Anda di halaman 1dari 2

UNSUR PENDUKUNG TEATER

TATA RIAS

Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih
sempurna. Tata rias dalam tetaer mempunyai arti lebih spesifik, yautu seni mengubah wajah untuk
menggambarkan karakter tokoh. Tata rias dalam teater mempunyai arti yang lebih spesifik, yaitu
seni mengubah wajah untuk menggambarkan karakter tokoh. Tata rias dalam teater bermula dari
pemakaian kedok atau topeng untuk menggambarkan karakter tokoh.

Fungsi tata rias dalam pertunjukkan teater adalah menyempurnakan penampilan wajah,
menggambarkan karakter tokoh peran, memberikan efek gerak pada ekpresi pemain, menegaskan
garis wajah sesuai karakter tokoh peran, dan menambah aspek dramtik lakon.

a) Menyempurnakan penampilan wajah


Yang dimaksud dengan menyempurnakan penampilan wajah disini, misaalkan seorang
pemain aktor memiliki kekurang hdung kurang mancung, mata yang tidak ekspresif bisa kita
buat dengan tata rias agar menyempurnakan kekurangan tersebut sehingga bisa mendekati
karakter atau wajah yang menampilkan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh sutradara.
Misalkan, seorang remaja memerankan siswa sd. Tata rias tidak perlu mengubah usia karena
memang tidak memungkinkan. Akan tetapi dengan tata rias yang mengoreksi kekurangan
agar remaja tersebut terliat masih siswa SD.

b) Menggambarkan karakter tokoh peran


Tata rias dalam kaotannya dengan karakter tokoh peran berfungsi melukiskan watak tokoh
dengan mengubah wajah pemeran menyangkut aspek umur,ras,bentuk wajah, bahkan
tubuh. Karakter merupakan cermin kejiwaan dan latar sosial tokoh yang hadir secara nya.

c) Memberikan efek gerak pada ekspresi pemain


Tata rias sangat dperlukan untuk menampilkan dimensi wajah pemain. Tata rias memberikan
penegasan garis-garis wajah karakter tokoh peran, sehingga saat berekpresi muncul efek
gerak yang tegas dan dapay ditangkao oleh penonton. Seorang penata rias harus
mencermati gerak ekspresi wajah untuk menentukan garis yang dibuat.

d) Menegaskan garis wajah sesuai karakter tokoh peran


Dalam menampilkan wajah seuai dengan karkater tokoh peran memerlukan garis baru yang
membentuk garis wajah baru. Fungsi garis tidak sekedar menegaskan, tetapo juga
menambahkan sehingga terbentuk tampilan yang berbeda dengan wajah asli pemain.
Misalnya, seorang remaja yang memerankan seorang yang telah berumur 50 tahun. Wajah
perlu ditambahkan garis-garis kerutan sesuai wajah seorang yang berusia 50 tahun.

e) Menambah aspek dramtik lakon


Jalinan peristiwa dalam pementasan teater selalu tumbuh dan berkembang. Tokoh- tokoh
peran mengalami berbagai peristiwa sehingga terjadi perubahan dan penambahan tata rias.
Misalnya, seorang tokoh peran tertusuk belati, tertembak atau tersayat wajahnya, maka
dibutuhkan tata rias yang memberikan efek sesuai dengan kebutuhan. Tata rias bisa
memberikan efek dramatik dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dengan menciptakan efek
tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai