Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017

PENENTUAN KANDUNGAN PIGMEN KAROTENOID PADA KEPITING


Grapsus albolineatus (Lamarck) BETINA DARI PERAIRAN PESISIR
PANTAI DESA TANAWANGKO
(Determination of Pigment Carotenoid in Crafts of Grapsus albolineatus (Lamarck)
Female from the Coastal Waters of Tanawangko Village Beach)

Sutandi Makalalag1* , Darus Saadah J. Paransa1 , Desy M H. Mantiri1


1. Program studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam
Ratulangi, Manado.
*e-mail : tandi.makalalag@yahoo.com

Grapsus albolineatus (Lamarck) is one of the species of blackish-green crab found


above or below the coastal rocks. At has long legs and no swimming legs and has a small
claw. Purple capitals, is characteristic of this type of crab., the G. albolineatus crab has an
attractive color on the carapace organ that indicates the presence of pigment content. This
study was aimed to determined the content and it’s pigment type of the organs of the carapace,
epidermal layer, hepatopancreas, blood and gonads in the female G. albolineatus (Lamarck)
crab. The method of this research in order to separated and determinated of pigment content
by using thin layer chromatography (TLC) method. The results obtained in this study were the
total pigment content of G. albolineatus crab showed the highest value in gonad organ with
value 34,41 µg, followed by epidermal layer organ 12,19 µg, hepatopancreas 9,61 µg, blood
1,06 µg and carapace 0.42 µg. the pigment content of the gonads organ has the highest value
compared with other organs, it is presumed that the female G. albolineatus crab is at the
mature stage of the gonad, so that the carotenoid pigment is still accumulated on the gonad
organ used for the gonadal maturation process. The types of pigment identified in the extract of
the carapace organ, epidermal layer, hepatopancreas, gonads and blood from female G.
albolineatus crabs with semipolar solution of Petroleum Eter and Acetone are: β-carotene,
echinone, kantaksantin, adonirubin type, astaxanthine and astacene .

Keywords: Grapsus albolineatus, TLC, pigment

Grapsus albolineatus (Lamarck) merupakan salah satu spesies kepiting yang berwarna
hitam kehijauan yang ditemukan di atas atau di bawah batu pantai. Memiliki kaki jalan yang
panjang dan tidak memiliki kaki renang serta memiliki capit yang berukuran kecil. Capit
berwarna ungu, merupakan ciri khas kepiting jenis ini. Kepiting G. albolineatus memiliki warna
yang menarik pada organ karapas yang mengindikasikan adanya kandungan pigmen.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan dan jenis pigmen pada organ karapas,
lapisan epidermis, hepatopankreas, darah dan gonad pada kepiting G. albolineatus (Lamarck)
betina. Pemisahan yang umum digunakan dalam penentuan jenis pigmen karotenoid adalah
menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis. Pemisahan ini dikenal karena proses
pemisahannya mudah, sederhana dan membutuhkan waktu yang relatif singkat serta dapat
menghasilkan data yang akurat. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kandungan
pigmen total dari kepiting G. albolineatus menunjukkan nilai tertinggi pada organ gonad dengan
nilai 34,41 g, diikuti organ lapisan epidermis 12,19 g, hepatopankreas 9,61 g, darah 1,06 g
dan karapas 0,42 g. kandungan pigmen pada organ gonad memiliki nilai tertinggi
dibandingkan dengan organ lainnya, diduga kepiting G. albolineatus betina ini berada pada
tahap matang gonad, sehingga pigmen karotenoid masih tertumpuk pada organ gonad yang
digunakan untuk proses pematangan gonad. Jenis -jenis pigmen yang teridentifikasi pada
ekstrak organ karapas, lapisan epidermis, hepatopankreas, gonad dan darah dari kepiting G.
albolineatus betina dengan larutan pengembang PE dan Aseton (80:20) yang bersifat semipolar
yaitu: β-karoten, ekinenon, kantaksantin, tipe adonirubin, astaksantin dan astasen.

Kata kunci : Grapsus albolineatus, KLT, pigmen

1
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017

PENDAHULUAN dikenal karena proses pemisahannya


Salah satu organisme laut yang yang mudah, sederhana dan
menjadi kekayaan Sulawesi Utara membutuhkan waktu yang relatif
diantaranya adalah kepiting (Nontji singkat serta menghasilkan data yang
1993). Menurut Poore (2004) kepiting akurat (Ismunandar, 2006; Chang,
merupakan salah satu organisme laut 2010). Menurut Stahl (1985); Chang
yang termasuk dalam golongan (2010) bahwa analisis Kromatografi
krustasea. Bliss and Mantel (1982) Lapis Tipis (KLT) mempunyai
mengatakan beberapa diantaranya keunggulan sebagai suatu teknik
memiliki nilai ekonomis tinggi untuk kromatografi yang dapat menganalisis
dikonsumsi seperti Scylla serrata. berbagai senyawa dan campuran
Selanjutnya Susetiono, (2004) senyawa secara serempak
mengemukakan di alam juga ditemukan berdasarkan beda polaritas.
jenis kepiting yang tidak dapat Mantiri (1997) mengemukakan
dikonsumsi seperti Grapsus sp bahwa tahap pengembangan
(Lamarck). Grapsus albolineatus menggunakan metode KLT untuk
(Lamarck) spesies berwarna hitam menentukan polaritas jenis pigmen
kehijauan yang ditemukan di atas atau pada krustasea dengan larutan
di bawah batu pantai (Majchacheep, pengembang yang paling baik adalah
1989). Kepiting G. albolineatus memiliki pengembang semipolar yaitu
warna yang menarik pada organ Pertroleum Eter (PE) dan Aseton. Hal
karapas yang mengindikasikan adanya yang sama juga dilakukan oleh Thamin
kandungan pigmen (Susetiono 2004; et al. (2006), untuk memisahan pigmen
Majchacheep, 1989). Mantiri (2004) dari suatu organisme dilakukan dengan
mengemukakan hasil penelitiannya, memanfaatkan larutan pengembang
bahwa pada lobster Eropa terdapat zat semipolar. Pemisahan pigmen
warna yang dikenal dengan nama karotenoid pada krustasea dilakukan
pigmen astaksantin yang merupakan dengan memanfaatkan larutan
pigmen karotenoid. Petroleum eter (PE). Pada penelitian
Menurut Britton et al. (2008) ini tujuan yang hendak dicapai yaitu
pigmen karatenoid merupakan menentukan kandungan pigmen pada
prekursor vitamin A yang berguna bagi organ karapas, lapisan epidermis,
tubuh manusia yang dimetabolisme dari hepatopankreas, darah dan gonad
β-karoten. Didalam tubuh manusia kepiting G. albolineatus (Lamarck)
precursor vitamin A akan betina dan menentukan jenis pigmen
dimetabolisme menjadi vitamin A yang pada organ karapas, lapisan epidermis,
sangat berguna bagi aktivitas fisiologi hepatopankreas, darah dan gonad
terutama organ mata, melindungi kepiting G. albolineatus betina melalui
jaringan permukaan kulit dari sinar pemisahan Kromatografi Lapis Tipis.
matahari yang tinggi, antioksidan dan
antikanker (Landrum, 2010). METODE PENELITIAN
Pemisahan yang umum
Sampel kepiting G. albolineatus
digunakan dalam menentukan jenis betina diambil dari perairan pesisir
pigmen karotenoid adalah pantai desa Tanawangko Kec.
menggunakan metode Kromatografi Tombariri, Kabupaten Minahasa.
Lapis Tipis (KLT). Pemisahan ini Sampel yang diperoleh selanjutnya

2
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017

dibawa ke Laboratorium Teknologi dikeringkan dalam oven dengan suhu


Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu 60 0C selama 24 jam, kemudian
Kelautan UNSRAT untuk diadakan ditimbang untuk mengetahui berat
tahapan penelitian selanjutnya. residu kering.
Analisis kandungan pigmen dengan Kandungan pigmen dan
menggunakan spektrofotometer. konsentrasi pigmen dalam tubuh
Pengambilan sampel dilakukan organisme dapat diketahui dengan
pada saat air surut dengan cara menggunakan formula matematis
menangkap langsung dengan tangan. (Britton, et al. 1995).
Identifikasi dilakukan melalui Untuk penentuan jenis pigmen
pengamatan morfologi kepiting dituntun pada ekstrak karatenoid menggunakan
dengan buku identifikasi Majchacheep pemisahan dengan KLT dengan
1989. Sampel kemudian dibedah untuk mengikuti metode Matsjeh (1999) yang
memisahkan organ dalam dari organ
luarnya dengan menggunakan alat meliputi penyiapan pelat, aplikasi
bantu pisau dan pinset. Organ dalam sampel, pengembangan pelat dan
maupun organ luar tersebut kemudian visualisasi.
ditimbang sebelum dilakukan proses
ekstraksi. Sebelum diekstrak karapas HASIL DAN PEMBAHASAN
terlebih dahulu direndam dengan
Sampel kepiting G. albolineatus
larutan HCL 0,5N.
Masing-masing organ yang (Lamarck) betina yang digunakan
digunakan digerus dengan alat dalam penelitian ini memiliki berat
penggerus dan dicampur dengan segar 17,38 g, panjang karapas 3,8 cm
aseton kemudian disaring dengan dengan warna tubuh hijau kehitaman
menggunakan kertas saring. Hasil (Gambar 2). Kepiting G. albolineatus
ekstraknya dimasukkan ke dalam labu diperoleh dari sekitar perairan pesisir
pemisah dan ditambahkan dengan PE.
pantai Desa Tanawangko.
Supernatan pigmen dalam larutan PE
kemudian dianalisis menggunakan alat Hasil ekstraksi pigmen total
spektrofotometer UV VIS. Pembacaan karotenoid dalam larutan Petroleum
absorbansi dilakukan pada panjang Eter (PE) pada organ gonad, darah,
gelombang 380-550 nm, sehingga akan hepatopankreas, lapisan epidermis dan
diperoleh kurva dengan sumbu X karapas dari kepiting G. albolineatus
sebagai panjang gelombang dan betina dianalisis dengan menggunakan
sumbu Y sebagai absorban serta akan
diperlihatkan serapan maksimum pada spektrofotometer UV VIS yang
panjang gelombang tertentu (Britton et menghasilkan data seperti pada Tabel
al., 2004).Sisa atau residu organ tubuh 1.
yang telah diambil ekstrak pigmennya

Tabel 1. Serapan maksimum spektrofotometer pada ekstrak pigmen total dengan


pengembang PE dan Aseton (80:20).

Organ Tubuh Panjang Gelombang (nm)


Karapas 474
Lapisan epidermis 394, 424, 450
Hepatopankreas 424, 449, 475
Darah 448, 474
Gonad 423, 449, 474

3
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017

Panjang gelombang (nm) Panjang gelombang (nm)

Gambar 1. Spektrogram ekstrak pigmen Gambar 2. Spektrogram ekstrak pigmen


total organ karapas kepiting G. total organ lapisan epidermis kepiting G.
albolineatus. albolineatus.

Panjang gelombang (nm) Panjang gelombang (nm)

Gambar 3. Spektrogram ekstrak pigmen Gambar 4. Spektrogram ekstrak pigmen


total organ hepatopankreas kepiting G. total organ gonad kepiting G.
albolineatus. albolineatus.

Panjang gelombang (nm)

Gambar 5. Spektrogram ekstrak pigmen total organ darah kepiting G. albolineatus.

4
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017

Pada ekstrak organ karapas Serapan spektrofotometer UV


membentuk serapan maksimum pada VIS membentuk puncak gelombang
panjang gelombang 474 nm. Bentuk (Gambar 4) di atas. Berdasarkan hasil
spektrogram yang dihasilkan seperti spektrogram terbentuk tiga puncak
yang tampak pada spektrogram serapan maksimum yang berada pada
gambar 1. Spektrogram ekstrak organ panjang gelombang 423, 449 dan 474
karapas membentuk satu puncak nm. Bentuk spektrogram dari hasil
gelombang. Bentuk spektrogram dari ekstraksi pigmen total organ gonad
ekstrak pigmen total organ karapas di membentuk tiga puncak gelombang
atas menurut Britton et al.. (2004) tidak maksimum.
dapat menentukan jenis pigmen karena Bentuk spektrogram dari ekstrak
bentuk puncak yang dihasilkan masih pigmen total organ karapas, lapisan
melebar. Menurut Packer (1992) epidermis, hepatopankreas, gonad, dan
bahwa pada ekstrak pigmen total masih darah diasumsikan masih terjadi
mengandung pencampuran senyawa pencampuran senyawa pigmen dalam
pigmen karotenoid. ekstrak. Menurut Britton et al. (2004)
Ekstrak pigmen total organ pencampuran pigmen tersebut karena
lapisan epidermis melalui serapan dalam ekstrak pigmen total masih
spektrofotometer UV VIS membentuk terdapat beberapa jenis pigmen
serapan maksimum spektrofotometer karotenoid yang masih saling mengikat
pada panjang gelombang 394, 424 dan antara pigmen karoten dengan pigmen
450 nm dengan tiga puncak gelombang xantofil atau satu jenis pigmen dengan
maksimum. Bentuk spektrogram di asam lemak.
bawah dari hasil serapan maksimum Berdasarkan hasil perhitungan
spektrofotometer membentuk 2 puncak konsentrasi pigmen karotenoid pada
gelombang dan satu lekukan seperti organ kepiting G. albolineatus betina
yang tampak pada Gambar 2 diperoleh nilai tertinggi berada pada
Pada ekstrak pigmen total organ organ gonad dan darah dengan nilai
hepatopankreas kepiting G. 3441,90 µg/g berat residu kering, diikuti
albolineatus betina membentuk organ lapisan epidermis,
serapan maksimum pada panjang hepatopankreas dan karapas.
gelombang 424, 449 dan 475 nm. Sedangkan nilai kandungan pigmen
Hasil analisis spektrogram pada organ total dari kepiting G. albolineatus
hepatopankreas terbentuk 2 puncak menunjukkan nilai tertinggi pada organ
gelombang dan satu lekukan seperti gonad dengan nilai 34,41 g, diikuti
yang tampak pada gambar 3 di atas organ lapisan epidermis,
Ekstrak pigmen total dari organ hepatopankreas, darah dan karapas.
gonad kepiting G. albolineatus betina
dianalisis dengan menggunakan alat
spektrofotometer UV VIS.

Tabel 2. Kandungan dan Konsentrasi Pigmen Karotenoid Pada Kepiting G.


albolineatus betina.

Konsentrasi Pigmen( C ) Kandungan Pigmen (Q)


Organ tubuh (g/gr berat residu kering) (g)
Karapas 4,26 0,42
Lapisan epidermis 1219,04 12,19
Hepatopankreas 961,90 9,61
Gonad 3441,90 34,41
Darah 3441,90 1,06

5
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017

Konsentrasi dan kandungan dipisahkan menggunakan metode


pigmen pada organ gonad memiliki nilai analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
tertinggi dibandingkan dengan organ Pemisahan ini bertujuan untuk
lainnya, diduga kepiting G.albolineatus menentukan jenis-jenis pigmen yang
betina ini berada pada tahap matang terkandung di dalam ekstrak organ
gonad, sehingga pigmen karotenoid karapas, lapisan epidermis,
masih tertumpuk pada organ gonad hepatopankreas, gonad dan darah dari
yang digunakan untuk proses kepiting G. albolineatus betina. Hasil
pematangan gonad Menurut Ruppert pengembangan dengan menggunakan
and Barnes (1994) bahwa krustasea larutan PE dan Aseton menunjukkan
yang sedang dalam tahap fisiologi migrasi pigmen dari organ karapas,
matang gonad membutuhkan banyak lapisan epidermis, hepatopankreas,
energi untuk proses pematangan darah dan gonad di atas plat silika gel
gonad. menghasilkan terbentuknya 8
Pigmen total dari ekstrak pemisahan fraksi pigmen seperti yang
kepiting G. albolineatus betina tampak pada Gambar 6.

1 B Fraksi 1
0,91 Fraksi 2
0,82 Fraksi 3

0,55 Fraksi 4
0,49 Fraksi 5
Fraksi 6
0,35
0,34 Fraksi 7
0,25 Fraksi 8

Ket: A : Titik Awal


B : Titik Akhir

Gambar 6. Kromatogram hasil migrasi ekstrak pigmen total dengan pengembang PE


dan Aseton (80:20).

6
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017

Tabel 3. Hasil analisis KLT dan serapan spektrofotometer dengan larutan


pengembang PE dan Aseton (80:20) dari ekstrak pigmen total.

FRAKSI RF WARNA PANJANG JENIS PIGMEN


GELOMBANG
1 1.00 Kuning 425, 450, 485 β-Karoten
2 0.91 Kuning 459 Ekinenon
3 0.82 Kemerahan 468 Kantaksantin
4 0.55 Kuning 454, 472 Tipe Adonirubin
5 0.49 Kemerahan 477 Astaksantin
6 0.35 Kuning - Tidak teridentifikasi
7 0.34 Kemerahan 473 Astasen
8 0.25 Kuning - Tidak teridentifikasi

Hasil isolasi pigmen pada fraksi juga ditemukan pigmen tipe ekinenon
1 memiliki nilai Rf 1,00 serta yang terdapat pada fraksi 2.
menghasilkan warna kuning yang Hasil isolasi pada fraksi 3
nampak di atas plat silika gel. Pada memiliki nilai Rf 0,82 dan menghasilkan
fraksi 1 ini dengan pengembang PE warna kemerahan pada plat silika gel.
dan Aseton (80:20) yang bersifat Serapan maksimum spektrofotometer
semipolar membentuk tiga puncak membentuk kurva spektrogram dengan
serapan maksimum spektrofotometer panjang gelombang 468 nm. Menurut
yaitu 425, 450 dan 485. Menurut Britton et al. (1995); Britton et al. (2004)
Britton et al.. (1995) bahwa ketiga bahwa serapan maksimum
puncak serapan maksimum tersebut spektrofotometer yang terdapat pada
teridentifikasi sebagai pigmen β- panjang gelombang 468 nm
karoten. Hasil penelitian Paransa et al. teridentifikasi sebagai pigmen
(2002) pada kepiting G. albolineatus kantaksantin. Selanjutnya hasil
betina yang ditangkap dari pantai penelitian Paransa dan Abdullah (2007)
Kalasey, ditemukan jenis pigmen β- melaporkan pada kepiting Scylla
karoten pada Rf 1. Pigmen β-karoten serrata jantan yang ditangkap dari
ditemukan baik dari hasil elusi kedua perairan bakau Ratatotok ditemukan
pengembang PE dan Aseton (80:20) juga pigmen tipe kantaksantin pada
dan (95:5). organ lapisan epidermis.
Fraksi 2 dengan nilai Rf 0,91, Fraksi 4 pada hasil KLT
pada plat silika gel menghasilkan warna menurut gambar 2 memiliki nilai Rf 0,55
kuning. Hasil serapan maksimum dan menghasilkan warna kuning pada
spektrofotometer pada fraksi 2 memliki plat silika gel. Serapan maksimum
satu puncak pada panjang gelombang spektrofotometer membentuk dua
459 nm. Menurut Britton et al. (1995) puncak pada panjang gelombang 454,
bahwa serapan maksimum 472 nm. Menurut Britton et al. (1995)
spektrofotometer yang terdapat pada serapan maksimum spektrofotometer
panjang gelombang 459 nm dari fraksi 4 teridentifikasi jenis pigmen
teridentifikasi sebagai pigmen tipe adonirubin.
ekinenon. Hasil penelitian Paransa et Hasil pemisahan menggunakan
al. (2002) kepiting G. albolineatus KLT Pada fraksi 5 memiliki nilai Rf 0,49
betina yang ditangkap dari pantai di dan nampak pada plat silika dengan
daerah perbatasan Kalasey-Manado warna kemerahan. Hasil serapan

7
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017

maksimum spektrofotometer berada dari puncak tersebut teridentifikasi jenis


pada panjang gelombangs 477 nm. pigmen astasen.
Menurut Britton et al. (1995) bahwa
serapan maksimum panjang KESIMPULAN
gelombang pada 477 nm teridentifikasi Nilai konsentrasi pigmen total
sebagai pigmen astaksantin. Hasil dari ekstrak kepiting G. albolineatus
penelitian Mantiri et al. (2002), Uca menunjukkan nilai tertinggi pada organ
vocans jantan ditangkap di tiga lokasi gonad dan darah. Sedangkan nilai
yakni perairan Molas, Kauditan dan kandungan pigmen total pada ekstrak
Likupang terdapat pigmen astaksantin organ kepiting G. albolineatus diperoleh
bebas yang terdistribusi pada semua nilai tertinggi berada pada organ gonad.
organ tubuh. Jenis-jenis pigmen yang teridentifikasi
Hasil isolasi pada Fraksi 6 pada ekstrak organ karapas, lapisan
memiliki nilai Rf 0,35 dan menampilkan epidermis, hepatopankreas, gonad dan
warna kuning yang tampak di atas plat darah dari kepiting G. albolineatus
silika gel. Isolasi pada fraksi 6 tersebut betina dengan larutan pengembang PE
diserap dengan serapan dan Aseton yang bersifat semipolar
spektrofotometer namun tidak yaitu: β-karoten, ekinenon,
membentuk serapan maksimum kantaksantin, tipe adonirubin,
sehingga jenis pigmen pada fraksi 6 ini astaksantin dan astasen.
tidak teridentifikasi. Sama halnya pada
hasil isolasi pigmen pada fraksi 8
memiliki nilai Rf 0,25 dan tampak pada DAFTAR PUSTAKA
plat silika gel dengan warna kuning. Bliss, D.E., Mantel, L.H. 1982.
Pada fraksi 8 tidak teridentifikasi jenis Systematics, The Fossil Record
pigmennya and Biogeography in The Biologi
Menurut Stahl (1985) ; of Crustacea. Volume 1, New
Harborne (1987), bahwa ada beberapa York. America.
fraksi yang tidak teridentifikasi
disebabkan oleh memudarnya warna Britton, G., Jansen, S.L., Pfander, H.
fraksi tersebut sehingga tidak 1995. Caratenoids. Volume 1B.
terbentuknya serapan maksimum dari Spectroscopy. Basel,
spektrofotometer. Selanjutnya menurut Switzerland.
Roth dan Blaschke (1998) bahwa
memudarnya warna pada fraksi yang Britton, G., Jansen, S.L., Pfander, H.
terbentuk di atas plat sebagai fase 2004. Carotenoids handbook.
diam, dapat disebabkan oleh beberapa Basel,. Switzerland. Birkhauser
hal antara lain akibat pengaruh suhu, Veralg AG.
kelembaban udara, kejenuhan ruangan
Britton, G., Jansen, S.L., Pfander, H.
akan pelarut, konsentrasi dan
2008. Carotenoids. Volume 4.
komposisi pelarut serta faktor utama
Natural Functions. Basel,
yaitu cahaya. Menurut Britton et al.
(1995) dalam mengidentifikasi senyawa Switzerland.
pigmen diperlukan mengisolasi kembali Chang, R. 2010. Chemistry. Published
dengan sifat pengembang sesuai The By McGraw-Hill
daerah polaritas. Companies. New York.
Hasil isolasi pada fraksi 7
memiliki nilai Rf 0,34 dan menampilkan Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia:
warna kemerahan pada plat silika gel Penentuan Cara Medern
(Gambar 6). Hasil serapan maksimum Menganalisis Tumbuhan. ITB.
spektrofotometer berada pada panjang Bandung
gelombang 473 nm. Menurut Britton et
al. (1995) serapan spektrofotometer

8
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017

Ismunandar. 2006. Pengantar Kimia. Pada Kepiting Grapsus


Penerbit Iwanami Kompany. albolineatus (Lamarck) Betina
Tokyo. Berdasarkan Beda Larutan
Pengembang Pada
Landrum, J. T. 2010. Carotenoids – Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal
Physical, Chemical, and Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Biological Fuction and Properties. 1(3):42-46
CRC Press. New York.
Ruppert, E.E., Barnes, R.D. 1994.
Majchacheep, S. 1989. Marine Animal Invertebrata Zoology. Clemson
Of Thailand. Published By Prae University, Soutcorolini.
Pittaya. Thailand Gettysburg College,
Pennsylvania.
Matsjeh, S. 1999. Tlc. Thin Layer
Chromatography. Fakultas
Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.

Mantiri, D.H.M. 1997. These. Nature,


Localization et Metabolisme des
Cartenoides et des Complexes
Caratenoproteiques au Cours
de L’Evolution Embryonnaire et
Larvaire du Hommard Europeen
Homarus gammarus. Universite
De Droit, D’ Economie et des
Sciences D’ Aix Marseille.
Mantiri, D.H.M., Paransa, D.J.,
Koagouw, J.F.. 2002. Telaah
Awal Kandungan Pigmen
Larotenoid Pada Kepiting Biola
Uca vocans jantan. Jurnal
Perikanan dan Ilmu Kelautan.
1(1):43-47
Mantiri, D.H.M. 2004. The
Carotenoproteins During
Embryogenesis and Larva
Developmen Of The European
Lobster Homarus Gammarus.
Genevieve Negre-Sadargues
Jose-Carlos G. Milicua Rene
Castiilo. Journal Of Crustacean
Biology. 24(4):592-602.
Nontji, A. 1993. Laut Nusantara.
Cetakan Kedua. Penerbit PT.
Djambatan. Jakarta.
Paransa, D.J., Mantiri, D.H.M.,
Korompis F. 2002. Penentuan
Kandungan Pigmen Karotenoid

Anda mungkin juga menyukai