KELOMPOK TUTOR 4 Kep Jiwa
KELOMPOK TUTOR 4 Kep Jiwa
MAKALAH TUTORIAL
SKENARIO 2
2018/2019
PENYUSUN :
MELINDA 1714201110077
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sekali yang kita ingat.
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tutorial keperawatan dasar dengan judul
“BUKAN DIRIKU” dengan baik. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
tutorial Keperawatan Jiwa yang di ampu oleh Ibu Suci Fitria Rahayu, Ns., M.Kep . selaku
dosen di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: dosen pengampu ibu Suci
Fitria Rahayu, Ns., M.Kep, yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang
begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Dengan demikian makalah ini kami buat, tentunya dengan besar harapan dapat
bermanfaat. Namun tidak menutup kemungkinan, makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk kepentingan proses
peningkatan ilmu pengetahuan kesehatan.
LAPORAN KELOMPOK
PENYUSUN
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BUKAN DIRIKU
Nn. R berusia 19 tahun. Nn. R menukai hal ang berhubungan dengan seni. Oleh
karena itu, ia pandai melukis. Saat Nn. R diminta untuk mengerjakan soal di depan
kelas,Nn. R merasa tremor pada tangan, gelisah, kontak mata ang buruk, wajah pucat
dan tampak waspada. Nn. R merasa ketakutan sehingga menimbulkan keringat dingin
pada tangan atau kaki. Nn. R mengalami prubahan kemampuan berbicara saat diminta
menjelaskan didepan kelas. Tempo bicara ang cepat dan sirkumstansia. Nn. R tampak
khawatir terhadap segala hal. Nafas 30x/menitna, nadi meningkat, dan curiga terhadap
orang disekelilingna.
GRAVE’S
Anatomi Etiologi
Definisi Patofisiologi
Menifestasi klinis
Penatalaksanaan
Data penunjang
Diagnosa dan
intervensi
BAB II
PEMBAHASAN
a. Definisi
- Kecemasan adalah gangguan alam perasaan ang ditandai dengan
ketakutan atau kekhawatiran ang mendalam dan berkelanjutan, tidak
mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap
utuh, perilaku dapat terganggu, tetapi masih dalam batas normal.
- Kecemasan adalah sebagai suatu kondisi emosional ang tidak
menenangkan ang datang dari dalam, bersifat mningkat,
menggelisahkan, dan menakutkan ang dihubungkan dengan suatu
ancaman bahaa anag tidak diketahui asalna oleh individu.
b. Etiologi
Ansietas dapat disebabkan karena :
1. Adanya perasaan takut tidak diterima dalam satu lingkungan tertentu
2. Adanya pngalaman traumatis, seperti trauma akan perpisahan, kehilangan atau
bencana
3. Adanya rasa frustasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan
4. Adanya ancaman terhadap integritas diri, meliputi ketidakmampuan fisiologis
atau gangguanterhadap kebutuhan dasar
5. Adanya ancaman terhadap konsep diri
c. Patofisiologi
Sistem syaraf pusat menerima suatu persepsi ancaman. Persepsi ini timbul
akibat adanya rangsangan dari luar dan dalam yang berupa pengalaman masa
lalu dan faktor genetik. Kemudian rangsangan dipersepsi oleh panca indra,
diteruskan dan direspon oleh sistem syaraf pusat melibatkan jalur cortex
cerebri - limbic system – reticular activating system – hypothalamus yang
memberikan impuls kepada kelenjar hipofise untuk mensekresi mediator
hormonal terhadap target organ yaitu kelenjar adrenal yang kemudian memicu
syaraf otonom melalui mediator hormonal yang lain.
d. Menifestasi klinis
-
e. Penatalaksanaan
Penatalaksaan pada klien antara lain:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan menguraikan masalahnya
3. Bantu klien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
4. Bantu klien mengenal penyebab ansietas
5. Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas
6. Bantu klien mengenal ansietas
7. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaannya
8. Hubungkan perilaku klien dengan perasaannya
9. Validasi kesimpulan dan asumsi terhadap klien
10. Gunakan pertanyaan terbuka untuk mengalihkan dari topik yang mengancam ke
hal yang berkaitan dengan konflik
11. Gunakan konfrontasi positif
12. Tunjukkan sikap yang tenang
13. Ciptakan situasi lingkungan yang tenang
14. Batasi interaksi dengan lingkungan untuk mengurangi rangsang
yangmenimbulkan ansietas
15. Identifikasi dan modifikasi situasi yang menyebabkan ansietas klien
16. Berikan bantuan terapi fisik untuk relaksasi (mandi air hangat/pijat/dll)
17. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri:
- Penglihatan situasi
- Latihan relaksasi
- Tarik napas dalam
- Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
- Hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)
- Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul
18. Beri klien obat yang membantu menurunkan ansietas (kolaborasi)
19. Amati efek samping obat dan berikan pendidikan kesehatan yang relevan
f. Data penunjang
Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang ansietas yaitu:
a. Pemerikasaan laboratorium, pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
peningkatan fungsi adrenal, peningkatan glukosa dan menurunnya fungsi paratiroid,
tingkat oksigen dan kalsium.
b. Uji psikologis
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hipertiroidisme adalah suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini
berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu
jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.
Antibodi yang menstimulasi tiroid memberikan efek stimulasi yang lambat dan terus-menerus
terhadap metabolisme tiroid.
DAFTAR PUSTAKA