(1) Kontraktor harus menjamin bahwa akan diberikan perhatian yang penuh terhadap pengendalian pengaruh lingkungan dan bahwa semua syarat-syarat disain serta persyaratan spesifikasi yang berhubungan dengan polusi lingkungan dan perlindungan lahan serta lintasan air disekitarnya akan ditaati. (2) Kontraktor tidak boleh menggunakan kendaraan-kendaraan yang memancarkan suara sangat keras (gaduh) dan di dalam daerah permukiman suatu peredam kebisingan harus dipasang serta dipelihara selalu dalam kondisi baik pada semua peralatan dengan motor, di bawah pengendalian Kontraktor. (3) Kontraktor harus juga menghindari penggunaan peralatan berat atau peralatan dengan motor, di bawah pengendalian kontraktor. (4) Untuk mencegah polusi debu selama musim kering, kontraktor harus melakukan penyiraman secara teratur kepada jalan angkutan tanah atau jalan angkutan kerikil dan harus menutupi truk angkutan dengan terpal .
1.2.5 Pematokan dan Pemasangan Pekerjaan di lapangan
(1) Alinyemen jalan yang ada beserta patok Kilometer yang dipasang secara benar akan dijadikan sebagai acuan untuk pematokan dan pemasangan-pemasangan pekerjaan-pekerjaan proyek. Bilamana tidak ada patok kilometer yang ditemukan, patok-patok yang ditandai atau patok-patok referensi akan didirikan oleh Direksi Teknik sebelum dimulainya pekerjaan-pekerjaan kontrak. (2) Jika dianggap perlu Direksi Teknik, Kontraktor harus mengadakan survai secara cermat dan memasang patok Beton (Brench Marks) pada lokasi yang tetap sepanjang proyek untuk memungkinkan design, survei perkerasan, atau pematokan dan pemasangan pekerjaan yang harus dibuat, dan juga untuk maksud sebagai referensi dimasa depan. (3) Kontraktor harus memasang patok-patok konstruksi untuk membuat garis dan kelandaian pembetulan ujung perkerasan, lebar bahu jalan, ketinggian perkerasan, drainase samping dan gorong-gorong sesuai dengan gambar-gambar Proyek dan menurut perintah Direksi Teknik. Persetujuan Direksi Teknik atas garis dan ketinggian tersebut akan diperoleh sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi berikut sesuatu modifikasi (perubahan) yang mungkin diperlukan oleh Direksi Teknik yang harus dilaksanakan tanpa penundaan. (4) Untuk pekerjaan-pekeraan yang berkaitan dengan pelebaran dan pembangunan baru, penampang melintang harus diambil pada setiap jarak 25 meter, atau satu jarak lain yang dianggap perlu oleh Direksi Teknik, digunakan sebagai satu dasar untuk perhitungan volume pekerjaan yang dilaksanakan. Penampang melintang tersebut harus digambar pada profil dengan skala dan ukuran ditentukan oleh