Anda di halaman 1dari 13

Tugas pts presentasi

SISTEM EKSKRESI

Nama : theo raharja hendrawan


Kelas : XI MIPA 2
No : 20
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan
kita hidayah dan rahmat-Nya agar senantiasa dekat dengan diri-Nya
dalam keadaan sehat. Dalam makalah ini penulis akan membahas
masalah mengenai”SistemEkskresi“ karena sangat penting untuk kita
ketahui apa itu sistem ekdkresi yang berhubungan dengan
pengeluaran sisa-sisa metabilisme mahkluk hidup padaumumnya
dan manusia pada khususnya.Penulis sangat mengharapkan agar
pembaca dapat menambah wawasan danilmu pengetahuan-Nya
tentang sistem ekskresi ini.. Saran dan kritik yangmembangun tetap
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata
tiadagading yang tak retak, begitu juga dengan manusia sendiri

BAB I
PENDAHULUAN1.1
Latar Belakang
Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja
tubuh. Prosesmetabolisme selain menghasilkan zat yang berguna
bagi tubuh tetapi juga menghasilkan zat-zatsisa yang tidak berguna
bagi tubuh. Zat-zat sisa yang berguna bagi tubuh dapat bermanfaat
bagi tubuh kita dalam kelangsungan hidup.Hasil-hasil metabolisme
yang berupa zat-zat sisa yang tidakdimanfaatkan lagi oleh tubuh
berupa racun.Zat-zat sisa tersebut perlu dikeluarkan dari tubuh
melalui organ-organ tubuh tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya,
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. sistem ekskresi pada ginjal
2. sistem ekskresi pada paru-paru
3. sistem ekskresi pada kulit
4. sistem ekskresi pada hati

1.3 tujuan
 Dapat mengatahui tentang sistem ekskresi pada ginjal
 Dapat mengatahui tentang sistem ekskresi pada paru-paru
 Dapat mengatahui tentang sistem ekskresi pada kulit
 Dapat mengatahui tentang sistem ekskesipada hati

BAB II
PEMBAHASAN
1.4 Pengertian Sistem Ekskresi
Sistem Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme
yang sudah terakumulasidalam tubuh agar kesetimbangan tubuh
tetap terjaga. Sistem ekskresi merupakan hal yang pokokdalam
homeostasis karena sistem ekskresi tersebut membuang limbah
metabolisme dan meresponterhadap ketidakseimbangan cairan
tubuh dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu
sesuaikebutuhan (Campbell, 2006).Sistem ekresi merupakan sistem
yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat yangsudah tidak
diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh
dalam bentuklarutan. Ekresi terutama berkaitan dengan
pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen.Selama proses
pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi asam amino dan
diabsorpsi olehdarah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk
membentuk protein-protein baru.

1.5 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA


1. GINJAL

Proses Pembentukan Urin


Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui
serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan
pengumpulan (augmentasi).
1) Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang
terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori
(podosit), tekanan danpermeabilitas yang tinggi pada glomerulus
mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di
glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping
darah, dan sebagian besar protein plasma.Bahanbahan kecil yang
terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino,
natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati
saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di
glomerulus disebut filtrate glomerolus atau urin primer,
mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-
garam lainnya.
2) Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan
diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus
kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam
amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui
peristiwa osmosis. Setelah terjadi reabsorbsi makatubulus akan
menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak
akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa
metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea
3) Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai
terjadidi tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin
akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih
melalui saluran ginjal. Urin akan keluar melalui uretra.
2. PARU-PARU

Paru-paru manusia berjumlah dua atausepasang. Pada dasarnya


fungsi utama paru-paruadalah sebagai alat pernapasan, namun
peranan tersebut juga erat hubungannya dengan sistemekskresi. Hal
ini dikarenakan CO2 dan air yangmerupakan hasil proses
metabolisme di jaringanyang diangkut melalui darah akhirnya akan
dibawake paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi dialveolus.
Proses ini dapat berjalan dengan baikkarena dibuang dengan difusi di
alveolus. Proses inidapat berjalan dengan baik karena pada alveolus
banyak bermuara kapiler yang memilikiselapis sel.
3. KULIT
Proses pembentukan keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita
tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini
mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah
tersebut.Pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh
darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh
kelenjar keringat.Kemudian air bersama larutannya keluar melalui
pori-pori yang merupakanujung dari kelenjar keringat.Keringat yang
keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk
menjaga agar suhu tubuh tetap normal. Ketika suhu di keliling kita
panas maka kulit akan mengatur suhu tubuh dengan banyak
mengeluarkan keringat danurin yang dihasilkan lebih sedikit.
Sebaliknya ketika suhu dingin maka tubuh hanya sedikit
memproduksi keringat dan pengeluaran air lebih banyak melalui
ginjal (urin)
4. HATI
Proses pembentukan empedu
Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian
adalah sekresi dari pencernaan. Garam-garam empedu termasuk ke
dalam kelompok garam natrium dankalium dari asam empedu yang
berkonjugasi dengan glisin atau taurin suatu derifat atauturunan dari
sistin, mempunyai peranan sebagai pengemulsi, penghancuran dari
molekul-molekul besar lemak menjadi suspensi dari lemak dengan
diameter ± 1mm dan absorpsidari lemak, tergantung dari sistem
pencernaannya. Terutama setelah garam-garam empedu bergabung
dengan lemak dan membentuk Micelles (agergat dari asam lemak,
kolesteroldan monogliserida), kompleks yang larut dalam air
sehingga lemak dapat lebih mudahterserap dalam sistem
pencernaan (efek hidrotrofik). Ukuran lemak yang sangat
kecilsehingga mempunyai luas permukaan yang lebar sehingga kerja
enzim lipase dari pankreasyang penting dalam pencernaan lemak
dapat berjalan dengan baik. Kolesterol larut dalamempedu karena
adanya garam-garam empedu dan lesitin
Gambar bagian kantong empedu

Zat-zat yang dibentuk dalam empedu antara lain adalah:Bilirubin,


yang juga dikenal sebagai pigmen empedu, merupakan hasil
darimetabolisme hem. Hem, yang merupakan bagian nonprotein dari
hemoglobin, akanmengalami perubahan lagi menjadi biliverdin, lalu
bilirubin. Keseluruhan proses perubahanini berlangsung di hati.
Sekitar 70-80% bilirubin diperoleh dari pemecahan hem yang berasal
dari hemoglobin ini, dan 20-25% berasal dari protein hem lain seperti
mioglobin,sitokrom (yang mengandung hem) dan katalase. Sebagian
kecil diperoleh dari penghancuran sel eritroid muda (akibat
eritropoesis yang tidak efektif).Dalam metabolismenya, struktur
bilirubin yang dihasilkan dari perubahan- perubahan hemoglobin itu
bersifat tidak larut dalam air, tetapi sangat larut dalam lemak.Karena
sifat tidak larut dalam air ini, maka di dalam plasma darah, bilirubin
harus diangkutdengan bantuan suatu pembawa (karier), dan karier
fisiologis tersebut adalah albuminserum. Bilirubin dalam bentuk
ikatan bilirubin-albumin akan beredar di dalam sirkulasidarah, untuk
kemudian masuk ke dalam sel hati. Pada permukaan sinusoid hati,
bilirubintidak terkonjugasi akan melepaskan diri dari ikatannya
dengan albumin, dan masuk melaluimembran sel hati dengan cara
difusi (
facilitated diffusion).
Di dalam sel hati (hepatosit),

bilirubin diikat oleh 2 protein intraseluler utama dalam sitoplasma,


protein sitosolik Y(misalnya, ligandin atau glutathione S-transferase
B) dan protein sitosolik z (dikenal jugasebagai
fatty acid

binding protein
[FABP]).Agar bilirubin dapat diekskresikan ke dalam empedu (untuk
kemudian dikeluarkanke usus), terlebih dulu ia harus dibuat dapat
larut dalam air. Untuk mencapai maksudtersebut, maka di dalam sel
parenkim hati, sebagian besar bilirubin akan dikonjugasikandengan
asam glukuronat. Dua asam empedu utama (primer) yang dibentuk
dalam hatiadalah asam kolat dan asam kenodeoksikolat. Dalam usus
besar, bakteri mengubah asamkenodoeksikolat dan asam deoksikolat
menjadi asam litokolat. Karena asam deoksikolatdan asam litokolat
di bentuk oleh kerja bakteri, asam deoksikolat dan asam
litokolatdinamakan asam empedu sekunder. Konjugasi asam-asam
terjadi dalam empedu dankonjugatnya, misalnya asam glikokolat dan
asam taurokolat membentuk garam natrium dangaram kalium dalam
empedu hati yang bersifat alkali.
Proses Sekresi Empedu
Empedu mengandung beberapa komponen diantaranya yaitu garam
empedu,figmen empedu, elektroloit, kolesterol dan lemak. Namun
yang akan di bahas terkaitdengan eksekresi getah empedu yaitu
garam empedu dan pigmen hati terutama bilirubin

BAB III
PENUTUP
1.6 KesimpulanKesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Ekskresi merupakan pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang
sudah tidak diperlukan lagi bagi tubuh organism. Pada dasarnya
peranan sistem ekskresi adalah untuk memeliharahomeostasis
tubuh.
2. System ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, hati,
rectum dan anus. Masing-masing organ tersebut, bisa mengeluarkan
sisa metabolisme dari dalam tubuh.Ginjal merupakan alat ekskresi
utama berjumlah sepasang dan terletak di kanan ankiri dekat tulang
pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine,
yangmeliputi :
a.Tahap filtrasi ( penyaringan)
b.Tahap reabsorbsi ( penyerapan kembali)
c.Tahap augmentasi (proses pengumpulan)Kulit merupakan lapisan
terluar dari tubuh kita dan termasuk salah satu alat ekskresi.Kulit
memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan lapisan
dermis. Pada lapisandermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak, pembuluh darah dan serabutsaraf. Dimana kulit
mengeluarkan sisa metabolisme berupa air, urea dan garam.Paru-
paru merupakan organ pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-
parumengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, CO2dan H2O.Hati
atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh dan merupakan
salah satu alatekskresi penting. Hati juga menghasilkan enzim
orginase untuk menguraikan asam aminoorgenin menjadi asam
amino ornitin dan urea. Hati mengeluarkan sisa metabolisme
dalamtubuh berupa zat warna empedu.Rektum adalah sebuah
ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolonsigmoid)
dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpan di tempatyang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.
Jika kolon desendens penuh dan tinja masukke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Anus
merupakanlubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan
limbah keluar dari tubuh. Sebagian anusterbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin
berotot(sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

1.7 Saran
Dengan mengetahui proses sistem ekskresi dan kelainannya,
semoga kita bisa lebihmenerapkan gaya hidup sehat dalam
kehidupan kita sehari-hari. Sehingga kita bisa merawat
sistemekskresi kita dengan baik

DAFTAR PUSTAKA
https://blog.ruangguru.com/organ-organ-sistem-ekskresi-pada-
manusia
https://www.slideshare.net/gwendesfanny/sistem-ekskresi-pada-
kulit
https://www.alodokter.com/ginjal-organ-sistem-ekskresi-pada-
manusia-yang-membuang-limbah-metabolisme
https://blog.ruangguru.com/organ-organ-sistem-ekskresi-pada-
manusia

Anda mungkin juga menyukai