
viral atau mikroplasma, sputum yang benoda darah atau berwarna seperti warna
karat menunjukkan pneumonia bakterialis. Nyeri dada pleuristik disebabkan
oleh inflamasi yang terjadi di dekat pleura (Tao. L dan Kendall. K, 2013)
D. PATOFISIOLOGI
Sebagian besar pneumonia didapat melalui aspirasi partikel inefektif.
Ada beberapa mekanisme yang pada keadaan normal melindungi paru-paru dari
infeksi.partikel infeksius di filtrasi dihidung, atau terperangkap dan dibersihkan
oleh mukus dan epitel bersilia di saluran nafas. Bila partikel tersebut dapat
mencapai paru-paru, partikel tersebut akan berhadapan dengan makrofag
alfeoler dan juga mekanisme imun sitemik, dan humoral.bayi pada bulan-bulan
pertama kehidupan juga memiliki antibodi maternal yang didapat secara pasif
yang melindunginya dari pneumokokus dan organisme-organisme infeksius
lainnya. Pada anak perubahan mekanisme protetif ini dapat menyebabkan anak
mudah mengalami pneumonia misalnya pada kelainan anatomis kongenital,
kelainan neurologis. Pada anak dengan kelainan faktor predisposisi tersebut
partikel infeksius dapat mencapai paru-paru melalui perubahan pada pertahanan
anatomis dan fisiologis yang normal. Ini paling sering terjadi akibat virus pada
saluran nafas bagian atas. Virus tersebut dapat menyebar kesaluran nafas bagian
bawah dan menyebabkan Pneumonia Virus.
E. KOMPLIKASI
Pneumonia umumnya bisa diterapi dengan baik tanpa menimbulkan
komplikasi. Akan tetapi, beberapa pasien, khususnya kelompok pasien risiko
tinggi, mungkin mengalami beberapa komplikasi seperti bakteremia (sepsis),
abses paru, efusi pleura, dan kesulitan bernapas.15 Bakteremia dapat terjadi
pada pasien jika bakteri yang menginfeksi paru masuk ke dalam aliran darah dan
menyebarkan infeksi ke organ lain, yang berpotensi menyebabkan kegagalan
organ. Pada 10% pneumonia pneumokokkus dengan bakteremia dijumpai
terdapat komplikasi ektrapulmoner berupa meningitis, arthritis, endokarditis,
perikarditis, peritonitis, dan empiema.3,15 Pneumonia juga dapat menyebabkan
akumulasi cairan pada rongga pleura atau biasa disebut dengan efusi pleura.
Efusi pleura pada pneumonia umumnya bersifat eksudatif. Pada klinis sekitar
5% kasus efusi pleura yang disebabkan oleh P. pneumoniae dengan jumlah
cairan yang sedikit dan sifatnya sesaat (efusi parapneumonik). Efusi pleura
eksudatif yang mengandung mikroorganisme dalam jumlah banyak beserta
dengan nanah disebut empiema. Jika sudah terjadi empiema maka cairan perlu di
drainage menggunakan chest tube atau dengan pembedahan.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Radiologi Pemeriksaan menggunakan foto thoraks (PA/lateral) merupakan
pemeriksaan penunjang utama (gold standard) untuk menegakkan diagnosis
pneumonia. Gambaran radiologis dapat berupa infiltrat sampai konsoludasi
dengan air bronchogram, penyebaran bronkogenik dan intertisial serta
gambaran kavitas.
b. Laboratorium Peningkatan jumlah leukosit berkisar antara 10.000 -
40.000 /ul, Leukosit polimorfonuklear dengan banyak bentuk. Meskipun
dapat pula ditemukanleukopenia. Hitung jenis menunjukkan shift to the left,
dan LED meningkat.
c. Mikrobiologi Pemeriksaan mikrobiologi diantaranya biakan sputum dan
kultur darah untuk mengetahui adanya S. pneumonia dengan pemeriksaan
koagulasi antigen polisakarida pneumokokkus.
d. Analisa Gas Darah Ditemukan hipoksemia sedang atau berat. Pada beberapa
kasus, tekanan parsial karbondioksida (PCO2) menurun dan pada stadium
lanjut menunjukkan asidosis respiratorik.
BAB II
A. KASUS
Ny. R (59) datang ke Rumah Sakit dengan keluhan sesak nafas. Klien merasa
sangat terganggu,batuk dan dahak yang sulit keluar. Pasien juga mengatakan sulit
tidur. Keadaan pasien tampak lemas hampir semua aktivitas dibantu oleh
perawat,suami dan anaknya. Pasien terpasang NGT karena kesulitan mengunyah
dan menelan. Mulut dan gigi pasien terlihat kurang bersih, kulit kering dan kasar
dan kebersihan Kuku kaki dan tangan juga tampak kurang bersih. Dari TTV
didapatkan hasil S : 36,8◦C, TD : 130/90 mmHg N : 90 kali / menit. R : 30 kali /
menit. TB : 155 Cm.,BB 50 Kg, Auskultasi : Ronchi.
PENGKAJIAN KASUS SECARA LENGKAP
I. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.R
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 59 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : islam
Pendidikan : Tamat Akademik
Pekerjaan : Pengawai Negeri
:Binjai Serbangan Air
Alamat Jurman
Tanggal Masuk RS :03-Maret 2020
No. Register : 06.67.xxx
Ruangan/kamar : HCU IGD
Golongan Darah :B
Tanggal Pengkajian : 4 maret 2020
Tanggal Operasi :
Diagnosa Medis : Pneumonia
PENATALAKSANAAN
A. Analisa data
B. Masalah keperawatan
1. Ketidakefektfan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus berlebih
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
3. Defisit perawatan diri mandi berhubungan dengan kelemahan
C. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektfan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus berlebih
ditandai dengan pasien mengatakan batuk dengan dahak yang kental dan
sulit dikeluarkan, disnea, ada sputum ditenggorokan klien, bunyi nafas
ronkhi, pasien terlihat kesulitan bernafas, RR: 30x/menit, N: 90x/menit
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen ditandai dengan pasien mengatakan badannya lemas,
semua kebutuhan dibantu oleh keluarga dan perawat, pasien tampak mudah
letih.
3. Defisit perawatan diri mandi berhubungan dengan kelemahan ditandai
dengan pasien terlihat lemah,Mulut dan gigi pasien terlihat kurang bersih,
kulit kering dan kasar dan kebersihan Kuku kaki dan tangan juga tampak
kurang bersih
09.00 energi
WIB - berkonsulkan dengan ahli
04 maret gizi untuk meningkatkan
2020
2 asupan energy
5 Maret 10.00 - Memonitor respon oksigen
2020 WIB pasien
- Melakukan ROM
F. EVALUASI
NO HARI/TGL/JAM EVALUASI
DX
BAB IV
SUCTION SESUAI SOP
Tugas Perawat
Mengevaluasi tindakan
Merapikan pasien dan lingkungan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan alat
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA