Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Hazard Kimia

Bahaya kimia adalah bahaya yang berasal dari bahan bahan kimia dari mulai
yang ber substansi cair, padat, ataupun juga gas yang berada di tempat kerja.
Risiko kesehatan timbul dari pajanan berbagai bahan kimia. Banyak bahan
kimia yang memiliki sifat beracun dapat memasuki aliran darah dan
menyebabkan kerusakan pada sistem tubuh dan organ lainnya yang dapat
masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara utama yaitu :

1. Inhalasi (menghirup) : Dengan bernapas melalui mulut atau hidung, zat


beracun dapat masuk ke dalam paru-paru. Seorang dewasa saat istirahat
menghirup sekitar lima liter udara per menit yang mengandung debu, asap,
gas atau uap. Beberapa zat, seperti fiber / serat, dapat langsung melukai
paru-paru. Lainnya diserap ke dalam aliran darah dan mengalir ke bagian
lain dari tubuh.
2. Pencernaan (menelan) : Bahan kimia dapat memasuki tubuh jika makan
makanan yang terkontaminasi, makan dengan tangan yang terkontaminasi
atau makan di lingkungan yang terkontaminasi. Zat di udara juga dapat
tertelan saat dihirup, karena bercampur dengan lendir dari mulut, hidung
atau tenggorokan.
3. Penyerapan ke dalam kulit atau kontak invasif : beberapa diantaranya adalat
zat yang melewati kulit dan masuk ke pembuluh darah, biasanya melalui
tangan dan wajah.

2.2 Jenis Hazard Kimia di Rumah Sakit


a. Karbon monoksida dan Nitrogen Oksida
Sumber utama karbon monoksida adalah dari asap rokok, pembakaraan yang
tidak sempurna, asap dari kendaraan dariemisi buangan kendaraan bermotor.
Efek yang ditimbulkan : pusing, mual, iritasi mata dan saluran pernapasan.
b. Ozon

Sumber utama ozon dari sarana sterilisasi yaitu air ozon yang merupakan
sumber air minum dari mesin fhoto copy. Efek yang ditimbulkan: iritasi mata
dan saluran pernapasan, pusing dapat menimbulkan kelainan genetik.

c. Etilen Oksida

Bahan kimia ini digunakan untuk desinfektan dan bahan untuk


mensterilisasikan alat. Pernapasan umumnya terjadi karena aerasi yang
kurang tepat pada wadah penampungan etilen oksida setelah proses sterilisasi
selesai. Efek yang ditimbulkan : iritasi saluran pernapasan, mata, diare,
perubahan prilaku, anemia, infeksi saluran nafas sekunder, sensitisasi pada
kulit, gangguan reproduksi dan karsinogen.

d. Metil Matakrilat (MMA)

Umumnya digunakan untuk proses fiksasi sedian di labortorium. Efek


kesehatan akut; iritasi mata, kulit dan membrane mulosa. Efek yang
ditimbulkan: sangat bervariasi mulai dari penurunan tekanan darah hingga
serangan jantung. Efek kesehatan kronik: degenerasi, mutagenesis dan
teratogenesis.

e. Formaldehid

Efek kesehatan akut: iritasi pada mata dan pernapasan, nyeri ulu hati, mual,
hilang kesadaran (jika tertelan dalam jumlah yang besar). Efek kesehatan
kronis: terpapar dalam konsentrasi yang tinggi dalam uap pormalin selama
beberapawaktu menyebabkan laryngitis, bronchitis, atau bronkopneumonia.
Terpapar dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan konjungtivitas dan
diperkirakan dapat menyebabkan kanker.

f. Tolueene dan Xylene

Bahan kimia ini digunakan untuk proses fiksasi sfesimen jaringan dan
pembersihan noda. Umumnya ditemukan dilaboratorium histology,
hemology, makrobiology, dan sitilogy.
Efek kesehatan akut: uap maupun cairannya dapat menyebabkan iritasi mata
dan lapisan mukosa, hilangan kesadaran, pusing dan penurunan mental.
Tertelan atau absorbsi bahan kimia ini melalui kulit dapat menyebabkan kulit
terbkar dan bersifat mudah terbakar.(flammable). Efek kesadaran kronik: jika
bahan kimia ini mengandung campuran benzena, maka dapat menyebabkan
leukemia. Kontak kulit yang berkepanjangan dapat menyebabkan dermatitis.
Toluene diperkirakan dapt menyebabkan kerusakan sistem reproduksi.

2.3 Upaya Pencegahan Hazard Kimia

1. Perhatiakan rambu-rambu keselamatan


Pemikiran yang salah apabial kita menganggap remeh rambu-rambu
keselamatan adalah bukan hal penting. Mengabaikan rambu-rambu
keselamatan bisa membahayakan diri sendiri ataupun rekan kerja
contoh: terdapat larangan merokok di area yang terdapat bahan kimia
mudah terbakar, namun ada pekerja yang mengabaikan larangan tersebut
bisa berakibat kebakaran pada area tersebut
2. Baca label bahan kimia tersebut
Label sama pentingnya dengan rambu-rambu keselamatan, maka sebelum
menangani bahan kimia baca dengan seksama label bahan kimia tersebut.
Dari label kita bisa mengetahui:
- Isi bahan kimia
- Cara penanganan
- Potensi bahaya
- Cara pencegahan kecelakaan
- Hal yang harus dilakukan jika terpapar
- Cara P3Knya
- Informasi lain yang penting

Jangan dilepas label tersebut, dan apabila kita menggunakan bahan kimia
tersebut saat mengembalikan pastikan label mudah dibaca oleh orang lain.
3. Jika tidak jelas tanya kepada atasan
Jika kurang jelas setelah membaca label tersebut tanyakan keatasan atau
orang yang ahli di bidang tersebut
4. Baca MSDS-nya
MSDS harus selalu tersedia pada setiap bahan kimia yang dipergunakan,
dipakai serta disimpan ditempat kerja. MSDS memiliki semua informasi
yang ditemukan agar kita bekerja dengan aman. Isi MSDS terdiri dari :
a. Identitas bahan dan perusahaan
b. Komposisi bahan
c. Identifikasi bahaya
d. Tindakan P3K
e. Tindakan penanggulangan kebakaran
f. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
g. Penyimpanan dan penanganan bahan
h. Pengendalian pajanan dan alat pelindung diri
i. Sifat-sifat fisik dan kimia
j. Reaktifitas dan stabilitas
k. Informasi toksikologi
l. Informasi ekologi
m. Pembuangan limbah
n. Pengangkutan
o. Peraturan perundangan
p. Informasi lain yang diperlukan
5. Gunakkan alat pelindungan diri (APD) yang sesuai
Pastikan penggunaan APD sesuai yang tertera pada label atau MSDS, cek
APD sebelum digunakan dalam kondisi darurat pastikan APD yang kita
pakai sesuai dengan yang tertera pada MSDS.
6. Ketahui apa yang harus dilakukan pada kondisi darurat
Dalam kondisi darurat pastika hal-hal sebagai berikut :
a. no telfon keadaan darurat
b. lokasi alat-alat emergency
c. apa yang harus kita lakukan apabila terpapar, sangat penting sekali
7. Prioritaskan pada kebersihan/hygiene
Pastikan selalu mencuci tangan setelah menangani bahan kimia. Mencuci
tangan sebaiknya dilakukan saat :
a. setelah menangani bahan kimia
b. setelah makan atau merokok
c. sebelim memakai sarung tangan
Pastikan makan dan minum ditempat yang telah ditentukan. Apabila ada
luka, tutup luka rapat-rapat sebelum menangani bahan kimia
8. Ketahui cara penyimpanan dengan benar
Simpan bahan kimia sesuai dengan sifat bahaya serta compabillity nya,
jangan sampai menyimpan bahan kimia yang compatible sehingga akan
bereaksi ketika disimpan. Penyimpanan secara sederhana sesuai dengan
sifatnya asam, basa, korosif, mudah terbakar, ataupun beracun.
9. Ketahui cara membuang dengan benar
Jangan membuang bahan kimia atau bekas tempat/botol ditempat samapah
biasa, jangan buang bahan kimia di sungai/selokan. Lihat informasi
tentang ekologi pada MSDS.
10. Keselamatan adalah tanggung jawab kita sendiri
Keselamatan adalah tanggung jawab semua orang yang harus di mulai dari
diri kita sendiri. Apabila terjadi kecelakaan maka yang menerima kerugian
bukan hanya diri kita sendiri tatapi akan berdampak terhadap orang lain.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menunjukkan praktik k3 individu selama proses


pembelajaran seperti upaya memutus rantai infeksi, pencegahan bahaya fisik,
radiasi dan psikososial.

1.3 Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu mngetahui upaya pencegahan hazard kimia


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. I

DAFTAR ISI............................................................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................................................................1


1.2 TUJUAN UMUM.............................................................................................................................................2
1.3 TUJUAN KHUSUS..........................................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORITIS.................................................................................................................. 3

2.1 PENGERTIAN HAZARD KIMIA.......................................................................................................................3


2.2 JENIS HAZARD KIMIA DI RUMAH SAKIT........................................................................................................4
2.3 UPAYA PENCEGAHAN HAZAR KIMIA.............................................................................................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................................................... 9

3.1 KESIMPULAN................................................................................................................................................9
3.2 SARAN..........................................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................. 19

Anda mungkin juga menyukai