Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KELOMPOK

( S1 KEPERAWATAN REGULER KELAS B )

MAKALAH TUTORIAL

SKENARIO 2

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN DAN ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2018/2019
PENYUSUN :

RIZKY ADHAYANI 1714201110050

RIAD JANNATUL JANAH 1714201110051

RINA HERLINA 1714201110052

RIZQI FIRDAUS 1714201110053

SAHRI RAMADHAN 1714201110055

SAHRIL SIDDIK 1714201110056

SALSA NOOR SABRINA 1714201110057

SITI AINIAH 1714201110058 KETUA

MELINDA 1714201110077

MIRANTI RAHAYU 1714201110078 SEKERTARIS

NADIA KHAIRUNIDA 1714201110080

NADYA NAILIL GHINA 1714201110081

NORAH MATHUL QONI’AH 1714201110084

NUR TOIBAH 1714201110085

AHMAD RIFANI 1714201110087


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarokatu

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sekali yang kita ingat.
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tutorial keperawatan dasar dengan judul

“BUKAN DIRIKU” dengan baik. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
tutorial Keperawatan Jiwa yang di ampu oleh Ibu Suci Fitria Rahayu, Ns., M.Kep . selaku
dosen di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: dosen pengampu ibu Suci
Fitria Rahayu, Ns., M.Kep, yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang
begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Dengan demikian makalah ini kami buat, tentunya dengan besar harapan dapat
bermanfaat. Namun tidak menutup kemungkinan, makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk kepentingan proses
peningkatan ilmu pengetahuan kesehatan.

Wassalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh

Banjarmasin, 16 Maret 2019


DAFTAR ISI

LAPORAN KELOMPOK

PENYUSUN

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 SKENARIO KASUS


1.2 ANALISIS KASUS
1.2.1 Daftar pendapat anggota kelompok tentang gambar dalam skenario kasus
1.2.2 Daftar pertanyaan
1.2.3 Jawaban dari daftar pertanyaan
1.2.4 Skema, pohon masalah, alur pikir sistematis
1.2.5 Learning objective

BAB II

PEMBAHASAN

BAB III

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 SKENARIO KASUS

BUKAN DIRIKU

Nn. R berusia 19 tahun. Nn. R menukai hal ang berhubungan dengan seni. Oleh
karena itu, ia pandai melukis. Saat Nn. R diminta untuk mengerjakan soal di depan
kelas,Nn. R merasa tremor pada tangan, gelisah, kontak mata ang buruk, wajah pucat
dan tampak waspada. Nn. R merasa ketakutan sehingga menimbulkan keringat dingin
pada tangan atau kaki. Nn. R mengalami prubahan kemampuan berbicara saat diminta
menjelaskan didepan kelas. Tempo bicara ang cepat dan sirkumstansia. Nn. R tampak
khawatir terhadap segala hal. Nafas 30x/menitna, nadi meningkat, dan curiga terhadap
orang disekelilingna.

1.2 ANALISIS KASUS

1.2.1 Langkah 1 ( daftar isi atau kata sulit )


1. Sirkumstansial : terbata-bata, cara bicara ang tidak teratur
2. Ketakutan : tidak percaa diri, ketidaknamanan terhadap
sesuatu
3. Tremor : bergatar, bagian ang tidak bisa dikendalikan
4. Waspada : tampak berhati-hati dengan segala sesuatu,
tampak terancam
5. Tempo : waktu, nada, jarak/jeda
6. Gelisah : tidak tenang, perasaan tidak naman, perasaan
ketakutan ang berlebihan.

1.2.2 Langkah 2 ( daftar pertanyaan )


1. Bagaimana cara tempo bicara ang cepat dan sirkumstansial, dan apa
penbab na ?
2. Apa diagnosa ang terkait pada kasus ?
3. Apa penebab nona R berperilaku seprti itu ?
4. Perawatan apa ang petama kali dilakukan pada pasien tersebut ?
5.

1.2.3 Langkah 3 ( jawaban dari daftar pertanyaan )

1. Penebab na karena tidak percaa diri


2. Harga diri rendah, ansietas, koping tidak efektif
3. Kecemasan dan ketakutan ang berlebihan, tidak peercaa diri, gugup
4. Dengan cara menenangkan dan memberi motivasi
5. Masuk cemas tingkatan panik karna tidak bisa mengontrol dirina,
cemas ringan berhubung faktor resiko sosialna

1.2.4 Langkah 4 ( pohon masalah , alur pikiran sistematis)

GRAVE’S

Anatomi Etiologi

Definisi Patofisiologi

Menifestasi klinis

Penatalaksanaan
Data penunjang

Diagnosa dan
intervensi

1.2.5 Langkah 5 ( learning objektive )

1. Laporan pendahuluan tentang Ansietas ?


2. Asuhan keperawatan tentang Ansietas ?

BAB II

PEMBAHASAN

1. Laporan pendahuluan tentang Ansietas ?

a. Definisi
- Kecemasan adalah gangguan alam perasaan ang ditandai dengan
ketakutan atau kekhawatiran ang mendalam dan berkelanjutan, tidak
mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap
utuh, perilaku dapat terganggu, tetapi masih dalam batas normal.
- Kecemasan adalah sebagai suatu kondisi emosional ang tidak
menenangkan ang datang dari dalam, bersifat mningkat,
menggelisahkan, dan menakutkan ang dihubungkan dengan suatu
ancaman bahaa anag tidak diketahui asalna oleh individu.
b. Etiologi
Ansietas dapat disebabkan karena :
1. Adanya perasaan takut tidak diterima dalam satu lingkungan tertentu
2. Adanya pngalaman traumatis, seperti trauma akan perpisahan, kehilangan atau
bencana
3. Adanya rasa frustasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan
4. Adanya ancaman terhadap integritas diri, meliputi ketidakmampuan fisiologis
atau gangguanterhadap kebutuhan dasar
5. Adanya ancaman terhadap konsep diri

c. Patofisiologi
Sistem syaraf pusat menerima suatu persepsi ancaman. Persepsi ini timbul
akibat adanya rangsangan dari luar dan dalam yang berupa pengalaman masa
lalu dan faktor genetik. Kemudian rangsangan dipersepsi oleh panca indra,
diteruskan dan direspon oleh sistem syaraf pusat melibatkan jalur cortex
cerebri - limbic system – reticular activating system – hypothalamus yang
memberikan impuls kepada kelenjar hipofise untuk mensekresi mediator
hormonal terhadap target organ yaitu kelenjar adrenal yang kemudian memicu
syaraf otonom melalui mediator hormonal yang lain.

d. Menifestasi klinis
-

e. Penatalaksanaan
Penatalaksaan pada klien antara lain:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan menguraikan masalahnya
3. Bantu klien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
4. Bantu klien mengenal penyebab ansietas
5. Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas
6. Bantu klien mengenal ansietas
7. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaannya
8. Hubungkan perilaku klien dengan perasaannya
9. Validasi kesimpulan dan asumsi terhadap klien
10. Gunakan pertanyaan terbuka untuk mengalihkan dari topik yang mengancam ke
hal yang berkaitan dengan konflik
11. Gunakan konfrontasi positif
12. Tunjukkan sikap yang tenang
13. Ciptakan situasi lingkungan yang tenang
14. Batasi interaksi dengan lingkungan untuk mengurangi rangsang
yangmenimbulkan ansietas
15. Identifikasi dan modifikasi situasi yang menyebabkan ansietas klien
16. Berikan bantuan terapi fisik untuk relaksasi (mandi air hangat/pijat/dll)
17. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri:
- Penglihatan situasi
- Latihan relaksasi
- Tarik napas dalam
- Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
- Hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)
- Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul
18. Beri klien obat yang membantu menurunkan ansietas (kolaborasi)
19. Amati efek samping obat dan berikan pendidikan kesehatan yang relevan

f. Data penunjang
Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang ansietas yaitu:
a. Pemerikasaan laboratorium, pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
peningkatan fungsi adrenal, peningkatan glukosa dan menurunnya fungsi paratiroid,
tingkat oksigen dan kalsium.
b. Uji psikologis

g. Diagnosa dan intervensi

2. Asuhan keperawatan tentang Ansietas ?


1. Pengkajian
A.    Anamnesa
B.     Pemeriksaan Fisik ( ROS : Review of System )
C.    Diagnosa Keperawatan
D.    Intervensi Keperawatan

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Hipertiroidisme adalah suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini
berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu
jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.

Antibodi yang menstimulasi tiroid memberikan efek stimulasi yang lambat dan terus-menerus
terhadap metabolisme tiroid.
DAFTAR PUSTAKA

Barbara. 2016. Perawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta

Dwi Tri Martiana Rahayu,dkk. 2014. Hipertiroid. EGC : Jakarta

Saputra Lyndon. 2014. Medikal Bedah Endokrin. Binarupa Aksara : Jakarta

Saferi Andra. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Nuha Medika : Yogyakarta

Kumar, dkk. 2007. Buku Ajar Patologi, volume 2. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai