Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SYUHRIZAL YASANI

NIM : 1111419005
KELAS :A
MK : BAHASA INDONESIA

Judul : Efesiensi Pemanfaatan Fasilitas di Tangkahan Perikanan Kota Sibolga


Jurnal : Perikanan dan Kelautan
Vol dan Hal : 16 dan 1-6
Tahun : 2011
Penulis : Jonny Zain, Syaufuddin, Yudi Aditya
Reviewer : Syuhrizal Yasani
Tanggal : 08 November 2019

PENDAHULUAN
Pantai Barat Pulau Sumatera memiliki potensi perikanan yang sangat besar, baik di
perairan teritorial maupun di perairan zona ekonomi eksklusif hingga sejauh 200 mill dari
pantai. Potensi yang besar tersebut membuat usaha perikanan khususnya usaha penangkapan
ikan di pantai Barat Sumatera lebih besar pula dibandingkan pantai Timurnya. Hal ini terlihat
dari jenis alat tangkap dan armada yang dioperasikan lebih besar dengan fishing trip yang
relatif lama. Usaha penangkapan ikan yang besar tersebut terlihat pula dari adanya Pelabuhan
Perikanan Samudera Bungus di Padang, Sumatera Barat dan Pelabuhan Perikanan Nusantara
Sibolga, Sumatera Utara disamping Pelabuhan Pelabuhan Perikanan Pantai dan Pangkalan
Pendaratan Ikan lainnya.
Kota Sibolga merupakan salah satu kota yang memiliki usaha perikanan yang relatif
besar dibanding kota-kota lainnya di pantai Barat Sumatera. Di kota ini pengusaha-pengusaha
perikanan telah berperan aktif dalam memajukan produksi perikanan lokal, regional bahkan
nasional. Peran aktif yang ditunjukkan terlihat dari jumlah dan ukuran armada serta alat
tangkap yang dioperasikan relative lebih besar sehingga menghasilkan produksi yang lebih
besar pula.
Untuk mendaratkan ikan hasil tangkapan armada yang dimilikinya, pengusaha-
pengusaha tersebut mendirikan tempat pendaratan ikan yang mereka namakan dengan
tangkahan. Tangkahan tersebut selain menampung produksi juga memasarkannya ke pasar
baik lokal, antar daerah bahkan ekspor. Tangkahan tangkahan tersebut umumnya memiliki
lahan dan fasilitas yang relatif kecil namun aktivitas dan produksi yang relatif besar. Agar
aktivitas dan produksi yang besar tersebut dapat ditampung dengan baik di fasilitas yang
terbatas, maka fasilitas yang ada harus dimanfaatkan secara efisien.

Paragraf 1

Pada paragraf ini, jika dilihat dari indikator ketepatan kata yang pertama yaitu, a).
Mengkomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai berdasarkan
kaidah bahasa Indonesia, yang di sampaikan penulis sudah cukup baik. Pilihan kata yang
dipakai beberapa sudah tepat dan sudah sesuai berdasarkan kaidah bahasa Indonesia. Pada
setiap awal kalimat-nya sudah menggunakan huruf kapital dan pada penulisan nama geografi
juga sudah benar, karena pada awal kata sudah menggunakan huruf kapital seperti, Pantai
Barat Pulau Sumatera, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Begitupun dalam penulisan nama
Instantsi juga sudah sesuai yang mana menggunakan huruf kapital pada awal katanya seperti
Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga.
Namun, masih terdapat kekeliruan dimana terdapat bahasa asing yaitu Fishing Trip yang
tidak di tulis miring sehingga tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan juga terdapat
kalimat yang belum dipahami maksud penulisannya, yaitu pada kalimat keempat yang
mengapa tiba-tiba dikaitkan dengan Sumatera Utara padahal pada kalimat sebelumnya itu
dibahas tentang pantai Barat Pulau Sumatera dan Pantai Timurnya.

Paragraf 2

Pada paragraf ini sudah sesuai dengan indikator ketepatan kata. Dimana pada setiap
kalimat memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga dapat di pahami oleh pembaca atau
pendengar. Oleh karena itu penulis telah memenuhi indikator ketepatan kata yaitu a).
Mengkomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai berdasarkan
kaidah bahasa Indonesia, b). Menghasilkan komunikasi puncak (yang paling efektif) tanpa
salah penafsiran atau salah makna, c). Menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai
dengan harapan penulis atau pembicara, dan d). Menghasilkan target komunikasi yang
diharapkan.

Paragraf 3

Pada paragraf ini jika di lihat dari indikator ketepatan kata yang pertama yaitu, a).
Mengkomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai berdasarkan
kaidah bahasa Indonesia, sudah cukup baik dan cukup sesuai namun, pada kalimat ketiga
masih terdapat kekeliruan yaitu pada penulisan tangkahan tangkahan. Yang seharusnya
menggunakan tanda penghubung dalam penulisan tangkahan-tangkahan, sesuai dengan
aturan PUEBI pada pemakaian tanda baca aturan nomor dua. Selebihnya sudah memenuhi
indikator poin b). Menghasilkan komunikasi puncak (yang paling efektif) tanpa salah
penafsiran atau salah makna, c). Menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai
dengan harapan penulis atau pembicara, dan d). Menghasilkan target komunikasi yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai