Nim : 201710300511021
Kebijakan pemerintah bidang kesehatan dan sektor lain yang terkait dengan praktik
keperawatan komunitas dan kelompok khusus
Peran perawat komunitas dalam pencapaian target MDGs tahun 2015, yaitu
dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seoptimal mungkin melalui
praktik keperawatan komunitas, dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promotif)
dan pencegahan penyakit (preventif) di semua tingkat pencegahan (levels of
prevention). Perawat dalam melaksanakan praktik kelapangan melaksanakan atau
memberikan asuhan keperawatan di komunitas atau masyarakat pertama, berbasis
institusi pendidikan ketika sedang menempuh program diploma, pada saat menempuh
program sarjana (tahap akademik dan profesi), pada tahap menempuh pascasarjana
baik aplikasi maupun spesialis, dan ketika berada di tatanan tempat kerja yaitu
didinkes dan puskesmas.
Derajat kesehatan masyarakat yang masih belum optimal pada hakikatnya
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan
genetika. Kalangan ilmuwan umumnya berpendapat bahwa determinan utama dari
derajat kesehatan masyarakat tersebut, selain kondisi lingkungan, adalah perilaku
masyarakat. Peran perawat komunitas dalam pencapaian MDGs, baik secara langsung
maupun tdak langsung sangat berperan yaitu dengan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat seoptimal mungkin.
2. SKN (Sistem Kesehatan Nasional)
Sistem kesehatan nasional adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai
upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya seagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.
-Peraturan Presiden N0. 72 tahun 2012 Pasal 1 angka 2
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
potensi bangsa baik masyarakat swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil
guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Kebijakan kesehatan Indonesia dirumuskan dalam Sistem Kesehatan Nasional
(SKN). Bagian pertama dari Sistem Kesehatan Nasional menggariskan arah, tujuan,
kebijaksanaan, dasar, serta landasan tentang bagaimana seharusnya
mengadministrasian segala upaya kesehatan di Indonesia. Pasal 167 Undang- undang
No.36 tahun 2012 menyatakan pengelolaan kesehatan diselenggarakan oleh
pemeritah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat melalui pengelolaan administrasi
kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan,
pembiayaan kesehatan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat, serta pengaturan
hukum kesehatan. Pelaku SKN adalah masyarakat, termasuk pihak swasta, dan
pemerintah (eksekutif) yang terdiri dari pemerintah pusat provinsi, dan kabupaten.
Dalam perpres No. 72 tahun 2012 mempunyai landasan sistem kesehatan
nasional, meliputi :
a. Landasan idil, yaitu pancasila
b. Landasan konstitusional, yaitu Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, khususnya :
Pasal 28A “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan
hidup dan kehidupannya“,
Pasal 28B ayat (2) “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”,
Pasal 28C ayat (1) “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya,
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”,
Pasal 28H ayat (1) “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”,
Pasal 28H ayat (3) “Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat”,
Pasal 34 ayat (2) “Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan”,
Pasal 34 ayat (3) “Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak”.
c. Landasan operasional, meliputi Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan
dengan penyelenggaraan SKN dan pembangunan kesehatan.