Anda di halaman 1dari 5

Cement Grinding System

Tube Mill VS Vertical Mill

(in my Opinion)

Dewasa ini sudah terdapat vertical mill untuk cement grinding. Tentu saja Tube mill dan vertical mill
mempunyai persamaan dan perbedaan dalam menggiling Clinker menjadi semen.

Sistem penggilingan Pada tube mill, gaya impact antar Ball charge merupakan gaya yang paling
dominan untuk merubah clinker menjadi semen, sedangkan pada vertical mill, terjadi gaya compress
(Compression) untuk menggiling klinker pada semen.
Tube Mill

Feed pada tube mill masuk ke dalam mill, tepatnya di compartment 1.

Di compartmet 1 terjadi cataracting, dimana dengan liner lifting, ball charge akan naik seiring dengan
berputarnya tube mill dan meng-impact material dibawahnya (gaya impact). Material yang sudah
tergiling (typical ukuran <2 mm) akan masuk ke kompartmen 2.

Pada compartment 2 terjadi cascading, dimana dengan berputarnya tube mill dan liner clasifying, ball
charge akan terangkat dan bergesekan antara satu dengan yang lainnnya (gaya impact + gaya gesek)
sehingga material yang ada dikompartment 2 mengalami size reduction (penggilingan).
Untuk mendapatkan proses penggilingan yang optimal pada Tube mill, material mendapatkankan gaya
impact secara berturut-turut dari ball charge ukuran besar sampai ukur ball charge yang terkecil (dari
gaya impact yang besar sampai gaya impact yang kecil)

Vertical Mill

Pada Vertical mill, feed masuk ditengah-tengah table. Dengan berputarnya table, material akan
mendapatkan gaya sentrifugal yang mengakibatkan material bergerak ke pinggir, dan terlempar keluar
table.Selama proses perpindahan material dari tengah ke pinggir table, material mendapatkan gaya
compress dari table dan roll (yang ikut berutar), sehingga material mengalami size reduction
(penggilingan). Proses penggilingan pada Vertical mill relative singkat.
Pada Tube mill, bentuk dan jenis liner (lifting dan clasifiying) dan composisi Ball charge sangat
menentukan optimalnya proses penggilingan. Begitu pula pada Vertical mill, bentuk table dan roll sangat
menentukan kualitas dari suatu penggilingan. Misalnya Pada OK mill yang mempunyai bentuk curve
table dan roller shape.

Tentu saja setiap Fabrikan mempunyai bentuk dan table yang berbeda untuk mendapatkan kualitas
penggilingin yang diinginkan. Disini kita tidak membahas bentuk dan jenis table & roll. Tapi gaya
communition yang bekerja pada roll dan table.

Pada OK mill, Untuk mengoptimalkan penggilingan, Setiap sisi roll mempunyai gaya compression yang
berbeda. Sisi roll bagian dalam mempunyai gaya compress yang lebih kecil dari Sisi roll pada bagian luar.
Ketika material masuk dalam sisi dalam roll, material mendapatkan gaya compess yang relative kecil,
kemudian material yang sudah tergiling akan mendapatkan gaya compress kembali pada sisi roll bagian
luar dengan gaya compress yang relative lebih besar sebelum keluar dari table.( Cement grinding,
Vertical roller mills versus ball mills, Soeren Worre Joergensen, MSc, General Manager, Engineering,
Grinding Technology, F.L.SMIDTH Hal 3&4)

Hal ini mempunyai persamaan pada Tube Mill, material digiling di ball charge besar, ball charge medium
dan ball charge kecil. Bagaimanakah dengan loesche Mill (mill 7 & 8)? Apakah bentuk table dan roll mill
menyebabkan setiap sisi roll mempunyai gaya compression yang berbeda?

Kesimpul dan saran

Untuk mengoptimalkan system grinding di antara roll dan table, perlu diamati gaya compress yang
bekerja pada sisi roll & sisi table, dengan mengamati bentuk dan gap antara sisi table dan sisi roll.

(Tulisan ini hanya hasil pengamatan dan pemikiran penulis, butuh koreksi bila ada kesalahan,
kekurangan atau masukan)

Anda mungkin juga menyukai