BAB 1 Sidang Meja Hijau
BAB 1 Sidang Meja Hijau
PENDAHULUAN
fungsi ginjal. Tindakan ini rutin dilakukan pada penderita penyakit ginjal kronik
(PGK) atau chronic kidney disease (CKD) stadium V atau gagal ginjal kronik
(GGK).
diperkirakan tingkat presentase dari 2009 sampai 2015 ada sebanyak 36 juta
warga dunia meninggal akibat cronic kidneys disease (CKD). Lebih dari 26 juta
orang dewasa di Amerika atau sekitar 17 % dari populasi orang dewasa terkena
Pada tahun 2014 di Indonesia terdapat 17193 pasien yang baru menjalani
HD dan pada tahun 2015 terjadi peningkatan pasien yang menjalani HD sebanyak
3857 orang sehingga secara keseluruhan terdapat 21050 pasien yang baru
menjalanai HD. Sampai akhir tahun 2015 terdapat 249 unit hemodialisis di
terkait dengan hemodialisa yang terjadi selama sesi dialisis atau dalam 24 jam
1
Tekanan darah umumnya menurun dengan dilakukannya ultrafiltrasi (UF)
atau penarikan cairan saat HD. Hipotensi intradialitik terjadi pada 20-30%
darah. Dilaporkan Sekitar 5 - 15% dari pasien yang menjalani HD reguler tekanan
darahnya justru meningkat saat HD. Kondisi ini disebut hipertensi intradialitik
(HID) atau intradialytic hypertension (Agarwal and Light, 2010). Pada penelitian
HID (Inrig,et al., 2009). Penelitian yang dilakukan di Denpasar mendapatkan hasil
tekanan darah ini bisa berat sampai terjadi krisis hipertensi (Chazot dan Jean,
2010).
terjadi pada pasien usia tua dan muda karena respon penurunan aliran darah dan
penggunaan dialiser dengan luas permukaan yang kecil. Factor lain yang
ansietas (Hudak dan Gallo, 1996). Tomson (2009) juga menyebutkan bahwa
2
penyebab hipertensi intradialisis adalah vasokontriksi karena peningkatan
aktivitas saraf simpatis, turunnya nitric oxide activity, dan rendahnya vasodilator.
seperti yang dikatakan Weiner (2007) bahwa anemia merupakan komplikasi yang
umum terjadi pada pasien hemodialisis (HD), terutama disebabkan oleh tidak
hasil klinis pasien. Pengenalan Terapi rekombinan manusia EPO (rhEPO) untuk
mengobati anemia kronis pada pasien penyakit ginjal (CKD) dengan akhirnya
mematikan dari aritmia adalah aritmia ventrikel dan ektopik. Tingkat hemodialisis
terkait aritmia ventrikel kompleks adalah sekitar 35% dan tipe kedua yang paling
umum dari aritmia adalah atrium fibrilasi sekitar 27% (Burton, J.O, 2008).Sekitar
Komplikasi kram juga sering diamati pada 24% - 86% dari kasus selama
pasien menderita kram setelah ≥ 2 sesi hemodialisis dalam seminggu (Kobrin, S.M.
2007). Komplikasi umum lainnya termasuk mual, muntah dengan kejadian 5% - 15%,
sakit kepala dengan kejadian 5% - 10% dan gatal-gatal dengan kejadian 5% - 10%
(Jesus, A.C. 2009). Meskipun kram, mual-muntah, sakit kepala dan gatal-gatal tidak
Disequilibrium sindrom dan komplikasi yang terkait dengan dialiser, sistem air dan
mesin dialisis saat ini jarang terjadi tetapi mungkin memiliki konsekuensi fatal.
3
Beberapa komplikasi mungkin tidak mengancam kehidupan pasien tetapi
memperburuk kualitas hidup pasien. Manajemen yang tepat terhadap komplikasi ini
akan memberikan kehidupan yang lebih panjang dan kualitas hidup yang lebih baik
adanya konseling yang dilakukan apoteker untuk mengawal terapi atau penanganan
komplikasi yang terjadi pada tindakan hemodialisis, dengan tujuan akhirnya adalah
TD sebelum HD
Terapi dengan
TD setelah HD
Asuhan Kadar HB
kefarmasian Komplikasi yang
terjadi
Pasien HD:
Kualitas hidup
- Umur dengan skor
- Jenis kelamin
WHOQOL
- Pendidikan
TD sebelum HD
4
1.3 Rumusan masalah
berikut:
komplikasi hemodialisis.
1.4 Hipotesis
berikut:
hemodialisis.
kepada masyarakat bahwa profesi apoteker merupakan bagian dari tim kesehatan,