BAGIAN-BAGIAN NEURON
1. Dendrit
Fungsi: menerima
impuls dari sel lain
untuk dikirimkan ke
badan sel
4. Akson
Fungsi: meneruskan impuls dari badan sel menuju ke sel saraf lainnya
5. Nodus Ranvier
Fungsi: mempercepat jalannya impuls
6. Selubung Mielin
Fungsi: pelindung akson dari kebocoran impuls
7. Sel Schwann
Fungsi: membentuk selubung mielin
Neuron tidak dapat membelah secara mitosis
Serabutnya dapat beregenerasi jika badan sel tetap utuh
Jika akson mengalami kerusakan berat, neurilema (serta sel schwann)
melakukan pembelahan mitosis untuk menutup luka
1. Neuron multipolar
Memiliki satu akson dan
dua dendrit atau lebih
2. Neuron bipolar
Memiliki dua juluran
berupa dendrit dan akson
Sel neuroglia adalah sel penunjang pada susunan saraf pusat yang berfungsi
sebagai jaringan ikat.
Fungsi: pendukung kerja sel saraf. agar dapat menjalankan fungsinya dengan
baik.
1. Astrosit
Berbentuk bintang
Untuk menghubungkan sel saraf
Perbaikan cedera pada otak
Berperan dalan aktivitas neurotransmitter
2. Oligodendrosit
Berbentuk menyerupai astrosit
Memiliki badan sel lebih kecil
Membentuk lapisan mielin untuk melapisi
akson
Mirip dengan sel schwann
Tidak memiliki kemampuan beregenerasi
sehingga dapat menyebabkan cacat permanen
Memiliki substansi lemak pada serabut aksonnya
Untuk menyalurkan nutrisi
3. Mikroglia
Ukuran paling kecil
Bersifat fagosit
Untuk pertahanan imun
4. Sel ependima
Berfungsi untuk melapisi dan melindungi medulla spinalis dam
rongga serebral
ikut membentuk cairan serebrospinal.
SINAPSIS
Sinapsis: - hubungan antara neuron yang satu dengan neuron lainnya
- titik temu antara ujung akson dari neuron yang satu dengan dendrit dari
neuron lainnya
Contoh:
MEKANISME PENGHANTARAN
IMPULS OLEH SINAPSIS
Impuls saraf: rangsangan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,
kemudian dibawa oleh neuron yang menjalari serabut saraf.
Reseptor
saraf saraf
Impuls sensorik otak motorik efektor
2. Depolarisasi
Neuron diberi rangsangan
Saluran Na+ terbuka, Na+ masuk ke dalam membran
Saluran K+ tertutup
Membran luar bermuatan negatif (-)
Membran dalam bermuatan positif (+)
3. Repolarisasi
Saluran Na+ tertutup
Saluran K+ terbuka
Ion K+ keluar menyebabkan membran dalam bermuatan negatif (-)
Membran luar bermuatan positif (+)
1. Otak (serebral)
Dilindungi oleh tulang tengkorak
2. Sumsum Tulang Belakang (medula spinalis)
Dilindungi oleh ruas- ruas tulang belakang.
1. Piameter (dalam)
Mengandung banyak pembuluh darah
Melekat pada otak dan STB
2. Araknoid (tengah)
Mengandung sedikit pembuluh darah
Memiliki ruang subaraknoid berisi cairan serebrospinal, pembuluh
darah, dan selaput jaringan penghubung
Hal diatas berfungsi untuk mempertahankan posisi araknoid terhadap
piameter
Cairan serebrospinal menyerupai plasma darah
Cairan interstisial tidak mengandung protein
Fungsi cairan interstisial:
o Sebagai bantalan
o Media pertukaran nutrien dan zat sisa antara darah dengan otak
maupun medula spinalis
3. Durameter (luar)
Tebal dan kuat
Terdiri dari 2 lapisan
Terdapat ruang subdural
Ruang subdural berfungsi untuk memisahkan durameter dari araknoid
Lapisan terluar melekat pada permukaan dalam kranium
Otak dan STB memiliki:
1. Substansi Abu-abu
Bagian luar otak
Bagian dalam STB
Mengandung badan sel neuron, serabut mielin dan tidak, astrosit
protoplasma, oligodendrosit, dan mikroglia.
2. Substansi Putih
Bagian dalam otak
Bagian luar STB
Mengandung serabut mielin dan tidak, oligodendrosit, astrosit fibrosa,
dan mikroglia.
OTAK
Bagian-bagian otak:
I. Korteks serebral
Dibagi menjadi 2, yaitu sisi kanan dan kiri
Sisi tersebut dihubungkan oleh korpus kolosum
Setiap bagian terdiri atas 4 lobus yang terpisah
Hemisfer memiliki fisura dan sulkus
Fisura: ceruk dalam
Sulkus: ceruk dangkal
Girus: permukaan jaringan otak membentuk bagian bulat
menonjol
Area fungsional korteks serebral
2. Diensefalon
Terletak diantara serebrum dan otak tengah
a. Talamus
Menerima impuls ke korteks otak besar
Berperan dalam sistem kesadaran dan kontrol motor
b. Hipotalamus
Mengendalikan aktivitas sistem saraf otonom atau tak sadar
Sebagai pusat pengatur emosi
Memengaruhi keseluruhan sistem hormon
c. Epitalamus
Pita sempit jaringan saraf yang membentuk atap diensefalon
Berperan dalam dorongan emosi
Terdapat badan pineal untuk fungsi endokrin
8. Formasi Retikuler
Memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran
Fungsi:
Impuls sensor dari reseptor dihantarkan masuk ke STB melalui tanduk dorsal
Impuls motor keluar dari STB melalui tanduk ventral menuju efektor
Struktur STB
Batang atas dan bawah dari struktur disebut tanduk/kolumna yang banyak
mengandung badan sel, dendrit asosiasi, neuron eferen dan akson tidak
bermielin.
Meliputi saraf kranial yang berasal dari otak dan saraf spinal yang berasal dari STB
Terdapat ganglion, yaitu struktur lonjong mengandung badan sel neuron dan sel
glia yang ditunjang jaringan ikat.
1. Meningitis
Radang selaput otak
Gejala: bertambahnya jumlah dan perubahan susunan cairan
serebrospinal
Disebabkan oleh virus dan bakteri
2. Ensefalitis
Peradangan jaringan otak
Disebabkan oleh virus
3. Neuritis
Gangguan saraf tepi akibat peradangan, keracunan, atau tekanan
Gejala: rasa sakit pada malam hari
4. Rasa kebas dan kesemutan
Gangguan pada sistem saraf sensor
Disebabkan oleh gangguan metabolisme, tertutupnya aliran darah, dan
kekurangan vitamin neurotropik (B1, B6, B12)
5. Epilepsi (ayan)
Penyakit saraf yang menimbulkan serangan mendadak tidak beralasan
Disebabkan oleh trauma kepala (cedera), tumor otak, kerusakan otak
saat proses kelahiran, stroke, dan alkohol
Bukan penyakit keturunan
6. Alzheimer
Sindrom kematian sel otak secara bersamaan sehingga otak tampak
mengecil
Daya ingat berkurang
Diderita oleh orang berusia +- 65 tahun
7. Gegar otak
Bergerak jaringan otak dalam tengkotak menyebabkan perubahan
fungsi mental atau tingkat kesadaran
Ditandai dengan kebingungan dan pingsan selama beberapa menit
SISTEM ENDOKRIN/HORMON
Hormon: senyawa organik pembawa pesan kimiawi di dalam aliran darah menuju
ke sel-sel atau jaringan tubuh
Abnormalitas hormon: