KELOMPOK 1 Hidrosefalus
KELOMPOK 1 Hidrosefalus
1. RISMA WULANDARI
2. TIKA FIRA NITA SARIE
3. SITI MAMDUKAH
4. SUSANTI DWI R
5. UGIK RUMANTORO
6. VERANI KISWORO W
PENGERTIAN
KLASIFIKASI HYDROCEPHALUS
Menurut waktu pembentukan hidrosefalus pada anak di bedakan menjadi dua, yaitu :
1. Konginetal : Hidrocefalus sudah diderita sejak bayi dilahirkan. Sehingga pada saat lahir
keadaan otak bayi terbentuk kecil. Terdesak oleh banyaknya cairan didalam kepala dan
tingginya tekanan intrakranial sehingga pertumbuhan sel otak terganggu 2. Di dapat :
Bayi/anak mengalaminya pada saat sudah besar dengan penyebabnya adalah penyakit-
penyakit tertentu misalnya trauma kepala yang menyerang otak dan pengobatannya tidak
tuntas. Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada bayi dan anak ini juga terbagi
dalam dua bagian yaitu : 1. Hidrosefalus Komunikans Hidrosefalus yang memperlihatkan
adanya hubungan antara CSS sistem ventrikel dan CSS dari ruang subarakhnoidalis
terhambat.Gangguan absorbsi CSS dapat disebabkan sumbatan sisterna subaroknoid
disekeliling batang otak atau obliterasi ruang subarakhnoid sepanjang otak, seluruh sistem
ventrikel terdistensi 2. Hidrosefalus Non komunikan / Obstruktif CSS sistem ventrikel tidak
berhubungan dengan CSS ruang subarakhnoid misal aquaduktus sylvii menyempit atau
tersumbat.Terdapat hambatan sirkulasi CSS dalam sistem ventrikel sendiri akibatnya cairan
ventrikal tidak dapat mencapai ruang subarakhnoid.Terjadi pembesaran sistem ventrikel di
proksimal obstruksi. 2.3 ETIOLOGI Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat
pada bayi (NANDA, NIC-NOC, 2012) adalah: 1. Kelainan bawaan a. Stenosis Aquaductus
sylvii merupakan penyebab yang paling sering pada bayi/anak (60-90%) Aquaductus dapat
berubah saluran yang buntu sama sekali atau abnormal ialah lebih sempit dari biasanya.
Umumnya gejala Hidrocefalus terlihat sejak lahir/progresif dengan cepat pada bulan-bulan
pertama setelah lahir. b. Spina bifida dan cranium bifida Biasanya berhubungan dengan
sindrom Arnold-Chiari akibat tertariknya medula spinalis dengan medula oblongata dan
cerebelum, letaknya lebih rendah dan menutupi foramen magnum sehingga terjadi
penyumbatan sebagian/total. c. Sindrom Dandy-Walker Merupakan atresia congenital
foramen luscha dan mengendie dengan akibat Hidrocefalus obstruktif dengan pelebran sistem
ventrikel terutama ventrikel IV sehingga merupakan krista yang besar di daerah losa
posterior. d. Kista Arachnoid Dapat terjadi conginetal membagi etiologi menurut usia 2.
Anomali pembuluh darah 3. Infeksi 4. Perdarahan 5. Neoplasma
PATOFISIOLOGI
Hidrocephalus ini bisa terjadi karena konginetal (sejak lahir), infeksi (meningitis,
pneumonia, TBC), pendarahan di kepala dan faktor bawaan (stenosis aquaductus sylvii)
sehingga menyebabkan adanya obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan
subarachnoid, ventrikel serebral melebar, menyebabkan permukaan ventrikuler mengkerut
dan merobek garis ependymal. White mater dibawahnya akan mengalami atrofi dan tereduksi
menjadi pita yang tipis. Pada gray matter terdapat pemeliharaan yang bersifat selektif,
sehingga walaupun ventrikel telah mengalami pembesaran gray matter tidak mengalami
gangguan. Proses dilatasi itu dapat merupakan proses yang tiba – tiba / akut dan dapat juga
selektif tergantung pada kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus
emergency. Pada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar untuk
mengakomodasi peningkatan massa cranial. Jika fontanela anterior tidak tertutup dia tidak
akan mengembang dan terasa tegang pada perabaan. Stenosis aquaductal (Penyakit keluarga /
keturunan yang terpaut seks) menyebabkan titik pelebaran pada ventrikel laterasl dan tengah,
pelebaran ini menyebabkan kepala berbentuk khas yaitu penampakan dahi yang menonjol
secara dominan (dominan Frontal blow). Syndroma dandy walkker akan terjadi jika terjadi
obstruksi pada foramina di luar pada ventrikel IV. Ventrikel ke IV melebar dan fossae
posterior menonjol memenuhi sebagian besar ruang dibawah tentorium. Klien dengan tipe
hidrosephalus diatas akan mengalami pembesaran cerebrum yang secara simetris dan
wajahnya tampak kecil secara disproporsional. Dikarenakan kondisi CSS yang tidak normal
hidrosefalus secara teoritis terjadi sebagai akibat dari tiga mekanisme yaitu: 1. Produksi
likuor yang berlebihan 2. Peningkatan resistensi aliran likuor 3. Peningkatan tekanan sinus
venosa Konsekuensi tiga mekanisme di atas adalah peningkatan tekanan intrakranial(TIK)
sebagai upaya mempertahankan keseimbangan sekresi dan absorbsi.
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
1.1 Anamnesa
2) Kaji Riwayat penyakit / keluhan utama Muntah, gelisah nyeri kepala, lethargi, lelah apatis,
penglihatan ganda, perubahan pupil, kontriksi penglihatan perifer.
3) Kaji Riwayat Perkembangan Kelahiran : Prematur. Pada waktu lahir menangis keras atau
tidak. Apakah pernah terjatuh dengan kepala terbentur. Keluhan sakit perut.
1) Inspeksi : - Anak dapat melihat keatas atau tidak. - Adanya Pembesaran kepala. - Dahi
menonjol dan mengkilat. Serta pembuluh darah terlihat jelas.
2) Palpasi : - Ukur lingkar kepala : Kepala semakin membesar. - Fontanela : fontanela tegang
keras dan sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.
1.2 Observasi Tanda –tanda vital Didapatkan data – data sebagai berikut : - Peningkatan
sistole tekanan darah. - Penurunan nadi / Bradicardia. Peningkatan frekwensi pernapasan.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada pasien anak dengan Hydrocephalus diagnosa yang dapat muncul, yaitu :
INTERVENSI