Anda di halaman 1dari 4

Nama : NITA DAMAYANTI

NIM : 14201.11.19034

BAKTERIOLOGI MEDIK

A. DEFINISI
Bakteriologi adalah ilmu atau studi yang mempelajari bakteri dan pengaruhnya terhadap
sebuah penyakit dan obat-obatan, serta bidang lainnya seperti pertanian, industri, perekonomian
yang berkaitan dengan pembusukan makanan dan anggur. Beberapa hal yang dipelajari dalam
bakteriologi adalah asal-usul, epidemiologi, tinjauan klinis atau patologis, dan teknik identifikasi
bakteri dari segala aspek, baik secara klinis, standar laboratorium, mampun teknik biakan.
Bakteri dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria ialah sekelompok organisme
yang tidak mempunyai membran inti sel. Organisme ini tergolong ke dalam domain
prokariota dengan ukuran sangat kecil (mikroskopik), serta mempunyai peran besar
dalam kehidupan di bumi. Sejumlah kelompok bakteri disebut sebagai agen penyebab
infeksi dan penyakit, sementara kelompok lain dapat memberikan manfaat dibidang
pangan, pengobatan, serta industri. Struktur sel bakteri tersebut relatif sederhana: tanpa
nukleus/ inti sel, kerangka sel, serta organel-organel lain misalnya mitokondria dan
kloroplas. Secara kompleks hal ini yang menjadikan dasar perbedaan antara sel prokariot
dengan sel eukariot.

B. MACAM MACAM BAKTERI

Di dunia, ada banyak macam bakteri. Namun pada dasarnya, bakteri dibagi
menjadi 3 macam bentuk, yakni bentuk bacilli (batang), bentuk spirilla (spiral), dan
bentuk cocci (bola). Nah, ketiga bentuk dasar tersebut, menciptakan triliunan bentuk
bakteri lain yang mengisi dunia ini. Bentuk turunan tersebut bisa dikenali seperti di
bawah ini :
 Bacill
a. Monobacillus (bentuk batangnya tunggal)
b. Stretobacillus (bentuk batangnya berkoloni seperti rantai)
 Spirilla
a. Spirillum (melengkung melebihi setengah lingkaran)
b. Spirochaeta (melengkung spiral seperti pada per)
c. Comma (melengkung setengah lingkaran)
 Cocci
a. Monococcus (bentuknya bola tunggal)
b. Diplococcus (bentuknya bola berkoloni dua)
c. Streptococcus (bentuknya bola berkoloni dengan membentuk rantai)
d. Staphylococcus (bentuknya bola berkoloni dengan membentuk anggur)
e. Sarcina (bentuknya bola berkoloni dengan membentuk kubus)

C. STRUKTUR BAKTERI

Walaupun bakteri cuma memiliki sel tunggal, organisme tersebut terbentuk dari
struktur yang memang terbilang kompleks. Secara umum, semua bakteri tersusun dari
struktur berikut ini :

 Kapsul, merupakan lapisan paling luar pada sebuah bakteri


 Dinding sel, merupakan sebuah lapisan berbahan polimer yang memberikan bentuk
kepada bakteri
 Membran plasma, ditemukan dari cell wall yang fungsinya menghasilkan energi dan
menghantarkan sebuah senyawa kimia pada bakteri
 Sitoplasma, ialah lapisan kenyal pada membran plasma yang terkandung material
genetic
 DNA, merupakan agen pembawa struktur genetic pada setiap makhluk hidup
 Ribosom, adalah tempat membuat protein yang mengandung banyak RNA
 Flagellum, fungsinya agar bakteri bisa bergerak dan berpindah tempat
 Pili, bagian ini mempunyai tekstur rambut yang fungsinya agar bakteri bisa hinggap
ke sel-sel lainnya. Nah bagian ini yang dapat membuat bakteri jahat saling tertular di
antara manusia serta makhluk hidup lainnya.
D. BAKTERI YANG MENGINFEKSI ORGAN TUBUH
1. Kulit
Infeksi bakteri pada kulit yang umumnya disebabkan oleh bakteri Gram positif
Staphylococcus dan Streptococcus. Infeksi bakteri di kulit dapat menimbulkan gejala
berupa:
 Selulitis atau peradangan pada jaringan kulit: Nyeri, kulit menjadi kemerahan, dan
kulit terasa  hangat ketika diraba
 Folikulitis : Infeksi pada folikel rambut yang dapat menyebabkan kulit menjadi
kemerahan dan bengkak seperti jerawat.
 Impetigo : Infeksi kulit yang menyebabkan kulit nampak berkerak berwarna
kuning, atau kulit dapat terlihat seperti lepuhan

2. Mata .
mata yang paling umum adalah bakteri, jamur, atau virus. Infeksi mata dapat
dipicu oleh berbagai faktor. Infeksi mata dapat berawal dari hal yang sederhana,
misalnya goresan kecil pada kornea akibat zat organik yang masuk ke mata, atau hal
yang lebih serius seperti iritasi akibat zat kimia. Terkadang, penyakit akibat bakteri,
virus, atau jamur lainnya yang telah diderita pasien juga dapat menyebabkan pasien
lebih rawan terkena infeksi mata lokal; infeksi di bagian tubuh lainnya dapat dengan
sangat mudah menyebar ke mata dan menyebabkan kerusakan mata. Berikut ini
adalah penyakit yang biasanya dapat menyebabkan infeksi mata yang parah:
 Sindrom okular histoplasmosis (Ocular histoplasmosis syndrome/OHS)
 Klamidia
 Kencing nanah (Gonore)

3. System saraf
Bakteri penyebab infeksi pada system saraf yaitu :
a. Meginitis
Meningitis adalah komplikasi meningokoksemia yang paling umum dan merupakan
peradangan pada membrane meningeal yang mengelilingi otak. Meningitis, paling
umum terjadi pada anak-anak, terutama dalam 5 tahun pertama kehidupan
b. Botulisme
Botulisme Paralisis flaksid disebabkan oleh produksi toksin botulinum. Botulisme
merupakan kondisi keracunan serius yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan
bakteri

4. Kardiovaskular
Bakteri yang menyebabkan infeksi yaitu gejala endokarditis. Gejala endokarditis bisa
berkembang perlahan dalam hitungan minggu atau bulan (subacute endocarditis).
Bisa juga terjadi secara mendadak dalam beberapa hari (acute endocarditis). Hal
tersebut tergantung pada kuman penyebab infeksi, dan apakah penderita mengalami
gangguan jantung. Gejala dan tanda klinis endokarditis dapat bervariasi pada tiap
penderita, meliputi:
 Demam.
 Menggigil.
 Lemas.
 Nyeri otot dan sendi.
 Sakit kepala.
 Berkeringat di malam hari.
 Nafsu makan menurun.
 Nyeri dada terutama saat bernapas.
 Sesak napas terutama saat beraktivitas.
 Batuk.
 Bising jantung.
 Bengkak pada tungkai atau perut.
 Kulit pucat.

5. Limfangitis
Penyebab limfangitis yang paling sering adalah infeksi bakteri Streptococcus pada
kulit. Namun peradangan ini juga bisa terjadi karena infeksi bakteri
Staphylococcus.Sementara itu, ada pula beberapa faktor yang dapat membuat Anda lebih
rentan mengalami limfangitis

6. Pencernaan
a. Eschericia coli
Sebenarnya, Eschericia coli adalah bakteri yang secara natural terdapat dalam tubuh
manusia. Namun, ada beberapa strain tertentu dari Eschericia coli yang dapat
menyebabkan penyakit infeksi di saluran cerna.
Gejala yang paling sering muncul adalah diare. Biasanya dokter akan melakukan
kultur untuk menentukan apakah diare yang terjadi disebabkan oleh Eschericia coli
atau tidak.

7. Saluran kemih
Apabila wanita tidak menyeka area kemaluan setelah buang air kecil dari arah depan
ke belakang, maka ia beresiko untuk terserang penyakit ini. Sebab area uretra, yaitu
organ yang berbentuk selang yang mengangkut urine dari kandung kemih ke luar
tubuh, terletak dekat dengan anus.
Jika wanita tidak membersihkan area tersebut dengan benar maka bakteri dari
usus besar, seperti E coli bisa berpindah dari anus menuju uretra. Bakteri tersebut
akan melakukan perjalanan sampai ke kandung kemih. Jika tidak diberikan
penanganan dan pengobatan, hal yang lebih parah seperti infeksi ginjal akan terjadi.
Berhubungan intim juga bisa menyebabkan bakteri masuk ke saluran kemih, selain
dari kebiasaan jorok setelah buang air kecil. Berdasarkan hal tersebut, membersihkan
area kemaluan setelah melakukan hubungan intim merupakan hal yang sangat
penting.
8. Reproduksi
Sesuai namanya, infeksi saluran reproduksi merupakan suatu infeksi yang menyerang
organ genital seseorang dan dapat dialami pria maupun wanita. Terdapat tiga jenis
infeksi saluran reproduksi, yaitu:

 Infeksi menular seksual, seperti chlamydia, gonore, dan HIV.


 Infeksi endogenus, yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari organisme
yang dalam kondisi normal terdapat di saluran reproduksi. Contoh dari kondisi ini
adalah vaginosis bakteri dan kandidiasis vulvovaginal.
 Infeksi iatrogenik, yang disebabkan oleh kesalahan pada prosedur medis, seperti
aborsi yang tidak sesuai atau proses melahirkan yang tidak dilakukan dengan tepat.

Anda mungkin juga menyukai