Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Dalam era globlalisasi ini, industri farmasi dituntut untuk bersaing dengan industri
farmasi baik dalam maupun luar negeri dalam menciptakan obat yang bermutu bagi masyarakat.
Oleh karena itu diperlukan pedoman bagi industri farmasi untuk dapat menghasilkan produk
yang bermutu yaitu dengan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik).

Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) menyangkut semua aspek produksi dan
pengendalian mutu yang bertujuan untuk menjamin mutu obat yang baik dan memenuhi kriteria
yang telah ditentukan. Contonhnya untuk sediaan tertentu seperti obat tetes mata harus
memenuhi syarat bebas dari partikel asing karena dapat mengiritasi mata. Oleh karena itu,
pembuatannya mutlak membutuhkan proses sterilisasi. (Slamet, 2006)

Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada dalam
sediaan, jika ditumbuhkan di dalam suatu medium dengan tidak ada jasad renik yang dapat
berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling tahan panas yaitu spora
bakteri. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan pertumbuhan bakteri masih
berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna,
maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikrobia dapat
diluluhkan.(Lay, Rajawali, & 1992,)

Sterilisasi yang paling umum dilakukan berupa: sterilisasi secara fisik (pemanasan,
penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan
disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi); Sterilisasi
secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan); dan Sterilisasi secara mekanik
(digunakan untuk beberapa bahan yang akan mengalami perubahan akibat pemanasan tinggi atau
tekanan tinggi, misalnya adalah dengan saringan/filter).(Suriawiria, 1995)

Filtrasi adalah suatu proses penyaringan zat padat dari fluida (cair maupun gas) yang
membawanya menggunakan suatu medium berpori atau bahan berpori lain untuk menghilangkan
sebanyak mungkin zat padat halus yang tersuspensi dan koloid.

Teknologi filtrasi telah berevolusi dari upaya awal menggunakan pasir, kerikil atau abu
untuk menyaring membran yang mampu menghilangkan mikroorganisme dan sterilisasi produk
farmasi. Meskipun filter retensi selama filtrasi sangat penting, penyaringan kedalaman juga
memainkan peran penting. Sterilisasi filter (≤ 0.2 μm ukuran pori) dapat menghilangkan bakteri
dan jamur. Pengetahuan yang semakin meningkat tentang bakteriologi dan kesadaran akan
keterlibatan bakteri, protozoa dan cacing patogenik yang terbawa air hingga memunculkan
penyakit dan epidemi, pada akhirnya dapat mengarah pada studi yang lebih menyeluruh tentang
perangkat filtrasi.

Daftar pustaka

Lay, B., Rajawali, S. H.-J. C., & 1992, undefined. (n.d.). Mikrobiologi.

Slamet, L. S. (2006). Guidelines On Good Manufacturing (CPOB). 1–263.

SURIAWIRIA, U. (1995). PENGANTAR MIKROBIOLOGI UMUM. ANGKASA.

Anda mungkin juga menyukai