Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN PADA NY.

W DI RUANG ICU
RSUD K.RM.T WONGSONEGORO

Disusun Oleh:

UMI NASIKHAH

1908093

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG 2020
LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN NEBULAZER
PADA KLIEN DENGAN HIPERTENSI DI DI ICU RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
Inisial Pasien : NY.W
Diagnosa Medis : Hipertensi Emergency

1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran


a. Diagnosa Keperawatan
DS: -
DO: - Klien terlihat sesak nafas,
- Terdengar suara ronchi di lobus kanan TTV
RR : 25 x/menit
TD : 140/64 mmHg
N : 81 x/menit
- Irama cepat dan dangkal
- Inspirasi memendek dan ekspirasi memanjang
- Pengembangan dada simetris
- Taktil fremitus kanan = kiri
Diagnosa keperawatan: bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya
obstruksi jalan nafas
b. Dasar pemikiran
Pasien dengan hipertensi emergency disertai dengan penumpukan secret pada bagian
mulut dan terdapat suara tambahan ronchi sehingga membutuhkan terapi nebul untuk
membantu mengeluarkan secret.

2. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan


Pemberian tindakan nebuliser dengan obat yang diberikan yaitu ventolin 1 amp dan cairan
pulmicort 0,5 cc. Keduanya dimasukkan ke dalam alat nebulizer.
3. Prinsip-prinsip Tindakan
- Bersih
- Dosis obat dan pengenceran harus tepat
- Memberikan pendidikan kesehatzvan tentang penggunaan Nebuleizer.

4. Analisa Tindakan Keperawatan


Pada pasien dengan hipertensi emergency dengan menggunakan alat bantu pernafasan dan
terpasang ET terjadi penumpukan secret pada bronkus yang menyebabkan suplai oksigen
menjadi tidak adekuat. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan untuk memperlebar bronkus
sehingga aliran oksigen menjadi lancar. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan
memberikan obat bronkodilator dengan bantuan alat nebuliser. Obat yang diindikasikan yaitu
ventolin 1 amp yang dimasukkan ke dalam alat nebuliser dan dicampur dengan pulmicort 0,5
cc.

5. Hasil yang Didapat dan Maknanya


S : - Klien mengatakan sesaknya berkurang sedikit
O : - TTV
TD : 130/100 mmHg
N : 96 x/menit
RR : 20 x/menit
- Klien duduk dengan posisi fowler
- Klien masih terlihat tersengal-sengal ketika bernafas
A: Masalah teratasi sebagian
P : Anjurkan kepada klien untuk sebisa mungkin menghindari allergen atau hal-hal yang
memicu kekambuhan penyakitnya

6. Tindakan Lain yang Dapat Dilakukan


- Observasi tanda-tanda vital.
- Berikan posisi yang nyaman, tinggikan tempat tidur 450 (semi fowler)
- Kolaborasi pemberian oksigen 3 liter per menit
- Kolaborasi pemberian obat bronkodilator sesuai indikasi.
7. Evaluasi Diri
Pemberian obat bronkodilator dengan dengan menggunakan bronkodilator dapat dilakukan
secara mandiri tanpa hambatan. Masker oksigen yang digunakan terkadang tidak sesuai dan
klien tidak merasa nyaman sehingga masker oksigen harus dipegang dengan tangan.

8. Kepustakaan
Price, Sylvia Anderson, Patofisiologi Buku I, 2014,EGC, Jakarta.
Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, 2012 EGC, Jakarta.
Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2010, EGC, Jakarta.
Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 2011, EGC, Jakarta.
Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 2011, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai